Pages:
Author

Topic: Apakah Teknologi AI, OpenAI, ChatGPT itu benar Pintar? - page 5. (Read 1729 times)

legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
@retreat memang benar data pada AI itu didapat sebagian besar dari internet. Hanya saja untuk soal verifikasi data, kita tidak pernah tahu mekanismenya seperti apa, misalkan seseorang menggunakan AI untuk mendapatkan informasi, nah saat itu data ini akan diberikan kepada pengguna melalui mekanisme atau algoritma pencarian dan pemberian informasi yang sudah ditetapkan pada program. Hal inilah yang kemudian membuat pengguna chatGPt terkadang mendapatkan informasi yang kacau karena malsfunction, Karena pengolahan data AI yang tidak maksimal saat ini.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Berbicara mengenai AI menurut saya itu tidak terlepas dari data dan informasi yang ada di internet. Saya akui ChatGPT itu sangat pintar dalam mengola data dan informasi yang dia dapatkan dan menyajikanya kepada pengguna, namun biarpun demikian data dan informasi yang didapatkannya itu berasal dari internet yang dimana terbatas dan perlu diverifikasi terkait dengan kebenarannya. Karena keterbatasan ini membuat ChatGPT atau alat AI lainnya terbatas dalam menyajikan informasi kepada pengguna, dan itu terkadang menyebabkan teknologi AI ini error dalam menyediakan informasi kepada pengguna dan membuatnya kurang pintar. Namun biarpun demikian menurut saya teknologi AI ini sudah cukup pintar untuk sekarang ini, karena sudah banyak testing yang dilakukan oleh orang dan kebanyakan mereka setuju bahwa ChatGPT dan Bard itu sudah cukup pintar membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka tanyakan dan diperkirakan bahwa teknologi ini akan semakin pintar lagi untuk para pengguna.
member
Activity: 966
Merit: 25
Ton Together | Save Smart & Win Big
Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
Google sepertinya tidak panik dan kalang kabut karena rata-rata data yang chatgpt ambil semua dari source mereka sehingga mereka merasa bukan sebagai saingan berat, namun akan berbeda jika data chatgpt berasal dari source dan library mereka sendiri, itu menurutku.

Maksud saya terhadap model bisnisnya, saya merujuk pada artikel ini https://www.cnbc.com/2023/01/31/google-testing-chatgpt-like-chatbot-apprentice-bard-with-employees.html, kalau mereka tidak kalang kabut mungkin tidak akan mencari strategi baru dan tetap percaya diri terhadap yang sekarang bukan?. Atau bila kalang kabut menurut agan terlalu berlebihan, sebut saja Google mencoba menjawab tantangan dari kompetitor dan beradaptasi. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ChatGPT ini sepertinya baru awal saja dan memang perlu disempurnakan, tidak menutup kemungkinan mereka akan punya source dan library mereka sendiri di kemudian hari.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Yang menjadikanya pintar adalah bahwa AI bisa menerima big data yang ada di muka bumi sama halnya dengan google, dari mulai sejarah manusia dan berbagai macam kejadian sampai hari ini AI bisa merekam dan memberikan jawaban apa yang anda ingin anda ketahui, memang itu di buat oleh manusia tapi manusia memiliki batasan waktu usia dan lupa sehingga daya ingat yang menjadi kecocokan data lebih efektif dan efesien jika di tanyakan pada AI itu dan lagi mereka masih dalam tahap pengembangan.
-snip-
Kalau dianggap semua yang ada di bumi itu tidaklah benar mas, karena masih ada banyak data yang tidak diunggah ke internet. Kalau menurut saya, tidak ada perbedaan signifikan antara kita menggunakan search engine dengan pencarian menggunakan AI. Sama-sama perintah untuk melakukan pencarian dan memberikan jawaban, seperti yang disebutkan memang AI akan memberikan hasil yang lebih spesifik berdasarkan data yang ada di Internet, ingat sejauh ini masih sebatas data yang ada di internet masih belum ke data offline, jikapun ada data offline, ini pasti masih dalam persentase yang kecil. Teknologi AI sebenarnya lebih luas memang, tidak hanya fokus pada pencarian, tapi kembali apakah kepintaran AI ini bisa lebih pintar? tentu bisa iya dan bisa pula tidak, pasti akan ada sisi kelemahannya dan akan lebih baik otak manusia daripada AI. Memang dalam masa pengembangan itu benar adanya, tapi ingat, pengembangan teknologi ini bisa lebih lambat daripada yang kita duga, mengingat pertumbuhan data yang cepat di Internet mengharuskan pengembang menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan data tersebut.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Kelebihan AI itu kita bisa memberikan perintah dengan tanggapan yang spesifik dan sesuai konteks, kalo tidak salah kita harus memiliki trik supaya Ai mengerti dengan apa yang kita inginkan dan samapaikan kepadanya, dan lagi AI hari ini di batasi dalam konteks-konteks tertentu sehingga AI tidak memberikan jawaban yang anda inginkan seperti halnya berbau kriminal atau kejahatan dan rahasia negara.
Yang menjadikanya pintar adalah bahwa AI bisa menerima big data yang ada di muka bumi sama halnya dengan google, dari mulai sejarah manusia dan berbagai macam kejadian sampai hari ini AI bisa merekam dan memberikan jawaban apa yang anda ingin anda ketahui, memang itu di buat oleh manusia tapi manusia memiliki batasan waktu usia dan lupa sehingga daya ingat yang menjadi kecocokan data lebih efektif dan efesien jika di tanyakan pada AI itu dan lagi mereka masih dalam tahap pengembangan.
Saya rasa jika tidak salah google juga mengunakan AI.
Anda mungkin perlu membaca perbedaan diantara keduanya.
disini
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
Google sepertinya tidak panik dan kalang kabut karena rata-rata data yang chatgpt ambil semua dari source mereka sehingga mereka merasa bukan sebagai saingan berat, namun akan berbeda jika data chatgpt berasal dari source dan library mereka sendiri, itu menurutku.
member
Activity: 966
Merit: 25
Ton Together | Save Smart & Win Big
Pertama, ChatGPT tidak akan memberikan jawaban panjang lebar tentang nge-hack private key bitcoin karena platform itu di-program untuk tidak membahas topik yang berkaitan dengan tindakan ilegal. Kedua, kecerdasan AI tergantung pada program yang dibuat oleh manusia dan data yang digunakan untuk melatihnya, oleh karena itu ada skill yang namanya prompt engineering, yaitu keahlian dalam menyusun instruksi untuk mengarahkan AI mengerjakan sesuatu sesuai kebutuhan kita. Mungkin, prompt-nya masih belum optimal sehingga jawabannya pun juga jadi belum optimal. Meskipun AI tidak dapat menghasilkan kreativitas atau pemikiran bebas seperti manusia, teknologi ini dapat sangat berguna dalam memproses, menganalisis, dan memahami data secara efektif. Menurut saya, ChatGPT atau OpenAI ini merupakan cikal bakal teknologi yang akan sangat canggih di masa depan, hanya butuh penyempurnaan. Google saja sudah kalang kabut dengan adanya teknologi baru ini, oleh karena itu jangan pesimis dulu, mari kita ikuti perkembangan selanjutnya.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin.
Memang betul dalam masa pengembangan, tapi web-web di atas sepertinya hanya untuk Bahasa Inggris. Coba tes lagi pakai Bahasa Inggris, seharusnya hasilnya lebih baik...
Ane belum pernah coba ChatGPT pakai Bahasa Indo, tapi feeling ane mengatakan kalau pakai Bahasa Indo outputnya bakal ga sebagus kalau pakai Bahasa Inggris, jadi malah ga butuh GPT checker karena lucu kalo dibaca.
YA betul, setelah kucoba pakai inggris, ternyata 95% corect kalau pakai AI.

Dibalik suksesnya ChaGTP ada microsoft yang mendukung penuh ChatGPT dengan Menggelontorkan Dana sebesar $10 Miliar ke OpenAI, dan ELON Musk juga sebagai Pendiri OpenAI. Jadi google cukup ketar ketir, bahkan  Edge Browser juga bakal di sematkan dengan ChatGPT, tapi masih dalam tahap pengembangan.
Namun kucek jika sudah ada opponent-nya berupa anti-chat GPT yang bisa memeriksa kebenarnnya, kupikir keberlangsungannya tidak bakal signifikan, karena yang pakaikan banyak akademisi dan anak sekolahan yang pengin cari jawaban cepat. Kalau sudah ada tool pedeteksi, kukira perkembangan gk begitu masive.

Seperti ChatGPT yang pada kenyataannya masih berkemampuan sederhana sebatas memberikan rekomendasi, dan menjawab dengan jawaban sederhana yang dikumpulkan berdasarkan temuan data yang ada di internet.
YA hnya sebatass itu saja. itu pun kadang ngawur jugaa, mungkin dia nyomot di blog atau tulisan yang kadar kebenaranya masih dipertanyakan.
hero member
Activity: 630
Merit: 611
Jika berbicara soal kecerdasan buatan (AI) maka saya pikir untuk saat ini kita belum bisa berharap banyak. Karena selain masih dikembangkan dan sebenarnya tekhnologi AI yang saat ini beredar hanyalah baru dalam AI jenis pertama yaitu tekhnologi AI yang masih berkemampuan terbatas pada tugas yang telah di setting pada AI tersebut.

Seperti ChatGPT yang pada kenyataannya masih berkemampuan sederhana sebatas memberikan rekomendasi, dan menjawab dengan jawaban sederhana yang dikumpulkan berdasarkan temuan data yang ada di internet.

Walaupun banyak yang mengatakan tekhnologi AI mampu mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Tapi saya pikir kemampuannya tidak secepat yang digembor-gemborkan.

Mungkin kita terlalu banyak melihat film yang bertema AI seperti contohnya film M3GAN. Yang bercerita tentang robot mainan anak yang dibekali tekhnologi AI yang mutakhir. Sehingga si boneka di setting untuk melindungi sang pemilik. Namun pada akhirnya malah menjadi mesin pembunuh. Karena Si boneka memiliki pemikiran bahwa setiap hal yang berpotensi mengancam keselamatan sang pemilik harus dilenyapkan. (Maaf sedikit OOT).

Kembali lagi pada pembahasan AI.
Saya pun baru-baru ini membaca bahwa tekhnologi AI ada beberapa jenis. Jenis pertama yang mungkin kini sudah dipakai atau sedang dikembangkan. Sedangakan jenis ke dua dan ke tiga masih sebuah konsep kasar saja.

Nama-nama jenis tersebut adalah

1. ARTIFICIAL NARROW INTELLIGENCE (ANI)
AI jenis ini memiliki fungsi yang terbatas (Narrow). Yang bisa dilakukan ANI saya pikir mirip ChatGPT atau sejenisnya. Dan fungsinya mungkin lebih dekat dengan fungsi untuk menjawab dan memberikan rekomendasi pada kehidupan sehari-hari pada masyarakat.

2. ARTIFICIAL GENERAL INTELLIGENCE (AGI)
AI jenis ini masih hanya sebuah konsep yang digambarkan dengan sebuah system yang mampu bekerja dengan level kognitif yang setara dengan manusia. Sistemnya mencakup pemrosesan bahasa,gambar, bahkan hingga sebuah fungsi pengambilan keputusan. (mirip dalam film M3GAN).

3. ARTIFICIAL SUPER INTELLIGENCE (ASI)
Jenis inipun masih sebatas konsep kasar. Dan gambaran tentang AI ini yaitu memiliki kemampaun melebihi AGI dan mampu berpikir rasional bahkan katanya akan mampu membuat penemuan. Atau mungkin ia bisa mempelajari hal baru dan membuat penemuan baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Saya pikir jenis ini lebih dekat pada apa yang dikatakan oleh Elon (jika tidak salah ingat). Kalau tidak salah dalam sebuah video yang dikatakan bahwa tekhnologi AI bisa lebih berbahaya daripada Nuklir atau apa lah saya lupa. Pokoknya gitu.  Tongue .

Sumber berita/artikel/referensi : algorit.ma Dengan judul artikel "cara kerja artificial intelligence"

Namun saya pikir untuk sampai pada tahap ke 2 dan 3 akan sangat butuh waktu yang sangat jauh sekali. Karena bahkan untuk jenis pertama saja pun saya pikir masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

Untuk yang sekarang saya masih melihat seperti sebuah sistem otomatis yang dapat menjawab dan mengumpulkan data lebih cepat. Dan tetap saja bagaimanapun canggihnya AI akan tetap lebih pintar manusia yang telah membuat AI tersebut.

Yang jelas ini tentang profit dan pemasaran. Sehingga berita saat ini sangat menggembor-gemborkan AI dan terkesan melebih-lebihkan.
legendary
Activity: 2744
Merit: 1878
Rollbit.com | #1 Solana Casino
-snip-
Jadi pada dasarnya teknologi ini seperti menjadi pedang bermata dua, menguntungkan dan merugikan. IMO Saya jadi membayangkan jika semua sudah mengenal Chat GPT ini dan sudah dikembangkan melebihi google, mungkin guru sudah tidak akan memberikan PR untuk muridnya.  Grin
Setiap teknologi pasti akan menguntungkan dan merugikan. Tapi kalo diliat dari segi positif dan manfaatnya, akan banyak teknologi lain yang mengimplementasikan AI sehingga teknologi Ai bisa membantu dalam proses pengembangan aplikasi yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih efisien. Tapi untuk melebihi goggle tentu saja tidak. CEO ChatGPT saja mengatakan bahwa mereka tidak akan menyaingi google, google tetap yang terbaik.

Google sebenarnya sudah mengembangkan Chat AI miliknya sendiri yaitu Bard AI yang didukung oleh LaMDA ( Language Model for Dialogue Applications ) adalah kecerdasan buatan berbasis bahasa dan percakapan.
https://tekno.kompas.com/read/2023/02/07/12150087/mengenal-bard-chatbot-ai-baru-bikinan-google-pesaing-chatgpt?page=all

-snip-
Selain itu aku men-judge ChatGPT atau AI yng lagi hype tersebut tidak pintar dan hanya program manusia, ketika kutanya "P vs NP" , seharusnya jika memang pintar dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti matematika, Chat GPT mampu menjawab dengan logis, bukan beretorika doang.

[image]
Cukup di maklumi lah, namanya juga buatan manusia pasti bakal ada kekurangannya.
Pintar atau tidak pintar ini hanya sebuah program, terjadi bug  atau ada jawaban yang tidak sesuai dan terkesan berbelit-belit itu masih dalam tahap pengembangan ( belum sempurna ).

ChatGPT emang di proses dari banyak data dan ChatGPT sebagai Model Ai yang dilatih oleh OpenAI memiliki kemampuan untuk memproses dan mengakses informasi lebih cepat, Tapi tidak akan memiliki pemikrian dan perasaan sama seperti manusia. Jawaban yang tidak logis dan beretorika itu karena ChatGPT masih mengolah data dan mempelajari input yang diberikan.

Dan untuk info penting tentang ChatGPT yang di kembangkan oleh OpenAi ini adalah Data Yang di pelajari oleh ChatGPT hanya sampai tahun 2021, dan jika bertanya tentang siapa pemenang piala Dunia Qatar jawabannya tentu tidak akan tahu. ChatGpt juga gak realtime, mereka hanya berdasarkan data pada rentang waktu 2021 itu saja. Kemungkinan akan terus di kembangkan dan akan semakin banyak data yang bisa dikelola.

Dibalik suksesnya ChaGTP ada microsoft yang mendukung penuh ChatGPT dengan Menggelontorkan Dana sebesar $10 Miliar ke OpenAI, dan ELON Musk juga sebagai Pendiri OpenAI. Jadi google cukup ketar ketir, bahkan  Edge Browser juga bakal di sematkan dengan ChatGPT, tapi masih dalam tahap pengembangan.

Saya coba donwload Edge versi DEV  namun masih belum tersedia, dan masih dalam proses perbaikan.  

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin.
Memang betul dalam masa pengembangan, tapi web-web di atas sepertinya hanya untuk Bahasa Inggris. Coba tes lagi pakai Bahasa Inggris, seharusnya hasilnya lebih baik...
Ane belum pernah coba ChatGPT pakai Bahasa Indo, tapi feeling ane mengatakan kalau pakai Bahasa Indo outputnya bakal ga sebagus kalau pakai Bahasa Inggris, jadi malah ga butuh GPT checker karena lucu kalo dibaca.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kalau mau ngecek tulisan dibuat bot atau bukan di sini: https://openai-openai-detector.hf.space/ Ane coba beberapa kali reliable.
Kujuga ngecek pada postingan Lucius Mengenai tool untuk mendeteksi AI. https://contentatscale.ai/ai-content-detector/ kayaknya tidak begitu ampuh sama seperti link di atas. malah hampir 100% bukan AI tapi manusia yang bikin. Jadi itu juga mungkin masih pengembangan tidak seperti check plagiarisme yang bisa kedetek.

 

Selain itu aku men-judge ChatGPT atau AI yng lagi hype tersebut tidak pintar dan hanya program manusia, ketika kutanya "P vs NP" , seharusnya jika memang pintar dan mampu menyelesaikan semua persoalan seperti matematika, Chat GPT mampu menjawab dengan logis, bukan beretorika doang.

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau mau ngecek tulisan dibuat bot atau bukan di sini: https://openai-openai-detector.hf.space/ Ane coba beberapa kali reliable.
Untuk mendeteksi tulisan buatan bot atau bukan itu gampang-gampang susah, tapi kalau sudah sering chat ama ChatGPT tentu akan lebih mudah. Ini bot sebetulnya kurang bisa berpikir dan memberi opini, doi cuma bisa ngasi sumber-sumber dan definisi-definisi yang ga to the point. Kalau disuruh bikin essay pun ane tes ga lolos plagiarism checker dan pastinya terdeteksi di link yg ane share.

Meskipun membantu, ane khawatir kalau orang-orang terlalu percaya ama bot ini bakal bikin efek yang mengerikan di kemudian hari, misalnya kasus salah info yang disengaja/ataupun tidak yang menyebabkan pihak yang benar dirugikan. Atau bisa malah sampai dipersekusi. Toh ini bot tidak berpikir tapi cuma mengaggregasi data/informasi dari internet. Kalau cukup sumber yang menyebutkan bumi itu datar di internet, ini bot bakal mengatakan bumi itu datar.

Ane malah melihat ini kek search engine 2.0, jadi nanti tinggal ketik "cariin tivi 2 jutaan" dia bakal ngasi opsi, seperti dalam presentasi Microsoft. Kalau disuruh "mikir" yang berat-berat ga nyampe "otak"nya.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.

Sebenarnya saya dengar Chat GPT ini karena ada kasus penggunaan aplikasi ini untuk pengerjaan tugas essay dalam mata pelajaran filsafat.
South Carolina, Amerika Serikat, seorang profesor perguruan tinggi menangkap basah mahasiswanya menggunakan bot ChatGPT, untuk menulis tugas esai dari kelas filsafatnya.

Saya setuju semua sistem ini dibuat oleh manusia jadi pasti ada kekurangan dan butuh pengembangan. Seperti yang ditunjukan dalam berita itu, profesor itu curiga dan melakukan penyelidikan dan ada kemiripan tapi tidak membuktikan kecurigaan 100%. Tapi Profesor itu bertanya langsung pada mahasiswa itu dan dia mengakui itu semua.

Jadi pada dasarnya teknologi ini seperti menjadi pedang bermata dua, menguntungkan dan merugikan. IMO Saya jadi membayangkan jika semua sudah mengenal Chat GPT ini dan sudah dikembangkan melebihi google, mungkin guru sudah tidak akan memberikan PR untuk muridnya.  Grin

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/5169133/mahasiswa-ketahuan-pakai-ai-chatgpt-untuk-bikin-pr-esai
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
AI masih dalam proses pengembangan, teknologi ini belum memiliki data yang mumpuni untuk menampung setiap pertanyaan. Jadi wajar kalau search engine akan lebih detail karena dari sistem databasenya lebih luas, apalagi search engine melakukan crawl banyak website berdasarkan keyword yang sudah banyak digunakan, jadi hasil pencarian akan lebih detail. Sedangkan kalau menurut saya AI saat ini masih dalam proses pengumpulan data, entahlah seperti apa pengolahan datanya untuk dijadikan result. Seperti yang sudah dicoba oleh @Sarah Azhari, jika itu adalah dari hasil pencarian yang diinput menjadi sebuah hasil pada sistem misal chatGPT, maka jelas tujuannya adalah untuk memberikan hasil tunggal yang spesifik, walaupun masih belum sempurna. Cerdas atau tidaknya sistem, bergantung pada suatu algoritma nantinya. Google memiliki hasil pencarian yang lebih spesifik karena pengembangan algoritmanya, begitu juga nanti untuk AI.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
...

jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence

saya baru beberapa kali mengetes chatGPT dan saya rasa itu masih dalam tahapan pengembangan, seperti yang mas bilang bahwa jawaban yang di lontarkan oleh chatGPT tersebut terkensa seperti menasehati, sepertinya itu adlaha perintah yang i berikan pengemabng kepada produknya unutk menangani pertanyaan yang mungkin belum bisa di jawab atau di tuliskan ke dalam program chatGPT tersebut.

Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.

saya setuju dengan yang mas bilang bahwa menggunakan google jauh lebih enak, namun karena chatGPT masih hype2 nya dan juga merupakan hal yang masih baru, maka tidak bisa di katakan sebagai produk yang "pintar". masih banyak pengembangan dan juga program yang harus di masukkan pegembang ke dalam programnya chatGPT, seperti wikipedia yang terus di tulis oleh pengambangnya hingga saat ini, begitu juga untuk chatGPT.
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.
Setiap buatan manusia itu tentu tidak akan lebih pintar dari manusia itu sendiri, yang artinya manusia akan selalu lebih pintar dari apa yang dibuatnya walaupun bisa digunakan oleh banyak orang. Jadi saya sepakat kalau teknologi AI itu bukan teknologi yang pintar, tetapi teknologi yang lebih cepat memberi jalan pintas untuk sebuah jawaban walaupun jawabannya belum tentu benar juga karena hal itu didasarkan oleh pencarian teknologi AI pada jawaban yang sudah ada, bukan untuk jawaban yang baru.

Sebuah platform chatbot AI mendadak viral di dunia maya. Bernama ChatGPT, chatbot buatan Open AI disebut bisa menjawab semua pertanyaan layaknya mesin pencarian Google. Namun bedanya, ChatGPT hadir dengan format percakapan. Pengembang platform itu, OpenAI menjelaskan chat akan berinteraksi salah satunya dengan menjawab pertanyaan. "Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Selasa (6/12/2022). Sumber: cnbcindonesia.com


Quote
si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.
Teknologi yang lebih cepat mengarahkan ke sumber jawaban yang diperlukan sebenarnya tidak harus disebut pintar, karena setiap jawaban yang diberikan oleh teknologi AI pun juga berdasarkan atas apa yang telah di tulis oleh beberapa manusia lainnya di masa lalu atau sebelum teknologi AI lahir, meskipun akhir-akhir ini sudah sangat banyak pembahasan tentang teknologi AI yang membuat suasana seakan menjadi sangat terkejut. Padahal memakai google juga masih jauh lebih enak kalau keperluannya seputar mencari jawaban dari pertanyaan yang sederhana.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Di forum sekarang lagi rame member yang menggunakan teknologi AI buat ngepost, ada beberapa yang kedapatan dan kabarnya diblack list, tapi ku belum mengetahui siapa dan seperti apa postingan pakai Ai tersebut.

Berbicara mengenai AI, aku punya pendapat berbeda, tidak perlu kuterangkan panjang lebar di sini bagaimana kecerdasan mereka mengola data, mengoreksi, menjawab pertanyaan dan hal lain yang dilakukan oleh manusia.

Tetap saja kalau yang memprogram itu manusia, AI itu tidak lebih pintar dari si pembuat program, data pun rata-rata ngambil di google. Cobalah kalian ke chatgpt dan tanya sesuatu di sana, pasti jawabannya ngambil di google.

si program mengarahkan atau mengumpulkan data untuk dicode-kan ke AI sehingga sesuai dengan apa yang diperintahkan. Sehingga menurutku tidak lebih pintar, kalau lebih cepat iya.

Pernah ku tanya, bagaimana cara nge-hack private key bitcoin, jawabannya panjang lebar berteori tidak karuan, tiada solusi dan arti, malah ngasih nasehat



jadi ya omong kosong saja menurutku, menidng langsung ttanya ke google.

https://presensiku.id/blog/apa_sih_ai_artificial_intelligence
Pages:
Jump to: