Pages:
Author

Topic: Strategi Terbaik Ketika Market Begini? - page 2. (Read 1058 times)

legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
April 02, 2022, 01:19:56 AM
#54
Misal harga TRX di list teratas order buy USD 0.07508084 dan order sell USD 0.07615000.
Modal saya Rp.5 juta, maka saya akan beli sekitar 1000 TRX, dengan harga sesuai order buy diatas. Habisnya sekitar 1 jutaan koma sekianlah, jadi gak semua modal dipake. Profit per transaksi palingan cuma sekitar USD 0.5 sampe USD 0.7-an lah.
Itu kalau tangannya gak gerak cepet bisa berabe, mau untung $1 jadi buntung $2. Yang begini ini memang cocoknya pakai bot, timing dan harga di atur sedemikian rupa sehingga kita duduk aja sambil perhatikan, Namun ya volume market harus tinggi, kalau gak sepersekian detik bergeser bisa makan orderan sendiri. Tapi main yang begini di volume market tinggi kayak binance bakal susah juga, karena bakal saling adu bot ama bule.
legendary
Activity: 2212
Merit: 2227
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
April 01, 2022, 12:49:19 PM
#53
Kalo yang saya terapkan dari dulu sederhana banget, saya menyebutnya sebagai sistem warung kelontong. Berpatokan pada order buy dan sell yang paling atas, trus ambil selisihnya. Contoh gampang:

Misal harga TRX di list teratas order buy USD 0.07508084 dan order sell USD 0.07615000.
Modal saya Rp.5 juta, maka saya akan beli sekitar 1000 TRX, dengan harga sesuai order buy diatas. Habisnya sekitar 1 jutaan koma sekianlah, jadi gak semua modal dipake. Profit per transaksi palingan cuma sekitar USD 0.5 sampe USD 0.7-an lah.

Memang profitnya gak terlalu gede per transaksi, tapi biasanya saya lakukan berulang sampai dapat profit sekitar 1 atau 2 dollar, kalo bisa lebih ya syukur.
Tapi ya kadang rugi juga kalo pas pasar tiba-tiba berubah drastis dan cepat, hehe. Alhamdulillahnya selama ini masih aman.

Yang agan maksud dengan sistem warung kelontong adalah "spread" yakni perbedaan harga antara Buy dan Sell. Trading memanfaatkan spread memang bisa memberikan profit, tapi nilainya tidak besar alias tergantung pada lebar spread yang ada dimarket itu sendiri. Untuk hasil yang lebih optimal biasanya dipilih market yang memiliki lebar spread lumayan dan tingkat likuiditasnya tidak terlalu tinggi (nilai spread tidak cepat berubah).
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
April 01, 2022, 10:50:23 AM
#52
Kalo yang saya terapkan dari dulu sederhana banget, saya menyebutnya sebagai sistem warung kelontong. Berpatokan pada order buy dan sell yang paling atas, trus ambil selisihnya. Contoh gampang:

Misal harga TRX di list teratas order buy USD 0.07508084 dan order sell USD 0.07615000.
Modal saya Rp.5 juta, maka saya akan beli sekitar 1000 TRX, dengan harga sesuai order buy diatas. Habisnya sekitar 1 jutaan koma sekianlah, jadi gak semua modal dipake. Profit per transaksi palingan cuma sekitar USD 0.5 sampe USD 0.7-an lah.

Memang profitnya gak terlalu gede per transaksi, tapi biasanya saya lakukan berulang sampai dapat profit sekitar 1 atau 2 dollar, kalo bisa lebih ya syukur.
Tapi ya kadang rugi juga kalo pas pasar tiba-tiba berubah drastis dan cepat, hehe. Alhamdulillahnya selama ini masih aman.
hero member
Activity: 2254
Merit: 585
March 26, 2022, 12:54:26 PM
#51
Mungkin trader atau investor yang langsung menggunakan seluruh modal/dananya saat melakukan Buy The Dip adalah trader yang memang tidak memiliki konsep DCA pada strategi mereka. Kalo trader DCA harusnya ya konsisten pada plan trading mereka alias tetap melakukan entry secara berkala. Tetapi mau bagaimanapun juga, melakukan Buy the Dip dengan 100% modal adalah suatu tindakan yang cukup nekat, karena jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi maka mereka akan mengalami kerugian (jika melakukan CL), kehilangan momen (jika memilih untuk melakukan Hodl), dan tidak bisa melakukan diversifikasi (karena amunisi habis).
Buy The Dip untuk 100% (All-in) tentu bukan lagi bagian dari konsep DCA, perilaku trading ini dilakukan berdasarkan analisis yang mantang saat pasar dalam kondisi tertentu yang sudah ditargetkan (berdasarkan analisis personal) atau kondisi pasar menurun drastis saat terjadi crash seperti awal pengumuman invansi yang dilakukan oleh Rusia berdampak minus 10% pada Bitcoin dalam waktu singkat. Bagaimanapun, Buy The Dip 100% tidak disarankan karena beresiko tinggi dan tingkat penurunan terendah tidak dapat diprediksi, setidaknya memperkecil pola DCA menjadi 2-3 slot untuk meminimalisir kerugian jika pasar terus merosot.
legendary
Activity: 2212
Merit: 2227
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 26, 2022, 09:51:34 AM
#50
Benar om, buy in dip merupakan dari DCA juga tetapi ada sebagian trader atau investor yang langsung menggunakan 100% modal untuk masuk sekali beli dimana mereka tidak mempertimbangkan DCA. Saya pribadi terkadang menggabungkan kedua strategi itu tetapi kalau memang lagi yakin maka 100% dari modal juga tidak apa-apa.  Cheesy

Mungkin trader atau investor yang langsung menggunakan seluruh modal/dananya saat melakukan Buy The Dip adalah trader yang memang tidak memiliki konsep DCA pada strategi mereka. Kalo trader DCA harusnya ya konsisten pada plan trading mereka alias tetap melakukan entry secara berkala. Tetapi mau bagaimanapun juga, melakukan Buy the Dip dengan 100% modal adalah suatu tindakan yang cukup nekat, karena jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi maka mereka akan mengalami kerugian (jika melakukan CL), kehilangan momen (jika memilih untuk melakukan Hodl), dan tidak bisa melakukan diversifikasi (karena amunisi habis).
legendary
Activity: 2478
Merit: 1123
March 25, 2022, 02:41:58 PM
#49
DCA itu ibaratnya seperti menabung dimana si investor secara continue menambah jumlah aset dengan cara melakukan entry secara bertahap, dan menurutku buy the dip juga termasuk bagian dari DCA karena sesuai dengan konsep DCA yang tidak mengindahkan volatilitas dalam periode pendek. Dan benar seperti yang agan katakan, salah satu kunci sukses DCA ada pada pemilihan aset yang mana biasanya adalah aset yang memiliki potensi bagus kedepannya (hal yang bisa dijadikan acuan seperti : memiliki market luas, Komunitas besar, fundamental yang bagus, pengembangan terus berjalan, dll).
Benar om, buy in dip merupakan dari DCA juga tetapi ada sebagian trader atau investor yang langsung menggunakan 100% modal untuk masuk sekali beli dimana mereka tidak mempertimbangkan DCA. Saya pribadi terkadang menggabungkan kedua strategi itu tetapi kalau memang lagi yakin maka 100% dari modal juga tidak apa-apa.  Cheesy

Kunci sukses lainnya ada pada investor itu sendiri, dan ini berkaitan dengan emosi serta mental si investor karena mereka dituntut untuk senantiasa disiplin dan harus berusaha mengabaikan lonjakan volatilitas yang disebabkan oleh hype, FUD maupun Fomo. Jika mereka panik maka semua usahanya akan sia-sia.
Semua tergantung pada tujuan dan target dari investor itu menurut saya om. Kalau seorang investor yakin tentang potensi bagus dalam jangka panjang untuk aset yang mereka hold maka harusnya mereka tidak terpengaruh dengan volatilitas dan tetap konsisten dengan target jangka panjangnya. Tapi beda orang pasti beda juga cara dan kemampuannya dalam kontrol emosi terutama kalau pengalamannya masih belum cukup.
legendary
Activity: 2212
Merit: 2227
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 24, 2022, 06:17:06 AM
#48
Ada dua strategi yang selama ini saya pertimbangkan untuk trading dan itu adalah buy in dip dan mempertahankan DCA. Acap kali dua strategi ini dapat menghasilkan keuntungan bagi para pedagang (pengalaman saya) tetapi memilih aset yang tepat akan menjadi faktor pendukungnya juga. Misalnya bitcoin, strategi buy in dip itu sebanarnya akan sangat menguntungkan walaupun DCA tetap harus kita pertahankan. Bitcoin dan altcoin potensial lainnya di top 10 altcoin CMC sebenarnya bagus untuk menjadi ladang percobaan (tidak harus dengan modal banyak).

DCA itu ibaratnya seperti menabung dimana si investor secara continue menambah jumlah aset dengan cara melakukan entry secara bertahap, dan menurutku buy the dip juga termasuk bagian dari DCA karena sesuai dengan konsep DCA yang tidak mengindahkan volatilitas dalam periode pendek. Dan benar seperti yang agan katakan, salah satu kunci sukses DCA ada pada pemilihan aset yang mana biasanya adalah aset yang memiliki potensi bagus kedepannya (hal yang bisa dijadikan acuan seperti : memiliki market luas, Komunitas besar, fundamental yang bagus, pengembangan terus berjalan, dll).

Kunci sukses lainnya ada pada investor itu sendiri, dan ini berkaitan dengan emosi serta mental si investor karena mereka dituntut untuk senantiasa disiplin dan harus berusaha mengabaikan lonjakan volatilitas yang disebabkan oleh hype, FUD maupun Fomo. Jika mereka panik maka semua usahanya akan sia-sia.
legendary
Activity: 2478
Merit: 1123
March 24, 2022, 05:46:05 AM
#47
Yang jadi permasalahannya adalah prosesnya karena itu tidak akan segampang teorinya, dan bisa saja kita akan kebingungan dalam memilih aset yang tepat maupun dalam pengambilan keputusan disetiap aktifitasnya.
Ada dua strategi yang selama ini saya pertimbangkan untuk trading dan itu adalah buy in dip dan mempertahankan DCA. Acap kali dua strategi ini dapat menghasilkan keuntungan bagi para pedagang (pengalaman saya) tetapi memilih aset yang tepat akan menjadi faktor pendukungnya juga. Misalnya bitcoin, strategi buy in dip itu sebanarnya akan sangat menguntungkan walaupun DCA tetap harus kita pertahankan. Bitcoin dan altcoin potensial lainnya di top 10 altcoin CMC sebenarnya bagus untuk menjadi ladang percobaan (tidak harus dengan modal banyak).

strategi yang peling tepat adalah siap menerima resiko, sebab berdagang cryptocurrency tidak semudah teori yang dipelajari.
Lah itu bukan strategi trading namanya, tetapi lebih ke managemen emosi trader menurut saya.
sr. member
Activity: 1260
Merit: 393
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
March 24, 2022, 01:40:34 AM
#46
Skip
Kalo hanya berbicara mengenai solusi umumnya memang akan gampang Gan, karena basicnya pasti akan berkutat pada riset/analisa, beli diharga rendah lalu jual saat harga naik maupun bisa sekedar opit. Yang jadi permasalahannya adalah prosesnya karena itu tidak akan segampang teorinya, dan bisa saja kita akan kebingungan dalam memilih aset yang tepat maupun dalam pengambilan keputusan disetiap aktifitasnya.
Benar Om, proses yang dilalui gampang-gampang susah, tidak bisa dengan simsalabim langsung dapat Opit. Memahami teori dasar dapat mempermudah ketika melakukan perdagangan, namun ketika turun kepasar kita juga harus memperhatikan berbagai hal termasuk resiko yang dapat terjadi. Perubahan harga yang terus terjadi tidak dapat diprediksi siapapun, strategi yang peling tepat adalah siap menerima resiko, sebab berdagang cryptocurrency tidak semudah teori yang dipelajari.
legendary
Activity: 2212
Merit: 2227
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 24, 2022, 01:13:39 AM
#45
Strategi untuk apa dulu, kita mau berinvestasi apa melakukan perdagangan hari, kalau kita ingin berinvestasi untuk jangka yang panjang tentunya kita harus memilih koin yang sekiranya menurut kita akan memiliki perkembangan di masa depan, dan tentunya kita harus melakukan penelitian tentang koin yang ingin kita jadikan investasi,dan kalau kita sebagai pedagang hari kita tidak perlu lama-lama untuk memegang koin yang kita beli untuk kita perdagangkan, saat sekiranya kita suda mendapatkan keuntungan meskipun itu tidak terlalu besar,kita harus segera menjualnya, dan saat kita  membeli kita bisa order beli dengan harga yang lebih rendah itu menurut strategi saya dalam kondisi pasar seperti sekarang.

Kalo hanya berbicara mengenai solusi umumnya memang akan gampang Gan, karena basicnya pasti akan berkutat pada riset/analisa, beli diharga rendah lalu jual saat harga naik maupun bisa sekedar opit. Yang jadi permasalahannya adalah prosesnya karena itu tidak akan segampang teorinya, dan bisa saja kita akan kebingungan dalam memilih aset yang tepat maupun dalam pengambilan keputusan disetiap aktifitasnya.
full member
Activity: 910
Merit: 100
elysian.finance
March 23, 2022, 09:57:18 PM
#44
Strategi untuk apa dulu, kita mau berinvestasi apa melakukan perdagangan hari, kalau kita ingin berinvestasi untuk jangka yang panjang tentunya kita harus memilih koin yang sekiranya menurut kita akan memiliki perkembangan di masa depan, dan tentunya kita harus melakukan penelitian tentang koin yang ingin kita jadikan investasi,dan kalau kita sebagai pedagang hari kita tidak perlu lama-lama untuk memegang koin yang kita beli untuk kita perdagangkan, saat sekiranya kita suda mendapatkan keuntungan meskipun itu tidak terlalu besar,kita harus segera menjualnya, dan saat kita  membeli kita bisa order beli dengan harga yang lebih rendah itu menurut strategi saya dalam kondisi pasar seperti sekarang.
hero member
Activity: 784
Merit: 732
March 22, 2022, 03:56:34 AM
#43
Strategi saya ketika kondisi market susah di prediksi ataupun bearish maka saya lebih cenderung melakukan perdagangan dengan jangka pendek (scalping/short term) . Dengan mencari keuntungan walau sedikit demi sedikit dan tetap pasang stop lose apabila market tiba-tiba anjlok. Karena mental lebih terjaga bila seperti itu.
Dan sebelum terjun kedalam perdagangan selain melakukan analisa pasar kita juga di haruskan mencari informasi seputar koin/token yang hendak kita beli karena dalam kondisi market seperti sekarang (bearish dan sideways) chart dan candle menjadi lebih liar atau susah di prediksi. Jadi biasanya yang paling menentukan pergerakan harga di saat market tidak stabil adalah berita atau informasi mengenai si token/koin tersebut.
Dan jangan tergesa-gesa ketika melakukan analisa pasar ataupun dalam mencari informasi. Karena keakuratan informasi sangat di perlukan.
legendary
Activity: 2212
Merit: 2227
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 16, 2022, 04:54:42 AM
#42
Menurut saya dengan adanya stable coin seperti BSC , ETH , SOLANA , TRX , MATIC POLYGON , COSMOS ATOM , DLL itu Salah satu cara terbaik untuk mengamankan asset / token yang khawatir rugpull dengan kondisi BTC yang saat ini sedang dump.
Mengapa saya bilang stable coin tetapi pada kasus yang sebenarnya token yang saya sebutkan masih terdapat adanya dump pada market ?
Jawabannya adalah Karena token tersebut biarpun dump tetap pada Performa market yang menurut saya menjanjikan untuk scapling atau bahkan invest untuk 5 tahun kemudian / aset masadepan .

Sepertinya ada sedikit kerancuan ketika anda menyebutkan stablecoin untuk BSC , ETH , SOLANA , TRX , MATIC POLYGON , COSMOS ATOM , DLL.
Karena secara pengertian dan jenisnya itu selalu berbeda dengan koin-koin pada umumnya (terkhusus koin yang anda sebutkan itu), berikut ini saya akan memberikan sedikit pengertian stablecoin dan jenisnya yang saya kutip dari dua sumber;

Dilansir dari Investopedia, stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil dan didukung oleh aset cadangan. Bisa dikatakan, stablecoin dibuat untuk menjembatani dua jenis aset, yakni mata uang kripto yang menawarkan privasi, keamanan, dan pemrosesan transaksi yang berlangsung seara cepat, serta harga yang cenderung stabil seperti uang fiat. (SUMBER)

Stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat lainnya adalah jenis yang paling umum. Biasanya stablecoin jenis ini akan dipatok dengan rasio 1:1. Mata uang fiat adalah mata uang resmi yang umum dan digunakan seperti Euro, Rupiah, atau Dolar AS. Contoh: Tether (USDT), USD Coin (USDC), Indonesian Rupiah Token (IDRT). Dalam menerbitkan stablecoin, penerbit seperti perusahaan, bank, atau bahkan Pemerintah harus memiliki jumlah uang yang sama di rekening Bank atau akun Trust mereka. (SUMBER)

Semoga anda bisa lebih paham dan tidak mengatakan semua koin itu adalah stablecoin dengan alasan bisa meningkat lagi setelah beberapa tahun.


Yang agan maksud dengan StableCoin adalah seperti apa yang disebutkan oleh bestcoins1, yakni jenis Cryptocurrency yang dijamin menggunakan aset lain. Sedangkan yang agan sebutkan diatas (BSC, ETH, Solana, TRX, etc) memang ada kaitannya dengan Stablecoin, tapi bukan sebagai aset itu sendiri melainkan penyedia jaringan dari Contract Stablecoin yang dibuat.

Memindahkan aset ke bentuk Stablecoin memang bisa menjadi Opsi disaat kondisi market sedang dalam fase bearish, terutama jika market dari aset tersebut memiliki potensi volatilitas yang tinggi dan jenis investasi yang dilakukan cenderung ke arah jangka pendek. Tetapi untuk pencapaian profit dalam aktifitas trading, market Stablecoin masih kalah dengan jenis cryptocurrency lainnya karena tingkat fluktuasi stablecoin tidaklah tinggi. Mungkin untuk hasil yang lebih optimal, para pemilik stablecoin bisa memanfaatkan sumber passive income seperti halnya mengikuti program Lending (sebagai pemberi pinjaman) maupun mengikuti program Staking.
hero member
Activity: 2184
Merit: 718
March 16, 2022, 02:46:12 AM
#41
Menurut saya dengan adanya stable coin seperti BSC , ETH , SOLANA , TRX , MATIC POLYGON , COSMOS ATOM , DLL itu Salah satu cara terbaik untuk mengamankan asset / token yang khawatir rugpull dengan kondisi BTC yang saat ini sedang dump.
Mengapa saya bilang stable coin tetapi pada kasus yang sebenarnya token yang saya sebutkan masih terdapat adanya dump pada market ?
Jawabannya adalah Karena token tersebut biarpun dump tetap pada Performa market yang menurut saya menjanjikan untuk scapling atau bahkan invest untuk 5 tahun kemudian / aset masadepan .

Sepertinya ada sedikit kerancuan ketika anda menyebutkan stablecoin untuk BSC , ETH , SOLANA , TRX , MATIC POLYGON , COSMOS ATOM , DLL.
Karena secara pengertian dan jenisnya itu selalu berbeda dengan koin-koin pada umumnya (terkhusus koin yang anda sebutkan itu), berikut ini saya akan memberikan sedikit pengertian stablecoin dan jenisnya yang saya kutip dari dua sumber;

Dilansir dari Investopedia, stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil dan didukung oleh aset cadangan. Bisa dikatakan, stablecoin dibuat untuk menjembatani dua jenis aset, yakni mata uang kripto yang menawarkan privasi, keamanan, dan pemrosesan transaksi yang berlangsung seara cepat, serta harga yang cenderung stabil seperti uang fiat. (SUMBER)

Stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat lainnya adalah jenis yang paling umum. Biasanya stablecoin jenis ini akan dipatok dengan rasio 1:1. Mata uang fiat adalah mata uang resmi yang umum dan digunakan seperti Euro, Rupiah, atau Dolar AS. Contoh: Tether (USDT), USD Coin (USDC), Indonesian Rupiah Token (IDRT). Dalam menerbitkan stablecoin, penerbit seperti perusahaan, bank, atau bahkan Pemerintah harus memiliki jumlah uang yang sama di rekening Bank atau akun Trust mereka. (SUMBER)

Semoga anda bisa lebih paham dan tidak mengatakan semua koin itu adalah stablecoin dengan alasan bisa meningkat lagi setelah beberapa tahun.
jr. member
Activity: 224
Merit: 8
fLibero.financial
March 14, 2022, 01:17:04 PM
#40
Menurut saya dengan adanya stable coin seperti BSC , ETH , SOLANA , TRX , MATIC POLYGON , COSMOS ATOM , DLL itu Salah satu cara terbaik untuk mengamankan asset / token yang khawatir rugpull dengan kondisi BTC yang saat ini sedang dump.
Mengapa saya bilang stable coin tetapi pada kasus yang sebenarnya token yang saya sebutkan masih terdapat adanya dump pada market ?
Jawabannya adalah Karena token tersebut biarpun dump tetap pada Performa market yang menurut saya menjanjikan untuk scapling atau bahkan invest untuk 5 tahun kemudian / aset masadepan .
Dan satu Hal yang harus diwaspadai ketika market sedang seperti ini adalah Potensi risiko kerugian terbesar dari skema manipulasi pasar jenis ini biasanya dirasakan oleh para trader dan investor pemula yang FOMO atau yang membeli koin dalam jumlah sedikit. Alih-alih meraup banyak keuntungan dari harga aset kripto, mereka justru berpotensi tinggi mendapatkan kerugian akibat penurunan harga yang terjadi secara drastis.

Lebih kurangnya itu adalah skema / saran / masukan bahkan merupakan suatu strategi yang saya gunakan Dan tentunya masih banyak resiko lain dari dalam kasus yang hingga saat ini sedang menurun .
Jika memang ada pendapat yang lebih baik boleh di masukan Karena pada dasarnya konsep suatu pemikiran itu memiliki nilai resiko yang mungkin tinggi Dan bisa juga memiliki nilai yang akurat dalam penanganan untuk market yang sedang dalam penururan saat ini
hero member
Activity: 2254
Merit: 585
March 13, 2022, 01:25:23 PM
#39
seperti baris pertama:
Quote
Kalau mengkaji dari setiap motode halving setiap tahun mempunyai pattern yang berbeda tergantung kondisi berita global yang berdampak dengan cryptocurrency,
kalau dibaca keseluruhan akan ditanggap kalau halving terjadi setiap tahun, padahal kenyataannya kan 4 tahun 1x.
Saya mengkaitkan dengan beberapa postingan sebelumnya, bahwa pattern perjalanan menuju jangka waktu untuk halving akan berubah setiap tahunnya, juga patternnya tak seidentik dengan tahun2 sebelumnya tergantung kondisi yang mempengaruhi crypto secara langsung atau tidak langsung.

saya setuju dengan anda gan,memang yang saya dengar dari berita berita fundamental tentang isu yang bisa menggerakan harga bitcoin,ada banyak yang ingin saya lihat karna bulan ini saya rasa ada pergerakan bullish dari bulan lalu,ada bergeser 10% dari 500 jt/btc.terlebih dari perang yang berlangsung semoga bukan cuma itu btc terpengaruh
Pemulihan dalam bulan ini sangat drastis hingga mencapai titik balik pada $42k, namun akhir-akhir ini koreksi mulai terjadi dari hari ke hari dan akan semakin menurun jika tidak diringi dukungan berita positif untuk mencegah terjadinya koreksi yang terlalu dalam.
full member
Activity: 378
Merit: 167
betfury
March 13, 2022, 11:28:41 AM
#38

Kalau mengkaji dari setiap motode halving setiap tahun mempunyai pattern yang berbeda tergantung kondisi berita global yang berdampak dengan cryptocurrency, kalau sekarang ini memang banyak di kaitkan dengan fundamental perang Rusia dan Ukraina tetapi apakah efek perang tersebut memicu perang dunia III atau kedepan ketegangan perangnya sudah berangsur damai kalau misalnya Ukraina menyetujui tuntutan dari Rusia, menurut berita koran yang saja baca di media lokal bahwa kondisi Ukraina sudah ditinggalkan sendiri untuk menghadapi Rusia dan PM Israel juga menyarankan untuk "menyerah" kepada Rusia, Jika kemungkinan ketegangan perang sudah berakhir maka bukan lagi fundamental yang kuat yang memperlambatkan pergerakan bitcoin untuk menghadapi bullish
saya setuju dengan anda gan,memang yang saya dengar dari berita berita fundamental tentang isu yang bisa menggerakan harga bitcoin,ada banyak yang ingin saya lihat karna bulan ini saya rasa ada pergerakan bullish dari bulan lalu,ada bergeser 10% dari 500 jt/btc.terlebih dari perang yang berlangsung semoga bukan cuma itu btc terpengaruh,dan saya akan terus nyaman dengan btc walau hanya sebatas hold dengan sedikit nominal untuk sekedar membeli keperluan sehari hari atau tabungan atau untuk pengeluaran bulanan walau bukan alat pembayaran tapi lebih enak untuk menyimpan Btc(sementara)selebih nya di tabung untuk masa depan
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
March 13, 2022, 03:39:07 AM
#37
Kalau mengkaji dari setiap motode halving setiap tahun mempunyai pattern yang berbeda tergantung kondisi berita global yang berdampak dengan cryptocurrency, kalau sekarang ini memang banyak di kaitkan dengan fundamental perang Rusia dan Ukraina tetapi apakah efek perang tersebut memicu perang dunia III atau kedepan ketegangan perangnya sudah berangsur damai kalau misalnya Ukraina menyetujui tuntutan dari Rusia, menurut berita koran yang saja baca di media lokal bahwa kondisi Ukraina sudah ditinggalkan sendiri untuk menghadapi Rusia dan PM Israel juga menyarankan untuk "menyerah" kepada Rusia, Jika kemungkinan ketegangan perang sudah berakhir maka bukan lagi fundamental yang kuat yang memperlambatkan pergerakan bitcoin untuk menghadapi bullish

setidaknya ada tanda baca koma atau apalah untuk membagi kalimat biar bisa dimengerti


seperti baris pertama:
Quote
Kalau mengkaji dari setiap motode halving setiap tahun mempunyai pattern yang berbeda tergantung kondisi berita global yang berdampak dengan cryptocurrency,
kalau dibaca keseluruhan akan ditanggap kalau halving terjadi setiap tahun, padahal kenyataannya kan 4 tahun 1x.


Sama bagian kalimat terakhir ini sulit sekali dicerna:
 
Quote
Jika kemungkinan ketegangan perang sudah berakhir maka bukan lagi fundamental yang kuat yang memperlambatkan pergerakan bitcoin untuk menghadapi bullish

Itu arahnya kemana?, jika perang berakhir apakah bulish atau bearish?

*suer, saya baca ampe 3x pun gak nangkap.
hero member
Activity: 2254
Merit: 585
March 13, 2022, 01:39:57 AM
#36
Artinya jika mencermati periode halving memang bear market akan berlangsung, mungkin ini di tambah efek fundamental perang Rusia vs Ukraina. Arus transaksi mata uang rusia dan ukraina  melalui bitcoin dikabarkan meningkat, entah itu merkeka mencairakn atau transaksi perpindahan saja. Tapi jika pencairan dana mungkin saja itu bisa juga menahan arus kenaikan harga BTC.
Tapi bila menengkok apa yang om katakan tentu ada kemungkinan pattern halving bisa berubah, karena sentiman pasar saat ini begitu berbeda dengan tahun tahun yang telah lewati.
Kalau mengkaji dari setiap motode halving setiap tahun mempunyai pattern yang berbeda tergantung kondisi berita global yang berdampak dengan cryptocurrency, kalau sekarang ini memang banyak di kaitkan dengan fundamental perang Rusia dan Ukraina tetapi apakah efek perang tersebut memicu perang dunia III atau kedepan ketegangan perangnya sudah berangsur damai kalau misalnya Ukraina menyetujui tuntutan dari Rusia, menurut berita koran yang saja baca di media lokal bahwa kondisi Ukraina sudah ditinggalkan sendiri untuk menghadapi Rusia dan PM Israel juga menyarankan untuk "menyerah" kepada Rusia, Jika kemungkinan ketegangan perang sudah berakhir maka bukan lagi fundamental yang kuat yang memperlambatkan pergerakan bitcoin untuk menghadapi bullish
jr. member
Activity: 350
Merit: 3
March 12, 2022, 10:30:33 PM
#35
Mulai perlahan-lahan
Setelah menentukan besaran alokasi investasi Bitcoin, Eth, Bnb, Solana, Avax, Fantom, yang membuatmu nyaman, jangan terburu-buru untuk membelanjakan uang itu sekaligus atau sekali waktu. Mulailah dengan membeli sedikit demi sedikit. Jika ada penurunan besar yang terjadi, kamu setidaknya masih memiliki sejumlah dana yang bisa kamu selamatkan. Sama seperti investasi lainnya, kamu tidak dapat melihat nilai atau kinerja sebenarnya dari instrumen itu sampai kamu memiliki waktu untuk berinvestasi. Jika instrumen telah kamu pegang dalam jangka lama, kamu akan melihat bagaimana kinerjanya, apakah konsisten mengalami kenaikan atau sebaliknya.
Pages:
Jump to: