Mungkin yang di maksud OP, budaya bukan hanya tentang kesenian. Budaya kita buadaya timur penuh dengan saling menghomati dan ramah. Tapi sekarang banyak anak-anak muda seperti sudah malu dengan budaya sendiri malah mereka sering membanangga-banggakan budaya luar negri. Contoh kecilnya seperti berpakaian, tidak lagi saling peduli dengan orang sekitar dan masih banyak lagi lainnya.
Sekarang coba kita lihat dari sisi yang lebih logis seperti pada cara orang tua mereka dalam menjaga anaknya masing-masing, karena kita juga tidak boleh secara langsung menyalahkan anak-anak muda yang sudah membangga-banggakan budaya luar negeri dengan berpakaian yang mungkin tidak indah ketika om melihatnya. Kita harus melihat seberapa banyak pihak orang tua mereka menegur dan melarang mereka untuk berbuat semacam itu didalam hidupnya, karena budaya itu harus dijaga secara bersama-sama bukan hanya dijaga oleh para pemuda yang mungkin mereka belum tahu banyak tentang budaya di lingkungannya sendiri.
Pada akhinya budaya anak muda sekarang, banyak yang tidak punya Akhlak kepada orang tua, Mudah stress, Mudah terjebak ke hal negatif, Apapun dilakukan demi mengejar lifestyle. Itulah yang saya perhatikan di anak-anak zaman sekarang.
Para anak muda yang tidak punya akhlak dan mudah stres serta mudah terjebak oleh hal-hal yang negatif adalah karena tidak ada pengontrolan yang baik dari orang tua mereka sendiri sehingga mereka mudah melakukan apapun yang seharusnya tidak bolah mereka lakukan dalam kehidupan. Jadi om juga harus melihat peran orang tua mereka sampai sejauh mana dalam mendidik dan menjaga anaknya, supaya kita tidak langsung menyalahkan para pemuda yang sudah berbuat demikian.
Gadget sangat berpengaruh. Dengan Gadget anak-anak bisa tidak bisa lagi di kontrol apa saja mereka tonton. Selain itu banyak influencer yang yang suka berkata-kata kotor di konten yang mereka buat, dampaknya banyak anak2 kecil yang nonton dan pastinya akan ikut-ikutan. Para influencer ini malah banyak yang mendukung atas perbuatannya tersebut, dan orang yang berlawanan dengan tersebut malah dianggap norak, baperan, dan sebagainya. Normalisasi kata-kata kotor sudah terjadi dilingkungan anak-anak, apalagi banyak orang tua yang tidak memperhatikan perilaku buruk dari anak mereka.
Pertanyaannya siapa yang pertama kalinya memberikan mereka (anak-anak) Gadget ? Karena anak-anak yang belum bisa mencari uang sendiri pasti akan meminta uang pada orang tuanya untuk membeli apapun yang dia suka, sehingga peran orang tua harus benar-benar ada dalam hal tersebut karena kalau orang tuanya langsung mau mengabulkan permintaan anaknya itu tanpa menganalisa untuk apa hal tersebut, maka akan sangat mudah bagi si anak untuk menerima budaya orang lain melalui jalur Gadget tersebut. Jadi pertimbangannya ada pada orang tua mereka sendiri, karena kalau belum waktunya bagi si anak untuk memakai sebuah Gadget, sebaiknya jangan langsung diberikan.