Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena memang benar menanggapi orang-orang yang suka nyinyir atau orang yang suka dengki memang tidak ada gunanya. Karena jika ditanggapi,pada akhirnya kita juga yang akan pusing dan konsentrasi juga pasti akan terganggu. Dan jika terus dipikirkan, mental juga pasti akan ikutan terkikis, jadi memang lebih baik di cuekin aja.
Jika hanya soal nyinyir, itu memang cukup dengan mengabaikannya. Karena dalam kaca mata agama pun, orang nyinyir tidak akan menghasilkan apapun kecuali dosa. Tapi ada hal yang perlu kita cermati yaitu potensi kriminal jika orang-orang tau tentang aset crypto kita. Untuk yang seperti ini, tidak cukup dengan hanya mengabaikannya karena ancamannya adalah keselamatan kita. Makanya tidak perlu untuk memamerkan aset crypto, cukup dengan menyimpannya dan hanya kita saja yang tau.
Dulu ane gatel banget tangan kalau dapet duit gede dari crypto dan motif ane buat pamer lewat story WA biasanya cuma pengen ngasih tahu kalau ada peluang yang gede dari crypto ini dan berharap orang mau belajar crypto juga. Tapi dari sekian banyak yang mau belajar, hanya 1 orang doang yang memahami prosesnya, lainnya cuma paham kalau hidup ane ongkang-ongkang doang lalu dapet duit. Malah, sebagian dari mereka langsung nodong ane buat minjem duit.
Agak selektif juga sih ketika ada orang mau minjem duit, ane jual BTC dulu soalnya biar bisa jadi IDR dan dipake mereka buat kebutuhan mereka. Dari beberapa orang yang minjem ada 2 orang temen sekampung ane yang sulit banget di tagih dan sampai sekarang pertemanan agak renggang gegara hutang yang gak kunjung diusahakan untuk dilunasi tersebut.
Selain potensi kriminalisasi, memamerkan hasil dari crypto itu memang memancing orang untuk berpikir minjem duit. Masyarakat kita memang terbiasa dengan namanya cara instan, pinjem duit menurut mereka merupakan hal wajar apalagi ke orang yang berpenghasilan tinggi. Jadi jangan heran, kalau orang-orang tau agan sukses dengan investasi/trading crypto, bakal banyak yang datang untuk minjem duit. Saya juga pernah mengalaminya dan uang saya juga nyangkut di salah satu orang, sampai saat ini. Padahal dia masih keluarga sendiri yang harusnya menjadi panutan kita. Sayangnya gara-gara utang, hubungan jadi renggang. Lebih kurang sama dengan kasus agan.
Saya sepakat dengan asumsi anda. Memamerkan kekayaan dalam bentuk saldo crypto ke orang-orang juga bisa membahayakan diri sendiri. Selain rawan menjadi sasaran peretasan, maka saya pikir mereka juga akan rawan terhadap bentuk kekerasan fisik seperti perampokan ataupun pembegalan.
Kalau untuk peretasan, perlu media yang lebih spesifik. Yang paling rawan kasus perampokan atau pembegalan. Jangan sampai gara-gara pamer saldo, orang lain berpikir untuk mengancam nyawa kita supaya uang yang dimiliki diberikan ke mereka. Memang yang namanya pamer itu membahayakan, selain potensi kriminal tersebut, bisa juga ada kemungkinan kena ain.