Pages:
Author

Topic: Kesalahan Umum Trading Aset Crypto - page 6. (Read 2291 times)

legendary
Activity: 2716
Merit: 1855
Rollbit.com | #1 Solana Casino
March 25, 2022, 01:07:39 AM
#43
-snip-
Long term hold pun tidak ada jaminan bakal nyentuh target yang sampean inginkan. Kalo punya target 50% tapi naik cuma 30% ya ini sih tergantung plan B plan Cnya sampean. 30% kalo cuma dalam jangka pendek sih kalau saya ya saya sikat, tentu saja dengan melihat kondisi marketnya saat naik 30% itu gimana. Kalau masih ada tanda2 bagus ya tunggu bentar...

Emang gak ada jaminan, tetapi jika startegi dari awal investasi yang dilakukan untuk long term dan rasio keuntungan harus 50% keatas maka tidak masalah untuk tetap menahan, asal uang yang digunakan untuk investasi adalah uang bebas, bukan uang dapur atau uang yang dibutuhkan nanti.
Kalopun ada plan B itu masih termasuk Mid Term atau shor term karena akan ada perubahan berapa rasio keuntungan yang paling minim. 30% keuntungan memang sudah cukup besar.

Beberapa kesalahan orang ketika strategi investasi yang dilakukan tidak sesuai atau dilanggar sendiri. Seperti yang dikatakan oleh agan @abhiseshakana, harus ada manajemen resiko agar tahu parameternya, tahu batasannya agar tidak mengganggu startegi yang sudah dibuat dan tetap dalam kontrol.
 
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 24, 2022, 08:59:10 AM
#42
Kalo karena kita pengen ambil profit di 20% tapi ternyata harga nggak turun turun tapi malah naik gimana tuh gan Roll Eyes Roll Eyes. Terkadang ekspetasi kita terhadap market sangat berbeda ketika kita ingin profit 50% tapi ternyata naiknya cuman 30% alhasil memang lebih baik long term hold.

Makanya dalam trading perlu adanya manajemen resiko, sehingga agan memiliki antisipasi atas kondisi yang diluar ekspetasi. Dengan manajemen resiko agan jadi memiliki kontrol, semisal berapa lama harus diposisi Hodl, dan sampai level harga berapa harus melakukan cut-loss (dan bisa juga melakukan buy the dip setelahnya). Memang yang menentukan parameter di manajemen resiko adalah agan sendiri, tapi jika acuannya tetap pada Risk Reward Ratio pada umumnya, maka agan bisa terhindar dari kerugian yang besar dan tentunya tetap memiliki kesempatan untuk kembali mendapatkan profit.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
March 24, 2022, 07:16:03 AM
#41
Kalo karena kita pengen ambil profit di 20% tapi ternyata harga nggak turun turun tapi malah naik gimana tuh gan Roll Eyes Roll Eyes.

Ya kalo ga turun2 kan berarti targetnya lebih gampang tercapai. Kalau sampean cuma target 20% ya udah jual aja beberapa saat udah menyentuh targetnya dan keep yang lain buat harga yang lebih tinggi. Gitu aja kok repot cling.... Cheesy Cheesy

Terkadang ekspetasi kita terhadap market sangat berbeda ketika kita ingin profit 50% tapi ternyata naiknya cuman 30% alhasil memang lebih baik long term hold.

Long term hold pun tidak ada jaminan bakal nyentuh target yang sampean inginkan. Kalo punya target 50% tapi naik cuma 30% ya ini sih tergantung plan B plan Cnya sampean. 30% kalo cuma dalam jangka pendek sih kalau saya ya saya sikat, tentu saja dengan melihat kondisi marketnya saat naik 30% itu gimana. Kalau masih ada tanda2 bagus ya tunggu bentar...
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
March 24, 2022, 07:10:10 AM
#40
Kalo karena kita pengen ambil profit di 20% tapi ternyata harga nggak turun turun tapi malah naik gimana tuh gan
kalau harganya naik berarti opitnya naik juga dong, tidak serta merta harus sesuai  20% lalu nunggu dulu harga biar sesuai target.  kalau saya akan menimati sekali surplus tersebut.

Terkadang ekspetasi kita terhadap market sangat berbeda ketika kita ingin profit 50% tapi ternyata naiknya cuman 30% alhasil memang lebih baik long term hold.
Saya tidak paham teknikal, tapi kalau sudah opit 30% menurut saya itu sudah besar, tentu saya akan ambil 30% tersebut. Ini dalam artian trading mid term (1-2 tahun), kalau untuk jangka panjang (long term), itu sudah lain lagi beli hari ini jualnya 10 tahun akan datang.
newbie
Activity: 11
Merit: 0
March 24, 2022, 04:41:48 AM
#39
Kalo karena kita pengen ambil profit di 20% tapi ternyata harga nggak turun turun tapi malah naik gimana tuh gan Roll Eyes Roll Eyes. Terkadang ekspetasi kita terhadap market sangat berbeda ketika kita ingin profit 50% tapi ternyata naiknya cuman 30% alhasil memang lebih baik long term hold.
full member
Activity: 1050
Merit: 109
1xBit.. recovered their reputation
March 23, 2022, 06:24:26 PM
#38
Newbie stok jaman old Cheesy

Satu hal lainnya yang mungkin sering dilakukan namun sebenarnya berpengaruh terhadap pshycologi seseorang. Namun ini masih asumsi saya pribadi, bisa jadi sama atau tidak. Ketika seseorang aktif dalam trading, usahakan tidak mempublikasikannya dan bersikap rendah hati untuk terus menggali informasi dan pengetahuan baru. Karena selama diri terus menunjukkan siapa aku? Biasanya itu seperti boomerang di masa depan.
saya setuju dengan ini gan, sikap rendah hati harus kita implementasikan dalam segala aspek kehidupan pribadi terutama sosial

mereka yang sering pamer (atau yang pernah di sebut agan mu_enrico = pamer alat kelamin) bakal kena batunya di masa depan, ketika berada di bawah maka orang orang yang pernah mendengar omongan langitnya bakal menghujatnya dan meremehkannya

kalo jadi trader itu (mau untung atau rugi) lebih baik tetap low profile aje
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
March 23, 2022, 02:44:12 AM
#37
Dari sekian banyak trader pemula yang pernah saya temui baik yang pernah datang kerumah atau yang hanya tanya via chat pribadi, yang banyak saya temui trader pemula yang sering melakukan Entry All-In yakni keseluruhan modal mereka untuk buy semua, tanpa adanya sisa balance untuk cadangan backup - dalam kamus trading saya apabila terjadi crash market yang paling penting itu kan meminimalisir kerugian, dengan salah satu cara yaitu backup beli lagi ketika terjadi penurun harga tersebut.

kalo misal gak ada balance untuk backup kalo terjadi crash, saya pastikan trader pemula tersebut kena mental. di ambang dua pilihan mengerikan yaitu Cutlose atau Hold Keras.

Saya termasuk di bagian itu Entry All-In, pada 2019. Namun ya memang nasib lagi mujur karena planningnya untuk jangka panjang, jadi ya opit di 2021.

Tapi jujur, Saya pernah begitu perihnya antara kedua pilihan itu ketika pegang shitcoin, yang akhirnya cutlose akibat pengaruh kompor.

Namun semua tergantung individu masing - masing dalam memilih berapa jenis koin yang akan ditradingkan, kalau saya lebih fokus satu koin dan tetap menyisakan dana cadangan sekitar 30% jika tiba2 harga turun kembali.

Saya juga fokus ke 1 coin, tapi kalau ada sisa segitu (30%) saya akan entry ke coin lain (pastinya akan gambling, syukur-syukur kalau pump 10x)

dan biasanya mereka akan bingung disaat mengambil keputusan yang membutuhkan insting/intuisi. Yah memang tidak semuanya seperti itu, tapi buat trader-trader yang enggan dalam menggali potensi/karakter dirinya sendiri maka mereka susah untuk trading secara fleksibel.
kalau saya menganggap, Insting/intuisi ibaratkan pengalaman kerja, sama kayak lulus kuliah/fresh graduate sudah pasti ilmunya sudah matang, akan tetapi ilmu tersebut hanya sebatas itu saja. Setidaknya penerapan disiplin ilmu tersebut belum dirasa sempurna jika tidak langsung latihan seperti menggambar chart, menentukan dimana posisi support, resistan dan sebagainya.

Saya juga percaya kalau digali lebih dalam lagi, seperti: melakukan trading tiap hari atau merasakan zona pasar dimana seakan-akan si trader ada di dalamnya, Naluri atau Insting tersebut akan datang dengan sendirinya.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 23, 2022, 12:49:24 AM
#36
Secara pribadi saya setuju memang otodidak bisa om, tapi sejauh pengalaman saya lebih efektif ada yang lebih pengalaman yang mengajari. Pengalaman saya sendiri seperti itu. Karena saya memulai trading dengan berguru pada teman kuliah. Setelah itu saya mengenal komunitas tapi sedikit tatap muka saja. Pada awalnya belajar dasar pasang order, pasang sel teknik dasar analisis saja karena saya benar benar nol, setelah itu baru belajar sendiri.
Ada sebagian orang yang cepat bisa dengan belajar sendiri (otodidak) dan sebagian lain baru bisa kalau ada gurunya, Jadi itu tergantung bagaimana personalnya masing-masing, kalau cocok pakai guru ya itu lebih baik dari pada belajar secara otodidak tapi malah terjerumus sendiri.

Kalau saya masih bisa belajar sendiri untuk yang lain, tapi untuk trading kayaknya memang musti ada gurunya, soalnya sudah sekian lama belajar baca-baca candle secara mandiri tidak pernah masuk alias meleset teroos. Kalau dipikir-pikir yang begini ini cocoknya main long term.


Seperti yang sudah dibilang ama agan Droomie, dimana efektifitas belajar trading tetap tergantung pada karakter masing-masing individu dan kesempatan yang menyertainya (seperti halnya memiliki kenalan expert trader yang mau mengajari trading). Saya pribadi memang bisa trading dari otodidak saat bermain forex dulu, dan memang itu membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama alias tidak bisa diraih secara instan).

[IMO] Tetapi menurutku ada kelemahan jika belajar trading dari orang lain (kesimpulan ini saya buat dari pengalaman saat mengajari beberapa rekan/teman  yang notabene belum mengenal trading), dimana mereka akan cenderung trading mengikuti gaya kita (mengikuti style orang yang mengajarinya) dan biasanya mereka akan bingung disaat mengambil keputusan yang membutuhkan insting/intuisi. Yah memang tidak semuanya seperti itu, tapi buat trader-trader yang enggan dalam menggali potensi/karakter dirinya sendiri maka mereka susah untuk trading secara fleksibel.
sr. member
Activity: 2100
Merit: 309
March 22, 2022, 10:42:16 PM
#35

Dari sekian banyak trader pemula yang pernah saya temui baik yang pernah datang kerumah atau yang hanya tanya via chat pribadi, yang banyak saya temui trader pemula yang sering melakukan Entry All-In yakni keseluruhan modal mereka untuk buy semua, tanpa adanya sisa balance untuk cadangan backup - dalam kamus trading saya apabila terjadi crash market yang paling penting itu kan meminimalisir kerugian, dengan salah satu cara yaitu backup beli lagi ketika terjadi penurun harga tersebut.

kalo misal gak ada balance untuk backup kalo terjadi crash, saya pastikan trader pemula tersebut kena mental. di ambang dua pilihan mengerikan yaitu Cutlose atau Hold Keras.
Ini dasarnya yang paling penting bukan masalah di berapa banyak pilihan koin yang ditrading tetapi bagaimana membuat dana cadangan dalam hal trading, misalnya dalam setiap entry coin sisakan 20 hingga 30% dana cadangan sebagai back up untuk ke depan jika koin yang kita beli harganya akan turun, bagi saya lebih simple menganalisa satu koin saja jadi kita bisa tau lebih detail target harga terendah dan tertingginya berapa daripada menganalisa hingga puluhan koin yang bisa membuat agak sedikit lebih merepotkan.

Namun semua tergantung individu masing - masing dalam memilih berapa jenis koin yang akan ditradingkan, kalau saya lebih fokus satu koin dan tetap menyisakan dana cadangan sekitar 30% jika tiba2 harga turun kembali.
legendary
Activity: 2338
Merit: 1084
zknodes.org
March 22, 2022, 09:14:12 PM
#34
~snip~ menaruh dalam satu keranjang atau trading pada satu koin saja sangat tidak menguntungkan karena jika nyangkut maka kita tidak bisa mendapatkan profit selain mengharapkan koin yang kita tradingkan itu bisa naik harganya. maka itu sekarang ini saya melakukan trading pada 4 aset kripto agar ketika nyangkut di satu, saya masih bisa berjuang keras menghasilkan untung dari aset lainnya.
Bukan begitu alur ceritanya gaes, Karena sejatinya mau trading berapa coinpun sekalipun itu satu coin kalo entry nya benar ya tetep aja bisa profit. jadi kata pada satu koin saja sangat tidak menguntungkan itu tidak sepenuh nya benar adanya,  lalu seperti yang kamu bilang dengan 4 coin nya, klo sama turun semua apa gak jadi plonga-plongo juga?

Dari sekian banyak trader pemula yang pernah saya temui baik yang pernah datang kerumah atau yang hanya tanya via chat pribadi, yang banyak saya temui trader pemula yang sering melakukan Entry All-In yakni keseluruhan modal mereka untuk buy semua, tanpa adanya sisa balance untuk cadangan backup - dalam kamus trading saya apabila terjadi crash market yang paling penting itu kan meminimalisir kerugian, dengan salah satu cara yaitu backup beli lagi ketika terjadi penurun harga tersebut.

kalo misal gak ada balance untuk backup kalo terjadi crash, saya pastikan trader pemula tersebut kena mental. di ambang dua pilihan mengerikan yaitu Cutlose atau Hold Keras.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
March 22, 2022, 07:32:52 PM
#33
Secara pribadi saya setuju memang otodidak bisa om, tapi sejauh pengalaman saya lebih efektif ada yang lebih pengalaman yang mengajari. Pengalaman saya sendiri seperti itu. Karena saya memulai trading dengan berguru pada teman kuliah. Setelah itu saya mengenal komunitas tapi sedikit tatap muka saja. Pada awalnya belajar dasar pasang order, pasang sel teknik dasar analisis saja karena saya benar benar nol, setelah itu baru belajar sendiri.
Ada sebagian orang yang cepat bisa dengan belajar sendiri (otodidak) dan sebagian lain baru bisa kalau ada gurunya, Jadi itu tergantung bagaimana personalnya masing-masing, kalau cocok pakai guru ya itu lebih baik dari pada belajar secara otodidak tapi malah terjerumus sendiri.

Kalau saya masih bisa belajar sendiri untuk yang lain, tapi untuk trading kayaknya memang musti ada gurunya, soalnya sudah sekian lama belajar baca-baca candle secara mandiri tidak pernah masuk alias meleset teroos. Kalau dipikir-pikir yang begini ini cocoknya main long term.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
March 22, 2022, 07:13:26 AM
#32
Mempelajari skill trading tidak harus menuntut ilmu kepada seseorang yang sudah expert, tetapi bisa juga dilakukan secara otodidak, intinya sih harus memiliki niat dan effort. Semakin banyak ilmu yang dia serap dan semakin sering ilmu itu dipraktekkan (terntunya harus disertai dengan evaluasi) maka dia akan menemukan salah satu guru trading terbaik yakni experience.


Secara pribadi saya setuju memang otodidak bisa om, tapi sejauh pengalaman saya lebih efektif ada yang lebih pengalaman yang mengajari. Pengalaman saya sendiri seperti itu. Karena saya memulai trading dengan berguru pada teman kuliah. Setelah itu saya mengenal komunitas tapi sedikit tatap muka saja. Pada awalnya belajar dasar pasang order, pasang sel teknik dasar analisis saja karena saya benar benar nol, setelah itu baru belajar sendiri.
 
Memang tingkat pemikiran dan effort berbeda setiap orang, tapi jika mereka benar niat maka saya pikir tidak ada masalah. Betapa sulitnya itu maka mereka akan bertahan untuk berhasil. Kerugian di awal kadang membuat mental turun dan tidak bisa bertahan untuk tetap berlanjut dalam trading.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 22, 2022, 04:01:18 AM
#31
Kesalahan umum dalam trading aset crypto yang paling umum di lakukan khusus nya pemula adalah tergesa-gesa dalam open posisi. Mereka tergesa-gesa karena mental yang belum terlatih oleh pengalaman. Mereka lebih cendrung berspekulasi dalam menentukan arah harga koin yang hendak mereka beli. Keserakahan masih sangat kuat dalam pikiran para pemula. Namun seiring berjalan nya waktu dan pengalaman demi pengalaman yang para trader pemula dapat. Mereka menjadi lebih tenang di tahap selanjutnya.
Melakukan evaluasi seringkali diabaikan oleh para trader pemula, padahal evaluasi dalam trading termasuk salah satu faktor kunci dalam keberhasilan melakukan trading. Dengan melakukan evaluasi, trader akan bisa menarik kesimpulan dimana letak kesalahan yang pernah dilakukan dan seberapa efisien strategi trading yang mereka gunakan, sehingga mereka bisa melakukan pembenahan untuk hasil yang lebih optimal. Untuk mempermudah melakukan evaluasi sebaiknya trader senantiasa membuat jurnal trading.

Quote
Dan anda benar tentang tidak mempunyai guru atau mentor. Faktor inilah yang banyak menjadi kesalahan para trader crypto pemula. Namun mereka cendrung mencari guru atau mentor dimulai saat mereka sudah merasakan pahitnya lose(rugi).
Mempelajari skill trading tidak harus menuntut ilmu kepada seseorang yang sudah expert, tetapi bisa juga dilakukan secara otodidak, intinya sih harus memiliki niat dan effort. Semakin banyak ilmu yang dia serap dan semakin sering ilmu itu dipraktekkan (terntunya harus disertai dengan evaluasi) maka dia akan menemukan salah satu guru trading terbaik yakni experience.
hero member
Activity: 952
Merit: 779
March 22, 2022, 03:13:58 AM
#30
Kesalahan umum dalam trading aset crypto yang paling umum di lakukan khusus nya pemula adalah tergesa-gesa dalam open posisi. Mereka tergesa-gesa karena mental yang belum terlatih oleh pengalaman. Mereka lebih cendrung berspekulasi dalam menentukan arah harga koin yang hendak mereka beli. Keserakahan masih sangat kuat dalam pikiran para pemula. Namun seiring berjalan nya waktu dan pengalaman demi pengalaman yang para trader pemula dapat. Mereka menjadi lebih tenang di tahap selanjutnya.

Dan anda benar tentang tidak mempunyai guru atau mentor. Faktor inilah yang banyak menjadi kesalahan para trader crypto pemula. Namun mereka cendrung mencari guru atau mentor dimulai saat mereka sudah merasakan pahitnya lose(rugi).

Dan kesalahan tahap selanjutnya adalah mereka ikut grup vip yang menyediakan signal dengan hanya mencari kemudahan saja. Dalam arti mereka seperti hanya mau di suapi saja . Atau tidak belajar menyuapi diri sendiri.
Namun beda hal nya dengan yang ikut grup vip dengan niat mencari ilmu dan belajar dari mentor yang menyediakan signal di grup vip tersebut.

Semua perkataan saya diatas adalah tentang diri saya dahulu yang baru masuk crypto. Dan ternyata banyak juga rekan saya yang mengalami kesalahan yang sama.
legendary
Activity: 2226
Merit: 1086
duelbits.com
March 14, 2022, 06:53:20 PM
#29
Tapi menurut saya untuk menghindari adanya resiko kerugian pada trader yang awam adalah dengan metode skapling
Resiko itu tidak bisa sepenuhnya dihindari, tapi hanya bisa diminimalisir. Untuk meminimalisirnya, perlu punya kapasitas yang mumpuni sebagai seorang trader, baik dalam hal pengetahuan maupun pengalaman. BTW metode skapling ini apa? Saya baru pertama kali dengar ada metode skapling di trading crypto. Yang saya tau, salah satu teknik dalam trading itu adalah Scalping. Trader menggunakan teknik ini untuk mendapatkan fast profit dan meminimalisir kerugian yang besar karena hold terlalu lama. Dengan teknik scalping ini, para trader bisa mendapatkan keuntungan meskipun pergerakan harga di market tidak terlalu signifikan. Walaupun umumnya keuntungannya juga relatif kecil. BTW, untuk menggunakan teknik ini, seorang trader perlu cukup ahli dalam menganalisa pergerakan harga, paham membaca arah charts. Bagi saya, ini tidak recommended untuk trader awam atau pemula.

*Coba baca dulu Om: https://coinvestasi.com/trading-bitcoin/panduan/cara-analisa/7-teknik-trading-bitcoin-untuk-mendapatkan-keuntungan
sr. member
Activity: 2184
Merit: 251
SOL.BIOKRIPT.COM
March 14, 2022, 04:20:30 PM
#28
~snip~

Mungkin ada lagi dari teman-teman tentang pengalaman trading aset crypto?

Tidak memiliki kesabaran ketika asset tidak naik-naik sesuai yang diharapkan yang berujung cut lose sehingga rugi, lalu panik ketika melihat trend sedang bearing padahal koreksi yang terjadi di pasar kripto atau saham itu sudah hal yang biasa. Kurangnya melakukan analisa terhadap aset yang ingin di lakukan trading sehingga terjebak kedalam asset scam. Banyak faktor-faktor yang menghambat orang-orang untuk mendapatkan profit dan malahan berujung rugi.
jr. member
Activity: 224
Merit: 8
fLibero.financial
March 14, 2022, 12:30:00 PM
#27
Berbicara tentang idealisme dalam trading tentunya akan sangat sulit dan hanya akan membuat pemula yang ingin memulai malah merasa bahwa semua faktor di atas menjadi kendala besar. Akibatnya, persepsi orang tentang perdagangan sulit untuk dimulai. Bagi saya itu akan menghalangi niat seseorang yang ingin memasuki dunia trading. Terlepas dari kesalahan pedagang pemula, mereka pasti akan belajar dari waktu ke waktu, mulailah dan putuskan bahwa setiap kerugian dalam perdagangan akan memberikan pembelajaran yang langgeng.

Biarkan mereka memulai sesuai dengan kemampuan yang mereka bisa, dan biarkan mereka menemukan kesalahan yang mereka buat karena dengan begitu mereka akan belajar membuat pilihan antara maju atau mundur. Berdagang sebenarnya sama dengan implementasi kehidupan sehari-hari dalam jual beli barang, hanya saja dengan konsep digital yang seolah-olah bisa dilakukan oleh orang yang mahir teknologi. Sejauh ini, itulah yang saya temukan di lapangan mengenai tanggapan orang terhadap perdagangan.

Tapi menurut saya untuk menghindari adanya resiko kerugian pada trader yang awam adalah dengan metode skapling
Karena dengan adanya note yang market saat ini sajikan (naik turun nya) itu sangat berdampak baik untuk para trader awam / baru untuk menemukan titik resistensi pada sumbu market . Dan dengan cara tersebut para trader baru akan menemukan kesimpulan untuk kiranya dapat memberi kesimpulan untuk mengkaji setiap tahap yang dia pilih agar terciptanya profit pada setiap langkah / keputusan yang trader ambil pada aset mereka.
legendary
Activity: 2716
Merit: 1102
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
February 10, 2022, 10:09:16 PM
#26
Info dalam artikel/video youtube tidak mesti berasal dari yang punya channel artikel/youtube, bisa jadi dari orang lain sebagai narasumber.
Nah terkadang narasumber tertentu juga tidak bisa langsung dipercaya kalau dia sendiri punya produk yang akan dipasarkan, sehingga apapun yang dia katakan pada awalnya akan selalu mengarah ke produk yang ingin dia jual atau ke masalah yang hanya dia inginkan saja dan sejak 2015 saya berada dalam ruang crypto, sangat sedikit saya menemukan ilmu lewat video youtube kecuali lewat Artikel.


Quote
Lihat konteksnya gan. OP menuliskan di threadnya, itu mentor berarti orangnya langsung, bukan dari artikel atau video youtube. Apakah ada yang salah jika saya tidak butuh mentor dan memilih mencari ilmunya secara mandiri dari sumber seperti artikel/video youtube? Saya merasa tidak ada yang salah di sini, yang saya perlukan ilmunya, bukan mentornya. Lagian di daerah saya sini mana ada mentor atau orang yang expert dalam hal crypto. Saya ini cuman trader kecil, saya cari ilmu sesuai kebutuhan saya saja.

Oh ya, saya tidak mengerti kata "MENTOR" karena saya masih anak SD yang juga sudah mengajari 120 orang di masa lalu dan menempatkan mereka semua kedalam grup WA saya (ANEH YA). Oke, mari saya perjelas hal ini pada mu sekarang, secara umum maksud dari kata MENTOR itu adalah seorang guru yang mengajari seseorang secara langsung atau tatap muka, nah untuk saat ini saya rasa hal semacam itu juga tidak mesti selama dia mau belajar dan memahami sendiri lewat banyak artikel di internet dan menanyakan kepada yang berpengalaman lewat komunikasi telegram atau WA, sehingga tidak perlu harus tatap muka secara langsung karena setiap orang juga punya pekerjaannya masing-masing yang harus diselesaikan, apalagi kalau mengajari itu secara gratis Grin pasti setiap orang akan mencari alasannya dulu sebelum mengiyakan keinginan kita Cheesy   
full member
Activity: 1078
Merit: 111
February 10, 2022, 06:09:33 AM
#25
pengetahuan itu sifatnya dinamis bro tak cukup mengetahui A-Z saja tapi harus mengetahui kombinasi hurufnya menjadi sebuah kata hingga terbentuk kalimat dan paragraf, intinya kemampuan diri sebisanya harus tetap di upgrade dengan pengetahuan baru dalam perkembangan kripto.
Ini kata terindah menurut ane. Dilihat dalam sisi manapun pasti ada pro dan kontra dalam setiap bahasan.
Bahkan para pakar trading sekalipun sering kali punya perbedaan pendapat yang berakhir satunya rugi satunya untung.
Poinnya bukan tentang benar atau salah namun bagaimana respon masing-masing agar bisa menerima keputusan yang sudah mereka pilih sendiri.
Pengetahuan seseorang akan menjadi dinamis ketika seseorang mau menyadari kesalahan sendiri bukan mencari alasan dengan menyalahkan,

Seperti pengetahuan yang di ambil oleh @OP
Quote
Referensi : https://zipmex.com/id/learn/7-kesalahan-umum-yang-sering-dilakukan-trader-kripto-pemula/
Ini pengalaman pribadi dan kerabat selama 1 tahun ini mengenal dunia crypto.
Salah dan benar dasarnya dari kapasitas/baju masing2 dan biasanya para pakar cari ukuran baju yang paling umum misalkan dibakukan dengan ukuran L, bukan diambil dari M ataupun XL++
full member
Activity: 728
Merit: 117
February 10, 2022, 04:45:20 AM
#24
Nah itu gan kadang masih banyak orang yang baru masuk dunia trading crypto yang main tebak-tebakan harga itu naik atau turun tanpa dia punya plan yang jelas . Itu yang saya sering lihat selama ini si gan. Kalau salah mohon di koreksi gan
Agan tidak salah, memang kenyataannya banyak yang begitu. Nanti unjung-ujungnya mereka rugi, mereka dengan mudahnya bilang crypto scam. Padahal kesalahan ada pada diri mereka, rugi karena trading tanpa pengetahuan yang memadai. Orang-orang dengan tipikal seperti ini, umumnya malas belajar dan pengennya hasil instan. Makanya kalau mereka diberikan saran, mereka acuh tak acuh.

kita semua wajib menerapkan konsep tetap merasa bodoh dan lapar karena orang yang tetap merasa bodoh atau lapar pasti bakal terus berusaha meningkatkan kemampuan diri mereka tanpa kenal kata berhenti,-snip-
Agan sepertinya salah kaprah. Bukan merasa bodoh, tapi lebih tepatnya merasa perlu untuk terus belajar. Kalau orang-orang bilang, belajar itu dimulai dari lahir sampai nanti kita tutup usia. Sama halnya dengan di trading, belajar trading itu dimulai dari kita kenal trading untuk pertama kalinya hingga nanti kita pensi dari trading.

Bagi saya, merasa haus akan ilmu itu tidak sama dengan bodoh. Bodoh biasa kita artikan dengan kapasitas otak yang lemah, sedangkan haus ilmu itu merupakan sifat atau karakter yang mendorong kita untuk terus belajar.
Pages:
Jump to: