Topic: [Poll] Calon Presiden 2024 Pilihanmu - page 7. (Read 2185 times)

Politik dinasti di zaman demokrasi itu tidak ada, karena tiap keputusan dari hasil pemilu ada di tangan rakyat, kecuali kalau pemerintahannya di masa orde baru di mana calon presiden dipilih oleh MPR/DPR di senayan. Juga, seperti di pemerintahannya Arab Saudi dimana kekuasaan akan turun temurun dari raja arab. Namun ya kalau sekarang ini sulit, perlu energi ekstra supaya dinasti politik itu tetap bertahan, ketika zaman SBY, dia juga berusaha mendorong ibas dan bahkan menyuruh AHY berhenti jadi tentara supaya masuk ke dunia politik, namun gagal, karena koalisi mereka tidak sekuat Jokowi sekarang ini. SBY lemah, sedangkan Jokowi (walau pun kurus) power dia sangat tajam mencengkram partai besar seperti Golkar dan Gerindra.

Setidaknya politik dinasti sekarang tersistem dengan baik, Negara kita ini tidak begitu mudah melepas KKN dengan legowo, siapa yang tidak ingin anaknya jadi kere?, tentu tidak ada buka?. Oleh karena itu, dengan keadaan sekarang mulailah berusaha untuk membangun keluarga kita sama seperti apa yang dilakukan bapak bangsa kita jokowi.

Sepertinya politik dinasti sedang dibangun Jokowi sebelum kekuasaannya habis, mengubah batas usia capres cawapres bukan wewenang Mahkamah Konstitusi (MK), namun MK seperti tidak peduli dengan mengubah aturan yang bukan wewenangnya, disini kita bisa menilai kemana arah politik hari ini. MK yang seharusnya penjaga konstitusi justru dijadikan sebagai mobil mainan yang dapat dikendalikan oleh orang yang memegang remote control. Sangat miris melihat sebuah lembaga yang tidak tersentuh dipermainkan oleh pihak yang sedang berkuasa yang terkesan mengubahnya menjadi Mahkamah Keluarga.

Sepertinya politik dinasti sedang dibangun Jokowi sebelum kekuasaannya habis, mengubah batas usia capres cawapres bukan wewenang Mahkamah Konstitusi (MK), namun MK seperti tidak peduli dengan mengubah aturan yang bukan wewenangnya, disini kita bisa menilai kemana arah politik hari ini. MK yang seharusnya penjaga konstitusi justru dijadikan sebagai mobil mainan yang dapat dikendalikan oleh orang yang memegang remote control. Sangat miris melihat sebuah lembaga yang tidak tersentuh dipermainkan oleh pihak yang sedang berkuasa yang terkesan mengubahnya menjadi Mahkamah Keluarga.

Dari Pilpres kali ini kita mendapat pelajaran paling berharga bahwa untuk menjadi sukses perlu koneksi orang dalam.

Gibran sudah resmi diumumkan sebagai pasangan Prabowo di pilpres 2024, keputusannya mengiyakan ajakan dari Koalisi Indonesia Maju yang mencalonkan dirinya sebagai wakil presiden akan membawa beban berat di pundaknya, sejujurnya ane tidak yakin dia bakal mampu menyelesaikan masalah di negeri ini, namun yang ada justru semakin memperkeruhnya. Gibran seperti telah menutup mukanya dengan bantal yang tebal karena tidak malu mempertontonkan praktek politik yang tamak atau ingin lompat ke jenjang yang lebih tinggi secara prematur dengan memanfaatkan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki ayahnya.

kalo gibran menurut saya masih terlalu muda dan pengalaman politik nya masih sedikit.

...
Surprise mas, ternyata yang di pilih adalah Gibran, bukan dari Golkar. tapi dari moncong putih yang kabarnya sudah dicoret sih dari daftar anggota partai karena berseberangan, cukup menarik dan cukup berani. Tapi, apakah keputusan Prabowo memilih Gibran ini adalah keputusan yang salah yang dapat membuat beliau kalah dipencalonan ke-4xnya seperti yang ramai dibicarakan oleh banyak orang? Ada juga pendukung Prabowo yang mengatakan kalau dirinya akan ke Anies, hanya karena Prabowo bersama Gibran, walaupun dalam 3x pencalonan sudah setia pada Prabowo.

Atau sebaliknya, keputusan bersama yang muda akan menguatkan Prabowo?

Atau sebaliknya, keputusan bersama yang muda akan menguatkan Prabowo?

Sepertinya nanti cawapres Prabowo itu dari Golkar karena mereka menunggu Rapimnas Golkar

Tahun depan saatnya pemilu, ada yang sudah menentukan pilihan, ada yang belum, ada yang sudah mementukan pilihan kalau tidak memilih alias Golput

Berikut ini adalah kandidat Capres 2024 beserta komentar ane yang menggelitik.

1. Prabowo Subianto
Pantang menyerah, inilah sifat yang patut ditiru dari capres ini. Setelah kalah dalam 3 kali pemilu:
* 2009: Megawati - Prabowo
* 2014: Prabowo - Hatta
* 2019: Prabowo - Sandi
Prabowo masih semangat untuk bertanding yang ke-4 kalinya. Sungguh-sungguh cinta kepada bangsa dan negara.

2. Ganjar Pranowo
Ganteng, gagah, dan rajin upload konten di sosmed. Capres dari PDIP ini adalah petugas partai yang sangat setia. Dia pun sangat setia menjunjung tinggi idealisme Bung Karno yang anti penjajahan yang dengan tegas menolak atlit-atlit sepakbola zionis datang ke RI. Pildun U20 di Indonesia memang gagal, tetapi pemilu jalan terus!

3. Anies Baswedan
Ingin mengikuti jejak pendahulunya yang menjadikan jabatan Gubernur Jakarta menjadi batu loncatan ke ajang pilpres. Akankah Anies menggunakan cara yang sama, yaitu politisasi isu SARA untuk mengamankan tiket ke kursi Presiden 2024?

4. AHY
Anak kesayangan SBY, ganteng dan gagah. Penulis kesulitan memperoleh data prestasi dll.

5. Sandiaga Uno
Pengusaha sukses ini manouver politiknya gesit sekali. Gak lama setelah menang pilgub bersama Anies, beliau maju lagi jadi cawapres prabowo. Meskipun kalah tapi keduanya sekarang jadi menteri, yaitu Prabowo sebagai MenHan dan Sandi sebagai Menparekraf. Sesuai lah ya dengan Rp 1 triliun yang udah dikeluarkan dia buat kampanye pilgub dan pilpres.

6. Mahfud MD
Bukan Medical Doctor, tapi nama aslinya adalah Mohammad Mahfud Mahmodin. Pria ini sudah tidak asing lagi karena malang melintang jadi anggota DPR, ketua MK, dan menteri. Kecil kemungkinan bapak ini jadi capres karena bukan ketua partai dan tidak ada track record ikut pemilu atau pilkada.

7. Erick Thohir
Bapak ini sedang naik daun karena Pildun U-20 dan medali emas sea games. Meskipun demikian, Erick sudah lebih dulu terkenal karena membeli Inter Milan. Meskipun sangat jauh mengelola klub bola dengan mengelola negara, media sudah santer memberitakan Erick di berbagai polling.

8. Ridwan Kamil
Populer di Jawa Barat, tapi belom di skala Nasional. Bisa mengikuti strategi Ganjar kalau mau populer, tapi keknya bapak ini tidak terlalu ambisius nyapres.

Ada yang lain? Silahkan komeng di bawah

2 calon presiden telah menemukan calon wakilnya.


Prabowo masih belum menentukan siapa yang akan mengisi posisi wakil. Tapi, ada rumor kalau yang akan mengisi posisi wakil adalah anak Presiden Jokowi, Gibran. tapi ini masih isu, ada nama Erick Tohir yang juga masuk rumor. kayanya dengan popularitas Erick yang sedang naik sejak menjabat PSSI, mungkin ia bisa terpilih menjadi calon wakilnya Prabowo.

Kok sepertinya yang akan menang Pilpres lebih condong ke Ganjar? Bagaimana menurut kalian?

Korupsi masih menjadi masalah klasik yang belum mampu di berantas sampai ke akar-akarnya oleh presiden sebelumnya termasuk yang masih menjabat saat ini. Saya akan mendukung calon yang berani berjanji memberantas korupsi di Indonesia, jika korupsi sudah tidak ada lagi, penataan uang negara akan lebih tertata karena tidak ada lagi uang yang lari ke kantong pribadi.

Satu lagi yang wajib dilihat yaitu yang berani berjanji memberantas korupsi.  Karena sumber permasalahan indonesia yang paling besar adalah korupsi.

Tahun depan saatnya pemilu, ada yang sudah menentukan pilihan, ada yang belum, ada yang sudah mementukan pilihan kalau tidak memilih alias Golput

Berikut ini adalah kandidat Capres 2024 beserta komentar ane yang menggelitik.

1. Prabowo Subianto
Pantang menyerah, inilah sifat yang patut ditiru dari capres ini. Setelah kalah dalam 3 kali pemilu:
* 2009: Megawati - Prabowo
* 2014: Prabowo - Hatta
* 2019: Prabowo - Sandi
Prabowo masih semangat untuk bertanding yang ke-4 kalinya. Sungguh-sungguh cinta kepada bangsa dan negara.

2. Ganjar Pranowo
Ganteng, gagah, dan rajin upload konten di sosmed. Capres dari PDIP ini adalah petugas partai yang sangat setia. Dia pun sangat setia menjunjung tinggi idealisme Bung Karno yang anti penjajahan yang dengan tegas menolak atlit-atlit sepakbola zionis datang ke RI. Pildun U20 di Indonesia memang gagal, tetapi pemilu jalan terus!

3. Anies Baswedan
Ingin mengikuti jejak pendahulunya yang menjadikan jabatan Gubernur Jakarta menjadi batu loncatan ke ajang pilpres. Akankah Anies menggunakan cara yang sama, yaitu politisasi isu SARA untuk mengamankan tiket ke kursi Presiden 2024?

Kalau di komeng Youtube sih banyak yang mengingatkan tentang Pilkada DKI yang ketika itu Anies kalah di berbagai Poll tapi akhirnya menang...

Jujur saja sampai saat ini saya belum ada yang sreg dari semua kandidat bakal capres yang ada, so dikesempatan ini saya cuma mau kontra ke semuanya daripada dukung salah satu dari calon2 yang ada 


Benarkah pencalonan beliau yang pantang menyerah ini bukti kalau beliau bener2 cinta NKRI? Atau hanya sekedar ambisi pribadi dan golongan?  Kalau maju sebagai CaPres dan gagal lagi, bisa jadi Hattrick 


Sebagai orang Jawa Tengah, saya mendukung beliau 100% selama jadi Gubernur. Untuk kasus kemaren yang soal Pildun U-20, jujur saja saya kecewa dan saya mempertanyakan apakah benar beliau itu menolak karena memang atas dasar pribadi atau atas dasar kepentingan partai dengan menggunakan "konstitusi" sebagai tameng?


No komen saja lah buat bapak yang satu ini 


Sepertinya bapak muda ganteng yang satu ini belum cukup pengalaman, dan saya rasa bermodalkan "anak" dari SBY dan modal sebagai ketum partai saja tidak cukup untuk membuat rakyat Indonesia bersimpati dan memilih beliau sebagai pemimpin negri ini.


Mudah2an ga cuma dimanfaatkan sama pasangannya atau partai pengusungnya karena punya modal dana yang mencukupi 

---

Untuk 3 kandidat yang terakhir (Mahfud MD, Erick Tohir dan Ridwan Kamil), saya rasa mereka lebih baik 2024 besok tetap dimana mereka berada sekarang khususnya Mahfud MD dan Erick Tohir. Mungkin buat pak Ridwan Kamil bisa lompat dulu jadi nyalon jadi Gub Jakarta baru 2029 nyoba maju capres/cawapres.