Topic: [Poll] Calon Presiden 2024 Pilihanmu - page 4. (Read 2263 times)

Langsung serang dari awal, saya yakin ini memang disengaja sebagai sebuah strategy dari Anies untuk memancing emosi Prabowo dan bisa kita liat sendiri strategi ini bisa dikatakan berhasil . Anies pun tetap tenang dan tidak terpancing ketika Prabowo mulai membalas dengan sindiran2 macam "profesor", "omon-omon", "ambisi pribadi" dll. Jelas secara penguasaan emosi, Anies jauh lebih unggul drpd Prabowo.

Mungkin karena sudah mulai emosi dari awal jadi kacau pikirannya. Banyak yang bilang terutama dari pendukungnya bahwa didebat yang semalam bahwa Prabowo lebih kalem drpd yang debat pertama tapi menurut saya malah sebaliknya. Prabowo lebih emosi didebat semalam kalau saya liat dari nada bicara dan ekspresi wajahnya. Amat disayangkan memang, banyak hal yang tidak bisa dijawab Prabowo dengan alasan waktu yang kurang dan cuma bisa bilang "data salah" tp tidak membantah salahnya dimana. Seharusnya sih bisa dijawab dengan waktu yang ada, karena memang itulah tantangan dari debat yang diadakan yaitu bagaimana paslon bisa menjawab secara baik dengan waktu yang ada.

Yang bikin saya ketawa adalah ketika diawal2, ada 3-4x Prabowo "sependapat" dengan Ganjar tapi diakhir malah seperti tertolak mentah2 karena Ganjar berhasil menyudutkan Prabowo juga. Tapi walaupun saya pendukun Ganjar, saya pun harus obyektif. Satu hal yang membuat saya kecewa thd beliau adalah ketika beliau sampai bilang ke Prabowo untuk mendatangkan staffnya maju untuk membantu Prabowo menjawab/membantah data. Menurut saya ini terlalu berlebihan.

Debat ketiga semalam sukses digelar, tapi sepertinya polanya masih sama.

1. Anies lebih suka menyerang Prabowo daripada Ganjar, sindiran kepemilikan tanah berhektar-hektar, pembelian alutsista dan sebagainya. Cukup berhasil membuat Prabowo sedikit bingung untuk menjawab. Memang sindiran kepemilikan tanah seperti OOT, apakah mungkin ini pancingan agar Prabowo gagal fokus dalam debat? Kita tahu, Prabowo sosok yang suka berapi-api ketika debat. Terlihat pula di ending tidak ada salaman dari Prabowo.

2. Prabowo sebagai Menhan diharapkan menguasai topik pertahanan kali ini, ternyata tidak begitu menunjukkan penguasaan tema. Terjadi blunder ketika menyinggung Gaza, karena banyak Pro-Palestina yang menilai kalau Prabowo melemahkan warga Gaza.

3. Ganjar tenang tidak ada yang nyerang, Prabowo dan Anies bertanya seajarnya, namun ini membuat Ganjar berhasil mencari muka terhadap penonton. Ganjar berhasil menyudutkan Prabowo ketika sesi tanya jawab antar calon. ini menjadi keuntungan bagi Ganjar.

 
Ini bukan analisa, tapi dari perspektif saya yang ngikuti debat semalam. Swing voters atau yang masih belum belum menentukan pilihan sebelumnya, apakah sudah menemukan jodoh dari debat semalam?

Saya masih mengamati hilal, karena dari 3x debat belum ada yang benar-benar bikin saya jatuh hati 

Dengan sebentar lagi pemilihan konsestansi pemilihan presiden di mulai ada banyak cara orang atau bazer untuk saling serang ke salah satu pasangan calonnya di lingkungan sekitar saya banyak yang bilang kalau Prabowo ini itu dan begitulah. Dengan munculnya isu yang melekat dengan Prabowo ke permukaan saya semakin yakin dengan beliau.

Kita ambil contoh begini ini contoh versi saya bernarasi, kalau narasinya kaya begitu dengan mengangkat isu HAM. Boleh tidak saya mempunyai sudut pandang bernarasi pada pilpres 2009 dan 2019.

2009 ketika ibu memilih calon nya yaitu Prabowo " waduh kenapa ya bu mega setuju yang memilih wakilnya yang pelanggaran HAM".

Atau ketika Pilpres 2019, pak anis di tim pemenangan tim Prabowo "Koq pak anis mau masuk di lingkup partainya yang sudah melanggar HAM.

Boleh juga saya bernarasi kaya begitu.

Sudah lah saatnya dengan mengadu program kerja, jangan terlalu banyak ngibulnya ini itu kalau perlu di lanjutkan yang sudah ada, jangan di berhentikan.

Saya melihat untuk perintahan sekarang ini, banyak sekali kemajuan yang di ciptakan oleh presiden sekarang ini. Membangun Indonesia sebesar ini perlu waktu yang cukup lama tidak cukup 5 thn, 10 thn butuh yang namanya keberlanjutan.

Janji2 sesuatu yang gratisan emang bisa dibilang adalah salah satu senjata yang ampuh di negri kita tercinta ini, apakah emang karena memang masih banyak yang bermental gratisan? IDK...
Ane sendiri ga mau munafik, kalo ditawari sesuatu yang gratis pasti tertarik tapi tidak semua yang gratis ane suka.
Kalo disuruh milih antara makan gratis atau internet gratis, jelas ane milih internet gratis karena dari segi fungsi jelas internet lebih ngasih manfaat buat ane dan mungkin buat anak2 ane yang masih sekolah.
Tapi ya itu kan semuanya juga baru janji, belum tentu juga terealisasi 

Melihat visi dan misi nya ke 3 pasangan capres sama saja ya cuman bede cara penyampaian nya saja,program Jokowi yang sudah ada tidak akan di hapus seperti bansos dllnya, Prabowo sudah jelas mau melanjutkan program Jokowi,anis juga sama tidak akan menghapus blt(program Jokowi),tapi yang saya lihat berita nya anis berjanji akan meranycang program bansos itu sedemikian rupa.

Tapi menjanjikan sesuatu yang gratis memang memberikan daya jual yang tinggi di Indonesia mas. kartu ini itu, bantuan ini itu, adalah yang ditunggu masyarakat kota hingga kampung. Padahal, kalau sudah mendapatkan bantuan, diminta syarat bawa foto copy KTP, katanya "bantuan cuman se upil doank minta foto copy KTP". kan repot juga ga dapet ngeluh, dapet ya ngeluh. 

Janji-janji bantuan ini bukan hanya dikalangan presiden, para caleg yang ngemis suara pada orang-orang juga janjiin untuk memberi sesuatu pada orang-orang yang mau nyoblos dia. nyatanya, DPR yang dipilih oleh warga sini (padahal dari desa sebelah), ga nepatin janjinya, kalau ditagih, alasan masih belum ada dana. Akhirnya dipecat dengan tidak hormat, mungkin efek disumpahin oleh yang nyoblos yang ga dapet bagiannya. hahaha

Nah ini ane juga ingin sedikit ngomel masalah ini.

Ane tidak menampik kalo gizi buruk -> stunting adalah masalah yang nyata di RI, ya ini tandanya: [Diskusi] Implikasi rerata IQ 78.49 di Indonesia. Rerata IQ di RI dikatain deket ama Gorila ya ini gegara stunting.

Hanya saja cara menyelesaikan masalah bukan dengan ngasi gratisan makanan bergizi. Ini kesalahan fundamental buat orang-orang yang berideologi sosialis. Ketika rakyat dikasih gratisan yang artinya insentif untuk tidak berbuat apapun, maka produktivitas tidak akan meningkat, yang akhirnya tidak bisa sustainable karena ga ada duitnya. Paling cuma bisa ngasih 1-2x gratisan lalu udah habis duit.

Perbaikan gizi seharusnya berkorelasi dengan perbaikan ekonomi, yang artinya pemerintah menyelesaikan masalah rendahnya gaji dan ketersediaan bahan pangan, agar masyarakat bisa beli makanan bergizi sendiri. "Tidak ada makan siang gratis" yang dipopulerkan oleh agan @roycilik ini adalah aturan yang sudah kodrat alam semesta. Intinya ya kalo mau makan siang ya harus kerja. Kalau menyalahi kodrat ini ya sudah PASTI nanti ujungnya akan bangkrut.

Btw ga cuma paslon 2 yang otaknya masih sosialis -> menuju Indonesia makin melarat, paslon 1 & 3 sama aja. Janjinya banyak gratisan... enak memang dapat gratisan, tapi ketika duitnya ga ada, pembayar pajak yang nanti diperas abis buat danain.

---

@Linggajanitra @jcojci tidak memilih (golput) adalah hak asasi manusia. Boleh menghimbau yang artinya membujuk, tp tidak boleh mempersekusi.

Dari segi pengtahuan pak anis lah yang paling pinter ngajawab dan ngomong,tapi emang dari survei pak Prabowo lebih unggul di banding yang lain,benar tuh itu kembali lagi ke pilihan masyarakat masing-masing,entah apa dan siap nanti nya yang akan menggantikan kedudukana pak Jokowi,kita sama-sama doakan yang terbaik saja.

Kalau dari pendapat saya pribadi dari debat cawapres, dengan melihat sisi blundernya 
1. Inkonsistensi dari Imin terhadap IKN menjadi blundernya sendiri, Gibran seperti memiliki kartu AS untuk membuat publik pendukung paslon 1 mulai meragukan si Imin. Sama seperti Anies, lebih banyak ke teori yang sepertinya mudah dilakukan.

2. Gibran cukup tenang, tapi ketika diminta tips & trik untuk mendapatkan proyek di suatu kota, nampaknya sedikit emosi. menurut saya ini menjadi blunder, walaupun pasca sanggahan memberikan jawaban, saya sendiri kurang puas dengan jawabannya. jadi seperti memang ada faktor anak Presiden. seandainya ada jawaban konkrit tentang bagaimana menyiapkan suatu kota untuk memenuhi kriteria kesiapan mendapatkan proyek pemerintah, maka kans untuk meningkatkan kepercayaan penonton yang belum memiliki pilihan bisa ditekankan. kemudian, soal uang darimana yang akan digunakan untuk makan gratis juga masih penuh tanda tanya, karena ini bisa menjadi beban negara yang sangat besar.

3. Mahfud sangat santai karena memang sudah memiliki pengalaman politik dan penguasaan terhadap hukum dan regulasi jadi bisa luwes dalam memberikan pertanyaan dan tanggapan. Cuma satu kesalahpahaman tentang tax rasio yang akan dinaikkan gibran yang sedikit membuat Mahfud seperti salah pertanyaan/sanggahan.

Meskipun saya tidak menonton acara perdebatan langsung di hari itu, tetapi saya penasaran dan Coba mencari tahu lewat video YouTube. Tentunya setiap calon mempunyai influencer2 atau bazer2 bagaimana mereka bekerja untuk memenangkan suatu calon nya, influencer dengan medsos nya bazer lebih door to door ke masyarakat . Tentunya yang bikin pencapaian itu maksimal setiap calonnya yaitu hasil dari perdebatan capres dan cawapres itu sendiri, bagaimana masyarakat menilai dan menentukan pilihannya.

Ini maksudnya gimana ya om, mungkin bisa lebih spesifik bagaimana maksudnya?.

Kalau saya melihat om ini terlalu membenci pemerintah saat sekarang ini, ya suka ga suka dengan segala carut marut pemerintah sekarang, tetaplah pemerintahan saat ini adalah pilihan rakyat Indonesia,  Bagaimana kalau kita melihat presiden sekarang membagi sebuah sertifikat tanah bukan kah itu suatu kemajuan dan kesuksesan bagi rakyat bawah  dari carut-marutnya pemimpin sebelum2nya yang tidak melihatnya ini semuanya.

Nah kalau kita melihat dari ketiga calon pernah menjabat sebagai walikota dan gubernur, sebut saja Anis, Ganjar dan Gibran dari ketiga ini yang mana lebih meresahkan waktu kepimpinannya dan janjinya. Pas sudah menjabat lupa daratan, DULU JANJINYA APA YA. Dan yang meresahkan bagaimana gubernur tersebut tidak mengelola apbd 80T dengan baik, Ingat kayu getah getih berapa anggarannya dan masih banyak lagi. Ya meskipun cukup meresahkan memainkan anggarannya dan segala dramanya, tetapi gubernur tersebut tetap menjalankan sampai akhir jabatannya bukan.

Kalau bicara anak-anak muda maka saya merasa Gibran ini punya basis dukungan yang sangat kuat. Hal ini dikarenakan Gibran ini pasti punya banyak teman dan influencer dari kalangan anak-anak muda yang akan melambungkan namanya. Ini bisa dilihat dari story di IG atau Tiktok dimana setelah debat cawapres banyak influencer yang mengelu-elukan Gibran padahal mereka-mereka ini adalah temannya, atau paling tidak pernah saling sapa lewat IG. Makanya kalau berbicara masalah anak-anak muda Gibran ini memang punya suara yang dominan disini.

Ya Gan, Memang ada iklan nya .. " Mari Kita Berpartisipasi Jangan Golput !!! Gunakan Hak Suara Kita Dalam PEMILU2024 . " # JanganGolputYa  
Mulai goyah nih harus memilih siapa, karena setelah melihat debat Capres kemarin sepertinya Pak Anies yang unggul. Tetapi, hasil debat Cawapres kemarin seperti nya terlihat Pak Gibran yang unggul.  Tapi, Memang dari masing-masing Paslon sudah menyiapkan Visi Misi mereka untuk menujukan bahwa mereka memang benar-benar mampu untuk menjadi pemimpin negara untuk kedepan nya.
Tinggal tunggu saja tahun besok, siapa kah yang akan menjadi pemenang untuk menjadi pemimpin negara tercinta ini  

Saya tidak terlalu mengikuti acara debat Cawapres kemarin. Tapi dari video sepenggal-sepenggal yang saya temukan di Youtube, saya melihat masih saling serang di antara ketiganya. Yang saya lihat, Cak Imin sepertinya kurang persiapannya dan lebih menonjolkan SLEPETnya dari pada memberikan penjelasan dari pertanyaan yang ditanyakan. Mas Gibran tampak menguasai materinya dengan baik walaupun mungkin ada yang terlupa. Sedangkan Pak Mahfud masih sama seperti sebelumnya dimana gaya beliau ini sangat santai dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh yang lainnya.

Ini benar om. Paling tidak, pilih saja yang anda mau dan jangan sampai golput. Ini malah ada iklannya kemarin di acara debat Cawapres tapi saya lupa kalimatnya

Masing-masing paslon berusaha membuktikan kalau mereka layak menjadi pemimpin negeri ini. Yah itu semua tergantung dari bagaimana hasil Pemilu besok di 2024. Dan karena banyak anak-anak muda yang sekarang ini masuk menjadi daftar pemilih terbanyak, sepertinya ada peluang untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk mendapatkan suara dari anak-anak muda secara Gibran dianggap merepresentasikan keinginan-keinginan anak-anak muda. Tapi kehadiran Pak Ganjar dan Pak Mahfud memberikan warna tersendiri di kancah debat termasuk dengan Cak Imin dan Pak Anies. Masing-masing berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka mampu.

Kita bisa melihat hasilnya sebentar lagi. Siapkan pilihanmu dan jangan lupa memilih

coba pelan-pelan dipelajari visi-misi calon presidennya mas, mau pilih anies, ganjar, atau prabowo, itu tidak masalah intinya jangan sampai golput karena kemungkinan besar suara kamu bisa dipakai oleh oknum untuk memilih salah satu paslon. kalau saya sendiri sih memilih ganjar-mahfud karena itu pasangan yang paling masuk akal menurut saya dan visi misinya juga jelas, tidak hanya sekedar melanjutkan program jokowi seperti yang dilakukan oleh prabowo-gibran dan tidak munafik seperti paslon anies-muhaimin.

Setelah nonton debat cawapres semalam, saya malah tidak tahu paslon mana yang menjadi "Pemenang" pada malam itu. Meskipun yang namanya debat tentu tidak etis jika harus ada pemenangnya. Setelah saya nonton ulang saya melihat Gibran memang cukup bagus di malam itu seperti yang Om @mu_enrico katakan. Banyak yang mengelu-elukan Gibran yang dianggap MVP pada malam itu. Ini bisa terlihat dari banyaknya dukungan yang berseliweran di Medsos. Tapi setelah saya amati ternyata salah satu penyebab kenapa Gibran terkesan "menang" menurut Medsos adalah karena banyaknya Influencer yang memang berteman dengan Gibran, atau setidaknya dengan Kaesang sehingga sudah pasti mereka akan menggoreng hal apapun yang bisa meningkatkan elektabilitas Gibran. Saya paham betul bahwa di Medsos pamor Mahfud MD apalagi Cak Imin sudah tentu kalah jauh dibandingkan Gibran.

Satu hal yang tidak saya sukai dari debat Cawapres malam itu adalah perubahan dari yang sebelumnya tentang Geopolitik menjadi pembahasan seputar Ekonomi yang mana hal itu disinyalir menguntungkan satu pihak. Tapi itu hanya alasan pribadi saya karena apapun tema debatnya setiap cawapres tentu harus mempersiapkan dan menguasai materinya.

Entahlah. Tapi kalau menurut saya dengan segala carut marutnya pemerintahan saat ini. Dengan segala hormat tanpa bermaksud merendahkan Bpk Presiden, saya pikir sepertinya kita harus memberikan kepercayaan kekuasaan ini kepada pasangan AMIN. Karena di Calon no 2 dan 3 ada PDIP nya yang menurut saya selama ini mereka sudah cukup meresahkan dengan segala dramanya.

Pendapat saya soal debat Cawapres kemaren: semua kebanyakan hanya memaparkan hal2 yang bersifat teknis, bukan substansi. Saya merasa ga ada greget sama sekali dengan debat cawapres kemaren. Yang jadi concern saya adalah gaya gibran yang benar2 mencontoh bapaknya di pemilu sebelumnya. Dengan memainkan diksi2 atau singkatan2 buat mennjebak lawan debatnya. Dulu bapaknya pakai "unicorn" dan "TIPD", kemaren anaknya pakai Carbon Storage and Capture dan SGIE. Lucunya, Gibran sendiri sebenarnya ga tau singkatan SGIE karena pas menjelaskan itu dia harus baca note. Tapi salut lah buat Gibran, terlepas dari apa yang terjadi didebat. Emang dia kelihatan sangat mempersiapkan itu terbukti kantung matanya yang tebal, efek lembur persiapan materi.

Betul Gan, Saya semalam liat debat cawapres ini sampai acara selesai. Karena penasaran juga sih sama Visi Misi yang disampaikan oleh para Cawapres kita ini. Cak Imin alias Pak Muhaimin Iskandar, mempunyai visi misi yang akan membuat pemberantasan pinjol & judi online yang harus di slepet, karena menurut beliau penanganan nya masih belum komprehensif. Dan mau membantu pemasaran UMKM, karena katanya saat ini para UMKM saingan nya semakin ketat, dan kita juga membutuhkan kapasitas teknologi supaya lebih membantu seperti kecepatan internet yang masih sangat rendah.
Pak Gibran yang juga memaparkan visi misi ia tentang Masalah sanitasi dan air bersih, paslon 2 ini ingin menyiapkan generasi generasi emas yang sehat dan pintar. Stunting yang akan dipenuhi gizi nya, dan akan mengerjakan sanitasi drainase air bersih bagi kawasan kumuh, yang ia akan kerjakan secara pararel.
Dan ada juga yang terakhir, Pak Mahfud MD, yang juga dengan visi misi nya yang ingin memastikan untuk penyelenggaranya negara bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu dan menyiapkan 21 program unggulan nya senilai Rp. 2.500 Triliun selama menjabat menjadi presiden ( 5 tahun ).

Tapi di dalam debat tersebut, Memang untuk cawapres no. 1 (Cak Imin) Sepertinya kurang persiapan dalam debat kali ini. Dan selalu mengeluarkan kat " SLEPET " dalam setiap debat nya. Dan memang seperti tidak memiliki skill untuk berkomunikasi yang baik & seperti membawa secarik kertas / catatan yang entah untuk apa. Untuk Cawapres paslon No. 2 (Pak Gibran) Saat Menjawab debat nya dengan Sistematis & OK.  Dan terakhir, ada paslon No. 3 (Bapak Mahfud MD) Pada setiap debat nya ya Ok juga, tapi seperti sering mempertanyakan yang berdasarkan pengalaman ia dan paslon lainnya.

Ane juga ga nonton, cuma liat potongan2 video yang beredar diyoutube aja dan ane rasa debat2 model begini terlalu membosankan.
Mungkin akan lebih menarik kalo debatnya udah dibiarin aja, biarkan yang bertiga itu saling sanggah tanpa dibatasi waktu 1-2menit.
Ya memang mungkin akan keliatan tidak teratur tapi terlalu diatur ini itu malah bikin membosankan.
Pendapat pribadi ane lho ini, dan tentunya setiap orang punya perspektif masing2 dalam menilai.

Saya tidak sempat nonton debat cawapres semalam karena kelupaan. Tapi dari banyaknya video pendek yang berseliweran menunjukkan bahwa gibran cukup mampu menguasai jalannya debat semalam. Hanya saja teori konspirasi muncul setelahnya. Dimana ada isu yang menyebutkan kalau gibran sudah dipandu dan dikasih kisi-kisi sedemikian rupa sehingga mampu tampil maksimal semalam. Hal ini bisa terlihat dari cara penyampaiannya yang terkesan kayak hapalan dan juga perubahan tema yang rencananya geopolitik menjadi membahas kesenjangan ekonomi.

Setelah debat cawapres kemarin malam, kebetulan ane sempet nonton lama, jadi bisa ane beri penilaian begini:

- Cak Imin: kurang persiapan, jurusnya slepetnya rada cringy, tidak memiliki skill komunikasi yang baik dan malah jadi beban Anies.
- Gibran: persiapan extra matang (keliatan dari matanya yang kurang tidur kebanyakan begadang), salesman yang baik, sayang rada terlalu keras walaupun sudah ditutup dengan kesan merangkul (inklusif) dan respect terhadap paslon lain.
- Mahfud: what you see is what you get alias ya dari dulu ya gitu orangnya, tidak ada perubahan yang berarti.

IMO yang paling banyak dapat perhatian, terutama swing voter, adalah Gibran, karena model salesman. Bukan berarti dia secara substansi yang paling bagus, cuma gaya dia itu sangat menarik. Substansi/materi Mahfud kemaren juga bagus sebenernya, hanya saja IMO ga bisa menarik swing voter, karena yang dia tampilkan adalah sosok dia yang selama ini biasa dilihat di TV. Nah ini jadi PR karena Cak Imin punya jurus slepet ya walaupun cringy buat ane tapi mungkin menarik bagi orang lain. Mahfud harusnya bisa ngasi sesuatu yang menarik, auk mau joged, ngocol, atau apalah... Ingat acara debat bukan dinilai substansinya, ya karena mayoritas rakyat kita ini belum well-educated, tapi bagaimana mereka bisa menarik hati calon pemilih.