Topic: Pertanyaan tentang bitcoin (Read 1302 times)

Sepertinya OP sudah tidak berminat aktif kembali di forum ini, sementara itu pertanyaan-pertanyaan tentang bitcoin yang diajukan beliau pun sudah mendapat beragam respon dari member lain. Kembali ke kebijakan moderator kalaupun sekiranya thread ini mau di lock.

Mungkin sebaiknya thread ini dilock oleh OP yang membuatnya. Biar nanti gak banyak spammer nimbrung, apa lagi terakhir thread ini direply 9 september 2019, lalu di-bump sebulannya setelahnya.

Alasannya apa Om bahwa investor di masa mendatang akan lebih memilih BTC untuk mengelola keuangannya?
Bukannya dengan isu-isu ban dari semakin banyak negara terhadap BTC, akan menjadikan investor kurang Pede minatnya untuk punya BTC?


Ini reply untuk komen yang mana Om?  Kalo reply terhadap pertanyaan OP di atas, saya gak lihat ada yang nyambung dengan komen Om ini.
Monggo cek kembali!

Bedakan antara XRP dan Ripple, karena keduanya berbeda. https://www.ripple.com/insights/difference-ripple-xrp/
Wajar apabila Ripple sebagai perusahaan yang menawarkan solusi protokol pembayaran lalu "bekerja sama" dengan bank. Tapi patut diingat misalkan memang ada kesepakatan bank tertentu menggunakan Ripple, belum tentu XRP digunakan.

Pegang XRP? baca ini dulu
https://www.forbes.com/sites/thomassilkjaer/2019/03/07/14-common-misunderstandings-about-ripple-and-xrp/#6285d63971d0

Sepertinya maksud "nilai angka" di sini adalah Unit of Account (UoA). Sebagai uang komoditas, emas dapat diubah jadi koin emas, dan tetap bisa digunakan sebagai UoA hanya saja terbatas (sulit). Jadi kalau belanja eceran ya tidak bisa pakai koin emas (karena harga 1 bakpao nanti bisa 1/1000 tael), tapi pakai koin perunggu (kalau dari film kungfu yang ane tonton). *bosen pakai contoh Dinar

Istilah "currency" merujuk pada uang yang saat ini (kontemporer) digunakan sebagai alat tukar Medium of Exchange (MoE), jadi ya kalau jaman sekarang emas sudah bukan lagi currency karena MoE yang sah umumnya adalah uang fiat.
sumur: https://en.wikipedia.org/wiki/Currency

Kalau sistem fiat hancur, dan digunakan kembali koin emas, nanti tetap "harga"-nya 1 bakpao = 1/1000 tael. Harga emas terhadap fiat sudah tidak lagi relevan toh sudah hancur.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180917203913-4-33554/percepat-proses-bank-ripple-akan-luncurkan-mata-uang-crypto

Ya pada jaman emas digunakan sebagai alat barter tidak mempunyai nilai angka tertentu,dan setelah adanya fiat maka emas bisa semakin bernilai dengan berat dan kadar kemurnian emas Johnson/LM(emas murni) 99.99%.Dan menurut saya juga emas itu bukanlah Currency.
Mengapa saya mengatakan tidak mungkin kembali ke emas dan silver,karena agan TS mengatakan apabila bitcoin hancur maka orang-orang tidak akan kembali menggunakan bank dan Fiat,melainkan emas dan silver.Bisa agan bayangkan apabila orang-orang tidak menggunakan fiat lagi apakah emas masih bisa seharga yang sekarang? otomatis kita akan kembali ke jaman dulu dimana emas digunakan sebagai alat barter.

Saya sependapat gan fiat dan emas itu akan tetap sejalan.

Fiat itu tidak bisa berdiri sendiri. Emas atau barang berharga lain tetap dibutuhkan sebagai reserve kalau nanti fiat negara itu hancur (kayak Venezuela dst). Jadi kalau digantikan secara utuh mungkin kurang tepat, cuma ada beberapa fungsi aja yang tergantikan.

Dan justru lebih enak Bitcoin sebenarnya kalau mau nyari pengganti fiat. Daripada harus capek-capek nenteng emas ke sana kemari. Ujung-ujungnya kayaknya bakal make surat bukti kepemilikan emas buat transaksi.

Sejak awal kita setuju dengan harga Bitcoin yang fluktuatif, tetapi bila membaca tren dan melihat total suplay yang terbatas sementara minat semakin besar, saya kira tidak salah bila menitipkan rasa optimis pada harga Bitcoin yang akan naik dalam jangka panjang

XRP sudah digunakan di bank mana gan?

Maksudnya nilai angka tertentu itu bagaimana ya? Emas nilainya kan di berat dan kadar kemurniannya. Nanti bisa distandarisasi lagi berbentuk koin emas, misalnya 1 dinar (versi antam): 4,25 gram, 91,7% emas

https://www.logammulia.com/id/product/koin-1-dinar

1.Kalau menurut saya Bitcoin dan Xrp nantinya yang akan bertahan paling lama dalam dunia crypto gan dimana Bitcoin adalah sebagai crypto pertama dan xrp yang sudah digunakan oleh bank diluar negri.

3.Kalau bitcoin hancur tidak mungkin juga gan bakalan kembali ke emas ataupun silver,emas juga digantikan ke fiat karena emas tidak punya nilai angka tertentu dan digantikan oleh fiat yang mempunyai nilai angka tertentu.

Uang elektronik (seperti yang anda maksud Gopay dan OVO) masih mengacu pada uang kartal/fiat. Jadi kalaupun dikatakan menggantikan uang kartal itu hanya sebatas pada bentuknya saja dari yang tadinya berupa Logam/Kertas menjadi berbentuk elektronik. Sementara untuk nilai/fungsi penggunaannya sama. Jadi uang elektronik yang dimaksud tersebut belum bisa dikatakan menggantikan Uang kartal (secara utuh). Lain hal jika yang dibandingkan adalah Cryptocurrency dengan Uang Kartal/fiat.

Meskipun untuk jangka panjang, saya kira nilai tukar Bitcoin tetap akan ada fluktuasi (ada penurunan ataupun kenaikan nilai tukar), artinya belum tentu melulu pasti harganya naik.

Saya yakin akan sangat mungkin terjadi, uang elektronik akan menggantikan uang kartal, lihat saja penggunaan Gopay dan OVO yang sudah merajai pasar emoney. Saya juga lebih memilih Bitcoin karena juga lebih gampang mencairkannya daripada emas walau harganya fluktuatif, tetapi kalau jangka panjang pasti harganya naik

Siap Om, diksi sy mungkin terkesan 'Kasar'

Reverse Logic nya berarti kesimpulan sementara nya: yang Pro Bank adalah Kacung Bank?. Logis kan?

Vice Versa Mereka pun punya hak yang sama berpendapat

[1].Saya share sedikit pengetahuan yg sy punya dalam forum. Entah Golden Man sudah tahu/belum Prinsip Forum itu apa. Forum itu dibangun untuk menciptakan komunikasi dua arah terlepas didalamnya terdapat Pro-Kontra atau yang biasa disebut dengan Tradisi dialog Ilmiah (sebisa mungkin).

[2].Dalam Tradisi Dialog (Forum) itu terdapat komposisi: Data (dari berbagai Reference), dan Opini (Kesimpulan sementara dari hasil Reference yg sudah/sedang dibaca), dan sifat Data itu masih bisa di sanggah/di bantah/dilengkapi dengan Data lagi, apalagi Opini yang rentan akan Asumsi.

Bully, dipojokan, atau lebih kasar nya lagi di Hina, di kata-katain itu hanya masalah Diksi, yang terpenting ambilah Intisari dari kalimatnya.

kl boleh saya sebut 'Kontroversi' yang Golden Man ciptakan tentang topik gold bitcoin & fiat itu efek radiusnya masih kecil untuk menarik members yang Kontra bila di bandingkan dengan yg pernah saya lakukan (1 - 3 members tahu apa yg pernah sy lakukan di forum smpai 3 hari forum terasa Panas). tapi secara psikis GM sudah mengibarkan bendera putih, Apalagi kalau main di Section Global udah TKO kayaknya.


Point [1] & [2] itu serius pengetahuan untuk Members yg baru bergabung di forum ini, dan semoga kuat Mental.

Bukan menghajar gan, tapi menyuruh belajar. Ane hanya bisa memberikan "petunjuk" karena belajar itu proses personal dan mandiri biar memacu otak untuk jadi bisa berpikir dengan Logica tajam.

Kalau agan gak suka dengan bank, ya silahkan ga usah pakai layanan bank.
Kalau agan gak suka dengan fiat, ya silahkan ga usah pakai fiat.

Tidak ada yang melarang hak asasi tersebut.

Tapi lain ceritanya ya kalau agan, dengan basis pengetahuan yang kurang memadai, lalu menyebarkan hoax (meskipun tanpa disadari) ke forum.

+
Satu-satunya cara merubah sistem baku (bicara masalah fiat dan pulitik sedikit) adalah dengan ikut serta dalam sistem, lalu merubah perlahan sistem dari dalam. Kalau dengan anarki atau gerakan radikal ujung-ujungnya semua jadi sengsara.

Maaf saya bukan kacung bank:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/The_Death_of_Money

Saya punya hak berpedapat untuk terus mendukung gold bitcoin enggan fiat malah di bully.
Saya ingin merdeka dari bank dipojokan. *yasudah

Selamat tinggal forum bitcoin Indonesian
 

  Bump lg ah...

Kemana nih Golden Man? Biar dihajar terus sama Om mu_enrico.

Kalau sy as Newbie di ekonomi,  sih pake Logika Relational antara Gold & fiat bagi sy itu sudah cukup.

Seandainya punya bukit di Freeport pun tetap saja ujung2nya di konversi ke mata uang legal.

Note:
Tolong jangan dianggap serius reply ini,  hanya sekedar melepas penat seharian coding

Masih prediksi gan, kalau ibarat nonton bola, itu cuma permainan tebak siapa yang menang dan siapa yang kalah. Kita bisa ikut berpartisipasi ikut game tebak skor antar teman supaya makin asyik dan menikmati. O ya JP Morgan mungkin lagi jual token yang kurang laku

www.kompas.com/ekonomi/read/2018/09/14/133018426/jp-morgan-prediksi-terjadi-krisis-keuangan-pada-2020

Gosip krisis keuangan ini sudah muncul sejak 2017 by the way, memang krisis akan selalu terjadi karena merupakan siklus boom-bust (percepatan-perlambatan) ekonomi. Tiap kali ramalan salah lalu waktu krisisnya diundur. Mundur terus sampai nanti beneran kejadian

Ane kasih fakta di depan ya. Misalnya 2020 beneran terjadi krisis pun, itu bukan karena ramalan agan (dan oknum kelompok agan) yang jitu, bukan karena emas apalah. Itu hanya kebetulan belaka.

Jangan percaya ramalan, terutama ramalan dari orang-orang yang:
- tidak mengerti konsep risiko dalam keuangan
- tidak mengerti bahwa gold standard bukan solusi dari semua masalah ekonomi
- mengidolakan Roger Ver
- menyetarakan Satoshi Nakamoto (Bitcoin) dengan Nick Szabo (Bit Gold)
- tidak mengerti sistem fiat dibutuhkan untuk mendistribusikan kekayaan dalam wujud konsumsi
- tidak mengerti perbedaan fungsi bank sentral dan komersial
- tidak mengerti manfaat utang

Terlalu banyak hal yang agan tidak tahu dalam ilmu ekonomi, padahal ini belum mengulik masalah teknis pakai hitungan riil, masih konsep-konsep saja. Semoga si guru OON yang mencuci otak agan bisa segera ditangkap @pandukelana2712

Diskusi (atau saya lihat lebih tepatnya adu argumen) di thread ini saya perhatikan lebih ke pembahasan tentang uang fiat, emas, bank.
Sementara Pertanyaan tentang bitcoin (sesuai judul) sendiri dan diskusinya hanya sedikit disinggung.

---

Kalaupun mas tetap pada keyakinan tersebut silahkan.
Saya pribadi lebih meyakini ini:

---

btw, tentang Uang fiat, Emas dan Bitcoin saya pribadi tidak menafikan keberadaan ketiganya.
Karena toh ketiganya saat ini bisa digunakan, perkara kedepannya misalkan hanya salah satu saja yang bertahan, tentu secara alamiah yang bertahan itulah yang nantinya digunakan.

Akhir tahun 1946 dengan diterbitkannya UU Nomor 17 tahun 1946 tentang Undang-Undang Pengeluaran Uang Republik Indonesia (I) tanggal 01 Oktober 1946 dan UU Nomor 19 tahun 1946 tentang Undang-Undang Pengeluaran Uang Republik Indonesia (II)  tanggal 25 Oktober 1946. Terbitnya ORI pada tahun 1946 dibuka dengan nilai yang sangat prestisius. UU nomor 19 Tahun 1946 pasal 1 menyebutkan :

Dengan tidak mengurangi peraturan yang akan ditetapkan selanjutnya dalam Undang-undang tentang Uang Republik Indonesia, maka sebagai dasar nilai ditentukan sepuluh rupiah uang Republik Indonesia sama dengan emas murni seberat lima Gram.

www.kompasiana.com/amp/edygune/65-tahun-oeang-republik-rupiahku-semakin-rontok_550906eda33311c5462e3a83

2020 akan terjadi global krisis seperti 2008 mari kita liat bersama value fiat saat itu.