Kalau di lihat-lihat sekilas, Jokowi menurut ane menang terus setiap ikut pemilu, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, Presiden 2 kali, dan sekarang bisa dikatakan menang lagi meski tidak mencalonkan diri. Dulu pada tahun 2019 Jokowi vs Prabowo cukup panas, sedangkan sekarang, Jokowi-Prabowo vs PDI menurut ane tidak begitu panas. Kampanye tahun 2024 ini tidak sepanas kampanye 2019, bahkan Ganjar-Mahfud yang di usung PDIP tertinggal sangat jauh. Ane pun sebenarnya penasaran, ketika dominasi PDIP di kursi kepresidenan telah berakhir, apakah ini artinya Jokowi dan Prabowo bakal tak tertandingi lagi.
Kalau menurutku Jokowi memiliki power yang paling bagus di antara mantan presiden terdahulu sebelum akhir masa jabatan. Tidak ada presiden yang masih kuat di akhir jabatannya selain Jokowi, aku jadi teringat atas dominasi Putin dimana dulunya tidak menjabat presiden, tapi sebagai perdana menteri namun masih bisa mengontrol Dmitry Medvedev yang kala itu jadi presiden. Artinya, bukan tidak mungkin di kala tidak menjabat presiden lagi, lewat tangan Gibran Jokowi akan tetap "berkuasa" dan masih mengontrol atas apa yang dia bangun dulunya kala jadi presiden. Atau kalau mau lebih ekstrem lagi, ya menjegal prabowo di tengah dia berkuasa sehingga Gibran naik jadi presiden.
Karena Presiden disana itu hanya sebagai simbol kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri yang menguasai kabinet dan parlemen.
Jelas Presiden Russia kala itu kalah power dan pengaruh dibanding Putin, sedangkan sekarang kan sudah terbalik setelah Putin jadi Presiden.
Yang punya power malah Presiden karena pengaruh dan popularitas Putin sangat mendominasi, dan bahkan saya yakin banyak orang disini malah tidak tahu siapa Perdana Menteri Russia sekarang hehe.
Memang ada black campagin menjelang hari sebelum pencoblosan tentang Prabowo hanya akan berkuasa selama 2 tahun lalu diganti Gibran.
Ya kalau memang beliaunya sakit atau sudah tidak bisa menjalankan tugas sebagai Presiden -> otomatis wakil naik.
Tapi kalau sampai "dijegal" lewat parlemen/impeachment atau militer rasanya sangat tidak mungkin, jangan samakan negara kita ini dengan negara lemah lain atau negara bermasalah yang bisa kapan saja ada kudeta.
Kalau dipikir secara waras, kenapa harus menjegal/kudeta? memang sedemikian ambisinya Pak Jokowi?
Kalau Gibran memang bagus kerjanya dan rakyat suka, masih ada tahun 2029, kalau gagal masih ada 2034 dst.