Topic: Jika punya banyak aset di kripto. Tetap jadi anonim atau ingin jadi terkenal? - page 3. (Read 2012 times)

Sebenarnya enggak ribet kalau nemu segitu, gampang sekali nyembunyikannya, displit saja 10 bagian pakai address baru, dijamin tidak ada yang tahu. Kalau mau lebih aman, dan nyaman dari ketahuan orang lain, ya pakai mixer, tapi karena banyak mixer sudah diawasi sekarang, bitcoiner sekarang ini sudah selayaknya bisa menggunakan coin join untuk mencampur, dan membuat privasi lebih aman,

Yang terpenting buat yang baru di bitcoin itu, jangan sesekali pakai aksesoris yang ada label bitcoin-nya, misal kayak topi, t-shirt, sticker, dll. Karena pernah saya lihat di mall ada anak muda pakai t-shirt gambar binance, dan saya yakin sekali itu pemula yang tidak tahu kalau dia sudah diincar oleh penjahat cyber untuk ngehack akun binancenya.

Ane setuju gan untuk tetap menjadi anonim dengan kepemilikan aset Bitcoin yang kita miliki, karena ini dapat menjaga keamanan kita untuk dapat pergi kemana saja tanpa ada orang yang mengetahui bahwa kita telah memiliki Bitcoin dan membuat kita tidak merasa terancam dengan kepemilikan aset Bitcoin tersebut, karena kita tidak akan mengetahui niat jahat orang lain terhadap diri kita dan jika kita memberitau tiap orang tentang kepemilikan aset Bitcoin yang kita miliki tentu mereka yang memiliki niat jahat akan mencoba untuk dapat menguasai aset yang kita miliki karena saat ini aset Bitcoin menjadi barang yang sangat bernilai harganya.

Sepakat dengan Om @HusnaQA di postingan pertama di thread ini bahwa sebenarnya kita tidak bisa 100% menjaga privasi kita. Kita bisa mengatur porsi privasi kita mana yang menjadi public attention dan aman yang benar-benar privat, tinggal nyamannya bagaimana. Opini pribadi saya jika kita punya pekerjaan lain di real life, dan kita bukan publik figur, maka kita bisa menjaga privasi pekerjaan/penghasilan kita di bidang crypto ini. Karena akan tidak nyaman jika orang-orang mengetahuinya. Tidak ada impact apapun juga bagi kehidupan kita. Kalau data pribadi sepertinya sudah banyak tersebar di kantor-kantor atau pas lamar kerja.

Bayangkan kalau orang seperti kita, tiba-tiba viral punya 100 BTC aja, atau tiba-tiba nemu harta karun, bayangkan betapa ribet dan penuh resiko kehidupan kita? wkwk

---

Kalau mereka adalah influencer terlebih di bidang crypto, sudah tentu hal terkait pekerjaan/penghasilan di bidang crypto sudah terekspos ke publik. Tapi orang-orang seperti mereka tentu punya privasi lebih di kehidupan pribadinya. Mereka punya bodyguard, punya sekretaris, punya humas (entah apa namanya orang yang mengurus hal-hal yang berurusan dengan publik), dan lain-lain. Sehingga mereka memiliki kehidupan pribadi dan kehidupan sebagai public figure. Jadi tidak ada masalah jika mereka diketahui mempunyai kekayaan yang wah atau aset kripto yang melimpah.

Percaya atau tidak di negara kita privasi itu merupakan hal yang cukup sulit untuk kita jaga, misalnya bicara identitas KTP yang kita miliki dan hampir tersebar luas di kalangan umum, apalagi jika pemilu hampir dekat. Tetapi yang menjadi masalah mungkin lebih kepada privasi mengenai kepemilikan bitcoin yang kita miliki karena kita tidak pernah tau bagaimana orang yang berniat jahat sedang memantau. Atas alasan itulah mungkin menjadi lebih anonim bisa menutupi kejahatan yang akan terjadi setidaknya kita tidak perlu merasa waspada mengenai aset yang kita miliki. Ruang publik dan internet tidaklah aman dan jika kita tidak mampu menjaga diri maka akan banyak kejadian yang tidak kita inginkan terjadi karena orang jahat pasti melihat kesempatan untuk menipu kita.

Bagi orang biasa seperti kita saya yakin hampir banyak orang lebih setuju untuk menjadi anonim akan tetapi bagi pembuat konten atau mereka yang disebut influencer sudah pasti akan membagikan pengalaman mereka terlibat di bitcoin karena tujuannya jelas untuk mendapatkan keuntungan dari media sosial yang mereka miliki. Tetapi selama batasan tertentu dapat dijaga maka saya rasa hal buruk tidak akan pernah terjadi karena banyak tipe orang semacam ini juga bisa menjaga privasinya yang lebih pribadi.

sangat penting, kalau bisa jangan sampai ada orang lain tau kalau kita berada di dunia kripto. cukup diri sendiri dan suami/istri yang harus dipahamkan juga kripto itu seperti apa dan bagaimana. dan yang pasti akan menjadi pewaris aset kita kelak. cukup berdua itu saja yang lain jangan sampai tahu.

jangankan aset kripto gan, sedikit-sedikit beli barang aja jadi bahan ghibah.an tetangga meskipun bukan dari kripto. mungkin pelihara tuyul kerja serabutan tapi bisa beli barang-barang mewah. apalagi kalau tau punya aset kripto bisa jadi membahayakan diri sendiri dan keluarga gan. amit-amit kalau sampai seperti dalam berita yang dilampirkan tersebut

tetap jadi anonim lebih baik ya kan gan, apalagi ada banyak orang orang di luar sana yang tidak bisa kita ketahui isi kepala mereka, ada banyak juga kasus di mana orang orang terdekat mencuri hal2 berharga berharga miliki teman atau saudara mereka, lagian menjadi anonim gak ada rugi nya kok, kita bisa tenang di mana aja, tanpa ada perasaan was-was dikit pun, gak seperti mereka yang suka sesumbar, pasti bakal di incer terus. saya punya teman yang seorang pemain binomo dulu, saat2 binomo masih panas2 nya dia bilang profit dia besar lah bla bal bla, akhirnya hape nya di curi teman dekatnya, hal hal yang berbentuk flexing tidak akan pernah bisa membawa kebaikan, lebih baik tetap rendah hati apalagi kalo punya bitcoin banyak di wallet hahaha.

Yah meskipun berita kematian John castic tersebut memang bisa saja memang benar ada yang membunuhnya karena menginginkan aset kripto yang di milikinya. Tapi hal tersebut belum pasti, karena di sebuah situs berita yang saya baca
Memang sangat-sangatlah penting om. Karena menurut saya tidak penting juga,terbuka kepada orang lain (kecuali keluarga) perihal kepemilikan kripto,sebab memang ada unsur bahayanya. Jadi sebagai seorang pengguna kripto memang lebih baik anonim dan jangan terlalu menonjol di mata orang-orang sekitar. Karena bagaimana pun juga kita semua sebagai pengguna kripto harus bisa meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terburuk dengan sebaik mungkin.

Sebab berita-berita pembunuhan di atas juga,meskipun belum pasti akan kejadian nya karena apa,tapi tetap menjadi contoh untuk kita,bahwa menjadi terkenal dengan banyak harta(kripto,maupun hal lainnya), memiliki resiko yang sangat besar.

Yah memang bener gan,tidak ada keuntungan ketika kita mempamerkan aset kripto yang kita milik kepada siapapun. Justru hal yang bersifat pamer pasti akan berdampak buruk kepada kehidupan. Karena seperti yang agan katakan,lebih baik menjadi orang anonim dan tidak pamer. Sebab jika memiliki sipat sombong ataupun pamer memang akan lebih cenderung untuk di benci dan di arah-arah oleh orang yang memiliki maksud yang jahat. Apalagi yang di pamerkan adalah aset kripto seperti BTC,pasti akan sangat berbahaya.

Selain kejahatan didunia nyata, Kejahatan didunia maya juga gak kalah serem.
Apalagi yang jadi target orang-orang yang Flexing hartanya atau asset crypto miliknya.

Semua data dan informasi terkait orang yang ditargetkan akan jadikan celah untuk mengirim banyak malware, phising dan usaha peretasan lainnya.

Bahkan sniffing SMS juga bisa dilakukan oleh hacker untuk mencuri informasi krusial seperti permintaan kode OTP lewat SMS yang bisa disadap dan ini menggunakan sebuah malware yang tertanam di smartphone korban.
 
Seperti penjelasan tentang Malware yang lagi viral baru-baru ini
https://bitcointalksearch.org/topic/m.63010741

Harus lebih waspada dan kurang-kurangin aja flexing yang gak jelas dan malah nambah Bahaya.
Yang gak pernah Flexing aja bisa jadi target peretasan, apalagi mereka yang tiap harinya pamer ini itu, bisa jadi target utama.

Ini sama seperti quote yang sangat terkenal "kejahatan terjadi bukan karena ada niat dari pelaku tetapi karena adanyan kesempatan" ini sangat tepat menggambarkan seseorang yang gemar dengan flexing dan suka pamer kekayaan atau harga yang mereka miliki ke publik. Entah karena ingin mendapatkan perhatian banyak orang atau karena ingin mendapatkan kehormatan dengan cara memamerkan kekayaan yang dimiliki. Padahal jelas perampokan terjadi karena pelaku tau jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, jika kita memiliki privasi dan tampil lebih sederhana tentunya pelaku perampokan tidak menargetkan kita sebagai korban.

Sebaiknya harus lebih hati2 untuk pamer kekayaan dihapdan publik apalagi sering show off hasil crypto karena kita akan menjadi target untuk dikirim link malware.

Sudah banyak kisah tragis yang terjadi akibat senang memamerkan harta kekayaannya, tindakan ini dapat memicu tindakan kriminal seperti perampokan dan pencurian. Seperti yang terjadi pada selebgram asal Hong-Kong yang sering memamerkan kekayaan di media sosial, dia menjadi korban perampokan pada akhir November 2020.

Kesombongan akan menyebabkan kehancuran pada diri sendiri akibat tidak mampu mengontrol diri atas kemewahan yang dimiliki, tindakan ini juga dapat menciptakan tekanan sosial pada orang-orang yang merasa tidak mampu untuk menampilkan kekayaan mereka. Tidak masalah memamerkan sebagian kecil kekayaan yang dimiliki dalam bentuk apapun termasuk Crypto asal memiliki sisi positif seperti menggunakan kalimat bijak dan menunjuk proses yang dilalui untuk mencapai kesuksesan demi membuat orang lain terobsesi dengan kesuksesan yang anda raih.

Kalo menurutku ada 2 jenis orang yang kerap melakukan unggahan konten flexing. Yang pertama adalah orang yang pada dasarnya memang suka pamer, intinya mereka ingin mendapat pengakuan atas hasil yang mereka peroleh. Untuk model flexing yang seperti ini memang sebaiknya diabaikan atau bisa juga di blocked sekalian  .

Yang kedua adalah orang yang melakukan flexing dengan motif marketing. Meskipun sama-sama bertujuan untuk mencari perhatian dari khalayak ramai, namun model flexing yang kedua ini bisa menjadi media buat scam. Bahkan saya rasa ada beberapa influencer yang yang tidak menyadari adanya motif tersembunyi dibelakang motif marketing yang dia usung, atau malah tidak benar-benar memahami product knowledge dari sesuatu yang dia pamerkan. Antisipasi buat flexing yang seperti ini, ya kita harus selalu berpikiran kritis terhadap informasi apa yang kita terima, jadi tidak langsung menelannya bulat-bulat.

Tujuan mereka membuat konten flexing adalah untuk menarik para viewer nya agar bisa join dengan refferal dia jadi masyarakat beranggapan bisa kaya cepat dengan robot trading dan juga perdagangan di binary option atau binomo yang kita kenal dulu adalah Indra Kenz dan Doni Salmanan yang kini masih di tahan.
Jika mereka tidak membuat konten flexing yang membagikan uang atau bahkan giveaway yang tidak masuk akal dia tidak akan mendapatkan simpatisan dari masyarakat, jadi strategi marketing dia mungkin membuat konten flexing agar lebih banyak yang tertarik dan menonton nya dan terlebih nya lagi banyak bergabung karena kesuksesan dia padahal kita tahu itu adalah salah namun tetap saja di mata masyarakat jika ada orang kaya dalam 1-2 tahun pasti akan mengikuti jejak nya. dan membangga banggakan.

Masyarakat belum sepenuh nya paham tentang skema ponzi atau platform yang scam, bukti nya masih banyak yang join karena berharap bisa mendapatkan uang banyak karena dia melihat konten flexing yang yang di buat influencer ternama.
Sebenarnya banyak konten yang mengedukasi tentang bagaimana cara menghindari dari skema ponzi, penipuna dalam bentuk lainnya, termasuk sekarang game kripto pun ada unsur skema ponzi nya yang lagi viral sekarang ini, tapi konten edukasi ini seperti jarang di tonton dan mereka lebih menontong konten flexing daripada edukasi.

lebih milih untuk tidak terkenal sih kalo ane ya, biar terhindar dari orang orang yang suka ngomong pinjam dulu seratus.

Sejauh penilaian saat ini tentang pengetahuan masyarakat Indonesia masih mempercayai tentang konten flexing perlahan masyarakat yang paham skema ponzi sudah menyadarinya, namun si pembuat konten flexing akan membuat perencanaan sedemikian rupa untuk menipu masyarakat dengan cara yang lain yang lebih menyakinkan. Namun, kita bisa mengedukasikan masyarakat untuk mengabaikan konten felxing yang telah d bagikan karena konten tersebut bukan bersifat memotivasi orang lain tapi jutru mereka hanya memamerkan harta benda yang mereka punya, apalagi konten flexing yang dipromisikan bertujuan mengajak orang lain yang mengarah ke platform scam, karena mereka berafiliasi dengan proyek scam

Konten flexing merupakan konten yang sangat diminati oleh masyarakat kita karena ada unsur motivasi dengan cara membandingkan kondisi mereka sebelum dan sesudah mengenal apa yang dipromosikan. Saya rasa wajar setiap masyarakat kita begitu tergiur dengan konten flexing apalagi saat ada motivator menceritkan flash back mereka dulu sebelum terjun ke dunia investasi yang mereka ikuti.

Namun semua tergantung pengatuhuan masyarakat kita dalam menilai konten flexing, untuk kita yang sudah berpengalaman tentang investasi di dunia digital pasti tau bagaimana konsep dan sistem kerja dari influencer yang gemar mengupload konten flexing. Mungkin hanya beberapa persen saja yang sudah mengerti konsep dan sistem kerja dari konten flexing sehingga masyarakat yang awam begitu mudah tergiur dengan konten seperti itu.

Dan sayangnya, Konten pembodohan dengan unsur pamer atau flexing cukup disukai oleh masyarakat kita Gan. Hal inilah yang membuat jenis konten serupa akan tetap ada. Mungkin masyarakat kita sudah lama memimpikan untuk dapat hidup sejahtera. Dan ketika mereka akhirnya dapat melihat kemewahan yang ditampilkan oleh si pembuat konten flexing ini, akhirnya masyarakat kita terjebak dalam delusi dan kesenangan semu. Karena di saat menonton konten berbau kemewahan tersebut harapan-harapan agar berada di posisi mereka muncul di dalam diri kita. Ane sendiri merasakan hal tersebut tapi saya tidak tahu dengan agan-agan semua. Pada akhirnya ketika rasa halu tersebut keseringan dipelihara, hal ini akan berimbas buruk bagi kehidupan sehari-hari kita, karena kita sudah kehilangan satu hal dalam diri kita sebagai manusia yakni rasa syukur.

Itulah masyarakat kita dan mungkin tidak adanya proteksi mengenai konten yang di hasilkan oleh orang yang lebih mengutamakan edukasi dibandingkan dengan sikap keangkuhan dan pada akhirnya terjebak pada hal-hal yang berbau dengan penipuan akibat lemahnya pemahaman dan pengetahuan di seputaran masalah tersebut. Bagi mereka yang menjalankan pembuatan konten flexing tentu menargetkan keuntungan dari penonton dan kebanyakan dari mereka tidak peduli baik atau buruknya hasil. Itulah pentingnya proteksi agar kita tidak terjebak pada konten yang tidak mengedukasi dengan benar dan media online akan cukup sulit membatasi masalah tersebut karena bersifat bebas.

Meskipun ada undang-undang ITE yang melindungi, akan tetapi saya tidak tau apakah undang-undang tersebut juga mengikat kepada si pembuat konten. Apalagi yang berbau sara atau penyesatan jika menyangkut dengan kerugian yang ditimbulkan oleh konten tersebut. Kembali pada diri kita masing-masing dan sebisa mungkin memproteksi setiap konten yang dihasilkan oleh orang lain agar tidak terjebak dalam penyesatan.

Miris, faktanya memang seperti agan katakan bahwa konten flexing dengan sikap keangkuhan lebih diminati dibandingkan konten edukasi, kita flashback pada saat tren robot trading tahun lalu, banyak konten ikutan trending dari beberapa "sultan" membuat konten flexing membagikan uang d cafee dan unboxing mobil mewah, tujuannya tentu ingin mendapatkan perhatian dari netizen supaya mereka mendapatkan tambahan cuan dari konten yang mereka upload.  Padahal orang terkaya di Indonesia tidak membuat konten flexing apapun dan mereka terkesan lebih berpenampilan sederhana.

Tidak juga, justru dengan melakukan flexing mereka bisa mendapatkan cuan banyak akibat dengan konten yang di buat hanya cuma flexing, jika tidak melakukan mereka tidak akan mendapatkan cuan ya meskipun itu akan selalu menjadi resiko mereka tapi tetap saja para influencer tidak memperdulikan nya karena niat mereka hanya tujuan untuk konten dan mendapatkan views banyak agar cuan nya juga banyak.
Ada pun mereka yang suka tonton konten flexing ane harap jangan pernah di tanggapin meskipun itu ada resiko nya, biarkan saja asalkan kita jangan pernah melebihi kemampuan batas kita aja - kalau soal pinjol mungkin mereka hanya ke urgent aja mungkin.

Ane juga sebenar nya tidak suka dengan influencer yang suka flexing dan lebih memilih influencer dengan memberikan edukasi dan motivasi bagi mereka bahkan itu banyak di video tiktor or youtube hanya kita tinggal pilih tontonan mana yang layak untuk di lihat.
Sekarang tuh banyak influencer buat konten dengan nampilin duit gepokan bahkan mandi make duit, permainatan jepitan aja duit na gepokan, itu jelas tidak ada edukasi sama sekali hanya akan orang lain iri dan ingin mengikuti game tersebut