Topic: kanapa warga aceh mulai menolak kedatangan etnis rohingya? - page 2. (Read 1011 times)

Wajar saja warga aceh menolak kedatangan etnis rohingya ke aceh melihat dari perilaku  mereka tidak beretika mereka sering membuat tingkah yang tidak bisa menghargai warga dimana tempat mereka tinggal, rohingya juga merupakan pengungsi ilegal yang berbondong bondong datang ke wilayah aceh seperti ada yang merencanakan sesuatu.

Warga rohingya jangankan di negara orang di negara sendiri tidak di terima karena tidak perilaku tidak bermoral. Pemerintah aceh harus terlebih dahulu mementingkan warganya ketimbang menampung ratusan warga rohingya yang tiap minggu terus bertambah lebih baik sejahterakan warga sendiri.

Menurut saya sudah bagus sih kalau rakyat Aceh mulai menolak pengungsi Rohingya karena pengungsi Rohingya itu kelakukannya memang terkenal sangat buruk selain itu negara kita bukan negara seperti Eropa yang kaya raya, yang bisa menerima ratusan ribu sampai jutaan pengungsi tiap tahunnya apalagi hingga menyekolahkan atau memberi pelatihan pada mereka. Maka dari itu, harus dipikirkan lagi nih, bagi daerah lain selain Aceh di indonesia. Menerima pengungsi Rohingya pasti menimbulkan pro dan kontra dan juga ada sisi baik dan buruknya. tapi satu hal yang pasti bahwa lebih banyak sisi buruknya kalau menerima pengungsi Rohingya.

selain bikin onar ngurusi pengungsi itu bukan hanya sekedar tempat tinggal.
kebutuhan makan pun harus di kasih. jadi akan menambah anggaran yang seharusnya bisa digunakan membangun hal yang lain di kasih ke pengungsi.
sedangkan anak2 indonesia pun masih banyak yang kena stunting kekurangan gizi.
karena track record pengungsi ronghinya membuat onar. aslinya ronghinya kan di bangladesh, di myanmar malah gaduhnya luar biasa karena ronginya di myanmar sudah banyak banget. di malaysia pun sama juga membuat kegaduhan

Sangat manusiawi jika kita kasihan terhadap nasib mereka karena sebagai orang yang masih mempunyai hati nurani dan beragama kita patut kasihan terhadap kondisi manusia lain yang nasibnya terkatung-katung seperti itu, tapi kita perlu mengingat bahwa kita sendiri juga mempunyai kesulitan dan masalah disini. Belum lagi potensi kedepannya jika kita menerima mereka bertempat tinggal di Indonesia, bagaimana nanti itu bisa menimbulkan masalah sosial dan masalah lainnya, sehingga lebih baik bagi kita untuk memberikan bantuan seadanya saja untuk menjaga agar mereka bisa tetap hidup disini sebelum diberangkatkan ke tempat lain.

seharusnya yang bertanggung jawab bukan warga aceh ataupun indonesia. karena indonesia pun banyak anak2 yang stunting alias kurang gizi.
seharusnya yang bertanggung jawab penmerintahan negara asal. rohingnya kebanyakan dari banghladesh dan myanmar.
seharusnya merekalah yang bertanggung jawab bukan malah menekan disana sehingga milih pergi dari negara nya.
dan ini sebenarnya ada yang mengkoordinasi adalah membuang mereka dari negara mereka

Bener gan, sebagai manusia tentu saja ada rasa iba dan tidak tegaan. saya menyaksikan langsung kronologi mulai dari terdampar sampai relokasi pengungsi Rohingnya. Masyarakat sudah menolong semampunya tapi isu yang berkembang maupun dampak yang dihasilkan juga menjadi tantangan tersendiri hingga kita tidak bisa berbuat banyak.

Ulama Aceh minta pemerintah segera relokasi Rohingya ke tempat yang lebih layak, katanya ke gedung PMI Aceh.
sumber
Sejujurnya secara pribadi saya juga kasihan kepada anak-anak dan para wanita etnis rohingnya, tapi para pria mereka seakan ingin lebih dan membuat onar dengan demolah inilah itulah. Sehingga mendapat penolakan dari sana-sini, padahal para saudara kita di aceh sudah sangat baik ya.

Karna warga etnis rohingnya itu telah membuat keresahan di aceh, dengan kedatangan mereka secara berbondong bondong, membuat warga setempat menjadi resah, karna mereka memiliki sifat yg kurang sopan, dan memiliki sifat pemberontak, mereka mempunyai misi untuk memproleh lahan untuk mereka tempati, di aceh masih banyak orang miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal, seharusnya pemerintah memikirkan terlebih dulu masyarakat sendiri ketimbang etnis rohingnya, yang belum tau rencana mereka ke depannya untuk warga aceh.

Merasa kasihan wajar sih menurut saya itu artinya kita masih punya hati nurani dan rasa kemanusiaan.

Tapi setelah tau dan perlahan-lahan terungkap bahwa warga Rohingya tak seperti apa yang kita bayangkan,saya sendiri gak begitu respeck lagi.
Kita mau makan satu porsi/piring jika mau geratis harus kerja dulu,jarang ya dapat makanan geratis dengan cuma-cuma.

Iya betul tuh,memang begitu kenyataannya mereka tidak menghargai belaskasihan warga aceh.
Hehe iya siapa sih yang gak mau ya dikasih makan geratis tanpa harus cape-cape kerja,makan minum geratis (sampai pergi ke wc umum pun gak usah bayar,lah kita kan jika numpang pi..s atau bab harus bayar ya)wkwk.

hal yang membuat masyarakat Aceh sakit hati pengungsi rohingya membuang bekal yang di berikan masyarakat Aceh
mereka tidak menghargai pemberian atau bantuan orang lain ya memang pantas mereka di usir lagi lagian kenapa harus  ke aceh sih
kan masih banyak tempat lain di asia tengara.
sebenarnya di banglades sudah ada penampungan untuk para rohingya tapi mereka meninggalkannya karena harus kerja untuk kebutuhan sehari hari
di aceh enak di kasih makan tiap harii
saran saya sih usir aja toh mereka terlalu nakal tidak mematuhi aturan dan tidak menghargai orang yang menolong mereka.

Kasihan kepada siapa gan? rohingya atau saudara kita yang menampung pengungsi.
Kalau untuk pengungsi tidak perlu lagi dikasihani karena mereka adalah korban penipuan pihak yang mencari keuntungan.

Kita bangsa besar yang sangat baik dan toleransi dalam banyak hal termasuk soal kemanusiaan meskipun perut sendiri keroncongan.
Jika pengungsi bertambah setiap gelombang, pasti akan menyusahkan apalagi jumlahnya tidak sedikit.

Dikasih hati minta jantung. Tetangga yang lapar juga mau berjuang sendiri meski harus mulung kaleng bekas, masak mereka datang enak-enakan dengan fasilitas yang diberi tapi minta lebih. Mana maen...

Nah benar ini mas jangan sampai terjadi konflik dimasa depan antara pribumi dan pendatang. dimana si pendatang menjadi tidak tahu diri dan malah mulai menguasai tanah tuan pribumi dan menjajah pribumi.

Jika mereka umat islam yang memiliki adab yang baik maka tentu warga aceh juga akan menyambut mereka dengan baik. karena saya tahu orang-orang aceh adalah orang-orang yang tegas dalam hal agama. Dan saya pikir itu adalah sikap yang wajar dan bahkan patut diapresiasi.

Saya pribadi berharap pemerintah lebih serius menangani masalah ini. Karena jika pengungsinya sedikit maka itu memang bisa dibantu oleh warga aceh dan itupun jika mereka memiliki rasa tahu berterima kasih dan taat peraturan disana. Kalau ini masalahnya adalah pengungsi tersebut terus berdatangan seolah memang sudah memiliki jadwal aja kedatangannya.

Dan sejak sejak pertengahan November 2023 hingga 1 desember 2023 lalu
pengungsi rohingya yang datang ke indonesia telah  mencapai kurang lebih 1.543 orang jika berdasarkan data yang diambil dari Data itu diperoleh dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) per tanggal 10 desember.
(Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231213141254-20-1036757/update-jumlah-total-pengungsi-rohingya-dan-sebaran-penampungan-di-aceh)

Saya juga kasihan kepada mereka. Tapi jika pengungsi terus bertambah maka saya rasa itu memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri dalam jangka panjang.

Menurutku mereka datang ke negara kita tidak hanya mencari tempat tinggal dan juga makan minuman yang ditanggung akan tetapi ada maksud lain yang belum dapat kita ketahui sampai saat ini dan yang saya tahu negara kita tidak termasuk dalam kategori negara yang dapat menerima pengungsi.
Jika memang mereka beragama islam tentu mereka akan berperilaku baik terhadap orang lain dan dapat kita lihat pada pemberitaan bahwa mereka menolak makanan yang diberikan oleh warga dan yang baru saya ketahui bahkan mereka melakukan mogok makan dan setelah dibujuk baru mereka mau makan tentu hal ini sangat tidak mencerminkan orang yang memiliki keyakinan sebagai orang islam.
Sungguh alasan yang sangat tidak masuk akal jika mereka mengatakan dirinya terdampar, karena mereka telah berulang kali sampai pada negara kita ini dengan tempat yang sama.
Yang anda katakan sangat benar, pihak bertanggung jawab harus menemukan permasalahan ini dan menyelesaikan dengan baik agar tidak terjadi konflik antara mereka dan warga setempat.

Pertama, saya tidak menyalahkan warga aceh jika mereka sekarang sampai menolak pengungsi Rohinya, namun yang disayangkan adalah cara-cara yang dilakukan untuk menolak pengungsi tersebut, cara yang tepat adalah menuntut ke pemerintah setempat dan pusat untuk menemukan solusi, kalau memang mau dipindah ke negara lain ya harusnya pemerintah bisa melakukan komunikasi ke negara lain yang dekat untuk menampung mereka.


Sejauh yang saya tahu, tidak ada berita atau artikel yang menyebutkan kalau pengusiran Etnis Rohingnya dari Myanmar berkaitan dengan kelakuan atau tindakan mereka, alasan utamanya adalah karena mereka memang etnis minoritas di myanmar, Warna kulit mereka lebih gelap, (lebih mirip orang India) sedangkan mayoritas myanmar lebih mirip etnis melayu. Dari agama juga mereka adalah minoritas yaitu Islam, sementara mayoritas di Myanmar adalah Buddha. Mereka tidak diusir secara langsung, namun hak-hak mereka di Myanmar tidak terpenuhi, rumah mereka dibakar dan dihancurkan dan anak-anaknya dibunuh, yang masih hidup juga tidak diberi hak hidup yang layak oleh pemerintah Myanmar, karena itu mereka mengungsi ke Negara-negara terdekat, yang paling banyak di Bangladesh, di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia hanya sebagian kecil saja.


Selama pemerintah menjamin kemanan warga lokal, memberi jaminan kebutuhan pengungsi terpenuhi sehingga mereka tidak terdorong melakukan tindakan kriminal dan menimbulkan konflik antara warga lokal dan pengungsi maka saya tidak ada masalah.

Sudahkan OP menemukan jawaban demi jawaban kenapa pengungsi rohingya mendapat penolakan di Indonesia khususnya di Aceh?
Ada dua poin yang saya titipkan kepada OP untuk mencari jawaban atas kasus ini. Apa penyebab mereka diusir dari Myanmar dan siapa UNHCR serta peran dan fungsi mereka terhadap pengungsi yang mereka tangani.

Mereka datang ke negara kita lewat laut. Sampai ke negara kita mereka mencari tempat tinggal dengan makan dan minum ditanggung.
Mereka dikatakan mengimani agama Islam. Hasil yang mengejutkan sebagian besar dari mereka tidak tahu kalimat dua syahadat untuk diucapkan.
Mereka disebut tersesat sehingga terdampar di beberapa titik di negara kita. Kenapa mereka selalu tersesat untuk jangka waktu yang berturut-turut. Sedangkan laut kita dijaga dengan ketat.

Persoalan ini bukan untuk hari ini, tetapi untuk masa depan generasi bangsa kita. Jangan sampai terjadi seperti konflik sirael.

Kemungkinan besar bisa jadi karena hal tersebut. Tapi saya pribadi juga tidak bisa menyimpulkan dengan lebih jauh,karena saya tidak bisa mempercai berita semata saja. Tapi untuk saat ini sudah jelas,bahwa etnis rohingya mungkin ada yang kurang menjaga adab dan sopan santunnya,sehingga masyarakat Aceh menolak pengungsi dari rohingya.

Dan jika ada etnis orang rohingya yang datang ke daerah saya,mungkin saya akan lapor kepada pemerintahan setempat,agar lebih kondusif.

Dengan begitu masyarakat aceh enggan untuk menerima kembali para pengungsi Rohingya karena memberikan kesan yang tidak baik karena kerap berbuat onar dan tidak menuruti peraturan.

Ratusan warga rohingya yang terus berdatangan dalam akhir akhir ini memang telah ditolak oleh warga aceh, karena warga aceh merasa tidak nyaman dengan tingkah laku orang rohingya yang sangat meresahkan untuk warga aceh. Sebelum kedatangan rohingya yang ini, warga aceh/indonessia telah menampung 1000 orang, tetapi warga aceh mengalami berbagai perlakuan buruk dari warga rohingya itu sendiri. Maka dari itu, warga aceh menolak lagi kedatangan rohingya karena warga aceh trauma akan hal itu. Banyak perlakuan warga rohingya di aceh, seperti membuang bantuan dari warga ke laut, kabur dari camp pengungsian, tidak mematuhi norma dan adat masyarakat aceh, dan yang lebih parah nya lagi adalah ada yang memperkosa anak dibawah umur. Pelaku telah memperkosa korban dibilik tempat korban tinggal. Pelaku mengancam korban dengan sebilah pisau untuk sang korban diam.

Pada saat ini sedang beredar sebuah berita yang menyebutkan bahwa ada temuan cadangan migas di Aceh, yang dimana temuan ini dinyalir bahwa cadangan migas yang berada di aceh baru-baru ini, itu melebihi cadangan migas yang ada di Arab saudi dan masuk pada peringkat ketiga sebagai cadangan migas terbesar di dunia. Dan tentunya ini menjadi gambar gembira bagi kita semua, yang dimana disaat dunia sedang diguncang dan masih dibingungkan dengan permasalahan krisis energi, Indonesia justru sebaliknya, yaitu mendapatkan temuan harta karun yang sangat berharga.

Info lebih lengkap, sumber; Temuan Cadangan Migas di Aceh Diklaim Melebihi Cadangan Arab Saudi, Masuk 3 Besar Dunia

---

Tetapi pernahkah anda berpikir, apakah hal ini ada hubunganya dengan terus melonjaknya jumlah pengungsi rohingya yang berlabuh di perairan aceh.? Dan pada saat ini saja, pengungsi rohingya sudah mencapai hampir 1.600 lebih pengungsi. Yang meskipun sudah ada penolakan dari warga aceh, tetapi tetap saja hal tersebut tidak dapat mencegah kedatangan dan keberadaan mereka.