Pages:
Author

Topic: Apakah Teknologi AI, OpenAI, ChatGPT itu benar Pintar? (Read 1729 times)

hero member
Activity: 868
Merit: 737
chatGPT merupakan sistem yang dirancang dengan sebuah model bahasa yang digunakan oleh Opel Al, bisa menirukan mesin , membuat coding serta mengajarinya juga, dan juga bisa membuat email secara otomatis, walaupun belum 100 persen sempurna namun secara garis besar apa yang diperintahkan benar. Otomatis kehadirannya bisa mengurangi daya serap pekerja, interaksi sistem ini mirip juga interaksi dengan manusia, bahkan kode pemogramannya bisa dibuatin intruksi seperti intruksi kepada manusia umumnya
Ya itulah mengapa banyak yang orang takutkan tentang AI ini. Sebenarnya kalau mereka bisa memanajemen AI ini dengan baik, malah akan menambah Inovasi baru bagi perusahaan untuk mengembangkan produknya, misal dari 3 produk menjadi 5 atau 7 produk. Sehingga, teknologi AI ini tidak meninggalkan SDM. tapi malah menambah tenaga SDM untuk mengoperasikan AI. Tapi kalau perusahaannya itu-itu saja, ya bakal banyak PHK masal, karena sudah dihandle oleh AI semua. Setidaknya, ada divisi khusus untuk pengembangan teknologi, sehingga pemanfaatan AI ini akan menambah kualitas produk jadi lebih mumpuni untuk bersaing di global.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Menurut ane saat in AI hampir membuat segala hal apa yang kita perintahkan langsung di eksekusi secepatnya sesuai keinginan kita, dari membuat email sendiri, gonta ganti pasword untuk mengamankan akun, dengan kecangihan saat ini, AI, chatGPT kebutuhan tenaga manusia juga berkurang sebab sudah ada sistem ini, yang membedakan yaitu teknik keputusannya dengan manusia yaitu kebijkan dalam megambil keputusan

Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
chatGPT merupakan sistem yang dirancang dengan sebuah model bahasa yang digunakan oleh Opel Al, bisa menirukan mesin , membuat coding serta mengajarinya juga, dan juga bisa membuat email secara otomatis, walaupun belum 100 persen sempurna namun secara garis besar apa yang diperintahkan benar. Otomatis kehadirannya bisa mengurangi daya serap pekerja, interaksi sistem ini mirip juga interaksi dengan manusia, bahkan kode pemogramannya bisa dibuatin intruksi seperti intruksi kepada manusia umumnya
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Nah, kalau untuk kasus mas pngin nanyain misalnya  "bagaimana cara nge-hack private key bitcoin", itu jelas kata-kata yang dilarang hack, crack atau sejenisnya menurut saya itu tidak mungkin bisa dan penggunaan kata-kata seperti itu dilarang.
Ya jangan pakai cara vulgar pakai kata-kata di atas gan, mungkin lebih diperhalus misal email kamu kena hack dan minta bantuan chatGPT untuk memulihkannya. Atau private key bitcoin kamu hilang dan butuh code brute force atau semacamnya untuk memulihkannya. karena pengalamanku yang pernah minta dibuatkan website, chatGPT ini tentu tidak secara langsung bikin barang itu langsung jadi, dia mungkin akan meminta spesifikasi yang jelas dan detil dulu mengenai konten apa diwebsite mu tersebut. Ya ada semacam tahapan dan proseslah, nanti kalau alur dan pertanyaannya tepat malah mungkin kamu akan mendapatkan lebih dari expektasimu.

https://cyberhoot.com/advisory/five-ways-chatgpt-helps-you-hack/
newbie
Activity: 83
Merit: 0
Di forum sekarang lagi rame member yang menggunakan teknologi AI buat ngepost, ada beberapa yang kedapatan dan kabarnya diblack list, tapi ku belum mengetahui siapa dan seperti apa postingan pakai Ai tersebut.

Berbicara mengenai AI, aku punya pendapat berbeda, tidak perlu kuterangkan panjang lebar di sini bagaimana kecerdasan mereka mengola data, mengoreksi, menjawab pertanyaan dan hal lain yang dilakukan oleh manusia.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat

https://iili.io/HEWTXxp.md.png

jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence
AI ini klo menurut saya apalgi chatgpt modelnya training. Artinya, dia (chatgpt) itu harus dikasi dulu model sampelnya nah baru dia ngumpulin data. Chatgpt ini kan ada dua versi yah, pertama gratisan kedua berbayar, jadi teks yang dihasilkan pun jelas berbeda. Sekarang juga ada extension seperti "webchatgpt" yang bisa ambil live data dari google langsung. Klo di chatgpt ada extensionnya tapi versi berbayar. Nah, kalau untuk kasus mas pngin nanyain misalnya  "bagaimana cara nge-hack private key bitcoin", itu jelas kata-kata yang dilarang hack, crack atau sejenisnya menurut saya itu tidak mungkin bisa dan penggunaan kata-kata seperti itu dilarang.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Hanya saja masalah di sini kecerdasan yang dimiliki AI bisa membuat manusia menghadapi krisis ketersediaan lapangan kerja karena kebanyakan lapangan kerja itu mengandalkan ilmu kalkukasi, teori, dan analisis. AI bisa bekerja 24 jam, AI bisa mengkomputasi banyak teori-teori yang kemudian diaplikasikan ke dalam penggunaan sehari-hari, atau bahkan bisa menemukan terobosan teknologi terbaru yang tidak bisa ditemukan manusia karena keterbatasannya dalam hal analisis data.
Itulah mengapa mengapa banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya sekarang, karena kemampuan AI bekerja 24 jam nonstop itulah membuat pemimpin perusahaan berpikir tidak ada gunanya manusia. Tapi 1 hal yang kurang dalam hal ini selain dari perasaan, dan hati tadi, yaitu manajemen. AI ini aku anggap agak kurang dalam hal memanajemen pekerjaan. Mereka ini hanya bekerja pada 1 perintah, dan akan timbul error jika ada perintah lainnya. Artinya mereka ini tidak bisa bekerja multitasking, ini beda dengan manusia dimana lihat dalam hal memanajemen tasking.

Apakah ke depannya AI akan menggantikan pekerjaan manusia? Saya pikir itu tidak akan terjadi. Karena selain akan menimbulkan banyak kemudharatan, Pemerintah pastinya ingin menjamin dan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakatnya. Tentu pemerintah juga tidak ingin menghadapi masalah karena banyak orang yang menganggur yang akan berimbas pada timbulnya tindakan kejahatan secara masif karena orang-orang tidak punya sumber penghasilan.
Manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengawasi AI bekerja, tanpa pengawasan AI akan bekerja sesuai dengan kemauan mereka. Namun tentu AI dapat menggantikan itu semua jika kemampuan berpikir dari manusia lebih rendah dari mereka.
member
Activity: 121
Merit: 86
You have 0 sendable merit (sMerit)
AI membuat AI?, kalau menurutku sih bisa, itu tergantung seberapa kuat code yang dimasukan. Kadang beberapa AI yang pernah ku coba selain chatGPT, mengambil bahan atau jawaban dari sumber lain yang berupa AI juga. Artinya tidak menutup kemungkinan akan adanya duplikasi AI dari beberapa AI yang ada. Hal ini mungkin jadi masalah besar berikutnya, bagaimana tidak, kalau ternyata hasil yang kita dapat akan sama dengan hasil dari AI yang lain, tentu kita menganggap jawaban itu benar, padahal belum tentu benar kalau kita mencarinya secara manual, karena itu tadi, adanya kamuflase jawaban yang diambil dari sumber AI yang lain.

AI itu kuat dan lebih cerdas dari manusia dalam hal kalkulasi dan analisis based on data. Saya setuju apapun ceritanya manusia itu lebih unggul dari ciptaannya, dan bahkan manusia bodoh pun lebih cerdas dari AI dalam hal tertentu. Hanya saja masalah di sini kecerdasan yang dimiliki AI bisa membuat manusia menghadapi krisis ketersediaan lapangan kerja karena kebanyakan lapangan kerja itu mengandalkan ilmu kalkukasi, teori, dan analisis. AI bisa bekerja 24 jam, AI bisa mengkomputasi banyak teori-teori yang kemudian diaplikasikan ke dalam penggunaan sehari-hari, atau bahkan bisa menemukan terobosan teknologi terbaru yang tidak bisa ditemukan manusia karena keterbatasannya dalam hal analisis data.

Apakah ke depannya AI akan menggantikan pekerjaan manusia? Saya pikir itu tidak akan terjadi. Karena selain akan menimbulkan banyak kemudharatan, Pemerintah pastinya ingin menjamin dan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakatnya. Tentu pemerintah juga tidak ingin menghadapi masalah karena banyak orang yang menganggur yang akan berimbas pada timbulnya tindakan kejahatan secara masif karena orang-orang tidak punya sumber penghasilan.
hero member
Activity: 868
Merit: 737

Sepakat gan, semakin banyak data yang dimasukan ke AI maka mereka akan semakin pintar dan semakin memungkinkan untuk menjawab masalah masalah yang bersifat kompleks. Lalu, jika AI semakin cerdas, bisakah AI membuat AI?  Grin
AI membuat AI?, kalau menurutku sih bisa, itu tergantung seberapa kuat code yang dimasukan. Kadang beberapa AI yang pernah ku coba selain chatGPT, mengambil bahan atau jawaban dari sumber lain yang berupa AI juga. Artinya tidak menutup kemungkinan akan adanya duplikasi AI dari beberapa AI yang ada. Hal ini mungkin jadi masalah besar berikutnya, bagaimana tidak, kalau ternyata hasil yang kita dapat akan sama dengan hasil dari AI yang lain, tentu kita menganggap jawaban itu benar, padahal belum tentu benar kalau kita mencarinya secara manual, karena itu tadi, adanya kamuflase jawaban yang diambil dari sumber AI yang lain.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
Baru-baru ini, AI milik nasa yang belum sepenuhnya beroperasi suda bisa menemukan sebuah meteorit yang akan melintasi bumi, padahal ilmuan melewatkan meteorit ini

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230809184631-37-461598/nasa-kecolongan-ai-temukan-asteroid-penghancur-bumi

HelioLinc3D, yang digunakan untuk menemukan asteroid terkait, bukan merupakan AI, itu hanya sebuah algoritma. Tidak ada andil AI dalam penemuan hal tersebut mengacu pada informasi berikut. Lalu NASA tidak kecolongan, hal ini adalah sebuah inovasi baru dalam hal algoritma untuk mencari asteroid. Sedikit informasi tambahan, meteorit berbeda dengan asteroid. Meteorit itu bagian/serpihan dari asteroid atau komet.

https://www.washington.edu/news/2023/07/31/heliolinc3d/

Satu hal yang menyangkut dengan AI dari informasi terkait adalah hanya potongan kutipan berikut.

Quote
“This is just a small taste of what to expect with the Rubin Observatory in less than two years, when HelioLinc3D will be discovering an object like this every night,” said Rubin scientist Mario Jurić, director of the DiRAC Institute, professor of astronomy at the University of Washington and leader of the team behind HelioLinc3D.  “But more broadly, it’s a preview of the coming era of data-intensive astronomy. From HelioLinc3D to AI-assisted codes, the next decade of discovery will be a story of advancement in algorithms as much as in new, large, telescopes.”
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Tidak, apabila di bandingkan dengan manusia, sebab AI tidak bisa menjawab permasalahan yang bersifat kompleks. Ditambah AI tidak mempunyai perasaan, maka secara otomatis tidak peka terhadap kondisi di sekelilingnya. Ini merupakan fakta, bahwa AI sangat terbatas dalam hal kecerdasan. Namun keberadaannya sangat membantu dalam bekerja, di akui atau tidak kita sudah sangat bergantung pada yang namanya kecerdasan buatan, apapun itu.

Untuk teknologi AI saat ini mungkin masih demikian. Tetapi jika AI dikasih opsi-opsi tingkat lanjut mungkin dia bisa memutuskan sesuatu berdasarkan pada kebiasaan manusia dalam menganalisa kepekaan. Untuk saat ini saja, yang menurut saya masih dalam fase pengembangan, AI sudah sangat canggih, apalagi nanti 10 atau 20 tahun kemudian, mungkin AI akan sangat sangat canggih.

Baru-baru ini, AI milik nasa yang belum sepenuhnya beroperasi suda bisa menemukan sebuah meteorit yang akan melintasi bumi, padahal ilmuan melewatkan meteorit ini

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230809184631-37-461598/nasa-kecolongan-ai-temukan-asteroid-penghancur-bumi

Di lain sisi kecerdasan yang di peroleh oleh AI sendiri, bersumber pada seberapa banyak data yang di olah. Semakin banyak data maka semakin terlihat bagus hasil perintah yang di berikan.

Sepakat gan, semakin banyak data yang dimasukan ke AI maka mereka akan semakin pintar dan semakin memungkinkan untuk menjawab masalah masalah yang bersifat kompleks. Lalu, jika AI semakin cerdas, bisakah AI membuat AI?  Grin
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Tidak, apabila di bandingkan dengan manusia, sebab AI tidak bisa menjawab permasalahan yang bersifat kompleks. Ditambah AI tidak mempunyai perasaan, maka secara otomatis tidak peka terhadap kondisi di sekelilingnya. Ini merupakan fakta, bahwa AI sangat terbatas dalam hal kecerdasan. Namun keberadaannya sangat membantu dalam bekerja, di akui atau tidak kita sudah sangat bergantung pada yang namanya kecerdasan buatan, apapun itu.

Di lain sisi kecerdasan yang di peroleh oleh AI sendiri, bersumber pada seberapa banyak data yang di olah. Semakin banyak data maka semakin terlihat bagus hasil perintah yang di berikan.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.
ya saya setuju dengan hal itu, lambat laun kecerdasan buatan mulai menggantikan tugas masnusia, maka kita harus mempunyai keahlian khusus dan mempunyai kreatifitas agar bisa menghasilkan uang.

Saya ingat betul bagaimana yang terjadi kepada teman-teman saya yang bekerja sebagai karyawan pabrik dan pada waktu itu pabrik tempat mereka bekerja melakukan PHK besar-besaran karena wabah covid-19. Karena mereka terkena PHK mereka memutuskan untuk pulang kerumah dan menganggur sampai wabah covid-19 selesai. Pada saat mereka menganggur mereka kebingungan untuk menjamin keseharianya karena selama ini untuk menjamin kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan gaji disetiap bulannya sebagai karyawan pabrik dan ketika diajak untuk berdagang mereka tidak mau dengan alasan malu dan begitupun ketika diajak untuk bertani mereka tidak mau karena kotor.

Dan saya berpikir entah bagaimanan nantinya, jika semua pabrik sudah benar-benar memakai robot dan tidak membutuhkan lagi tenaga manusia. entah bagaimana dengan mereka, yang hanya mengandalkan bekerja sebagai karyawan pabrik, untuk memenuhi kebutuhannya..?
newbie
Activity: 10
Merit: 1
Tapi jika maksud kamu itu berupa tulisan untuk menarik calon pembeli, kurasa masih lebih baek dari manusia, karena dalam hal marketing perlu untuk melibatkan emosi untuk menarik hati calon pembeli.
Point ini yang saya maksudkan. Kalaupun iya nantinya ide itu bisa diwujudkan. Pasti akan banyak pengangguran massal.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Sedangkan untuk menjadi lebih cerdas saya rasa tetap kemungkinan besar tidak mungkin. Karena Pintar bersifat meniru, sedangkan Cerdas bersifat berinovasi membawa hal yang baru. Seperti manusia menciptakan AI. Nah ini manusia Cerdas. Kalau AI menciptakan AI maka mereka si AI hanya meniru saja.
Ya AI bersifat meniru dan dibuat seperti apa yang diinginkan oleh programer. Sedangkan kecerdasan itu sendiri memang menurutku memerlukan pertimbangan lain untuk digunakan kepada AI sehingga tidak menyeluruh bisa menyerupai kecerdasan manusia yang penuh inovasi. Oleh karena itu masih sangat membutuhkan manusia untuk mengontrol AI, tidak dibiarkan berkembang sendiri karena takutnya nanti mereka-mereka (AI) ini jadi lebih cerdas dan membuat inovasi sehingga menimbulkan kerusakan
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Saya pernah menonton videonya Agung Hapsah, Salah satu Youtuber berkualitas di Indonesia.Itu sekitar 4 tahun lalu. Dia membahas tentang AI jauh sebelum chatGPT populer akhir-akhir ini. Dan saya juga melihat sebagian teman-teman di forum ini menyimpulkan bahwa Robot tidak lebih cerdas dari manusia. Memang. Itu benar. Hanya saja itu tidak sepenuhnya benar.

Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).

Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.
Kalau untuk lebih cerdas saya tetap merasa bahwa manusia akan tetap lebih unggul. Karena terkadang manusia yang bodohpun selalu memiliki kelebihan lainnya yang ia miliki sejak lahir yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Karena kecerdasan bersifat bawaan sejak lahir. Berbeda dengan kepintaran yang bisa didapatkannya harus dengan banyak proses belajar dan proses pengumpulan informasi yang mumpuni. Semakin banyak informasi maka semakin pintar seseorang. Setidaknya disinilah ada perbedaan antara Cerdas dan Pintar. (Kecerdasan bawaan sejak lahir sedangkan Kepintaran didapatkan setelah proses pengumpulan ilmu pengetahuan)1

Jadi kalau AI dikatakan bisa menjadi lebih pintar daripada manusia maka yang satu ini mungkin saja terjadi  Grin
Karena AI terus menerus di inputkan data dan pengetahuan yang begitu banyak. Apalagi jumlah pengetahuan yang tersebar di dunia maya dan AI bisa menjangkau pengetahuan ini. Maka tidak heran jika AI menjadi lebih berwawasan(Pintar) dibandingkan sebagian orang.

Sedangkan untuk menjadi lebih cerdas saya rasa tetap kemungkinan besar tidak mungkin. Karena Pintar bersifat meniru, sedangkan Cerdas bersifat berinovasi membawa hal yang baru. Seperti manusia menciptakan AI. Nah ini manusia Cerdas. Kalau AI menciptakan AI maka mereka si AI hanya meniru saja.

--------
Reference:
1. https://www.gramedia.com/best-seller/perbedaan-orang-pintar-dan-cerdas/
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).
Menurutku namanya AI atau sejenisnya itu bukan mahluk hidup, dan tidak dilengkapi perasaan seperti manusia, sehingga kalau pun mereka pintar tetap tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah, AI itu hanya berpegang kepada apa yang diinput oleh manusia. Walau kita lihat gambar yang AI buat itu lebih bagus dari buatan manusia sekalipun, kalau dilombakan dan jurinya merupakan penggiat seni yang memperhatikan aspek imaji, emosi atau perasaan, akan memberi nilai rendah dari pada buatan tangan manusia yang menggunakan kanvas.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Saya pernah menonton videonya Agung Hapsah, Salah satu Youtuber berkualitas di Indonesia.Itu sekitar 4 tahun lalu. Dia membahas tentang AI jauh sebelum chatGPT populer akhir-akhir ini. Dan saya juga melihat sebagian teman-teman di forum ini menyimpulkan bahwa Robot tidak lebih cerdas dari manusia. Memang. Itu benar. Hanya saja itu tidak sepenuhnya benar.

Robot atau kecerdasan buatan itu unggul jauh di sektor pekerjaan yang berbasis pengulangan atau data analis. Kita harus mengakui itu. Tapi mereka (AI dan Robotik) itu lemah di bidang kreativitas dan imajinasi (meski saat ini sudah ada juga AI yang menggenerate gambar tapi itu masih diperdebatkan karena AI hanya menggunakan data bukan benar-benar imajinasi).

Jadi tidak heran jika di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di sektor yang telah saya sebutkan di atas. Mungkin AI tidak lebih cerdas dari penciptanya, tapi AI lebih cerdas dari manusia kebanyakan. Karena itu di masa depan pekerjaan yang paling aman adalah pekerjaan berbasis kreativitas karena AI tidak bisa Meng-Create seperti hal nya manusia.

Eh, mungkin enggak kalau di masa depan pekerjaan seperti Anggota DPR di wakilkan oleh RObot saja? Soalnya kan pekerjaan Anggota DPR yang menyalurkan aspirasi masyarakat sepertinya lebih layak di kerjakan oleh Robot deh. Malah bisa kerja 24 jam kayanya hahah  Grin
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
Bahkan AI tidak bisa mejawab hal-hal yang spesifik. Saya bahkan pernah mencoba bertanya, berapa prediksi harga bitcoin seminggu ke depan, tetapi jawabannya tidak bisa diprediksi malah dijawab sebagai teori yang mengatakan bahwa harga bitcoin sangat fluktuatif dan lain sebagainya. 

Coba cek berita chatbot AI ini: Predicting the Unpredictable: AI Chatbot Claude Outlines Potential 2024 Prices for Top 40 Crypto Assets.

Fungsi prediksi atau ramalan sebenarnya sudah bisa dilakukan dengan AI, tapi ya oleh AI yang dirancang khusus untuk kegunaan itu. Kalau agan pakai yang kegunaannya khusus untuk chatbot, seperti ChatGPT, ya bakalan kurang maksimal, terlebih jika perintah/pertanyaan agan kurang spesifik dan jelas, coba bandingkan dengan pertanyaan yang diajukan pada artikel tersebut. Lalu, jawaban yang agan dapatkan juga sebenarnya itu sudah bagus, karena ya memang harga bitcoin sulit diprediksi secara tepat.
sr. member
Activity: 959
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Sejauh ini program AI masih proses pengembangan, akan tetapi yang namanya tehnologi robot seperti itu tidak benar-benar pintar dari manusia. Bahkan AI tidak bisa mejawab hal-hal yang spesifik. Saya bahkan pernah mencoba bertanya, berapa prediksi harga bitcoin seminggu ke depan, tetapi jawabannya tidak bisa diprediksi malah dijawab sebagai teori yang mengatakan bahwa harga bitcoin sangat fluktuatif dan lain sebagainya. 
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
selain itu, pemberitaan lama Facebook (saat ini Meta) menghentikan projek AI mereka karena projek yang mereka kembangkan berhasi menciptakan bahasa mereka sendiri yang tidak dimengerti manusia.
https://www.grid.id/read/04138390/ai-buatan-facebook-dimatikan-karena-mulai-menciptakan-bahasa-sendiri-dan-ini-bukan-pertama-kalinya?page=all

Berita lama tapi hoax-nya masih dibawa sampe sekarang.

Quote
Namun, para peneliti di Facebook terpaksa mematikan proyek AI mereka setelah menemukan bahwa program AI buatan mereka malah menciptakan bahasa baru yang hanya bisa dimengerti oleh mereka sendiri.
Salah. Mereka tidak mematikan dengan paksa karena hal tersebut, akan tetapi, karena tidak sesuai tujuan awal. Tujuan awalnya yaitu mengembangkan chatbot yang dapat digunakan dengan manusia. Secara khusus, untuk tujuan negosiasi.

Walaupun niat utama bisa digunakan dengan/oleh manusia atau bot, dan memang tujuan untuk bernegosiasi telah tercapai. Pengembangan selanjutnya yang mereka kejar adalah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Quote
Sampai akhirnya mereka menggunakan dialek khusus yang tidak dikenali.
Ngaco. Sejauh ini tidak ada bukti atas dialek yang tidak dikenali.
Quote
Hal ini memaksa para pembuatnya untuk mematikan kedua program AI ini, dengan dalih pencegahan.
Sesuai yang udah dibilang, alasannya bukan karena paksaan dan pencegahan.

Quote
During reinforcement learning, the agent attempts to improve its parameters from conversations with another agent. While the other agent could be a human, FAIR used a fixed supervised model that was trained to imitate humans. The second model is fixed, because the researchers found that updating the parameters of both agents led to divergence from human language as the agents developed their own language for negotiating.
Quote
"Simply put, agents in environments attempting to solve a task will often find unintuitive ways to maximize a reward," Batra wrote in the July 2017 Facebook post. "Analyzing the reward function and changing parameters of an experiment is NOT the same as 'unplugging' or 'shutting down AI.' If that were the case, every AI researcher has been 'shutting down AI' every time they kill a job on a machine." 

https://engineering.fb.com/2017/06/14/ml-applications/deal-or-no-deal-training-ai-bots-to-negotiate/
https://www.fastcompany.com/90132632/ai-is-inventing-its-own-perfect-languages-should-we-let-it
https://gizmodo.com/no-facebook-did-not-panic-and-shut-down-an-ai-program-1797414922
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/07/28/fact-check-facebook-chatbots-werent-shut-down-creating-language/8040006002/
Pages:
Jump to: