Tapi bagi pemula memang cukup sulit mas menentukan mana altcoin yang berkualitas dan tidak berkualitas.
Jadi sepertinya memang harus lebih banyak belajar lagi untuk analisa-analisa dan semacamnya. Supaya bisa memilih mana yang berkualitas dan mana yang tidak berkualitas.
Sebenarnya, jika masih ragu dengan investasi di altcoins karena kurangnya kemampuan untuk menganalisa mana altcoins yang benar-benar potensial dan mampu bertahan serta naik secara signifikan atau tidak, untuk pemula, akan lebih baik untuk menghindari investasi di altcoins. Karena memang resikonya yang lebih besar. Walaupun terkadang kita sudah berusaha untuk menganalisa dari berbagai sisi, entah itu dev, produk, social media, WP, dan lain sebagainya, namun memang tidak menjamin jika koin tersebut benar-benar akan menguntungkan untuk jangka panjang (karena di sini kita berkaitan dengan investasi jangka panjang). Jika tidak, maka koin tersebut bisa saja dump atau mengalami rugpull dengan cepat.
Karena itulah, akan lebih baik jika melakukan investasi pada koin-koin yang memiliki potensi yang lebih tinggi (walaupun tidak akan ada jaminan 100%), seperti topcoins, tapi sekali lagi, tidak ada jaminan jika setiap investasi akan berhasil, namun setidaknya tidak mengambil resiko yang sangat tinggi di altcoins baru atau bahkan hype coins.
Atau yang lebih pasti sih sebenarnya di Bitcoin saja, terutama bagi para pemula. Untuk melatih mental terlebih dahulu siap atau tidaknya, karena harga Bitcoin dan crypto lainnya itu volatile dan pasti akan menguji mental. Dari Bitcoin saja terkadang sudah cukup menempa mental...
Dan sepertinya soal modal yang dipakai pun memang harus yang uang sisa aja ya mas. Jadi ketika dibelikan ke altcoin juga tidak akan terlalu banyak pikiran karena khawatir rugi
Intinya juga salah satunya di manajemen keuangan. Yup benar, bisa dibilang uang yang benar-benar free. Sehingga ketika investasi kita tidak sesuai dengan harapan, maka itu tidak akan menjadi masalah besar, atau kita masih mampu menahannya. karena itulah kita harus bijak dalam menentukan jumlah untuk berinvetsasi, jangan sampai melebihi nominal yang kita mampu untuk menjangkaunya atau menerimanya jika benar-benar loss.