Topic: Mentalitas yang kuat juga diperlukan dalam trading jangka panjang - page 9. (Read 3538 times)

Ya memang kita harus hati-hati dalam membaca berita dan harus membaca berita itu dari beberapa sumber jadi jangan fokus pada satu sumber, tapi menurut saya bagi orang yang sudah berpengalaman di crypto tentu tidak akan kaget lagi dengan adanya berita berita yang menyebar.  Dan memang benar kata anda @arenga pinnata, kita harus mempunyai mental yang kuat dalam berinvestasi di crypto.  tapi menurut saya yang membuat orang tidak kuat mentalnya pasti ada alasan diantaranya:

: karena berinvestasi di crypto menggunakan uang tidak menganggur, karena seharusnya investasi di crypto itu menggunakan uang yang siap rugi, jadi kalau kita berinvestasi menggunakan uang yang menganggur tentunya Ketika ada penurunan harga menjadi TIDAK panik.

: Berinvestasi di altcoin yang kurang berkualitas, jadi ketika ada penurunan harga pasti akan panik dan menjualnya,
Tapi kalau kita berinvestasi di altcoin yang berkualitas tentu tidak akan panik walaupun ada penurunan harga, karena kita tahu kalau berinvestasi di altcoin berkualitas tentunya walaupun ada penurunan harga tapi kita yakin pasti suatu saat nanti harganya akan kembali naik.

Saya bisa berkata seperti demikian berdasarkan pengalaman saya pribadi dan juga pengalaman teman saya.

Menurut saya kalau kita berinvestasi di crypto dengan menggunakan metode yang benar, pasti kita akan menikmati investasi kita.  

Mengontrol emosi sangat dibutuhkan untuk terlibat di trading, sehingga kita bisa mengendalikan diri dan tidak bersikap panik pada kondisi tertentu. Pengalaman akan terbentuk ketika secara konsisten kita mencoba mempelajari teori dan mengimplementasikan langsung dalam trading, ketika keduanya telah kita miliki maka secara perlahan pengalaman akan semakin membaik. Motivasi cepat kaya dalam trading tidak relevan ketika anda tidak memiliki pengalaman trading dan karena itulah kita membutuhkan pengalaman dan pengetahuan.

Keberanian dan cara memaksimalkan resiko akan muncul ketika keduanya kita miliki, pengetahuan dan praktek langsung akan memberikan gambaran untuk kita mengenai trading, karena hal ini tidak bisa di jalankan hanya mengandalkan insting dan mencoba keberuntungan dengan motivasi cepat kaya.

Mengambil pinjaman untuk terlibat dalam trading bukanlah sebuah keputusan yang bijaksana, meskipun kebanyakan orang sukses karena berani mengambil resiko, tetapi sebaiknya harus di pertimbangkan banyak hal untuk trading, modal nekat justru akan melarat pada akhirnya dan kita akan berurusan dalam melunasi pinjaman yang tidak berkesudahan. Harus ada pertimbangan jika ingin mengambil pinjaman untuk trading dan saya rasa itu tidak perlu di lakukan bagi orang yang tidak memahami trading dengan benar.

Kalau setahu ane yang pro-pro itu gedenya malah dari uang pinjaman, karena setahu ane modal mereka juga gak banyak, malah temen ane yang pro yang uang modalnya sudah habis buat beli properti minjem duit ane untuk trading dan dikembalikan bulan depan dengan bunga lumayan. Dia minjem 5 juta dikembalikan ke saya 5 juta 5 ratus di bulan berikutnya. Ini menunjukan bagi yang pro itu, trading sudah kayak macul di sawah, dia sangat haqul yakin uang yang dia pinjam akan balik dan jadi 2x lipat setelahnya. 

Loss pasti bakal terjadi, sekali dua kali pada setiap sesi perdagangan.
Tapi tinggal pintar-pintarnya saja untuk mengembalikan kerugian akibat loss tersebut, biasanya mereka yang sudah pro bakal menggandakan order mereka untuk membackup loss yang pernah terjadi.

Dan mengenai harus memiliki Income lain selain dari crypto untuk membayar cicilan pinjaman, itu memang sangat diperlukan.
Saya sendiri kalo gak ada income lain selain crypto juga gak bakal mau melakukan peminjaman.
Resikonya terlalu besar jika gak bisa membayar bulannya ( bunga akan semakin membengkak ) apalagi income dari perdagangan itu juga belum pasti.

Income diluar crypto juga harus mencukupi untuk membayar tagihan bulanan, sehingga ketika tidak memiliki income dari trading, masih cukup aman karena ada cadangan dari income pekerjaan lain.

Menggunakan dana pinjaman buat trading memang bukan sesuatu yang salah, namun yang pasti hal tersebut sangat beresiko karena sehebat-hebatnya orang dalam melakukan trading akan ada masa dimana dirinya mengalami loss. Menurutku harus ada opsi alternatif terkait pinjaman yang dilakukan, yang mana si peminjam harus memiliki income diluar aktifitas trading yang bisa mem-back up cicilan perbulannya.

Disiplin bakal jadi hal yang sulit kalo gak punya manajemen yang baik.
Manajemen keuangan, manajemen resiko dimana harus menentukan stoploss untuk membatasi kerugian yang mungkin akan terjadi serta melakukan pengelolaan modla yang baik.

Ketika sudah bis adisiplin maka penerapan strategi, manajemen keuangan dan manajemen resiko akan berjalan dengan baik.
Mungkin penerapannya akan sulit, tapi kalo gak belajar untuk disiplin sesuai strategi awal maka gak akan pernah bisa mencapai tujuan utama.

Awal-awal sih dah di pisahkan antara modla trading dengan uang pribadi untuk kebutuhan, Tapi ketika modal untuk trading habis untuk buyback akhirnya duit kebutuhan kepakek. Itu pernah saya alami beberapa kali dan pada akhirnya akan panik kalo harga terus turun.

Saya skrng sudah komitmen, uang yanga da di tabungan gak bisa untuk trading atau investasi, Khusus untuk kebutuhan hidup saja.

Ngambil pinjaman bener-bener harus dipikirkan dua kali, kalo sampean emang udah pro dan udah tau apa yang dilakukan itu bakal jadi penyelamat.
Tapi kalo cuman modal nekat dan yakin ( tanpa analisa apapun ) pada akhirnya akan Zonk dan bakal dapet masalah tambahan ( tagihan pembayaran bank beserta bunga ).

Orang sukses mengambil keputusan yang berani karena mereka tahu bagaimana kapasitas mereka.
Bukan NGasal buat berani tanpa mikir panjang.

Pada intinya tetap pada mengontrol emosi, banyak teori dan pengalaman juga kalau tidak bisa mengontrol emosi tetap saja kita akan mengalami kerugian dan ini sering terjadi apalagi saat ada berita negatif yang membuat kita panik.

Kalau sudah mempelajari semuanya dan memiliki pengalaman bukan tidak mugkin bisa mempercepat kaya, memang tidak ada kaya mendadak tapi mempercepat kaya ada. Karena ini banyak kok contohnya orang cepat kaya  gara-gara trading bitcoin ataupun altcoin. tapi meskipun begitu kita tidak harus menjadikan itu sebagai motivasi kita untuk trading, karena ini akan berbahaya.

Kembali lagi poin pertama, sudah menguasai pengentahuan dasar dan mimiliki pengalaman. Kalau ini memag sudah di kuasai meminjam uang bukan selalu menjadi sesuatu yang buruk ada saatnya kita harus melakukan yang nekat untuk mendapatkan profit. Bukankah orang suskes itu berawal dari mengambil keputusan yang berani? Tapi mengambil pinjaman tidak cocok untuk trading jangka panjang.

Intinya harus santai dan tidak memaksakan diri untuk menghasilkan keuntungan sebelum menguasai cara melakukan trading dengan benar, karena pada dasarnya trading membutuhkan kemampuan teori yang harus di pelajari dan membutuhkan praktek sebagai sebuah pengalaman. Caranya dapat di sesuaikan dengan kemampuan seseorang, akan tetapi ketika teori dan pengalaman belum ada maka sebaiknya mencoba mempelajari terlebih dahulu dan bisa meningkatkan secara perlahan sesuai dengan kemampuan tanggung jawab atas kehilangan.

Tidak ada istilah kaya mendadak dari proses trading yang di lakukan dan masyarakat kita Indonesia mungkin terlalu kenyang dengan janji-janji seperti ini, sehingga mereka terjebak dengan penipuan pada akhirnya. Proses perlu di lalui dan trading tidak mudah dilakukan jika pengetahuan dasar tidak kita miliki dan juga tidak belajar memahami strategi.

Mas terlalu nekat dan berani menurut saya, bersyukur trading yang Mas lakukan bisa memberikan profit sehingga bisa melunasi dengan cepat BPKB. Saya sendiri tidak terlalu berani melakukan itu, meskipun di beberapa titik juga pernah berfikir untuk mengambil pinjaman untuk terlibat dalam trading dulunya. Alhamdulillah itu tidak kesampaian karena istri tidak mengizinkan, jika tidak mungkin saya tidak tau bagaimana hasilnya hari ini?

Mungkin jelasnya saya harus mempunyai tabungan untuk mengantispasi jika ada keperluan mendadak di hari yang akan datang, agar trading saya tidak terganggu oleh persoalan tersebut.
Serta harus mampu mengatur keungan agar tertata sehingga pengalokasiannya menjadi jelas. dan menerapkan kedisiplinan agar aktifitas trading yang saya lakukan bisa sesuai dengan yang direncanakan sehingga dapat menghidari resiko kerugian dan memperbesar kemungkinan mendapatkan keuntungan.

Terimaksaih agan @abhiseshakana atas sarannya  

Terima kasih mas-mas semua untuk saran dan masukannya akan coba saya implementasikan.

Saya terlalu menganggap remeh trading. Karena kelihatannya seperti mudah. Sekarang saya mengerti bahwa semua analisa dan berbagai ilmu terkait trading memang harus dipelajari semua. Jangan setengah-setengah.

Saya setuju dengan yang disarankan oleh Om Blue snow. Sebaiknya Om Arenga Pinnata jangan dulu memaksakan diri untuk masuk lagi jika belum siap secara keilmuan atau belum faham betul dunia trading. Karena nampaknya Om malah mengalami kerugian lagi (modal yang menipis). Sebaiknya Om arenga banyak-banyak baca di google dulu tentang psikologis trading dan manajemen resiko seperti yang disaran Om blue snow.

Kalau bisa pelajari juga hal dasar seperti analisa tekhnikal. Saya pun sedang belajar yang satu ini. Tapi karena sibuk kerja. Jadi sampai saat ini belum faham betul jika berbicara soal analisa tekhnikal.

Sebenarnya hal tersebut bisa dihindari jika dari awal agan menggunakan modal dari dana simpanan yang memang tidak dialokasikan buat sesuatu hal apapun dan pastinya kunci lainnya adalah disiplin, dan manajemen keuangan yang baik.

Intinya jangan mengaitkan modal trading/investasi dengan kebutuhan lainnya (baik urusan personal maupun bisnis), sehingga dengan begitu agan akan lebih leluasa dalam melakukan aktifitas trading.

Setiap trader memiliki cara yang berbeda dalam trading, namun saya menerapkan prinsip seperti yang saya jelaskan sebelumnya dimana saldo untuk trading disisihkan 30% hingga 50% untuk dana cadangan saat ada kesempatan harga turun drastis. Satu hal lagi yang saya terapkan di trading yaitu menggunakan fiture trade dengan harga yang berbeda di satu koin, misalnya dengan modal $1,000 saya sisihkan per $300 untuk masuk di harga yang berbeda - beda di satu koin. Tidak semua saldo saya gunakan untuk all in di harga yang sama sehingga bisa mengantisipasi kerugian saat harga koin turun dan diluar prediksi kita tentang harga koin tersebut.

Satu lagi hal yang sama saya terapkan saat order jual, satu koin saya jual dengan harga yang berbeda - beda dengan alokasi 20 hingga 30% per koin saya jual dengan selisih harga tertentu, misalnya saat beli koin LTC saya jual dengan selisih harga berbeda mulai dari 100$, 110$ hingga paling tertinggi order jual saya pasang di harga $115. Namun cara seperti ini sedikit effektif karena beberapa hari yang lalu LTC naik cukup drastis dan hanya satu order jual saya yang tidak terjual di harga $115.

Iya, makanya teori tanpa pengalaman bakal percuma. Jam terbang diperlukan supaya paham fakta realnya ketika trading, trading cukup complicated karena perlu startegi yang pas untuk situasi yang berbeda. Was-was itu sebenarnya manusiawi, tidak masalah asal tidak berlebihan. Yang penting ada ilmu terkait managemen emosi atau psikologis, setidaknya tidak sampe stress. Masalah mentor, kalaupun ada tetap kita sendiri yang menentukan kesuksesannya, mentor sifatnya hanya memberi saran berdasarkan wawasan dan pengalamannya. Sejauh ini, untuk trading atau investasi crypto, saya tidak punya mentor. Saya otodidak dan saya kira bisa efektif asalkan mau terus belajar.

Terimakasih agan @armanda90 atas saran yang diberikan. Informasi ini sangat berguna sekali dan mengingatkan saya untuk selalu menggunakan fitur stop loss saat melakukan trading untuk mengantisipasi besaranya kerugian.

Dan berarti yang harus saya lakukan adalah dengan menyisihkan sebagian uang saya sebagai dana cadangan untuk menjawab persoalan yang tidak terduga dilain waktu. Ataupun untuk memasang lebih banyak saat harga turun

Posisi yang sangat sulit dihindari oleh trader saat ini ketika ada kebutuhan yang sangat genting, harus menjual asset mereka dengan harga yang sangat jauh saat dibeli. Mungkin salah satu trik untuk mengantisipasi hal ini selalu menggunkan fitur stop loss di angka minus berapa persen saat prediksi kita salah dengan koin yang ditrading. Saat ini hampir semua exchange baik luar maupun lokal memiliki fitur stop loss untuk mengatur order jual koin disaat turun sampai harga berapa.

Namun jika memiliki dana cadangan lainnya saya rasa banyak trader yang tidak menggunakan fitur stopp loss dan yakin suatu saat nanti koin tersebut akan naik ke harga tertinggi lagi. Mungkin agan @Juse14 bisa menggunakan fiture stop loss dibawah 20 hingga 30% jika suatu saat nanti koin yang dibeli harganya turun drastis. Sebernya sulit menggunakan stop loss karena anggapan kita 10 atau 20% kerugian dari jumlah modal merupakan angka yang cukup lumayan tinggi, namun dibalik itu dengan adanya fitur stop loss bisa membantu kita untuk recovery modal dan buy back saat harga turun.

Selain itu ada satu lagi untuk effesien dalam trading, sisihkan 30 hingga 40% modal yang dimiliki untuk jaga2 saat harga tiba - tiba turun drastis dan masih ada kesempatan untuk membeli di harga paling murah.

Konsistensi adalah kuncinya agar bisa sesuai dengan apa yang direncanakan dan kesabaran yang harus dikuatkan karena memang benar saya mudah tergoda untuk menjual disaat ada kenaikan walaupun itu kecil. Karena saya takut jika nanti ada penurunan harga jual secara drastis. Tetapi untuk hal ini perlahan saya bisa mengatisipasinya dengan terus mengontrol emosi agar bisa berinvestasi dengan tenang dan terus mengamati pasar.

Hal yang tidak bisa dihindarkan adalah ketika saya mempunyai keperluan mendadak sehingga saya menarik semuanya tanpa memperdulikan harga jual. Yang membuat saya mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk hal ini saya masih belum bisa mengatisipasinya.
Mungkin ada saran dari agan-agan semua untuk mengantisipasinya harus bagaimana.? Saya sangat menunggu saran tersebut 

Ane sedikit banyak belajar manajemen resiko di internet, menurut ane itu sama sulitnya dengan belajar Psikologis Trading. kalau pun paham dan ngerti teori dasarnya, pas ketika diimplementasikan ke real trading, sulit juga, ada rasa was-was yang menghambat ketika harga sudah mulai bergerak tidak sesuai ekspektasi. Sepertinya kedua hal tersebut betul-betul memerlukan sebuah mentor kayak di kelas-kelas atau seminar.

Dulu ane pernah menggadaikan BPKB motor ane untuk modal trading, kebetulan aja profit dan modalnya langsung ane tebus untuk BPKB motos ane. Namun kalau dipikir sekarang, langkah ane tersebut itu cukup beresiko apa lagi kalau modal nekat, karena membuat motor kita jadi bodong.

Tentu, harus paham teori dulu sebelum praktek. Praktek tanpa teori, peluang gagalnya akan lebih tinggi dibanding dengan suksesnya. Walaupun tujuan utamanya adalah untuk pengalaman, tetapi dasar teori tetap harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sebelum memulai trading, paling tidak sudah paham hal-hal umum terkait teknis atau mekanisme trading dan mengerti karakter market crypo secara menyeluruh.

Mengenai jumlah uang, selama belajar sebaiknya memang menggunakan nominal kecil dulu. Walaupun sudah paham teorinya, tetap tidak perlu terburu-buru mengejear profit. Jika sudah cukup mumpuni, baru boleh pake dana yang lebih besar. Sesuaikan kapasitas kita dengan jumlah uang yang digunakan, jangan terlalu terobsesi mengejar untung jika masih tahap belajar.

Pelajaran yang kita dapatkan jauh lebih besar ketika melakukan praktek langsung dan ini tidak hanya di perdagangan bahkan dimana-mana juga demikian sebagai pengalaman yang pernah saya alami. Oleh karena itu kita juga perlu melihat resiko apalagi keterlibatan dalam pedagang membutuhkan uang, sehingga opsi terbaiknya mencoba terlibat dalam jumlah yang jauh lebih kecil sebagai upaya untuk memahami perdagangan secara langsung, namun sifatnya tetap harus mempelajari beberapa hal dasar seperti teknik atau strategi perdagangan.

Mengapa banyak orang mengatakan bahwa perdagangan tidak bisa di lakukan oleh banyak orang karena mungkin kesulitannya dalam memahami kondisi hal teknis maupun strategi, sehingga lebih baik memilih investasi jangka panjang dibandingkan dengan perdagangan. Keputusan berdagang atau investasi terserah bagaimana seseorang memahaminya, tetapi sebaiknya lakukan investasi jika perdagangan belum sepenuhnya di pahami.

Iya benar banget Mas dan sesuatu yang di paksakan pasti hasilnya tidak akan memuaskan, apalagi jika perdagangan melibatkan uang pinjaman dan justru itu akan jauh lebih tidak tepat. Manajemen resiko merupakan hal dasar yang perlu di pelajari sebelum berdagang karena ini berhubungan dengan psikologis ketika kita dihadapkan pada kerugian saat menjalankan perdagangan. Untuk saat ini tidak begitu sulit mendapatkan pengetahuan seputaran perdagangan dan kita bisa membuat kajian tersendiri baik atau tidaknya ketepatan dalam melakukan perdagangan.