Pages:
Author

Topic: [DISKUSI] Pandangan negatif terhadap para pengguna crypto - page 11. (Read 2441 times)

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Ane baca dari OP sepertinya menjurus cryptocurrency untuk trading ya? Pandangan negatif tersebut tidak hanya untuk trader kripto kok, tapi kena juga buat trader saham, obligasi, dan forex.

Kalau dari gaji ngebounty ane kira gak ada masalah karena agan menjual jasa posting yang dibayar pake kripto. Hal ini tidak ada bedanya dengan profesi penulis atau juru ketik.

Mungkin sama halnya dengan Mining ... crypto yang didapatkan dari hasil mining (block reward) layaknya adalah gaji/bayaran buat kinerja yang dihasilkan pada proses mining tersebut.

Jika diibaratkan Alat mining adalah tenaga kerja, hashrate = skill/level kerja, listrik = sumber tenaganya (kalori) dan Blockchain adalah perusahaan yang menaungi tenaga kerja tersebut, Block = objek yang dikerjakan, Block reward = Gaji yg diterima berdasarkan level kerja dari masing-masing tenaga kerja.

IMO
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ane baca dari OP sepertinya menjurus cryptocurrency untuk trading ya? Pandangan negatif tersebut tidak hanya untuk trader kripto kok, tapi kena juga buat trader saham, obligasi, dan forex.

Kalau dari gaji ngebounty ane kira gak ada masalah karena agan menjual jasa posting yang dibayar pake kripto. Hal ini tidak ada bedanya dengan profesi penulis atau juru ketik.
jr. member
Activity: 57
Merit: 6

Terkait alasan ketidakpercayaan karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik", saya yakin ini yang mengkampanyekan hanyalah orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu. Coba kita bandingkan dengan saham, apa bedanya? sama saja to? CMIIW.  Grin
Menurut saya, ini bukan faktor utama timbulnya ketidakpercayaan atau stigma negatif pada masyarakat luas. Hanya orang-orang tertentu saja yang berpikiran seperti ini. Jikapun mau menjawab mereka, jawab saja kalau legalitas aset crypto itu sudah jelas dan tidak ada fatwa yang mengharamkan aset crypto.


Bener banget om kawetsriyanto  Grin saya juga sering liat perbandingan masalah agama, banyak argumen soal masalah
Quote
Bitcoin diperlbolehkan gak sih dalam agama?

Kadang lucu juga liat arguement sana sini beda  Grin. Menurut saya sih ini mah masalah peribadi aja. Toh, dia pakar agama ngapain nyasar ke Cryptocurrency. Cryptocurrency setau saya pada dasarnya hanya untuk bisnis, investasi, dan trading  Smiley. Kalo coba berdasarkan Pola Pikir Manusia atau Filsafat saya yakin pasti pengen menang sendiri hehe. Jawab aja sesuai nurani masing masing.


Dan saya yakin sebagain tokoh masyarakat yang memiliki argument atau pola pikir negatif tentang cryptocurrency atau BTC pasti ada tujuan tertentu yang saya sendiri tidak tau apa itu  Smiley. Bahkan, apa mereka betul betul paham mengenai cryptocurrency  Huh sehingga berani mengeluarkan fatwa dari pola pikir mereka sendiri. Coba aja mereka lihat berapa orang didunia yang terbantu adanya sistem Cryptocurrency ini. Apakah mereka buta akan hal itu  Huh
member
Activity: 1021
Merit: 12
pada dasarnya kita mendapatkan uang dari crypto karena melakukan perdagangan (jual-beli). Kenapa mereka bisa langsung menilai bahwa crypto itu haram? Alasan mereka adalah karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik".

SPEKULATIF
Mari kita lihat syarat-syarat jual beli menurut agama islam:
1. Pedagang,
2. Pembeli,
3. Barang yang didagangkan,
4. Terjadi kesepakatan antara 2 pihak diatas dengan tidak merugikan salah satu pihak.


Dari keempat syarat diatas kita tidak melihat hal yang menyimpang dari aturan agama dalam perdagangan crypto karena semua syarat tersebut menurutku pribadi sudah terpenuhi. Timbul alasan lain dari mereka yaitu harga crypto tidak jelas dan tidak menentu (spekulatif) sehingga harga crypto ditentukan seenaknya.

“Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis, maka juallah sesuka kalian namun harus langsung diserahterimakan/secara kontan” (HR. Muslim: 2970)

Dalam hadits diatas, ketika terjadi pertukaran atau perdagangan kita tidak dilarang untuk memasang harga setinggi-tingginya dengan catatan kedua belah pihak sepakat dengan harga tersebut.

“… janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang timbul dari kerelaan di antara kalian…” (QS. An-Nisaa’: 29)


TIDAK MEMPUNYAI FISIK
Kita semua akui bahwa crypto khususnya bitcoin memang tidak mempunyai fisik. Tetapi, bitcoin mempunyai kepastian jumlah yaitu total bitcoin adalah 21 juta tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Hal tersebut sudah tercantum dalam whitepaper bitcoin oleh satoshi. Dari kepastian yang diberikan bitcoin maka alasan terkait bahwa bitcoin tidak mempunyai fisik bisa kita kesampingkan.

Mari kita bandingkan, anggap saja bitcoin sebagai suatu barang dan bitcoin merupakan barang limited edition. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang bertuliskan limited edition mempunyai batas tertentu dan tidak akan bertambah dan berkurang. Saya pribadi justru ngeri ketika banyak orang yang memperdagangkan barang-barang palsu (banyaklah di berbagai online shop yang ada saat ini). Contohnya adalah barang tidak sesuai dengan gambar dan deskripsi dari barang yang dijual

Perdagangan nyata barang saja bisa menjadi haram ketika terjadi kasus seperti itu. Dalam agama islam pun hal tersebut jelas-jelas tidak diperbolehkan.

“Barang siapa yang berlaku curang terhadap kami, maka ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar dan tipu daya tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban 567, Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir 10234, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah IV/189; dihasankan Syaikh Salim Al Hilaly)

Dengan penjelasan kecil diatas, apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto? Bagaimana menurut kalian guys?


Penjelasan diatas hanya berdasarkan ilmu yang saya dapatkan selama belajar, jika ada yang salah mohon dimaafkan dan dikoreksi.


Jika dinilai dari standar agama pasti akan terjadi argumen yang tidak akan habisnya gan Cheesy. Itu tergatung bagaimana kita menilainya aja agan. Andai saja semua dinilai dengan agama mungkin tidak ada negara maju, saya yakin semua negara ingin bersaing untuk menemukan hal baru agar mereka diakui dunia. Ini sudah zaman yang beda menurut ane. Zaman dimana digital diperlukan dimana mana.
Seperti halnya sistem banking Pasti juga banyak orang bilang Haram. Tapi nyatanya? hampir semua orang didunia menggunakannya. Ini zaman digital gan dimana semua orang perlu sistem yang cepat untuk membantu keperluan mereka sehari hari. Smiley
legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
Izin menanggapi dari sudut pandang crypto sebagai "aset".

Quote
apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif?

Tidak heran kalo banyak pandagan negatif terhadapa user crypto, karena masyarakat kita memang terbiasa kritis [cenderung curiga] terhadap hal baru, apalagi yang sifatnya online. Tapi tidak perlu khawatir, ada beberapa hal yang dapat merubah pandangan tersebut, yaitu bukti kesuksesan dan respon positif dari pemerintah [IMO]. Dan 2 hal tersebut sudah bisa kita lihat dari beberapa hal berikut :

1. Dilegalkannya aset crypto [SK/ Kep. Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2019]
2. Mulai banyaknya exchanger crypto di Indonesia
3. Mulai dikenalnya para top influencer Indonesia

Apa implikasi dari ketiga hal di atas?
Munculnya ketiga hal di atas adalah dampak dari meningkatnya jumlah crypto user di kalangan masyarakat [kaitan antara sebab-akibat]. Sebab poin 1 dan 2 tidak akan muncul jika tidak ada urgensi karena meningkatnya demand terkait crypto di Indonesia. Sedangkan poin 3 merupakan imbas dari peningkatan trust dan keingintahuan masyarakat terhadap dunia crypto.

Kesimpulan :
Dengan fakta tersebut, saya yakin bahwa ada pergeseran pandangan/stigma di kalangan masyarakat. Makin banyak orang-orang yang ikut serta pada bisnis crypto dan mulai menilai crypto dari sudut pandang positif.



Terkait alasan ketidakpercayaan karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik", saya yakin ini yang mengkampanyekan hanyalah orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu. Coba kita bandingkan dengan saham, apa bedanya? sama saja to? CMIIW.  Grin
Menurut saya, ini bukan faktor utama timbulnya ketidakpercayaan atau stigma negatif pada masyarakat luas. Hanya orang-orang tertentu saja yang berpikiran seperti ini. Jikapun mau menjawab mereka, jawab saja kalau legalitas aset crypto itu sudah jelas dan tidak ada fatwa yang mengharamkan aset crypto.
legendary
Activity: 1596
Merit: 1034
Orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia crypto dan telah meninggalkan pekerjaan lainnya saya rasa pasti pernah merasakan ditanya orang seperti ini
"Kamu kerja apa sih? Kok diam terus di rumah tetapi uang tetap aja punya?"
dari pertanyaan tersebut, mereka curiga terhadap orang-orang yang berfokus menghasilkan uang dari cryptocurrency dan bahkan setelah dijelaskan pun mereka menilai bahwa cryptocurrency itu haram.

Mari kita bahas ini lebih lanjut lagi

pada dasarnya kita mendapatkan uang dari crypto karena melakukan perdagangan (jual-beli). Kenapa mereka bisa langsung menilai bahwa crypto itu haram? Alasan mereka adalah karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik".

SPEKULATIF
Mari kita lihat syarat-syarat jual beli menurut agama islam:
1. Pedagang,
2. Pembeli,
3. Barang yang didagangkan,
4. Terjadi kesepakatan antara 2 pihak diatas dengan tidak merugikan salah satu pihak.


Dari keempat syarat diatas kita tidak melihat hal yang menyimpang dari aturan agama dalam perdagangan crypto karena semua syarat tersebut menurutku pribadi sudah terpenuhi. Timbul alasan lain dari mereka yaitu harga crypto tidak jelas dan tidak menentu (spekulatif) sehingga harga crypto ditentukan seenaknya.

“Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis, maka juallah sesuka kalian namun harus langsung diserahterimakan/secara kontan” (HR. Muslim: 2970)

Dalam hadits diatas, ketika terjadi pertukaran atau perdagangan kita tidak dilarang untuk memasang harga setinggi-tingginya dengan catatan kedua belah pihak sepakat dengan harga tersebut.

“… janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang timbul dari kerelaan di antara kalian…” (QS. An-Nisaa’: 29)


TIDAK MEMPUNYAI FISIK
Kita semua akui bahwa crypto khususnya bitcoin memang tidak mempunyai fisik. Tetapi, bitcoin mempunyai kepastian jumlah yaitu total bitcoin adalah 21 juta tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Hal tersebut sudah tercantum dalam whitepaper bitcoin oleh satoshi. Dari kepastian yang diberikan bitcoin maka alasan terkait bahwa bitcoin tidak mempunyai fisik bisa kita kesampingkan.

Mari kita bandingkan, anggap saja bitcoin sebagai suatu barang dan bitcoin merupakan barang limited edition. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang bertuliskan limited edition mempunyai batas tertentu dan tidak akan bertambah dan berkurang. Saya pribadi justru ngeri ketika banyak orang yang memperdagangkan barang-barang palsu (banyaklah di berbagai online shop yang ada saat ini). Contohnya adalah barang tidak sesuai dengan gambar dan deskripsi dari barang yang dijual

Perdagangan nyata barang saja bisa menjadi haram ketika terjadi kasus seperti itu. Dalam agama islam pun hal tersebut jelas-jelas tidak diperbolehkan.

“Barang siapa yang berlaku curang terhadap kami, maka ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar dan tipu daya tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban 567, Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir 10234, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah IV/189; dihasankan Syaikh Salim Al Hilaly)

Dengan penjelasan kecil diatas, apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto? Bagaimana menurut kalian guys?


Penjelasan diatas hanya berdasarkan ilmu yang saya dapatkan selama belajar, jika ada yang salah mohon dimaafkan dan dikoreksi.
Pages:
Jump to: