Topic: kanapa warga aceh mulai menolak kedatangan etnis rohingya? (Read 1011 times)

Warga aceh bukan hanya menolak tapi mengusir mereka agar tidak lagi berada di Aceh,karena kehadiran mereka sudah sangat megangnggu ketenangan warga setempat.
Kelakuan Rohingya tidak dapat di toleransi lagi,mereka mulai berani melakukan tindakan yang mungkin tidak pernah dilakukan warga setempat,seperti BAB di tambak warga,mencuri bahkan mereka sudah mulai berani mengancam warga setempat kalau warga ada yang menegur karena kelakuan mereka.

Dulu mereka diterima dengan tangan terbuka dengan alasan mayoritas rohingya beragama islam.
Tapi sekarang warga Aceh sudah sadar kalau Rohingya hanya memanfaatkan dan tidak menghargai kebaikan mereka.Hampir semua etnis rohingya berperilaku semena mena dan tidak mencerminkan kalau mereka adalah Imigran gelap.

Awal nya saya juga respect terhadap etnis Rohingya dan menaruh simpati besar terhadap etnis Rohingya,tapi semakin lama kok simpati tersebut hilang dan jadi tidak respect ya, setelah melihat kepribadian mereka yang sesungguh nya,dan untungnya juga warga Aceh menyadari itu semua sehingga untuk saat ini mereka cukup mewanti-wanti terhadap etnis Rohingya dan tidak segan-segan jika mereka menepi di lautan aceh,warga aceh langsung sigap untuk mengusir nya lagi.

mari melihat dulu sejarahnya, menurut beberapa sumber yang saya baca, etnis rohingya telah ada sejak 1824, sejak itu negara myanmar masih bernama burma, banyak sumber yang mengatakan bahwa etnis yang dulu nya mendiami wilayah arakan ( bekas negara bagian rakhine di miyanmar)



dari sumber lain juga mengatakan etnis rohingya menganggap bawah mereka pemukim asli miyanmar bagian barat dengan sejarah lebih dari satu milenium, dengan pengaruh dari arab, mungal dan portugis, etnis rohingya mengklaim bahwa mereka adalah pemukim dari masa pra-kolonial, namun pihak pemerintah miyanmar menganggap rohingya sebagai imigran yang datang dari cittagong di banglades pada masa kolonial inggris, pemerintah miyanmar berargumen bahwa populasi muslim yang sudah ada sejak masa pra-kolonial di akui sebagai etnis kamam ,bukan etnis rohingya.

mengapa etnis rohingya terusir dari negara miyanmar?

 banyak faktor yang memicu terjadinya pengusiran etnis rohingya ,mulai dari diskriminasi warga minoritas, politik agama dan masalah entitas etnis, salah satu akar konflik yang saya baca miyanmar menganggap rohingya sebagai imigran ilegal, namun saya melihat bukan sebagai pengusiran tapi sama saja dengan pembersihan etnis dengan apa yang di lakukan pemerintah miyanmar ,

Dan maaf jika ada kesalahan dalam pengetahuan saya atau kurangnya referensi saya, silahkan untuk menambahkan hal lain nya mengapa etnis ini terusir?,

Apa yang saya lakukan jika etnis ini masuk ke daerah saya?,mungkin sama hal nya dengan apa yang dilakukan warga aceh, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menolong mereka,

karna etnis rohingnya punya niat yang tidak baik, mereka datang bergerombolan ketanah aceh dengan maksud yang tidak jelas, mereka tidak layak dikasihani, karna mereka sendiri saling bertengkar satu sama lain sesama etnis rohingnya sendiri, makanan di bagikan saja saling berebutan dimana letak adal dan sopan santu mereka.

Etnis rohingnya itu membawa dampak buruk untuk warga aceh, karan mereka berperilaku tidak baik dan tidak sopan, jangan sampai mereka turun ke kampung dan rumah warga sampai warga terganggu dengan mereka, warga aceh sangat sosial sesama umat seagama, pertama mereka hadir di terima dengan baik, lama kelamaan makin melunjak dan makin banyak berdatangan karna warga aceh baik-baik orangnya.

Patut ditolak karena kedatangan dan kehadiran etnis Rohingya tidak menguntungkan yang ada warga aceh merugi karena sudah mengasihani orang-orang yang tidak perlu dikasihani.
Kenapa etnis Rohingya selalu datang ke Indonesia???karena warga negara Indonesia jiwa sosial nya tinggi, sehingga sering di manfaatkan orang.

Sudah lama ya tidak mendengar berita tentang etnis Rohingya,tapi sekarang sudah tidak ada beritanya,apa etnis Rohingya sudah kembali kenegeri asalnya ya?
Harapan saya etnis Rohingya balik lagi sih ke tempat asalnya,jujur meresahkan banget ngemis-ngemis  ke Indonesia,warga negara Indonesia juga banyak kok yang harus ditolong, masih banyak yang kelaparan,mereka etnis Rohingya enak-enak makan tinggal makan apa-apa tinggal minta, diindonesia numpang hidup tanpa perlu bekerja.

sebenarnya mereka itu di usir oleh pemerintahan bangladesh.
bahkan isunya yang menyediakan kapal agar bisa pergi dari bangladesh pun juga dana dari pihak pemerintahan banghladesh sendiri.

persoalan nya itu dana nya ada ga ngasih makan banyak pengungsi. sedangkan anggaran untuk pembangunan pun terbatas. masih di tambah anak indonesia pun banyak yang kurang gizi.
kalau badan PBB yang ngurusi pengungsi UNHCR mau menanggung biaya makan nya sampai ketemu ke negara tujuan atau di kembalikan ke negara asalnya tentu tidak akan jadi masalah.
mau seperti myanmar ketika pengungsi nya makin banyak banget pemrintah disana tidak bisa mengontrol lagi malah memberi perlawanan kekerasan di myanmar dengan penduduk lokal maupun aparat disana. kan awal mulanya ronghinya pengungsi dari bangladesh yang mengungsi di myanmar

Karena mereka anggap Aceh itu hanya sebagai tempat transit mereka sebelum menuju negara tujuan, mungkin mau ke Malaysia, atau bahkan Australia.
Kalau hanya sebagian kecil yang kurang ajar atau tidak sopan, tentu masyarakat Aceh tidak akan bereaksi keras seperti sekarang.
"Ada sebab pasti ada akibat, anda sopan kami pun segan"

Memang bagusnya sudah dihalau untuk masuk sejak masih di laut, kalau perlu tambah bbm untuk mereka melanjutkan perjalanan ke Malaysia.

Dulu rakyat aceh sudah berbaik hati untuk menerima pengungsi rohingya, masalahnya para rohingya tidak bersyukur apa yang telah rakyat aceh bantu, malahan mereka melakukan hal yang menyimpang dengan hukum setempat ya wajar saja sekarang mereka tidak diterima lagi di aceh.

Ada beberapa faktor yang membuat warga Aceh menolak warga ronghiya, Menurut saya faktor yang paling menonjol adalah tingkah laku warga Rohingya yang kurang sopan sebagai tamu.
Kita bayangkan saja kalau kita sebagai tuan rumah dan ada tamu yang mampir ke rumah kita lalu ketika tamu itu tidak sopan dan membuat rumah kita kita tidak nyaman tentunya kita akan mengusir tamu tersebut.

di myanmar pun mereka pendatang awal mulanya bukan warga negara asli myanmar
yang benar emang dari baghladesh, wajahnya kan emang khas wajah bangladesh ataupun india

ini sih yang masih menjadi sorotan banyak media, memang saya akui para ulama mengutamakan kemanusiaan namun yang berinteraksi terhadap warga rohingya setiap hari nya siapa? tentu saja para warga jadi para ulama juga seharusnya mendengarkan aspirasi para warga, jangan hanya tahu nya berbuat kebaikan menurut pandangan mereka namun efek negatif di lingkungan yang mereka buat justru lebih banyak.  saya mendukung para warga rohingya di deportasi ke negara mereka berasal, ini bukan lagi masalah kemanusiaan namun lebih ke masalah sosial dan lingkungan.

Itu dia gan, para pengungsi Rohingya itu kelakukaanya udah kayak preman merasa memiliki hak di negara orang. Karena sikap itulah warga Aceh menolak kehadiran mereka. Sebenarnya Orang Aceh itu pada dasarnya sangat peduli dan tidak keberatan kalau membantu para pengungsi jika saja kalau kelakukan para pengungsi Rohingya itu tidak meresahkan warga Aceh apalagi dulu kan warga Aceh sempat menampung para pengungsi Rohingya. Namun, seperti yang agan katakan bahwa pemerintah Aceh harus terlebih dulu memprioritaskan kesejahteraan warganya sendiri.

Itu benar sekali gan. Banyak warga aceh sendiri yang belum memiliki tanah tapi dengan enaknya warga Rohingya meminta tanah. Banyak warga aceh sendiri yang masih pengangguran dan jika rohingya diberikan tempat tinggal disini tentu akan membuat persaingan dunia kerja semakin sulit. Saya sendiri tidak masalah jika harus bersaing dalam mencari kerja dengan sesama warga daerah sendiri atau setidaknya dengan sesama warga Indonesia. Tapi kalau warga asing seperti rohingya saya merasa seperti tidak terima. Mereka meminta bantuan dan tanah di aceh padahal masih banyak warga aceh yang hidupnya perlu dibantu. Saya pikir pemerintah aceh harus mensejahterakan warganya dulu baru berpikir ke bangsa yang lain. Kalaupun mau dibantu ya secukupnya saja. Paling sekitar seminggu sebelum akhirnya dideportasi. Ini yang terjad saya dengar banyak warga rohingya yang kabur dari tempat imigrasi dan hidup berbaur dengan masyarakat. Tentu itu bukan sikap yang bisa diterima kalau dalam pandangan saya.

Kelakuan Para pengungsi Rohingya itu bukan hanya soal tidak beretika saja tetapi sudah kepada pelanggaran hukum seperti melakukan pencurian, pemerkosaan dan bahkan yang lebih parah lagi mereka menuntut untuk diberikan tempat tinggal yang layak dan tanah bisa menetap di Aceh.  Hal semacam itu jelas membuat warga Aceh muak kepada etnis rohingya padahal selama ini begitu banyak bantuang yang diberikan oleh rakyat aceh tetapi seolah-olah tidak ada harganya bagi etnis rohingya.  Oleh karena sudah bagus kalau warga aceh tidak mau lagi menampung para pengungsi rohingya karena kehadiran mereka bisa mengancam kedaulatan wilayah dan juga bisa menimbulkan keresahan dikalangan warga aceh. Selain itu, pemrintah aceh juga harus memprioritaskan mayarakatnya dulu untuk kesejahteraan apalagi kan masih banyak masyarakat aceh yang miskin dan butuh bantuan pemerintah.

Warga aceh sebenarnya tidak menolak warga rohingya bahkan menerima dan memberi tempat yang layak bagi mereka,setelah melihat beberapa bulan mereka terus bertambah seperti ada program yang direncanakan oleh pihak tertentu.
Alasan mereka selalu terdampar ke perairan aceh,secara logika terdampar itu satu kapal bukan puluhan kapal dan ratusan orang, kini rakyat aceh sudah murka terhadap apa yang terjadi mengingat warga rohingya perilaku  yang buruk dan tidak tau cara berterimakasih atas yang yang telah dibantu ya wajar saja warga aceh menolak kedatangan warga rohingya lainnya.

kenapa pemerintah yang dapat pengungsi rohingnya dan rakyat setempat menolak tidak mengembalikan warga rohingnya ke daerah asalmya
contohnya pemerintah myanmar, negara asalnya kan bangladesh

contoh kejadian penolakan dari masyarakat juga terjadi di myanmar.
awal mula ya suka berbuat seenaknya akhirnya masyarakat disana merasa terganggu dan otoritas di myanmar melakukan tindakan keras dengan melakukan kekerasan.
sama halnya di malaysia juga kurang lebih hampir sama di tolak karena kelakuan nya dan makin banyak pengungsi disana yang makin merepotkan

Dari 2015 masyarakat Aceh menyambut baik dan memberi fasilitas untuk para imigran rohingya
tetapi karena sikap dan prilaku mereka yang sudah melampaui batas dan tidak bisa di atasi lagi
ya wajar jika sekarang masyarakat aceh menolak, mereka belajar dari kejadian sebelumnya
masyarakat tidak mau lagi membantu orang yang nanti mengangu ketentraman mereka.

Di malaysia Para imigran rohingya menuntut pemerintah setempat untuk memberi tanah kepada mereka,
nah untuk mencegah hall tersebut terjadi di Aceh masyarakat tidak mau lagi ber urusan dengan imigran rohinya.