Pages:
Author

Topic: Apakah Teknologi AI, OpenAI, ChatGPT itu benar Pintar? - page 2. (Read 1688 times)

hero member
Activity: 2282
Merit: 589
Memang untuk hal seperti ini sepertinya kebanyakan dari korban adalah orang tua karena memang selain dari gaptek, mereka juga jelas menjadi sasaran empuk karena ada beberapa alasan seperti membuat mereka panik serta membuat cerita seolah-olah ada masalah yang terjadi kepada keluarga mereka tentu ini akan sangat rawan.
Korbannya tidak hanya orang tua tapi masyoritas kalangan muda juga bisa jadi sasaran dari para pelaku penipuan karena masyoritas masyarakat saat ini tidak mengetahui tentang AI apalagi jenis penipuan yang memanfaatkan fitur AI, jadi diperlukan adanya edukasi kepada masyarakat tentang pengetahuan AI untuk mengurangi korban penipuan dengan kasus semacam itu. Peniruan wajah dan suara dari fitur AI memang sulit dibedakan kecuali memperhatikan detail dari 2 efek tersebut untuk menemukan beberapa tanda kecurigaan dari cara pelaku menggunakan fitur itu karena bagaimanapun perkembangan teknologi pasti ada kekurangannya.

Quote
Ini poin yang bagus karena memang ketika sisi positif ada pasti sisi negatif juga dengan orang-orang yang menyalahgunakan hal seperti ini pasti banyak sehingga semakin teknologi berkembang maka mau tidak mau kita harus lebih mengupgrade diri kita sendiri agar lebih baik lagi supaya kita tidak tertinggal dalam segi pengetahuan dan teknologi serta kita juga tidak bisa dibodohi orang lain.
Sisi positif dan negatif tidak terlepas dari perkembangan teknologi tergantung bagaimana tujuan pengguna menggunakan teknologi itu untuk kepentingan positif atau negatif, jika kita harus menyesuaikan diri dengan setiap pembaruan teknologi yang sudah berkembang saat ini karena perkembangan teknologi tidak fokus pada negara yang masyoritas masyarakatnya gaptek atau tertinggal dari teknologi tapi perkembangan teknologi bersifat merata walaupun mereka fokus untuk negara maju. Jadi perlu banyak dukungan dari pemerintah dan beberapa elemen dari masyarakat untuk mengkampanyekan pengetahuan tentang AI dan langkah-langkah menghindari dari jenis penipuan menggunakan fitur AI, terumata dari kalangan artis yang memiliki banyak follower, selebgram, dan influencer lainnya yang sangat potensial menyebarkan pengetahuan untuk semua masyarakat.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Jika benar ada, ini sangat berbahaya dan apalagi jika menggunakan telpon seluler biasa, yang pada posisinya kita di perantauan, sementara orang tua di kampung tidak menggunakan telpon android seperti ibu dan ayah saya, korban yang akan lebih banyak sepertinya pada kasus seperti keadaan saya ini, saya harus mengedukasi kedua orang tua saya sepertinya.

Ya saya akaui itu benar, karena ayah saya pernah mengalaminya, hanya karena SMS, dan penipu itu mengatas namakan saya, dan apalagi jika suara dan di tambah lagi sekarang muka juga bisa di manipulasi jika kita memiliki gambarnya, hal ini lebih sering saya temukan di beberapa live streamer dengan menggunakan muka aktor terkenal, mungkin hari ini benar-benar samar tampilannya, tetapi bagi orang tua yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya itu bisa saja percaya, atau kedepannya AI bisa memanipulasi wajah 99%, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kedepannya.


Saya rasa ketika bahkan itu berada di 50-70 persen mirip sekalipun itu akan sangat berbahaya karena memang melihat dari kondisi terutama untuk telpon bisa saja ketika kepanikan mulai muncul dari si korban terlepas dari suaranya mirip atau tidak ini akan sangat riskan dan bisa saja tertipu dalam hal ini.
Memang untuk hal seperti ini sepertinya kebanyakan dari korban adalah orang tua karena memang selain dari gaptek, mereka juga jelas menjadi sasaran empuk karena ada beberapa alasan seperti membuat mereka panik serta membuat cerita seolah-olah ada masalah yang terjadi kepada keluarga mereka tentu ini akan sangat rawan. Keluarga mas pernah merasakan penipuan seperti ini bahkan hanya melalui SMS sehingga memang berkaca dari hal ini, ketika sebuah SMS saja bisa menipu apalagi dengan suara atau wajah yang mirip atau sedikit mirip bisa saja ini akan menjadi sebuah senjata yang mematikan untuk mereka para pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Quote
Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
Ini poin yang bagus karena memang ketika sisi positif ada pasti sisi negatif juga dengan orang-orang yang menyalahgunakan hal seperti ini pasti banyak sehingga semakin teknologi berkembang maka mau tidak mau kita harus lebih mengupgrade diri kita sendiri agar lebih baik lagi supaya kita tidak tertinggal dalam segi pengetahuan dan teknologi serta kita juga tidak bisa dibodohi orang lain.

Selain dari penipuan, ada beberapa masalah lain lagi setelah saya mencoba mencari lebih banyak informasi tentang AI ini seperti dalam salah satu artikel dikatakan bahwa seseorang bunuh diri karena berinteraksi dan terpengaruh oleh AI selain itu, pemberitaan lama Facebook (saat ini Meta) menghentikan projek AI mereka karena projek yang mereka kembangkan berhasi menciptakan bahasa mereka sendiri yang tidak dimengerti manusia.
https://www.grid.id/read/04138390/ai-buatan-facebook-dimatikan-karena-mulai-menciptakan-bahasa-sendiri-dan-ini-bukan-pertama-kalinya?page=all

hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
Alat yang baik akan menjadi semakin baik ketika diarahkan pada tujuan yang baik. Sebaliknya, teknologi yang baik akan menjadi buruk jika tujuan penggunaanya dibawa kearah yang jahat.
Ane menyadari bahwa kecanggihan teknologi seperti AI, ChatGPT dan lain-lain merupakan anugerah karena memudahkan kita kepada sesuatu hal yang bisa meringankan pekerjaan.

Menganai alat ChatGPT, sekarang alat tersebut sudah memiliki plug-in Bitcoin yang berspesialisasi pada penulisan kode untuk pengembangan Bitcoin dan lightning network[1].




[1]. https://twitter.com/BTC_Archive/status/1677308911131475974
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
bagaimana pun livestream juga sumber cuan mas, saya kalau lihat tiktoker, bisa dapat Rp7jutaan dalam beberapa jam live. Makanya banyak yang memilih untuk livestream. Saya sih ikut2an, namun nahas ga dapat cuan ngabisin data  Tongue
cuma jarang ngomong sih ga sePD ngetik.

Memang, berhati-hati itu perlu, kalaupun kesandung itu adalah hal yang bukan bagian dari rencana kita. Setidaknya, kalau kita hati-hati ada langkah yang sudah dilakukan agar tidak tertipu ataupun dimanfaatkan penipu.


Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Bisa masuk akal mas untuk meniru 90%, kita tahu suara kita ini ada apa itu istilahnya "tone" gitu ya (koreksi), kita bisa ngerubah suara setelah digenerate AI menjadi suara yang lebih mirip melalui editing. Tak ada bedanya kan dengan ngedit video dari greenscreen. Ini menurut saya saja, jadi meskipun mas ga menemukan suara yang mirip, namun jika menemukan kombinasi suara, pasti bisa membuat kemiripan. Silakan dikoreksi jika teori saya ini salah.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
Tapi ane  belum menemukan AI yang benar-benar bisa menirukan suara seseorang dengan suara serupa, sejauh ini saya mencoba belum ada yang benar-benar keakuratan miripnya hingga sama pemilik suara asli 90% lebih.

Jika benar ada, ini sangat berbahaya dan apalagi jika menggunakan telpon seluler biasa, yang pada posisinya kita di perantauan, sementara orang tua di kampung tidak menggunakan telpon android seperti ibu dan ayah saya, korban yang akan lebih banyak sepertinya pada kasus seperti keadaan saya ini, saya harus mengedukasi kedua orang tua saya sepertinya.

Ya saya akaui itu benar, karena ayah saya pernah mengalaminya, hanya karena SMS, dan penipu itu mengatas namakan saya, dan apalagi jika suara dan di tambah lagi sekarang muka juga bisa di manipulasi jika kita memiliki gambarnya, hal ini lebih sering saya temukan di beberapa live streamer dengan menggunakan muka aktor terkenal, mungkin hari ini benar-benar samar tampilannya, tetapi bagi orang tua yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya itu bisa saja percaya, atau kedepannya AI bisa memanipulasi wajah 99%, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kedepannya.

Kecerdasan AI ini anugrah jika di manfaatkan dengan baik, tetapi potensi di pakai penipu lebih mengerikan.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Justru inilah letak masalahnya mas Grin anak-anak generasi Z di indonesia selalu hobi dengan snap video atau livestream sehingga untuk mendapatkan sebuah sampel suara atau gambar wajah hal seperti ini sangan mudah untuk saat ini.
Sekalipun mungkin terkadang kita juga berhati-hati tetapi bukan berarti kita juga bisa terhindar sepenuhnya dari hal seperti ini karena bisa saja kita menjadi salah satu orang yang di incar dari si penipu sehingga kewaspadaan menjaga diri dan keluarga jelas sangat penting sekarang.
Jangankan dengan penipuan seperti ini, terkadang orang tua yang memang gaptek terkadang masih suka ketipu lewat pesan berantai ataupun telpon yang mengaku saudara yang sedang mengalami musibah apalagi dengan bukti video atau suara yang disamarkan sehingga ini bisa sangat berbahaya.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
-snip-
Untuk detail informasi, kemungkinannya dari KYC atau membeli data, kita tahu sendiri jual beli data di Indonesia itu cukup marak
Terimakasih gan atas informasinya ini sangat berguna sekali bagi saya. Sehingga pemikiran saya sedikit terbuka tentang jual beli data pribadi. Untuk selanjutnya saya akan lebih berhati-hati ketika mendaftar pada suatu web ataupun aplikasi saya akan lebih teliti untuk membaca syarat dan persetujuan sebelum mengklik lebih lanjut untuk mengatisipasi kebocoran data diri saya.

Tetapi yang telintas dari benak saya. Saya selalu bertanya-tanya siapa dalang dibalik semua ini dan siapa yang menampung, menjual dan memebeli semua data diri ini.?
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
-snip-
Untuk mengubah suara, seharusnya perlu contoh suara dari orang yang akan ditiru. Mungkin, jika kita tidak sering melakukan livestream, membuat video dengan suara kita, seharusnya sih tidak akan bisa ditiru. Selain 2 metode ini, yang paling mungkin adalah via telepon, mungkin pernah ada nomor asing yang menelpon dan dijadikan kesempatan untuk merekamnya agar dapat ditiru. Saya pikir tidak mungkin bisa meniru suara jika tidak memiliki rekaman dari suara kita untuk dijadikan contoh. Sekalipun AI, tidak mungkin bisa tepat.

Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
-snip-
Untuk detail informasi, kemungkinannya dari KYC atau membeli data, kita tahu sendiri jual beli data di Indonesia itu cukup marak
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
Teknologi AI saat ini memang sudah sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehat terutama untuk orang-orang awam terkhusus mungkin orang-orang tua yang mana di Indonesia banyak sekali yang masih gaptek.
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
Beberapa hari kebelakang saya mendapatkan telepon dari 2 teman saya, mereka memberitahu saya bahwa ada seseorang yang mencoba menipu mereka melalui telepon seluler dengan mengatas namakan saya bahkan penipu tersebut mengetahui dengan detail informasi tentang saya agar mereka dapat memastikan kepada teman saya bahwa itu memang saya. Dan teman saya mengaku bahwa suara penipu tersebut sama persis dengan suara saya.
Dan saya sangat beruntung teman saya menelpon kenomor saya terlebih dahulu sebelum mereka mau mengirimkan uang kepada penipu tersebut. Jika tidak mungkin teman saya akan mengirim uang kepada penipu yang mengatasnamakan saya dan nanti teman saya akan menagih uang tersebut kepada saya.
Saya harap semua yang ada di forum ini dapat berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan karena dengan kecanggihan tekonologi saat ini sangat sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
snip
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
Perkembangan AI lebih cepat dari yang kita duga karena eranya teknologi sudah banyak devoloper yang berkompeten untuk merilis fitur AI dengan berbagai kegunaan dan manfaatnya, diantaranya ada yang dikenal dengan fitur "deepfake" untuk menggantinya wajah sesuai yang kita inginkan bahkan mengubah wajah mirip sang idola untuk tujuan hiburan, tapi seperti agan kata diatas bahwa beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakannya untuk penipuan atau hal lain yang merugikan orang lain. Saya pikir sudah saat media berita atau televisi mengedukasikan penggunaan AI dan dampak negatifnya kepada semua masyarakat, sehingga mereka yang sudah teredukasikan akan lebih berhati-hati mempercayai penipuan yang memanfaatkan fitur AI, jika tidak maka kedepan akan semakin banyak kasus penipuan yang berlatarbelakangan penggunaan fitur AI karena masyoritas masyarakat awam belum dapat mengindentifikan tanda-tanda penipuan menggunakan fitur AI.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Ngerinya, sekarang sudah bukan hanya tentang tulisan atau suara saja yang memang menjadi salah satu cara untuk menipu lewat AI ini karena kita tahu bahwa suara sekarang sudah bisa diubah hanya dalam beberapa detik saja.
Teknologi AI saat ini memang sudah sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehat terutama untuk orang-orang awam terkhusus mungkin orang-orang tua yang mana di Indonesia banyak sekali yang masih gaptek.
Saya menemukan sebuah video di media sosial dimana ini juga secara tidak langsung memudahkan penipuan dengan modus baru karena tidak hanya suara yang bisa diubah tetapi video juga sekarang sudah bisa di manipulasi.
https://vt.tiktok.com/ZSLAqPqbY/ dalam video ini kita bisa melihat kecanggihan dari AI yang bisa melakukan perubahan terhadap bentuk muka dan suara dan itu bisa sama persis dengan aslinya sehingga ketika seseorang yang memang awam dan ketika diberi tahu bahwa ada seseorang yang kita kenal terkena masalah dan meminta uang otomatis kepanikan akan melanda dan ini juga sangat berbahaya sebenarnya ketika ada sebuah video sebagai pendukung orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Dengan adanya AI sebenarnya memang bisa memudahkan beberapa pekerjaan baik dalam hal waktu mauapun ke efektifan ini memang sangat membantu tetapi di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentu saja ini juga bisa disalah gunakan dan ini bisa saja merepotkan karena jika memang kita tidak benar-benar teliti maka bisa saja kita menjadi korban.
legendary
Activity: 1932
Merit: 1273
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
Penggunaan teknologi untuk tujuan ilegal bisa dibilang cukup mengkhawatirkan, khususnya bidang AI dalam hal generative AI.

Penipuan menggunakan kloning suara seperti yang dibahas di atas merupakan salah satu dampaknya. Isu lain ada (spear) phising, disinformasi, dan NCII(Nonconsensual intimate imagery). Menumbuhkan digital literasi dan pengetahuan memang salah satu solusi inti untuk menanggulangi efek negatif tersebut. Namun, bergantung pada tools untuk mendeteksi hal tersebut masih kurang efektivitasnya.

Tool untuk ngecek apakah tulisan asli atau hasil AI masih kurang efektif.[1] Lalu perkembangan tools untuk mendeteksi generative AI, di sisi lain, akan memacu perkembangan generative AI text/visual yang jauh lebih baik.

Selain perlunya literasi, ada hal lainnya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut. Contoh kecilnya, regulasi/moderasi yang jelas dari pemerintah maupun platform media sosial atau sistem watermark langsung dari hasil model AI-nya.

[1] https://openai.com/blog/new-ai-classifier-for-indicating-ai-written-text
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
-snip-
Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
Dampak negatif dari teknologi sejatinya minim mas, namun sesuai dengan yang mas katakan "perlunya literasi" agar tidak mudah percaya dengan apa pun yang diterima, baik itu surat fisik, pesan email dan sebagainya. Jika ini sudah dilakukan, saya yakin kita dapat terhindar dari penipuan baik yang menggunakan AI maupun teknologi tradisional lainnya. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan untuk mengecek teks yang dihasilkan dari generated AI, mungkin bisa dicek terlebih dahulu. Bahkan, seandainya dari hasil pengecekan memiliki nilai 80%, artinya ada 20% kemungkinan itu palsu, solusi terbaiknya adalah dengan munghubungi institusi/organisasi/personal yang mengirimkan informasi tersebut.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
Hal ini memang terkadang yang sangat sulit untuk dilakukan.
Setiap orang memiliki pemikiran dan niat tersendiri ketika menghadapi suatu inovasi baru seperti ini, memang akan banyak orang yang menggunakan dengan cara yang wajar dan semestinya seperti yang agan katakan dengan menggunakan inovasi ini secara bijak tetapi tidak sedikit juga orang yang menggunakan inovasi dari AI ini yang tidak sesuai dengan seharusnya karena sekarang banyak sekali penipuan yang terjadi dengan menggunakan AI.
Salah satu contoh mungkin adalah kasus ini Terjadi Modus Penipuan Suara AI alias Kecerdasan Buatan, Belasan Juta Melayang.
Teknologi seperti ini selain dari menguntungkan untuk beberapa kondisi karena bisa diperbantukan untuk meringankan kita dalam beberapa hal disisi lain ancamannya juga disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga ini jelas akan semakin membuat citra menjadi rusak pada akhirnya.

Benar sekali gan tentunya suatu program ada plus dan minusnya dan tak jarang pula kemudahan ini disalahgunakan.
Lalu bagaiamana untuk kita sebagai pengguna program tersebut untuk meminimalisir ancaman yang terjadi..?

Menurut saya literasi adalah solusinya agar kita lebih teliti dan dapat memfilter informasi yang kita terima. Karena tidak jarang ketika memasuki sebuah program ataupun yang lainnya tentunya disana ada beberapa langkah yang diantaranya ketentuan dan persetujuan pengguna. Dilangkah ini tak jarang orang-orang langsung mengklik setuju tanpa membaca terlebih dahulu dikarenakan malas untuk membacanya dengan slide yang begitu panjang. Jadi saya harap ketika ingin masuk kesuatu program untuk membaca informasi terlebih dahuli agar lebih teliti.

Ataupun ada cara lainnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif dari suatu program, saya sangat menunggunya..?
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
Hal ini memang terkadang yang sangat sulit untuk dilakukan.
Setiap orang memiliki pemikiran dan niat tersendiri ketika menghadapi suatu inovasi baru seperti ini, memang akan banyak orang yang menggunakan dengan cara yang wajar dan semestinya seperti yang agan katakan dengan menggunakan inovasi ini secara bijak tetapi tidak sedikit juga orang yang menggunakan inovasi dari AI ini yang tidak sesuai dengan seharusnya karena sekarang banyak sekali penipuan yang terjadi dengan menggunakan AI.
Salah satu contoh mungkin adalah kasus ini Terjadi Modus Penipuan Suara AI alias Kecerdasan Buatan, Belasan Juta Melayang.
Teknologi seperti ini selain dari menguntungkan untuk beberapa kondisi karena bisa diperbantukan untuk meringankan kita dalam beberapa hal disisi lain ancamannya juga disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga ini jelas akan semakin membuat citra menjadi rusak pada akhirnya.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Memang suatu program tidak lebih pintar dari pembuatnya, tetapi suatu program bisa membodohkan penggunanya dan membuat penggunanya menjadi malas.

Kepraktisan dan segala progmam yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk semakin mempermudah hidup membuat sebagian manusia menjadi malas. Contoh; ChatGPT membuat sebagian orang menjadi malas berpikir ketika diberikan tugas oleh guru. Saya khawatirkan jika semua kemudahan yang dibuat menjadi ketergantungan bagi pemakainya dan semisal teknologi dan program yang telah dibuat manusia ini tiada maka tidak menutup kemungkinan bagi penggunanya akan mati kutu dan tak bisa berbuat apa-apa.
 
Tentunya kemajuan teknologi dijaman sekarang sudah tidak dapat dihindarkan lagi namun kita sebagai penggunanya jangan sampai kita juga tertinggal oleh kemajuan ini, kita perlu mengimbangi jaman dengan kemajuan teknolgi yan ada sekarang ini dan juga kita harus mampu  mengendalikan teknologi jangan sampai kita yang dikendalikan oleh teknolgi yang menyebabkan ketergantungan terhadapnya.

Gunakanlah kemudahan ini sebijak mungkin dan gunakanlah seperlunya, Jangan sampai kemudahan yang telah diberikan membuat anda menjadi seorang pemalas.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.

Iya chat GPT bisa mencari banyak sumber dan menganalisanya menjadi sebuah jawaban. Jadi apa yang kita tanyakan ke AI, bukan AI yang menjawab tetapi AI mengambil berbagai referensi untuk di analisa dan dituliskan sebagai jawaban. Nah kalo misal nanti kebanyakan orang menggunakan AI dan sudah tidak ada lagi orang yang menulis informasi baru di internet, maka kemungkinan chatGPT akan stak dan tidak bisa menjawab pertanyaan yang belum memiliki sumber referensi

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.

Maksudnya? apakah anda menggunakan untuk copywriting? saya pikir itu akan tidak efektif karena bahasa yang digunakan kaku dan terkesan terlalu formal. Selain itu, sekarang mulai banyak tool untuk mendeteksi artikel buatan AI. Saya pikir itu tidak efektif jika anda menggunakan chatGPT untuk copywriting
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.
Namanya aja robot, jadi cuma sebatas pengetahuan yang diinput oleh coder pembuat AI jadi tidak sebegitu kreatif dan imajinatif dari manusia itu sendiri. Namun kelebihannya, karena otak dan prosesornya hanya berfokus pada pengolahan data, jadi lebih cepat dan presisi jika diminta untuk melakukan sesuatu, berbeda dengan otak manusia yang sudah dijejali banyak memori dan pikiran, sehingga seperti tidak lebih pintar dari AI itu sendiri.

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.
Maksud lebih cepatnya gimana?, apa chatGPT bisa menjadi promotor atau marketer yang bagus?. kalau iya, tentu ini jadi daya tarik lebih untuk pengembangan lebih lanjut, bisa jadi nanti tidak ada lagi influencer dan endorser sebuah produk di sosmed karena sudah dilakukan semua oleh AI. Tapi jika maksud kamu itu berupa tulisan untuk menarik calon pembeli, kurasa masih lebih baek dari manusia, karena dalam hal marketing perlu untuk melibatkan emosi untuk menarik hati calon pembeli.
newbie
Activity: 10
Merit: 1
AI masih dalam proses pengembangan, teknologi ini belum memiliki data yang mumpuni untuk menampung setiap pertanyaan. Jadi wajar kalau search engine akan lebih detail karena dari sistem databasenya lebih luas, apalagi search engine melakukan crawl banyak website berdasarkan keyword yang sudah banyak digunakan, jadi hasil pencarian akan lebih detail. Sedangkan kalau menurut saya AI saat ini masih dalam proses pengumpulan data, entahlah seperti apa pengolahan datanya untuk dijadikan result. Seperti yang sudah dicoba oleh @Sarah Azhari, jika itu adalah dari hasil pencarian yang diinput menjadi sebuah hasil pada sistem misal chatGPT, maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.

kalau saya sih.. penggunaan AI lebih tepatnya mempermudah pekerjaan.. misalkan ada seorang copywriting yang ingin promosi sebuah produk. Jika perintah yang dibuat di chatGPT itu benar. Maka akan membuat pekerjaannya akan cepat.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Secara umum pintar, lebih pintar dari pada kebanyakan manusia yang punya kecerdasan rata-rata karena punya akses yang lebih cepat dan luas terhadap data-data. Cuma memang tidak kreatif, karena tidak bisa menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Coba tanya ke yang buat AI ada berapa suku dan bahasa di Indonesia, ada berapa disetiap pulau dan ada berapa yang sudah punah, siapa yang punya jawaban yang lebih tepat AI atau yang membuat. Kalau aku sih bertaruh AI nya, si pembuat AI malah mungkin gak tau dan gak mau cari tau karena di hidupnya dia gak perlu tahu hal-hal tersebut. Sederhananya AI lebih pintar dari si pembuatnya di bidang-bidang tertentu yang tidak dikuasai oleh pembuat AI nya sendiri.



Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat


Menurutku jawaban paling tepat buat orang yang bertanya cara-cara hacking ya emang dinasehati untuk tidak usah mencari tahu, karena gak semua orang bisa menggunakan ilmu hacking dengan bijak, lebih banyak yang bakal menggunakan ilmunya untuk sesuatu yang tidak baik.



jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence

Nah ini menurutku kesalahan sebagian besar orang, menggunakan AI seperti menggunakan mesin pencari. AI itu bukan mesin pencari kalau cuma mau cari-cari info pakai AI cuma jadi lebih cepat, bahkan google mungkin bisa kasih lebih banyak opsi.
AI itu dibuat sebagai asisten, mempermudah berbagai pekerjaan manusia.

Contohnya kalau mau nulis, bisa submit Draft Awal ke AI bisa chatGPT tapi lebih bagus yg emang dibuat khusus untuk menyempurnakan tulisan. Dari draft awal tersebut kita bisa minta AI buat Dikembangkan ditambah di evaluasi dan lain-lain agar Tulisan kita semakin efektif dan komprehensif dalam menyampaikan pemikiran dan informasi yang mau kita sampaikan.
Pages:
Jump to: