Pages:
Author

Topic: Mengapa anak muda millenial kurang menjaga budaya (Read 1351 times)

sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market
Budaya yang seperti apa dulu ya?
Jika budaya yang berdampingan dengan kesenian atau seperti budaya yang sudah ada atau budaya yang sudah turun temurun,menurut saya justru budaya yang seperti ini banyak dihargai kalangan anak muda milenial (khusus nya mereka yang bersekolah di bagian kesenian udah pasti tau tentang apa yang harus dilakukan terhadap budaya), karena mereka tau jika mereka tidak melestarikan nya maka akan hilang budaya itu,yang sudah dibangun beribu-ribu tahun yang lalu sebelum kita lahir,maka sebagai anak muda milenial wajib menjaga budaya itu.
budaya leluhur kita memang harus selalu di lestarikan oleh oleh anak muda millenial,karena budaya tersebut sudah sangat lama di lakukan oleh generasi dulu dan sangat perlu di lestarikan,namun yang jadi masalah anak muda millenial sangat mudah di pengaruhi oleh budaya luar sehingga mereka sudah mencapur aduk dengan budaya leluhur kita,jadi bagi anak muda millenial boleh mengikuti perkembangan zaman namun budaya kita tetap harus di kedepankan.
newbie
Activity: 28
Merit: 2
Karena anak milenial zaman sekarang ini banyak terkontaminasi oleh budaya luar yang masuk ke indonesia, sehingga banyak anak bangsa kita yang mengikuti budaya luar tersebut, contohnya seperti cara berpakaian dan gaya bicara serta sekarang ini banyak kasus seks yang beredar,  yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak muda,  maka dari itu marilah kita sama sama memperbaiki diri bersama-sama menjaga budaya kita, budaya Indonesia
member
Activity: 210
Merit: 55
ya memang benar sekarang ini di media sosial bahwa banyaknya anak muda milenial selalu mengikuti gaya trend kebarat baratan,tetapi tidak semua anak muda milenial mengabaikan kelestarian budaya.kalo berpikir anak muda kurang menjaga budaya  ini dari  perhatian orang tua sepertinya tidak juga karena ini bisa jadi pengaruhnya media sosial dan budaya asing.

iya, Generasi muda di Indonesia saat ini semakin kurang peduli dan kurang mencintai budaya bangsanya sendiri, Karena sekarang ini semakin banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga para generasi muda jauh lebih tertarik untuk mempelajari budaya asing, bagi generasi muda ada beberapa tantangan untuk melestarikan budaya ataupun tradisi lokal, Salah satu tantangan terbesar adalah adanya globalisasi yang membuat interaksi antarmasyarakat makin cepat, dan perubahan sosial, maka bagi generasi muda harus melakukan upaya untuk melestarikan budaya ataupun tradisi lokal,  antara lain, Mempelajari budaya bangsa, memperkenalkan budaya lokal pada orang laen dan negara laen, yang terakhir tidak terpengaruh dengan budaya luar.
newbie
Activity: 8
Merit: 0
ya memang benar sekarang ini di media sosial bahwa banyaknya anak muda milenial selalu mengikuti gaya trend kebarat baratan,tetapi tidak semua anak muda milenial mengabaikan kelestarian budaya.kalo berpikir anak muda kurang menjaga budaya  ini dari  perhatian orang tua sepertinya tidak juga karena ini bisa jadi pengaruhnya media sosial dan budaya asing.
member
Activity: 142
Merit: 26
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Kurangnya minat dan banyaknya pengaruh budaya asing sudah mendominasi anak anak muda jaman sekarang hingga sedikit demi sedikit menggeser budaya lokal.

Saya pribadi berpendapat bahwa pentingnya bagi kita untuk tetap menjaga budaya, bukan hanya sebagai warisan leluhur tapi budaya sendiri bisa menjadi cerminan kita di mata dunia bahwa Indonesia itu negri yang kaya akan budaya dan bahasa, sejujurnya ini bisa menjadi daya tarik yang bagus bagi wisatawan wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia dengan memperkenalkan mereka melalui budaya Nasional.

Namun sayang budaya saat ini semakin di tinggalkan karna dinilai ketinggalan zaman/kolot/tidak gaul, sehingga perlahan tapi pasti pandangan seseorang terhadap budaya itu semakin berkurang dan bahkan terkadang di cap kampungan dan perlahan di tinggalkan/lupakan.
hero member
Activity: 700
Merit: 565
Menurut saya karena sudah kebiasaan mendarah daging yang ditularkan dari orang tua ke anak. Dari kecil, anak sudah ditanamkan pemikiran bahwa budaya lokal itu kampungan, kelas rendah, ketinggalan zaman, kuno, nggak keren, bidaah, haram, penuh hal-hal negatif, dan sebagainya. Jadi tidak heran jika generasi muda mereka kurang menjaga budaya sendiri atau bahkan tidak mengenal budaya sendiri karena selama mereka kecil para orang tua mereka terlalu mengajarkan budaya asing. Oleh krena itu, agar anak muda bisa mengenal budaya sendiri dan terus melestarikan di masa depan maka peran orang tua sangat penting dan diajarkan sejak usia dini.

menurutku ga juga seperti itu.
apa ortu mu kayak gitu bilang kampungan ini itu, misal berbicara pakai bahasa daerah di tempatmu tinggal ortu mu jangan ngomong pakai bahasa itu, itu kampungan kelas rendah ga keren aku pikir sih ga.
contoh lah di daerahku jawa, mayoritas hampir semua dari anak kecil ampe orang tua klo ngomong pakai bahasa daerah bahasa jawa, kecuali di kantor tempat kerja ya pakai bahasa indonesia kalau omongan resmi, klo ngobrol santai antar teman ya tetap pakai bahasa jawa
member
Activity: 267
Merit: 35
Budaya yang seperti apa dulu ya?
Jika budaya yang berdampingan dengan kesenian atau seperti budaya yang sudah ada atau budaya yang sudah turun temurun,menurut saya justru budaya yang seperti ini banyak dihargai kalangan anak muda milenial (khusus nya mereka yang bersekolah di bagian kesenian udah pasti tau tentang apa yang harus dilakukan terhadap budaya), karena mereka tau jika mereka tidak melestarikan nya maka akan hilang budaya itu,yang sudah dibangun beribu-ribu tahun yang lalu sebelum kita lahir,maka sebagai anak muda milenial wajib menjaga budaya itu.
full member
Activity: 868
Merit: 202
itu salah satu bentuk dampak negatif dari budaya modernisasi dan westernisasi sekarang ini yang membuat banyak anak muda cenderung untuk berpikiran bahwa budaya barat itu jauh lebih keren dibandingkan dengan budayanya sendiri yang terkesan kuno, jadul, dan tidak perlu untuk dilestarikan. kondisi ini juga semakin parah dengan banyaknya orang tua jaman sekarang yang enggan untuk mengajari anak mereka untuk berbudaya dan melestarikan tradisi mereka, dan lebih memilih untuk acuh tak acuh terhadap anak mereka yang tidak mau berbudaya.

padahal jika tidak anak muda, siapa lagi yang diharapkan untuk melestarikan budaya dan tradisi bangsa indonesia. tidak mungkin orang luar kita suruh untuk mewarisi budaya-budaya bangsa ini, dan itu sangat disayangkan anak muda yang menjadi penerus bangsa tidak mau melestarikan tradisi dan budaya mereka. 
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Budaya yang bagaimana dulu nih?, setahu ane rata-rata anak muda sekarang, khususnya di sekitar kampung ane cukup giat berbudaya, misal ikut kesenian keroncong dan wayang kulit. Malah ada temen ane yang memang cukup familiar dengan crypto membuat wayang yang dimodifikasi dengan pakai logo bitcoin di dada bima, tidak bisa tampil sih karena tidak sesuai dengan karakter tokoh perwayangan tersebut, tapi ya menurut ane cukup unik sebagai promosi secara tidak langsung.

ini disebabkan oleh orang tua juga, karna didikan orang tua saat masih sekolah jarang memperkenalkan kepada anak tentang pentingnya menjaga budaya, generasi yang baik yaitu generasi yang bisa menjaga warisan budaya serta sejarah bangsa, karna dalam budaya sudah tercermin sikap dan cinta akan tanah air
full member
Activity: 180
Merit: 121
Menurut saya karena sudah kebiasaan mendarah daging yang ditularkan dari orang tua ke anak. Dari kecil, anak sudah ditanamkan pemikiran bahwa budaya lokal itu kampungan, kelas rendah, ketinggalan zaman, kuno, nggak keren, bidaah, haram, penuh hal-hal negatif, dan sebagainya. Jadi tidak heran jika generasi muda mereka kurang menjaga budaya sendiri atau bahkan tidak mengenal budaya sendiri karena selama mereka kecil para orang tua mereka terlalu mengajarkan budaya asing. Oleh krena itu, agar anak muda bisa mengenal budaya sendiri dan terus melestarikan di masa depan maka peran orang tua sangat penting dan diajarkan sejak usia dini.

Saya tidak setuju bahwa orangtualah yang harus dsalahkan sepenuhnya dalam permasalahan ini. karena bagaimanapun tentunya orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya, yang bukan hanya berilmu tinggi namun juga memilki adab yang baik. Orang tua tidak mungkin menamkan hal tersebut, apalagi sampai menyebutkan bahwa bahasa daerahnya itu haram ataupun bid'ah. Orang tua tidak mungkin menamkan sebuah kebencian terhadap daerah yang mereka tinggali. Dan adapun anak yang tidak mengetahui bahasa daerahnya, itu merupakan sebuah ketidakmampuan orangtua tersebut dalam mendidik anaknya.

Dan jelasnya ini merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan zaman dan teknologi, ditambah lagi dengan lingkungan sosial yang memang seperti itu. Dengan gencarnya transformasi teknologi dan budaya, hal ini membuat anak muda lebih bangga dengan bahasa dan budaya orang lain dibandingan dengan bahasa dan budaya yang ada didaerahnya. 

full member
Activity: 1189
Merit: 107
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
Menurut saya karena sudah kebiasaan mendarah daging yang ditularkan dari orang tua ke anak. Dari kecil, anak sudah ditanamkan pemikiran bahwa budaya lokal itu kampungan, kelas rendah, ketinggalan zaman, kuno, nggak keren, bidaah, haram, penuh hal-hal negatif, dan sebagainya. Jadi tidak heran jika generasi muda mereka kurang menjaga budaya sendiri atau bahkan tidak mengenal budaya sendiri karena selama mereka kecil para orang tua mereka terlalu mengajarkan budaya asing. Oleh krena itu, agar anak muda bisa mengenal budaya sendiri dan terus melestarikan di masa depan maka peran orang tua sangat penting dan diajarkan sejak usia dini.
member
Activity: 127
Merit: 33
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Budaya yang bagaimana dulu nih?, setahu ane rata-rata anak muda sekarang, khususnya di sekitar kampung ane cukup giat berbudaya, misal ikut kesenian keroncong dan wayang kulit. Malah ada temen ane yang memang cukup familiar dengan crypto membuat wayang yang dimodifikasi dengan pakai logo bitcoin di dada bima, tidak bisa tampil sih karena tidak sesuai dengan karakter tokoh perwayangan tersebut, tapi ya menurut ane cukup unik sebagai promosi secara tidak langsung.

Pengaruh digitalisasi sebenarnya, dan hal lain yaitu semenjak kecil orang tua tidak memperkenalkan sejarah sejarah kepda si anak, sejarah dan budaya dua yang tidak dipisahkan, hal lain yaitu jalur pendidikan sekolah guru-guru belum mampu menjelaskan secara mendalam tentang budaya sehingga respec kurang bagi anak muda. saat ini pemerintah harus membuat rancangan baru di pendidikan kita biar budaya kita hilang begitu saja,
member
Activity: 267
Merit: 35
Kalo menurut saya budaya yang berhubungan dengan kesenian kebanyakan cenderung dilestarikan dan banyak anak muda/komunitas yang mempelajarinya. Untuk budaya yang tidak terasa mulai terkikis adalah penggunaan bahasa daerah yang makin kesini makin terkikis dan mulai banyak yang tidak bisa bahasa daerah. Kalo di jawa ada bahasa jawa biasa dan jawa halus, nah anak muda sekarang termasuk saya sudah mulai tidak bisa pakai bahasa jawa halus bahkan banyak kata yang sama sekali tidak tahu artinya
Iya untuk yang melestarikan budaya dan berhubungan dengan kesenian pasti anak muda melenial lebih menghargai budaya.
Iya betul, karena seiring berjalannya waktu bahasa daerah emang benar mulai terkikis sih,karena untuk saat ini diperkampungan pun misal sekolah paud,tk bahasa yang dipake gurunya itu bukan bahasa daerah lagi,tapi bahasa Indonesia yang diajarkan ke anak-anak.
sr. member
Activity: 1470
Merit: 256

Sudah menjadi kewajiban sebagai orang tua untuk dapat mendidik dan mengawasi mereka jangan sampai mereka memberi kebebasan pada anak mereka sebelum anak anak tersebut dapat mengetahui mana yang baik dilakukan ataupun yang tidak baik dilakukan, karena jika seorang anak kecil diberi kebebasan dari orang tuanya tentu anak tersebut akan melakukan apapun yang mereka sukai tentu ini akan membuat anak tersebut akan sulit mendengarkan nasehat orang tuanya jika suda dewasa nantinya.

Benar sekali, selain memberi nafkah, kewajiban orang tua juga memberikan didikan akhlak yang baik kepada anak-anaknya, dengan harapan kedepannya mereka akan menjadi anak-anak yang berguna dan bermanfaat bagi orang tuanya dan lingkungan sekitar. Cara mendidik anak sejak dini adalah dengan memberikan nasehat dan pengertian baik dan  buruk secara perlahan lahan agar anak tidak merasa tertekan dan salah memahami maksud dari semua itu. Memberikan kebebasan merupakan suatu tindakan yang perlu diperhatikan secara matang dan hati-hati dari orang tua kepada anaknya. Jika orang tua terlalu memberikan kebebasan maka tidak menutup kemungkinan akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan dan orang tua baru akan menyesalinya.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
Budaya yang seperti apakah yang dimaksud? Kalau untuk budaya seperti kesenian tradisional, ditempat saya masih banyak kok anak2 muda yang berminat. Misalkan kuda lumping, wayang, musik tradisional (gamelan), ketoprak, dll. Dikampung saya kegiatan2 ini masih berjalan sampai sekarang terkhusus kuda lumping dan musik tradisional karena 2 ini yang paling banyak diisi anak muda entah cewek atau cowok.

Mungkin memang benar kalau dikota2 besar sudah tidak begitu kelihatan lagi karena mulai tergerus dengan budaya2 dari luar tapi kalau dikampung2, saya yakin masih banyak kok anak2 muda yang berkegiatan meneruskan budaya. Kalau orang jawa bilang "nguri-uri kabudayan". Disekolah2 pun dari tingkat SD-SMA masih ada kegiatan ekstrakulikuler yang ada unsur budaya termasuk gamelan dan tari2an, tapi ga tau juga kalau di kota2 besar apakah masih ada atau tidak.

Ya mungkin memang semakin lama akan semakin hilang kalau tidak diteruskan dari perkenalan sejak anak2 usia dini. Ini jadi kewajiban orang tua dan juga dinas2 setempat untuk tetap menjada kebudayaan yang ada. Saya sendiri kadang malu kalau lihat orang2 bule pada bisa main gamelan dengan bagus sedangkan saya sendiri tidak bisa sama sekali  Smiley Penumbuhan minat anak2 akan budaya jadi PR kita bersama, mulai dari keluarga-lingkungan sekitar-pemerintahan.

sr. member
Activity: 826
Merit: 460

Setuju, dengan pengawasan ekstra dari orang tua dan perhatian pemerintah dengan membatasi dan menyaring kinerja influencer dengan baik dan sesuai aturan sehingga anak anak tidak mengalami dari dampak negatifnya. Ya, memang benar apa yang kamu katakan. Saat ini banyak influencer yang mengandalkan konten hanya untuk sekedar sensasi saja, artinya mereka sadar dengan perilaku dan aktivitasnya yang banyak dilihat orang bahkan ada yang menirunya, dan banyak penonton yang menyukai influencer sehingga mendapat untung disini dengan banyak orang yang menyukai konten tersebut. mereka menciptakan. . Sehingga menjadi catatan penting bagi para orang tua saat ini, untuk mendidik dan selalu mengawasi anak-anaknya agar berperilaku sebaik-baiknya, karena di era milenial ini sangat memprihatinkan jika melihat anak berperilaku buruk.
Sudah menjadi kewajiban sebagai orang tua untuk dapat mendidik dan mengawasi mereka jangan sampai mereka memberi kebebasan pada anak mereka sebelum anak anak tersebut dapat mengetahui mana yang baik dilakukan ataupun yang tidak baik dilakukan, karena jika seorang anak kecil diberi kebebasan dari orang tuanya tentu anak tersebut akan melakukan apapun yang mereka sukai tentu ini akan membuat anak tersebut akan sulit mendengarkan nasehat orang tuanya jika suda dewasa nantinya.

Tepat sekali gan, memang benar seperti yang anda katakan di atas, kedua orang tua memiliki peranan penting dalam pertumbuhan anak2nya dan apa yang di ajarkan oleh kedua orang tuanya kepada anaknya maka itulah yang akan menentukan masa depan anaknya termasuk sifat dan prilakunya. Kedua orang tua harus benar2 mengajarkan kepada anaknya dalam hal membedakan sesuatu khususnya tentang mana yang baik dan mana yang buruk dan itu sudah menjadi kewajiban bagi semua orang tua. Seorang anak di bawah umur biasanya akan lebih mudah terpengaruh oleh sesuatu yang ada di sekitarnya dan juga mereka memiliki rasa ketertarikan dan penasaran yang relatif tinggi, jadi kalo kedua orang tua lalai dalam mengawasi aktivitas apa saja yang di lakukan oleh anaknya maka beberapa kemungkinan untuk sesuatu yang tidak di inginkan sangat mungkin terjadi.

Maka dari itu tentu saja kita harus lebih berhati - hati dan jangan terlalu membebaskan anak - anak dalam bermain, takutnya mereka terpengaruh oleh sesuatu yang bisa berdampak buruk khususnya pada sifat dan prilakunya dan tentu saja dengan menerapkan kewaspadaan dan perhatian penuh juga dengan menerapkan pemahaman yang tepat maka menurut saya cukup kecil kemungkinannya bagi anak2 untuk memiliki sifat dan prilaku yang tidak kita inginkan ketika mereka sudah tumbuh dewasa nanti seperti suka membangkang nasehat dll.
member
Activity: 728
Merit: 48
Menurut pendapat saya, Tidak semua generasi milenial kurang menjaga budaya sendiri. Masih banyak juga yang menggemari berbagai budaya Indonesia kit bisa lihat dari segi banyak anak muda yang melakukan hobi menjelajah berbagai wilayah di indonesia untuk mempelajari ragam budaya dan tradisi di seluruh indonesia.  Walaupun memang tidak bisa dipungkiri jika banyak kaum muda yang kurang menjaga budaya sendiri dan bahkan lebih cenderung menyukai budaya asing, karena memang mereka menggap kalau budaya asing tersebut lebih mudah diakses dari beragam platform social media seperi youtube, tiktok, dan lain sebagainya yang mereka lihat di handphone mereka, atau lewat film yang sering mereka tonton.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Mungkin solusinya harus diadakan festifal musik atau tari tradisional, dan kulineran makanan lokal sesering mungkin harapanya anak muda pada melek sama budaya nasional. Karena kalo kita nggak mulai dari sekarang, bakalan sulit buat generasi selanjutnya buat ngerti nilai dan keunikan budaya kita.
Di kampung ane dulu sering sekali diadakan festival musik yang di adakan sponsor obat seperti procold, namun semenjak panitianya sudah pada nikah dan berkeluarga, sekarang sudah jarang dan hampir tidak pernah diadakan lagi oleh bujang kampung. Tapi kalau kuliner, ane lihat masih, apa lagi kalau sudah memasuki bulan ramadhan dimana setiap sudut jalan akan dipenuhi produk-produk lokal yang berjualan makanan lokal kayak kerak telor, lumpia dan bahkan pempek. Namun ane rasa itu tidak bisa mengubah anak muda kita untuk mencintai budaya kita, karena ane lihat mereka lebih sering belanja di indomaret atau di mall dari pada jajanan pasar tadi.
member
Activity: 382
Merit: 12
Axioma Holding - Axioma Pay Crypto Card
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Generasi 90-an dan millennial sekarang memang kalau diliat udah beda, apalagi soal budaya. Makin kesini, anak muda banyak yang nggak peka sama budaya di sekitar. Bukan aja sama budaya tapi sola tata krama juga kurang. Kita tahu jaman sekarang seiring dengan populernya contohnya Tiktok, YT atau medsos yang lain jadi anak muda kurang begitu tahu kalau ditanyain lagu nasional contohnya, apalagi disuruh nyayi.

Jadi, balik lagi ke topik si OP. Budaya nggak cuma soal tarian atau lagu tradisional doang. Bahkan cara kita bicara, makanan lokal favorit kita, sampai gimana kita solve masalah itu semua bagian dari budaya. Mungkin solusinya harus diadakan festifal musik atau tari tradisional, dan kulineran makanan lokal sesering mungkin harapanya anak muda pada melek sama budaya nasional. Karena kalo kita nggak mulai dari sekarang, bakalan sulit buat generasi selanjutnya buat ngerti nilai dan keunikan budaya kita.
member
Activity: 250
Merit: 18
Anak muda milenial mungkin kurang menjaga budaya karena pengaruh globalisasi, teknologi, media sosial, pergeseran nilai, kurangnya pendidikan budaya, dan tantangan ekonomi. Faktor-faktor ini dapat mengarah pada orientasi lebih global daripada lokal, kurangnya pemahaman terhadap nilai budaya, dan fokus pada aspek-aspek lain seperti pekerjaan dan tantangan ekonomi.
Tapi untuk saat ini sangat amat menyayangkan sekali,ketika kita melihat muda mudi yang kurang menghargai budaya itu rasanya gimana gitu,merasa prihatin sekali ya,
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak muda memiliki pendekatan yang sama, dan kesadaran akan pelestarian budaya dapat mendorong partisipasi positif mereka dalam menjaga warisan budaya.
Pages:
Jump to: