Apalagi kalau sering menghitung jumlah dari uang yang disisihkan tersebut dan sering melihat kondisi market, wajar kalau ada rasa was-was jika misalkan kondisi market tidak sesuai yang diharapkan. Tapi kalau melihat strateginya long term trading seperti itu, asumsi saya agan bukan tipe orang yang panik-an ketika melihat kondisi market koin yang di-hold cenderung turun.
Saya anggap uang hilang om, kalau melihat kondisi market malah setiap hari 😅, soalnya saya juga trading kecil kecilan buat beli rokok. Panik pasti ada om cuman kalah sama rasa seneng, nah kalau misal market anjlok saya malah agak seneng sih soalnya bisa beli lagi.
Ibarat tinggal duduk manis sambil sesekali memonitor kondisi pasar, dan tinggal menunggu harga menyentuh target profit. Maen Long-term klo buat yang gampang panik, bisa-bisa hasilnya tidak optimal (bisa juga malah menyebabkan loss) karena sudah barang pasti jika intervalnya lama maka tingkat volatilitas didalam sebuah market juga akan semakin besar.
Nah yang bikin pusing itu biasanya menentukan target profit om, saya akalin saja biasanya saya ambil berapa persen dari total holding saya, pasang sell order dimana sejumlah itu bisa membalikkan modal yang saya keluarkan. Sisanya saya jual nyicil, dengan harapan dapet harga jual yang lbh tinggi lagi atau harga ATH.
Bener om, kalau main long term itu memang harus press rasa panik kita, dan kembali sadar apa tujuan kita investasi jangka panjang. Kalau panik dan lupa tujuan, yasudah yang ada rugi karena target kita juga bakal kabur akibat hal tersebut.