Pages:
Author

Topic: Digital Currency Indonesia ? (Read 634 times)

hero member
Activity: 1498
Merit: 802
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
July 22, 2024, 08:59:29 PM
#28
Digital Currency sebenarnya memiliki makna yang luas, namun jangan anda masukkan Paypal, Google pay, OVO atau Gopay ke dalam kategori digital currency, mereka hanya Layanan transfer uang elektronik.
Dengan kata lain Paypal, Google pay, OVO atau Gopay juga dengan sendirinya masuk dalam kategori digital currency karena sifatnya yang memiliki kesamaan dalam hal transaksi, layanan maupun transfer uang elektronik. Tetapi mungkin mereka tidak berhimpun pada aplikasi yang menunjukkan posisi investasi maupun trading karena tidak ada layanan yang bersifat demikian.

Jika cakupan maknanya bisa luas dalam sebuah arti dan mungkin fungsinya yang sedikit berbeda antara satu sama lain, akan tetapi secara umum itu juga dapat disebutkan sebagai Digital Currency.

lihat script/coding dikit aja udah puyeng.
Kalau pingin buru2 bisa buat yang kompleks ya jadi keliatan ribet banget gan. Memang harus pelan-pelan.
Belajar coding itu seperti belajar bahasa asing + matematika yang logika..
saran saya jika ingin belajar bahasa pemrograman sebaiknya pelajari Phyton, jangan belajar bahasa pemrograman dasar lagi, umur anda ada masa kadaluarsanya juga loh  Cheesy
Belajar bahasa pemrograman menggunakan pengetahuan otodidak akan jauh lebih sulit dan saya rasa peluang untuk mendapatkan pengetahuan sangatlah kecil. Biarpun ada beberapa orang yang mungkin berawal dari otodidak dan mereka terus belajar untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Jika tidak memiliki pengetahuan dasar bagaimana mungkin orang bisa belajar lebih jauh karena pengkodean yang berada di dalamnya begitu rumit dan sulit dipahami.

Kesabaran dan ketekunan mungkin akan menjadi kunci untuk mendapatkan pengetahuan yang kompleks, meskipun harus di pelajari secara pelan-pelan dan penuh kesabaran. Umur tidak menjadi batasan ukuran bagi seseorang untuk belajar karena kita pasti akan mengerti lebih banyak jika sudah mempelajari semuanya dengan benar.
newbie
Activity: 78
Merit: 0
July 22, 2024, 03:09:16 AM
#27
Digital Currency sebenarnya memiliki makna yang luas, namun jangan anda masukkan Paypal, Google pay, OVO atau Gopay ke dalam kategori digital currency, mereka hanya Layanan transfer uang elektronik.

Uang elektronik atau E-Money adalah bagian dari Digital Currency, jadi Paypal, Google Pay, OVO dan Gopay juga bisa disebut sebagai Digital Currency.
https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_currency

Berarti itu sudah legal ya gan sebagai aset yang diperdagangkan? Tetapi tidak untuk pengunaan yang lebih jauh seperti fungsi dan manfaat crypto tersebut, seperti untuk alat pertukaran??

Di Indonesia Cryptocurrency bukanlah alat pembayaran yang sah (untuk informasi lebih lanjut silahkan baca thread dibawah ini)
https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-menata-legalitas-cryptocurrency-di-indonesia-3733567

Kira-kira Indonesia, kapan menyusul ya gan?

Sejauh yang saya tau belum ada wacana dari pemerintah kita mengenai hal tersebut. Jadi bisa kapan saja atau malah tidak akan pernah sama sekali  Cheesy


Benar apa kata agan diatas.atau justru cryptocurensy diindonesia hanya akan menjadi asset comodyti untuk selamnya...
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
April 05, 2020, 06:58:23 PM
#26
Digital Currency sebenarnya memiliki makna yang luas, namun jangan anda masukkan Paypal, Google pay, OVO atau Gopay ke dalam kategori digital currency, mereka hanya Layanan transfer uang elektronik.

Uang elektronik atau E-Money adalah bagian dari Digital Currency, jadi Paypal, Google Pay, OVO dan Gopay juga bisa disebut sebagai Digital Currency.
https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_currency

Berarti itu sudah legal ya gan sebagai aset yang diperdagangkan? Tetapi tidak untuk pengunaan yang lebih jauh seperti fungsi dan manfaat crypto tersebut, seperti untuk alat pertukaran??

Di Indonesia Cryptocurrency bukanlah alat pembayaran yang sah (untuk informasi lebih lanjut silahkan baca thread dibawah ini)
https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-menata-legalitas-cryptocurrency-di-indonesia-3733567

Kira-kira Indonesia, kapan menyusul ya gan?

Sejauh yang saya tau belum ada wacana dari pemerintah kita mengenai hal tersebut. Jadi bisa kapan saja atau malah tidak akan pernah sama sekali  Cheesy

member
Activity: 686
Merit: 28
PUGG.io
April 05, 2020, 05:02:26 PM
#25
Sudah bisa quote kan? nahh, gmana kalo quotenya hanya bagian yang penting2 aja.


Terima kasih gan atas saran dan masukannya. ☺️🙏🏻Saya mulai terbiasa.

saat ini perkembangan cryptocurrency di Indonesia masih hanya sebatas sebagai aset komoditas

Berarti itu sudah legal ya gan sebagai aset yang diperdagangkan? Tetapi tidak untuk pengunaan yang lebih jauh seperti fungsi dan manfaat crypto tersebut, seperti untuk alat pertukaran??


Seharusnya yang tersimpan didalam wallet bukan Rupiah (jangan disamakan dengan rekening Bank), melainkan cryptocurrency yang memiliki value terhadap Fiat (termasuk IDR)

Iya gan maksud saya seperti itu terima kasihan sudah diluruskan.

Perbaiki lagi quotenya gan, itu quotenya salah

Iya gan siap, terima kasih masukannya ☺️🙏🏻


Setidaknya ada 3 negara yang sudah punya mata uang digital berdasarkan artikel tersebut: Ekuador, Tunisia, Senegal.

Kira-kira Indonesia, kapan menyusul ya gan?
full member
Activity: 1890
Merit: 101
April 05, 2020, 12:57:37 PM
#24
Digital Currency sebenarnya memiliki makna yang luas, namun jangan anda masukkan Paypal, Google pay, OVO atau Gopay ke dalam kategori digital currency, mereka hanya Layanan transfer uang elektronik.

lihat script/coding dikit aja udah puyeng.
Kalau pingin buru2 bisa buat yang kompleks ya jadi keliatan ribet banget gan. Memang harus pelan-pelan.
Belajar coding itu seperti belajar bahasa asing + matematika yang logika..
saran saya jika ingin belajar bahasa pemrograman sebaiknya pelajari Phyton, jangan belajar bahasa pemrograman dasar lagi, umur anda ada masa kadaluarsanya juga loh  Cheesy
hero member
Activity: 1456
Merit: 567
April 05, 2020, 11:20:22 AM
#23
Hati-hati juga dengan penggunaan term "digital currency". Kadang kala yang dimaksud berbeda jauh dengan apa yang ada dalam pikiran agan. Ada yang menyebut OVO, Dana dsm bermain di ranah digital currency. Atau singkatnya, kadang kala term itu tidak merujuk ke sistem yang melibatkan blockchain sama sekali dan cuma database terkontrol as usual.

Sepertinya istilah "digital currency" memang sudah melekat pada hal-hal seperti OVO, Dana, dan yang lainnya yang sering disebut juga dengan istilah seperti e-Money/e-Wallet. Dan memang kata-kata "digital currency" pada OP juga dimaksudkan untuk hal seperti itu.
Digital Currency (M-Banking) yang dimiliki Bank sentral awal kegunaan hanya untuk mentransfer atau hanya menyimpan nilai. saat ini berbeda, yaitu cenderung tertuju pada pembayaran lainnya, contoh; pembayaran listrik atau air, BPJS, pembelian tiket,Dll.

   Pay-to-goods ( kemudahan dalam bertransaksi ), beberapa perusahaan saat ini sedang berlomba lomba untuk menarik perhatian orang sehingga menggunakan layanan tersebut. Digital currency / dompet digital saat ini sangat banyak ditemui di Indonesia, saya katakan bukan hanya pada Bank sentral saja untuk membangun digital currency, karena bisnis ini memang sangat menggiurkan.

Dan secara tidak langsung istilah "digital currency" itu seolah-olah tidak pas lagi untuk menjadi istilah lain dari cryptocurrency.



Huffttt .. itu benak ane gan, pengen rasanya jadi developer blockchain, tapi gak tahu mau belajar kemana dan dimana.
Dari website kursus aja seperti Udemy harusnya ada kok gan, cuman ya biasanya tidak gratis.

lihat script/coding dikit aja udah puyeng.
Kalau pingin buru2 bisa buat yang kompleks ya jadi keliatan ribet banget gan. Memang harus pelan-pelan.
Belajar coding itu seperti belajar bahasa asing + matematika yang logika..
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
April 04, 2020, 12:10:08 AM
#22
Hati-hati juga dengan penggunaan term "digital currency". Kadang kala yang dimaksud berbeda jauh dengan apa yang ada dalam pikiran agan. Ada yang menyebut OVO, Dana dsm bermain di ranah digital currency. Atau singkatnya, kadang kala term itu tidak merujuk ke sistem yang melibatkan blockchain sama sekali dan cuma database terkontrol as usual.
hero member
Activity: 2072
Merit: 656
royalstarscasino.com
April 03, 2020, 05:21:58 PM
#21
-snip-
Perbaiki lagi quotenya gan, itu quotenya salah.
Agan mesti nulis balasan komennya di dalam tanda ".....[/quote]". Itu salah, yang benar tulis komennya di luar tanda tersebut. Coba edit dan benerin dulu quotenya. Baca petunjuknya pada thread di bawah ini untuk lebih lengkapnya terkait panduan quote:
- [GUIDE SINGKAT] Quote Yang BENAR
- [GUIDE] Panduan Bikin Thread & Indeks Thread Berkualitas

Btw adakah negar negara yang sudah menerbitkan mata uang digital sendiri gan??
Harusnya agan bisa googling dulu, ada kok artikel yang membahasnya. Walupun mungkin tidak akurat atau lengkap informasinya, paling tidak bisa menjadi gambaran atau referensi agan terkait hal yang ditanyakan agan tersebut.

Contoh artikel ini : 10 Negara Yang Menerbitkan Mata Uang Kripto Sendiri

Setidaknya ada 3 negara yang sudah punya mata uang digital berdasarkan artikel tersebut: Ekuador, Tunisia, Senegal.
Sisanya sebanyak 7 negara, sedang dalam tahap pertimbangan / perencanaan / sudah berproses: Swedia, Estonia, Cina, Rusia, Jepang, Venezuela, Israel.

*Hati2 kalau nyari referensi artikel, jangan buru2 menyimpulkan. Kadang judul tidak sesuai dengan isinya. Baca tuntas baru ambil kesimpulan. Smiley
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
April 03, 2020, 05:07:26 PM
#20
Iya gan kapan ya hal itu bisa terjadi atau mungkin akan terjadi?

Tidak ada yang tau kapan, tapi yang jelas untuk saat ini perkembangan cryptocurrency di Indonesia masih hanya sebatas sebagai aset komoditas dan mengenai sistem perdagangannya diatur oleh Bappebti.

Quote
jadi IDR kita tersimpan di wallet masing-masing tanpa perlu isi saldo lewat bank.

Seharusnya yang tersimpan didalam wallet bukan Rupiah (jangan disamakan dengan rekening Bank), melainkan cryptocurrency yang memiliki value terhadap Fiat (termasuk IDR). Kedua hal tersebut berbeda, karena mayoritas Crypto memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi daripada Fiat, sehingga value dari crypto tersebut akan selalu berubah-ubah mengikuti market.

Quote
Btw adakah negar yang sudah menerbitkan mata uang digital sendiri gan??

Coba search via google dulu Gan.
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
April 03, 2020, 09:17:07 AM
#19
-snip
Saran sedikit yaa..
Sudah bisa quote kan? nahh, gmana kalo quotenya hanya bagian yang penting2 aja.. sedang yang tidak/kurang penting cukup di kasih tanda :
1. snip
2. - kalimat yang mau dipake -

Jadi lebih ringkas dan rapi buat dibaca.

member
Activity: 686
Merit: 28
PUGG.io
April 03, 2020, 08:59:02 AM
#18
Iya gan kapan ya hal itu bisa terjadi atau mungkin akan terjadi? jadi IDR kita tersimpan di wallet masing-masing tanpa perlu isi saldo lewat bank.. setiap transaksi menggunakan blockchain lebih aman, cepat dan tidak unsur pemalsuan, benar-benar transparan .. kita tidak perlu menggunakan uang Fiat lagi untuk membeli barang, cukup mengirimnya lewat wallet masing-masing. Sangat memudahkan setiap transaksi.. memang SDM kita yang masih kurang gan! Btw adakah negara yang sudah menerbitkan mata uang digital sendiri gan??
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
January 31, 2020, 08:26:14 AM
#17
tapi pada blockchain sendiri kita bisa berinovasi bukan ? dan memanfaatkan teknologi ini, meskipun itu masih semi-desentralsisasi (masih di kontrol oleh pemerintah). ane yakin pasti ada dukungan dari masyarakat, karena data lebih aman dari kejahatan cyber. 
Boleh banget,
Silahkan memanfaatkan teknologi terbaru ini.
tapi dalam hal ini pemerintah ngapain dan buat apa pake blockchain?, kalau buat pembayaran, ya mereka harus berpikir 2x karena terbentur tujuan dari peer to peer itu tadi. Tapi kalau buat manajemen data atau percepatan informasi seperti yang dilakukan perusahaan negara Pelindo 2, itu sangat bagus diterapkan.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
January 31, 2020, 08:07:32 AM
#16
  • lantas sistem keuangan bank sentral ( M-banking, internet banking, ATM, dll) apakah lebih aman, daripada blockchain ?
 

Bisa lebih dibreakdown model serangan yang mungkin diterapin ke berbagai jenis layanan bank dan blockchain kalau ingin mendapatkan gambaran 'mana yang lebih aman'.

- Blockchain (tergantung jenis konsesus dkk):
* Pada prinsipnya more money more power (baik PoS atau PoW atau turunannya), kalau ingin 'merusak' sebuah jaringan maka biayanya akan sebesar sejauh apa hash-power atau nilai chain yang ada. Sejalan dengan ini, secara 'alamiah' maka semakin terdesentralisasi akan semakin susah untuk merusak seluruh chain.
* Bisa kena spam attack, tapi sejauh ini relatif ada banyak model penanganannya.
* Ada yang bilang serangan komputer kuantum bisa membuat enkripsi jadi melemah sehingga bisa rollback chain tanpa biaya yang 'mahal', tapi ini udah ada alternatif solusi dan bukan merupakan serangan yang nyata.
* Bisa ada serangan zero-day baik lewat bug kode dsm, tapi ini akan selalu ada di dunia komputer alias bank juga sama.

- Bank:
* Ada banyak model serangan, mulai dari MITM, nyebarin virus ke komputer utama, sampai nyebarin tagihan palsu untuk mendapatkan nomor kartu kredit dan ccv. Tergantung layanan yang mana.
* Prinsipnya ada dua jenis serangan, fisik dan digital. Serangan fisik bisa lewat rampok, maling ATM buat dicuri, dsm. Bisa juga karena bencana alam membuat celah maling jadi lebih tinggi.
* Serangan digital cenderung ditangani dengan adanya 2FA, tapi bisa juga kena SIM swapping. Penanganannya biasanya membutuhkan kerja sama dengan operator yang bisa memperpanjang 'birokrasi'.
* Beberapa apps m-banking tidak mendukung penggunaan kombinasi password yang kompleks, jadi lebih rentan dengan serangan bruteforce.

Dll.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
January 31, 2020, 07:51:46 AM
#15

  • apakah jika bank sentral mengadopsi atau berhasil membuat jaringan blockchain sendiri dan diluncurkan di negara ini akan disebut "Crypto" ?
 

Jika mekanisme dari tekhnologi blockchain yang diusung memiliki mengacu pada algoritma enkripsi dan sistem kriptografi didalamnya maka bisa dipastikan hal tersebut adalah "Crypto" dan untuk object (Virtual Currency) yang lahir dari tekhnologi tersebut disebut dengan "Cryptocurrency"

Quote
  • Bagaimana dengan USDT/Alt yang terpusat lainnya, apakah di sebut crypto ?

Permasalahan Stablecoin sering memicu perdebatan, karena bagi pihak-pihak yang sejalan dengan Visi Bitcoin akan menganggap Stablecoin bukanlah suatu cryptocurrency dan hanya sebuah Digital Currency. Sedangkan disatu sisi ada pihak-pihak lain yang menganggap Stablecoin sebagai cryptocurrency karena mengadopsi tekhnologi Blockchain (Teknik Kriptografi) dengan sistem terpusat pada mekanisme kerjanya (seperti XRP, XLM, dll).

Jadi untuk karateristik stablecoin ini kembali lagi ke pemahaman masing-masing orang.  Grin

Quote
  • lantas sistem keuangan bank sentral ( M-banking, internet banking, ATM, dll) apakah lebih aman, daripada blockchain ?
 

Segala sesuatu yang terhubung dengan jaringan Internet akan selalu memiliki potensi untuk diserang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, jadi permasalahan keamanan dari kedua hal tersebut sangat tergantung pada antisipasi yang dilakukan oleh masing-masing penyelenggara kedua sistem. Dan menurut pendapat saya untuk saat ini Jaringan Blockchain pada Bitcoin masih lebih aman daripada jaringan sistem finansial dari suatu Bank.

Quote
  • Bagaimana dengan keamanan M-banking, apakah lebih aman dari DApp ?

Untuk hal ini tergantung dengan sistem security dan antisipasi yang telah disiapkan oleh masing-masing penyelenggara sistem. (Dengan asumsi DApp tidak menggunakan jaringan Bitcoin)
member
Activity: 117
Merit: 15
Yes, I do
January 31, 2020, 06:58:55 AM
#14
saya sependapat seperti yang mas abhiseshakana di atas
-snip
Selagi Bank pegang kendali cryptocurrency yang OP maksud maka untuk membuat blockchain sendiri udah jelas gagal sebelum lahir. Karena terhambat dari tujuan murni dari desentralisasi itu sendiri, "sistem pembayaran elektronik  peer-to-peer  murni yang membuat pembayaran secara daring dapat terjadi langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui sebuah lembaga keuangan"
  • apakah jika bank sentral mengadopsi atau berhasil membuat jaringan blockchain sendiri dan diluncurkan di negara ini akan disebut "Crypto" ?
  • Bagaimana dengan USDT/Alt yang terpusat lainnya, apakah di sebut crypto ?
  • lantas sistem keuangan bank sentral ( M-banking, internet banking, ATM, dll) apakah lebih aman, daripada blockchain ?
  • Bagaimana dengan keamanan M-banking, apakah lebih aman dari DApp ?


Memang sih blockchain sendiri selalu identik dengan "Decentralized System" dan itu sangat kontras dengan regulasi. tapi pada blockchain sendiri kita bisa berinovasi bukan ? dan memanfaatkan teknologi ini, meskipun itu masih semi-desentralsisasi (masih di kontrol oleh pemerintah). ane yakin pasti ada dukungan dari masyarakat, karena data lebih aman dari kejahatan cyber.  


-snip
Menurut saya, sebagai acuan pola pikir OP di sini. Bank yang terkendala system blockchain yang terdesentralisasi itu bisa saja mengubah systemnya 360 derajat dengan menjadi Validator atau miner di blockchain, bukan membuat new cryptocurrency yang diback-up oleh rupiah.

Dan selanjutnya memilih untuk menerapkan publik atau private Blockchain?.
https://digitalis.id/blog/bedanya-public-vs-private-blockhain-dan-mengapa-kita-membutuhkannya/
Nah itu yang ane maksud gan. Bank sentral bergelut dan berinovasi dengan meningkatkan sebuah keamanan melibatkan blockchain, meskipun hasilnya tidak sepenuhnya "Desentralisisasi" dan kita tunjukkan pada global, ini loh indonesia sudah menggunakan blockchain dalam sistem keuangan !  Bank sentral sendiri sebagai validator atau miner diblockchain. dan menurut ane cenderung tertuju pada private blockchain, seperti pendapat mas @abhiseshakana diatas.

_________________________________________
Kalo bisa sih sebelum diluncurkan mengadakan seperti sayembara / kontes, siapa saja dapat berpartisispasi untuk menguji keamanan, seperti halnya "Bug Bounty Hunter".  ~testnet
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
January 30, 2020, 07:00:25 PM
#13
saya sependapat seperti yang mas abhiseshakana di atas
Sistem finansial pada suatu negara pasti akan selalu dikontrol oleh pemerintahan itu sendiri melalui keberadaan sebuah Bank Central.
Selagi Bank pegang kendali cryptocurrency yang OP maksud maka untuk membuat blockchain sendiri udah jelas gagal sebelum lahir. Karena terhambat dari tujuan murni dari desentralisasi itu sendiri, "sistem pembayaran elektronik  peer-to-peer  murni yang membuat pembayaran secara daring dapat terjadi langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui sebuah lembaga keuangan"

“Tujuan thread ini di buat tidak lain yaitu sebagai bentuk acuan pola pikir tetang teknologi blokchain Indonesia. ..”
Menurut saya, sebagai acuan pola pikir OP di sini. Bank yang terkendala system blockchain yang terdesentralisasi itu bisa saja mengubah systemnya 360 derajat dengan menjadi Validator atau miner di blockchain, bukan membuat new cryptocurrency yang diback-up oleh rupiah.

Dan selanjutnya memilih untuk menerapkan publik atau private Blockchain?.
https://digitalis.id/blog/bedanya-public-vs-private-blockhain-dan-mengapa-kita-membutuhkannya/
hero member
Activity: 2072
Merit: 656
royalstarscasino.com
January 30, 2020, 06:02:07 PM
#12
-snip- berhubung post ane tertuju pada "Digital currency/wallet digital yang ada di indonesia" tentu saja poin utamanya yaitu sebagai transaksi, jadi saya anggap crypto memang ilegal dalam bertransaksi bukan. -snip-
Kalau ditinjau sebagai alat transaksi (alat pembayaran), memang tepat jika dikatakan crypto masih berstatus "ilegal" untuk saat ini. Landasannya jelas, seperti yang saya sebutkan di atas, yaitu UU Nomor 7 tahun 2011.

-snip- Good gan, nambah referensi tentang legalitas di negara ini. -snip-
Sebenarnya masalah legalitas ini sudah pernah disinggung sebelumnya, contohnya pada thread-thread berikut ini:
1. https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-lahirnya-aturan-ketat-bappebti-tentang-crypto-aset-sebagai-komoditi-5109739
2. https://bitcointalksearch.org/topic/apakah-bitcoin-bisa-digunakan-untuk-beli-produk-atau-barang-asli-5117240
3. https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-menata-legalitas-cryptocurrency-di-indonesia-3733567
4. https://bitcointalksearch.org/topic/bagaimana-prospek-cryptocurrency-di-indonesia-berdasarkan-legalitas-5036457
5. https://bitcointalksearch.org/topic/bitcoin-untuk-pembayaran-hajiumroh-5036908

Dari beberapa thread diskusi di atas, cukup banyak rekan-rekan member SFI yang sudah memberikan opini + referensi terkait laglitas crypto di Indonesia. Saya sarankan agan untuk membacanya, mungkin agan bisa mendapatkan informasi yang mungkin agan perlukan di situ. Good luck, gan.  Smiley
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
January 30, 2020, 05:24:25 PM
#11
-snip-
- Yaa nggak bakalan siap kalo menyamakan teknologi blockchain = cryptocurrency seperti anggapan agan.
- Permasalahan/isu yang agan kemukakan memang betul. anggapan bahwa bekerja itu harus di Kantor/Pabrik/Toko/Pasar masih sangattt melekat di benak sebagian besar masyarakat kita. Tidak terkecuali orang tua saya.
- Yang penting dilakukan selain saran agan (saya kutip sebagian yaa..presentasi "tehnologi blockchain" diseluruh nusantara ini) adalah mengedukasi : 1). Bahwa bekerja tidak selalu harus di kantor/institusi. 2).  Teknologi b;lockchain mempunyai potensi yang besar di masa depan dan dari teknologi ini kita bisa menghasilkan uang.
- Intinya, jangan mengandalkan edukasi yang diadakan oleh pihak lain (pasif). Namun harus dimulai dari keluarga terdekat (aktif). Sehingga ketika muncul anggapan2/gosip2 miring yang muncul dari tetangga/orang lain dapat diredam oleh pihak keluarga karena hasil edukasi yang agan berikan. Dan secara tidak langsung, agan telah menularkan ilmu ttg blockchain kepada orang lain.
sr. member
Activity: 1246
Merit: 285
January 30, 2020, 05:01:04 PM
#10
saya rasa indonesia belum siap akan tehnologi blockchain cryptocurrency karena alasan pertama masih banyak orang-orang awam dan mistis (pesugihan)  Cheesy dinegara ini sehingga bagi yang terjun di lahan pekerjaan yang tidak bertitel seperti kita disini terutama bagi orang pelosok dan tak jarang masih banyak orang yang merasa aneh dengan hasil pekerjaan yang tidak mengeluarkan keringat kelihatannya, jadi langkah awal untuk mewujudkan jurusan itu indonesia harus mengenalkan kepada masyarakat bukan hanya melalui berita di tv atau majalah tapi dengan presentasi "tehnologi blockchain" diseluruh nusantara ini  Grin
Setiap hari pake kolor doang di rumah, ga pernah keliatan kerja tapi punya uang, ente "jagain lilin" ya tiap malem? hehe..
sudah kebal rasanya dengan anggapan seperti itu, apalagi di tengah masyarakat yang masih kental dengan sifat kedaerahan. Beruntungnya, keluarga dan orang terdekat sangat terbuka dengan hal ini dan bisa menerima keputusan saya untuk fokus dalam bidang ini. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, karena pandangan umum suatu pekerjaan adalah: berangkat ke kantor atau tempat kerja lainnya seperti sawah atau pasar, berseragam, berangkat pagi pulang siang/sore, dan hal mainstream lainnya.
Kita hanya perlu memberikan pengertian dengan sedikit analogi yang mudah diterima, misalnya anda seorang trader, maka katakan saja anda pedagang digital currency, bukankah setiap hari juga pergi ke pasar? dalam bentuk online Cheesy dan misalkan anda seorang bounty hunter maka katakan saja anda seorang sales promotion, yang tugasnya mempromosikan suatu produk atau proyek, dan jika anda seorang minner maka ..... (diisi sendiri ya anak-anak... Wink)
Terakhir, jika sudah dijelaskan dan masih tidak diterima ya sabar dan doakan saja Smiley pasang telinga yang tebal dan tetap fokus pada tujuan anda.
Sesederhana itu.

Kembali ke topik, sebenarnya bukan karena Indonesia belum siap, tapi memang hal ini membutuhkan proses. Evolusi saja membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai keseimbangan dan memaksimalkan fungsionalitasnya, ada pula seleksi alam yang berlaku. Langkah edukasi yang paling mudah adalah dengan memberikan pengertian pada orang terdekat, berikan pemahaman yang lurus, sehingga tidak mudah terprovokasi berita di TV atau media lainnya yang mengatakan hal-hal yang kurang tepat terkait cryptocurrency.

Memang kabarnya saat ini bank sentral lagi mendalami dan mencoba teknologi ini, saya berpikir juga pengembangan terhadap adopsi blockchain di indonesia mengapa sangat lambat, Hmm.. ? mungkin, salah satunya developer blockchain sangat jarang di temui, terutama di Indonesia. dan saya berharap di kemudian hari universitas yang ada di indonesia membuka untuk fakultas Blockchain, atau minimal pada jurusan IT ada kajian pembelajaran dan pendalaman terkait teknologi ini.
Cepat atau lambat itu relatif, yang jelas perkembangan blockchain di Indonesia cukup positif. Bahkan sudah ada asosiasi resmi (https://asosiasiblockchain.co.id/) dan badan pemerintah (BAPPEBTI, OJK, dll) yang menangani hal terkait blockchain, informasi lengkapnya baca di sini. Developer blockchain dari Indonesia juga cukup banyak dan beragam produk yang dihasilkan, beberapa yang saya tahu ada PUNDIX, TOKOIN, HARA, VEXANIUM, Tokenomy, dll. Untuk produk lainnya bisa lihat gambar berikut.


sumber: https://coinvestasi.com/berita/indonesia-blockchain-landscape-2019/
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
January 30, 2020, 10:20:33 AM
#9
  siap gan, udah ane coba hanya beberapa gan, hasilnya tetep saja bikin puyeng. memang sih kalo belajar secara otodidak sangat sulit. yang ane harap universitas di indonesia ada kajian atau pembelajaran "Teknologi Blockchain" khususnya fakultas IT.
saya rasa indonesia belum siap akan tehnologi blockchain cryptocurrency karena alasan pertama masih banyak orang-orang awam dan mistis (pesugihan)  Cheesy dinegara ini sehingga bagi yang terjun di lahan pekerjaan yang tidak bertitel seperti kita disini terutama bagi orang pelosok dan tak jarang masih banyak orang yang merasa aneh dengan hasil pekerjaan yang tidak mengeluarkan keringat kelihatannya, jadi langkah awal untuk mewujudkan jurusan itu indonesia harus mengenalkan kepada masyarakat bukan hanya melalui berita di tv atau majalah tapi dengan presentasi "tehnologi blockchain" diseluruh nusantara ini  Grin
Pages:
Jump to: