Pages:
Author

Topic: Mengapa anak muda millenial kurang menjaga budaya - page 5. (Read 1405 times)

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Pertanyaannya adalah kenapa budaya harus dilestarikan? Apakah semua budaya itu baik dan relevan dengan perkembangan jaman?
Kalau menurut ane jawabannya adalah tidak, makanya tidak semua budaya perlu dilestarikan Smiley

Definisi budaya: https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Kalau mengacu pada definisi wiki, disebut kalau budaya itu cara hidup. Cara hidup manusia itu selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Dulu jaman peradaban kuno, ada itu budaya memberikan korban persembahan manusia (kadang harus gadis perawan) ke dewa-dewa yang mereka percaya, tapi sekarang untungnya udah ga ada.

Sama halnya dengan budaya selalu nurut orang yang lebih tua, tunduk, ada jarak, itu tidak baik IMO (kalau di teori, power distance tinggi). Ane lebih suka tidak ada jarak berdasarkan umur atau kekuasaan. Ane sendiri sudah termasuk tua, tapi sama bocil sering dipanggil bro.

Sebetulnya bukan "kita" yang harus menjaga kebudayaan itu, tapi pihak yang punya kepentingan didalamnya. Sebagai contoh misalnya kalau agan suka nonton anime, itu ada banyak banget budaya Jepang yang dikemas di sana. Jadinya kita penasaran pengen ke Jepang masuk ke pemandian air panas, makan sushi, minum sake, pengen lihat bunga sakura, samurai, ninja, dsb. -> cuan masuk ke negara mereka via wisata dll. yang diuntungkan ya pihak yang berada di industri tsb.
member
Activity: 248
Merit: 37
hallo world ^_^
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Biasanya acaranya ngebosein gan, terlalu template, minim inovasi, kurang menarik. ada yang seru kek wayang bahasanya kebanyakan eksklusif, kamii yang dari luar pulau jawa gak bisa menikmati karena gak ngerti sama bahasanya. cuma ngerti yo, ora, mangan, turu  Sad

Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
semoga ada pelaku kebudayaan disini, contohlah gimana kpop , anime, gaya barat masuk ke indo bisa mempengaruhi segitu besar anak muda diindonesia. bayangkan saja kita berhasil ngelakuin starategi  itu ke budaya indo, bisa bisa batik, blankon, kebaya jadi pusat trend baru dunia, reog jadi mainan sehari hari anak - anak eropa, kroncong jadi lagu trend 1 di amerika, mantab kan. bayangkan aja dulu.





sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Budaya yang bagaimana dulu nih?, setahu ane rata-rata anak muda sekarang, khususnya di sekitar kampung ane cukup giat berbudaya, misal ikut kesenian keroncong dan wayang kulit. Malah ada temen ane yang memang cukup familiar dengan crypto membuat wayang yang dimodifikasi dengan pakai logo bitcoin di dada bima, tidak bisa tampil sih karena tidak sesuai dengan karakter tokoh perwayangan tersebut, tapi ya menurut ane cukup unik sebagai promosi secara tidak langsung.


Nah setuju ini, budaya yang seperti apa dulu sebaiknya didefinisikan secara lebih rinci. Kalau budaya yang berkaitan dengan kesenian sepertinya malah anak muda sangat giat, setidaknya disekitaran kabupaten tempat saya tinggal sangat banyak kegiatan seni budaya tradisional. Kegiatan sosial pun walaupun sudah tidak seramai dulu, tapi masih banyak apalagi kalau ada event seperti Agustusan maupun hari-hari besar lain, anak-anak muda nya sangat berminat untuk menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang bermanfaat.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Kalo di desaku budaya masih baik-baik saja, masih banyak budaya yang berjalan, justru malah budaya yang cendrerung negatif mulai ditinggalkna, seperti kalo dulu pass hajatan banyak orang "lek-lekan" (begadang ditempat hajatan) sambil berjudi kartu, sekarang sudah tidak ada.
Begadang sambil bermain judi ditempat hajatan tidak bisa dibilang budaya, itu lebih condrong pada kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak ada hubungannya dengan adat atau budaya di suatu daerah. Budaya terbentuk dari beberapa unsur diantaranya adat istiadat, bahasa, karya seni dan agama, unsur-unsur ini telah melekat dan diwariskan secara turun menurut dari generasi ke generasi.

Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat dengan kesepakatan bersama, artinya sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok individual seperti begadang sambil bermain judi ditempat hajatan tidak mengandung unsur-unsur karya seni dan adat-istiadat di sebuah daerah. Budaya merupakan sebuah simbol dari suatu daerah, ketika sekelompok tertentu memainkan karya seni yang ada didaerahnya, masyarakat dari wilayah lain langsung mengetahui dari daerah mana budaya itu berasal.

Jika begadang ditempat hajatan sambil berjudi kartu dikatakan sebagai budaya, lalu bagaimana dengan berita yang diangkat situs ini Judi di Tempat Hajatan, Taruhan Uang Jutaan Rupiah, berarti pihak berwenang tidak menghargai budaya di sebuah daerah.

hero member
Activity: 2086
Merit: 553
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Ini maksudnya culture setempat atau budaya lokal kita?
Untuk masalah ini, harusnya menjadi tanggung jawab orang tua. Ketika generasi muda saat ini yang tidak kenal budayanya, berarti orang tuanya kurang mengenalkan mereka tentang nilai-nilai budaya. Di tempat saya, ada etika khusus dalam berpakaian saat ada acara tertentu yang kental akan nilai-nilai budaya (misalnya pernikahan). Dulu, semua pihak keluarga laki-laki di wajibkan menggunakan sarung seperti kebudayaan melayu. Tapi saat ini sudah banyak yang hanya menggunakan celana kain tanpa sarung karena tidak tau seperti apa etika berpakaian yang seharusnya. Jika ini makin dibiarkan, lama-lama orang hanya menggunakan pakaian yang dianggap paling simple.

Orang tua milenial terlalu fokus ke masalah keilmuan, lupa bahwa nilai-nilai budaya juga penting. Jika tidak ada didikan khusus dari para orang tua terkait nilai-nilai budaya, maka di masa depan kebudayaan kita bisa hilang satu persatu. Meskipun masih bisa bertahan tapi sisi originalitasnya tidak mampu dipertahankan.

Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Kegiatan sosial seperti apa? Ada kegiatan sosial yang tidak terlalu berkaitan dengan budaya, yang demikian umumnya hanya kebiasaan setempat. Misalnya gotong royong atau kerja bakti di hari minggu. Di banyak tempat daerah perkotaan, hal semacam ini sudah jarang diadakan. Karena di hari minggu banyak yang lebih memilih untuk rekreasi. Jikapun ada, biasanya hanya diadakan untuk event-event besar saja, contoh untuk persiapan Agustusan. Hal-hal seperti ini tergantung seperti apa kepengurusan di tingkat RT-RW. Jika mereka menggalakan para pemuda, biasanya yang muda pun ikut serta. Tapi ada juga yang hanya diperuntukkan untuk bapak-bapak saja. Karena gaya kepengurusan bisa saja berbeda, sulit untuk menyelaraskan komitmen dalam melestarikan kegiatan sosial oleh anak muda.

sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Saya sama seperti agan @blue snow, budanya yang seperti apa gan? kecuali kalo di kota besar mungkin sudah mulai meninggalkan budaya, karena mereka kaum urban. Tetapi bagi penduduk asli jakarta (betawi) saya pikir masih ada budaya yang dilestarikan.

Kalo di desaku budaya masih baik-baik saja, masih banyak budaya yang berjalan, justru malah budaya yang cendrerung negatif mulai ditinggalkna, seperti kalo dulu pass hajatan banyak orang "lek-lekan" (begadang ditempat hajatan) sambil berjudi kartu, sekarang sudah tidak ada. Kesenian ebeg yang dulu identik dengan mistik sekarang mulai engga pakai mistik (meski yang pakai masih ada juga si)

Saya pikir dari dulu budaya memang berubah, sesuai dengan kultur sosial setempat. Tetapi memang tetap ada budaya yang perlu di lestarikan karena memang peninggalan khas, seperti wayang, gendingan, begalan dalam mantenan, dll

Saya pikir kita tidak perlu khawatir berlebih, selain di kota besar sepertinya budaya masih baik-baik saja, meski sedikit terkikis tetapi tidak serta merta kita meninggalkan begitu saja
sr. member
Activity: 1274
Merit: 338
Enterapp Pre-Sale Live
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Perlu data atau sumber valid untuk menguatkan asumsi anda ini.
didaerah tertentu masih dijaga atau dilestarikan budaya agar tidak musnah dengan merekrut beberapa remaja untu melestarikan budaya nilai-nilai tradisi supaya tetap dipertahankan. Jika maksud anda berdasarkan yang anda lihat di beberapa kota-kota besar yang kehidupannya lebih mengarah ke pemahaman global, itu tidak bisa dibantahkan. Pesatnya perkembangan globalisasi telah merubah pola pikir anak muda sekarang, globalisasi telah menawarkan gaya hidup yang konsumtif yang bisa menghilangkan nilai-nilai budaya dalam diri mereka.

Tetapi masih ada upaya dari pemerintah daerah yang membentuk generasi muda yang berbudaya, tidak jarang terlihat anak-anak muda yang sangat lihai dalam melakukan Tari Kecak khas Bali, lagu kicir-kicir dari Jakarta dengan khas logat betawinya dan ada juga anak muda yang memainkan Alat musik Gamelan dari Jawa, meniup Suling dan Keroncong khas Sunda.
Salah satu minat turis asing datang ke Indonesia karena budayanya yang masih sangat kental, Indonesia yang luas sangat kaya dengan budaya atau tradisi dari berbagai daerah, kekayaan ini masih dijaga dengan baik di berbagai daerah sebagai wujud dari mempertahankan identitas dari suatu wilayah.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Budaya yang bagaimana dulu nih?, setahu ane rata-rata anak muda sekarang, khususnya di sekitar kampung ane cukup giat berbudaya, misal ikut kesenian keroncong dan wayang kulit. Malah ada temen ane yang memang cukup familiar dengan crypto membuat wayang yang dimodifikasi dengan pakai logo bitcoin di dada bima, tidak bisa tampil sih karena tidak sesuai dengan karakter tokoh perwayangan tersebut, tapi ya menurut ane cukup unik sebagai promosi secara tidak langsung.
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.

Jika saya menanggapi tentang pertanyaan yang ada didalam judul topik om ini, jawaban yang sangat singkat dan juga sangat sederhana adalah karena anak muda sekarang sudah tidak begitu mencintai budaya dari orang tuanya sendiri sehingga mereka terlihat kurang peduli terhadap budayanya sendiri, kecuali ada benih uang yang bisa mereka petik dari hal itu. Jadi tidak perlu merasa heran akan hal itu sekarang karena penyebab para anak muda yang kurang menjaga kebudayaannya sendiri juga ada kaitannya dengan kurangnya pendidikan dalam menjaga kebudayaan yang seharusnya hal itu mereka dapatkan dari orang tua mereka sendiri sejak kecil.

Kegiatan sosial juga sudah sangat minim sekarang ini selama sudah adanya dana dari pihak pemerintah yang dikucurkan kedalam desa-desa, sehingga hal-hal seperti gotong royong sudah mulai jarang terjadi di desa-desa. Kalaupun masih ada, mungkin hanya dua kali dalam setahun yang mana hal tersebut lebih banyak diikuti oleh para orang tua saja, namun saya sama sekali tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah masalah selama lingkungan kehidupan sekitar kita masih cukup tenteram serta nyaman untuk semua orang.
newbie
Activity: 18
Merit: 2
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Pages:
Jump to: