Topic: Apa Kripto Itu Kejam? - page 8. (Read 2163 times)

Bagi orang awam mungkin akan berbeda om, saya yakin mereka akan melihat secara global. Artinya mereka tidak melihat lebih dalam, mereka melihat objek crypto sebagi penyebab. Ini cenderung membuat stigma negatif mengenai crypto bertambah. Tapi bagi kita orang yang telah berkecimpung dalam crypto tentu akan lebih detail, teliti dan melihat lebih dalam masalahnya. Sehingga kita menjadi lebih subjektif dalam menilai, masalah ini.

Kalau pengguna crypto baru iya, pasti sangat mengejutkan dan kemungkinan dapat menimbulkan FUD, bahwasahnya bagi beginner, mereka beranggapan crypto itu sudah tidak layak di-investasi karena dapat menghilangkan nyawa. Tapi kalau sudah bangkotan, dan cukup lama di dunia ini, berita dan hal seperti itu tidak berefek apa-apa, malah berita seperti itu bisa dijadikan persiapan kalau kemungkinan menjadi besar dan berlarut-larut dapat mulai membeli bertahap.

Media merupakan alat yang bagus untuk menimbulkan efek pada pasar, pemilik media paham itu, oleh karena itu digoreng, padahal jelas sekali motif pembunuhan itu karena hutang, bukan karena crypto.

hal biasa aja sebenarnya, pembunuhan biasa aja kayak pembunuhan pada umumnya, karena ada bau bau cryptonya jadi yang di highlight ya cryptonya. mungkin hal yang dapat kita ambil hikmahnya disini jadi low profile itu banyak untungnya. kalau punya duit agak banyak maupun banyak diem diem aja, mungkin mahasisa itu akan kecil kemungkinan di bunuh kalau misalnya dia nampak biasa - biasa aja hidupnya dan tidak ada barang atau aset yang bisa di kuasai pembunuhnya. tapi kemungkinan itu masih ada, kita hanya bisa menurunkan resiko dibunuh atau di rampok. jadi buat teman - teman hati - hati ya, jangan sampai niat kita mau show off sama temen hasil crypto bejibun jadi timbul niat orang sekitar mau menguasainya.

satu lagi hampir lupa jauhi
1. pinjol
2. judi
dua itu bakal ngerusak hidup agan selamanya

sedih membaca kabar seperti ini, padahal sudah banyak peringatan tentang berinvestasi lah dengan uang yang anda dapat hilang, bukan dengan uang darurat maupun uang hasil pinjaman dari orang lain.

saya sangat yakin pelaku adalah orang yang sebenarnya buta di dunia kripto - tidak memiliki pengetahuan yang baik - tidka memiliki pengendalian emosi yang baik - dia hanya berinvestai berdasarkan spekulasi saja tanpa memiliki persiapan untuk jangka panjang.

dengan adanya kabar seperti ini semoga saja mata uang kripto di indonesia tidak di jegal oleh beberapa kelompok.

Betul sekali. Sepertinya TS berinvestasi tanpa perencanaan yang matang, dia tidak siap dengan resiko loss. Ini indikasi kurangnya ilmu dan pengalaman, hanya modal yakin saja. Parahnya lagi TS berinvestasi dengan uang pinjol yang menyebabkan TS bingung dengan deadline waktu pengembalian. Hasilnya TS memilih jalan pintas karena tidak punya pilihan untuk pengembalian hutang.

Daya tarik investasi crypto memang volatilitasnya. Dengan volatilitas tinggi, berarti ada potensi untuk keuntungan besar. Namun orang-orang kadang lupa jika volatilitas tinggi berarti potensi ruginya juga jauh lebih besar dari investasi pada umumnya.

Secara kejiwaan orangnya tidak gila. TS memutuskan menghabisi juniornya karena faktor pinjol. Bisa jadi TS tidak sampai memilih jalan pintas jika bukan karena faktor pinjol. Dalam kasus ini, saya tidak melihat ada redaksi jalan pintas yang diambil untuk modal trading. Yang saya tau TS itu berinvestasi di crypto.

---

TS = Tersangka

Saya lebih setuju jika topiknya diganti dengan “Kegilaan Seseorang Terhadap Krypto” mengapa demikian, karena dalam topik ini menjelaskan seseorang yang gila terhadap krypto dengan menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan uang agar memilki modal trading.
Yaa itu betull sekali, dan saya klarifikasi sedikit bukan menyarankan tetapi mengajak, karena dengan terus bekerja sama antara pemerintah dan pemilk krypto berarti dalam dal ini crypto terus mengajak semua negara untuk bergabung dalam industry crypto.

Semoga kita semua lebih bijak lagi dalam melakukan investasi ataupun trading,

Innalillahi, semoga korban diterima amal ibadahnya dan dimaafkan semua kesalahannya. Saya sudah membaca kasus ini sekilas dan sudah tahu kalau motifnya salah satunya berkaitan dengan investasi dan pinjol tapi baru tahu ini kalau investasi yang dimaksud adalah kripto. Sepertinya sudah banyak yang memberi saran tentang bagaimana investasi apapun itu harus menggunakan uang dingin, jangan FOMO, kesiapan mental, pengetahuan dan strategi. Saya mungkin hanya akan mendoakan agar semua urusan teman teman disini khususnya yang berkaitan dengan hutang dan kripto agar segera selesai, dan mengingatkan kembali teman-teman SFI untuk jangan memperlakukan kripto seperti Judi, kenali benar tempat kita menaruh uang, jangan asal pasang dan berharap untung.


Kripto dan investasi lainnya apapun itu, yang benar-benar investasi bukan ponzi apalagi judi, harusnya bersifat netral, kembali ke usernya bagaimana tiap user berinvetasi. Semoga teman-teman disini dan orang-orang diluar sana tidak menjadi takut untuk tetap menekuni kripto dan bitcoin.

Jika semua investor seperti ini (cerdas) mungkin tidak akan ada kasus kasus yang terus menjadi sebuah bumbu-bumbu crypto semakin jelak dimata orang awam. Sayangnya itu sepertinya tidak mungkin, karena telah terjadi banyak kasus-kasus yang merugikan dari nyawa hingga material saja. walau untuk mungkin orang orang yang dinamakan dana benar free itu jarang yang mempunyainya, niat memperbaiki nasib tapi salah spekulasi .

Sepertinya juga kita pernah diskusi di Thread [Untuk Newbie] Alasan Untuk Tidak Trading Uang Pinjam. Dari sini bisa disimpulkan bahwa sebisa mungkin jangan menggunakan uang pinjaman dalam trading, kalaupun menggunakan uang pinjaman maka harus dengan manajemen resiko yang baik. Artinya harus siap kemungkinan alternatif lain tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Belum tahu secara pasti orang yang diceritakan penulis adalah baru atau sudah lama menekuni crypto.  Walau mungkin dugaan saya mungkin baru. Jika membandingkan saya dulu ketika jadi pemula, bahkan saya selalu takut untuk memasang/trading dengan dana besar bahkan saya memulai dengan uang 600 ribu saja dan terus berusaha mengembangkan aseet berusaha tidak merugi.

Tidak, crypto tidak kejam, sebenarnya pelaku crypto itu sendiri yang kejam berdasarkan kasus yang anda kutip diatas. Crypto tidak memaksa siapapun untuk terlibat didalamnya, tidak etis jika menggambarkan crypto kejam. Jauh sebelum kejadian ini terjadi, Om masulum sudah mengingatkan di Thread [Untuk Pemula] Alasan Untuk Tidak Trading Uang Pinjam
 bagi pelaku crypto yang kurang paham pada arus yang dapat ditimbulkan dari Crypto tanpa dibekali pengetahuan analisa teknikal maupun analisa fundamental atau tidak memiliki uang


Kejadian ini tentu berkaitan dengan kegiatan yang kita lakukan, bedanya kita yang bergabung disini sudah dibekali pengetahuan sebelum bertindak lebih jauh.
Saran dari Om masulum akan menjadikan kita sebagai trader yang bertanggung jawab.

Ana melihat di sini, secara realitas emang kripto itu kejam. Dalam artian Kripto adalah bentuk investasi yang High Risk dan High Volatility. Dengan kata lain, berinvestasi di Kripto kita akan menghadapi yang namanya kehilangan aset entah gara-gara harganya turun, koinnya scam, atau sesederhana akses kita hilang (seperti kasus orang yang kehilangan hardisk yang berisi aset kripto senilai triliunan rupiah Link=https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210116192612-37-216595/apes-pria-ini-buang-hdd-berisi-bitcoin-senilai-rp-39-t ).
Hal ini menjadi masalah ketika orang-orang yang tidak punya saving money atau free money ditambah pengetahuan finansial yang kurang mencoba peruntungannya di sini. Lalu karena mereka melihat kisah sukses beberapa orang yang mendapatkan hasil lalu mereka memberanikan diri mengambil pinjol atau berutang ke temennya. Karena tanpa pemahaman yang cukup tentu akan berakhir dengan kegagalan. Dan terjadilah hal seperti yang disebutkan oleh OP di atas.

Kripto tidak kejam.

Motif dari kasus ini menunjukkan bahwa pengendalian diri sangat penting bagi pemain kripto.
Bukan satu, tetapi sudah banyak berita yang motifnya sama dengan yang ini yang terjadi di banyak negara.
Kembali kepada topik diskusi yang dibuat oleh agan masulum tentang [Untuk Newbie] Alasan Untuk Tidak Trading Uang Pinjam. Salah satu hal yang perlu dihindari adalah meminjam uang atau uang pinjam dalam melakukan trading. Tujuan setiap orang melakukan trading adalah mencari keuntungan dan selalu akan merasa senang ketika profit didapatkan. Namun akan menjadi masalah besar ketika kerugian yang didapatkan. Bagi yang tidak sanggup menahan kerasnya bisikan dalam pikiran saat kerugian terjadi, hasilnya bisa melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Lebih baik menghindari daripada memaksa diri. Ibarat kita berdiri di jalan disaat cuaca panas dan melihat kearah jauh seakan yang terlihat diaspal adalah air, ternyata bukan.
Begitu juga seperti kita berada di sawah luas yang sedang tidak ada tanaman padi. Ketika kita lihat kearah yang jauh seakan disana lebih hijau, ternyata sama gersang.

Berita bunuh diri dan pembunuhan gara-gara rekt di kripto udah banyak gan, jadi ane udah ga heran lagi.
Tapi intinya bukan tentang kriptonya, tapi tentang tidak siap kehilangan duit.
Kalau di judi ada pepatah kalau kira-kira diterjemahkan begini "jangan bertaruh lebih dari yang anda sanggup untuk kehilangan." Mau judi di casino atau judi di market (manapun) prinsipnya tetep sama, kalau ga siap kalah jangan main.

Jika saya tidak salah membaca dari yang terjadi, berarti dia berinvestasi menggunakan dana yang dia sendiri masih membutuhkannya, tidak memiliki manajemen resiko, dan kayaknya orang ini terbawa fomo, dan yang lebih salahnya adalah dia menggunakan dana pinjam untuk menambah investasinya, dan di dalam prinsip investasi itu bukanlah hal yang sehat untuk di lakukan oleh seorang investor.

Saya ingin mengkaji lebih jauh perkara AAB ini tentang aktivitas investasinya yang merugi, apakah yang dia lakukan itu trading atau biasa kita sebut investasi jangka pendek, atau  apakah dia berinvestasi pada koin scam yang menjadikannya merugi di investasinya hingga kehilangan uang 80 juta, padahal jika memang berinvestasi di koin yang di maksudkan jangka panjang pastinya hanya berkurang 50%-75% dari rata-rata altcoin terkenal di fase bearish, tentunya jika dia berada di posisi buruk masih ada sisa uang untuk menutupi 15 juta itu dari sisa kerugian dari investasinya,  menurut praduga saya tentang orang ini adalah dia berinvestasi jangka pendek dan perdagangan future yang menyebabkannya rugi seperti itu. (ini hanya sebatas praduga, karena saya tidak menemukan cerita pada aktivitas investasi si pelaku)

Intinya terlilit hutang karena berinvestasi di aset kripto sementara dia belum siap dengan segala macam manajemen resikonya, termasuk 'dana dingin' untuk backup jika sewaktu-waktu plan-nya gagal; Dengan kata lain, hanya siap dengan keuntungan namun belum siap dengan kerugian.

Cryptocurrency itu hanya 'alat' sama halnya dengan uang fiat, dalam menggunakannya semisal untuk berinvestasi bisa berdampak positif bisa juga berdampak negatif, tergantung bagaimana user tersebut mengelolanya.

---

Yang saya pahami, kalaupun mau berinvestasi di aset kripto minimalnya usernya paham dulu, jadi tidak hanya mengandalkan saran dari orang lain sementara dia malah tidak mengerti.

Cryptocurrency sendiri ada yang volatilitas-nya tinggi semisal Bitcoin, ada yang volatilitas-nya rendah seperti stablecoin; Kalau memang 'maksa' investasinya mau di aset kripto yang memiliki volatilitas tinggi ya tentu resiko untung-ruginya juga tinggi lagi.

Tidak, ini bukan pertama kalinya kasus seperti ini terjadi. Ada banyak kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di luar negeri.
Sebenarnya kasus seperti ini tidak perlu terjadi jika investasinya dengan cara yang benar. Berinvestasilah dengan uang yang kita mampu untuk loss, gunakan uang aman. Selain itu, jangan investasi sembarangan, apalagi tanpa strategi. Makanya salah satu syarat wajib investor yaitu punya ilmu yang mumpuni selain punya uang.

Crypto itu high risk. Tidak ada garansi untung, volatilitas tinggi, dan tidak ada instansi yang mengawasi seluruh koin crypto yang ada. Crypto itu centralized, makanya kita sering lihat kata DWYOR yang selalu disandingkan dengan investasi crypto. Maknanya adalah investasi crypto itu beresiko tinggi, tidak ada orang yang bisa menjamin keamanannya.

Bahkan investasi di crypto itu tidak disarankan. Tidak semua orang bakal mampu investasi di crypto dengan berbagai resikonya. Investasi crypto hanya untuk orang-orang yang punya ilmu mumpuni, risk taker, dan percaya potensi crypto.

Jangankan kripto, dunia saja itu kejam. Hidup itu kejam.
Begitulah pendapat dari beberapa orang yang memang sering menghadapi masalah dari sisi negatifnya saja tanpa berimbang dengan berbagai sisi positifnya. Namun, setiap orang mungkin melalui masa-masanya seperti ini dengan prosesnya masing-masing.

Husnul khotimah untuk korban dan semoga diberikan tempat terbaik, keluarganya diberikan ketabahan, serta pelaku dapat dihukum semaksimal mungkin secara adil.

Jujur iya, walaupun sebenarnya ini bukan kesalahan kripto, bagi kita pegiat kripto yang memang sudah paham dengan kondisi kripto, kita tidak akan mungkin menyalahkan kripto, tetapi mindset dan anggapan orang-orang secara umum masih banyak yang menganggap dampak negatif kripto yang luar biasa negatif (tanpa mempertimbangkan beberapa hal lainnya). Berita terkait bahaya kripto mungkin akan semakin menyebar, bahwa kripto adalah hal buruk dan beresiko tinggi yang harus dihindari. Begitulah redaksi dan komentar dari sebagian masyarakat awam secara umum.

Ini kuncinya, kesiapan mental tidak tergantung 100% pada kecerdasan, tingkat pendidikan, maupun usia seseorang, tetapi memang bagaimana kesiapan dirinya dengan berbagai resiko yang akan dihadapinya, kesiapan secara psikologinya, dan berbagai hal lainnya sebelum berinvestasi di kripto. Padahal jika dilihat, pelaku tersebut pastinya bukan orang bodoh, namun memang kesiapan dan kematangan mentalnya untuk menghadapi masalah beratnya mungkin masih labil dalam kondisi yag terdesak seperti itu, sehingga mudah putus asa serta tidak bisa berpikir jernih saat itu. Ini sebenarnya menjadi hal berbahaya juga dalam aspek berbisnis. ketidaksiapan mental dan finansial bisa berakibat fatal, tidak  hanya saat berinevstasi di kripto saja, tetapi investasi lainnya dan juga saat berbisnis.

Karena itulah setiap ingin berinvestasi, pastikan bahwa kita:
1. Siap secara finansial (gunakan free money, benar-benar free money yang tidak menjadi masalah besar ketika nilai aset menurun, bukan dari pinjaman, tabungan, atau uang lainnya yang akan digunakan di saat tertentu), sehingga kita benar-benar paham dan siap uang yang kita investasikan dalam jangka waktu tertentu tidak masalah jika nilai asetnya menurun.
2. Siap dan matang secara mental, ini penitng agar kita bisa benar-benar siap dan mampu berpikir jernih dalam segala kondisi untuk mengambil keputusan dan tindakan yang paling tepat dalam berinvestasi di kripto, dan siap dengan segala resiko yang mungkin akan terjadi. Sehingga kita bisa lebih waspada, bijak, dan sabar dalam menghadapi segala kondisi aset kripto kita.
3. Siap dan matang secara pengetahuan dan strategi, ini juga penting, karena  bagaimanapun pengetahuan tentang kripto dan cara berinevstasi juga akan mempengaruhi hasil kita. Kita harus benar-benar paham dengan investasi tersebut untuk menghindari atau memperkecil segala resiko yang ada. Sehingga kita bisa mengambil langkah yang paling tepat terkait kritpo apa yang akan diinvestasikan, kapan enter, dan kapan exit serta berbagai aktivitas lainnya di bisnis kripto.

Dan tentunya ada beberapa hal lainnya yang juga penting terkait investasi di kripto, yang bisa berpengaruh besar pada kesuksesan atau kegagalan kita dalam berinevstasi.

Meskipun ini erat kaitannya dengtan krypto tetap saja kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya bahwa ini adalah kesalahan crypto. Dan yang jelas yang harus disalahkan adalah pelaku tersebut. Karena crypto tidak pernah memaksa seseorang untuk berinvestasi disini hanya menyarankan saja.
Dan sungguh disasayangkan dengan adanya kejadian ini. Dimana baru saja saya mendapatkan berita gembira tentang pelegalan investasi crypto di Indonesia dan sekarang saya mendapatkan berita dimana seseorang melakukan pembunuhan yang dilatar belakangi oleh kerugian di crypto yang dimana hal ini hanya akan menambah citra buruk terhadap crypto dan menjadi bahan pertimbangan terhadap pelegalan crypto di Indonesia. Tapi semoga saja pemerintah tidak mencabut pelegalan investasi crypto di Indonesia.

Dibeberapa postingan saya pernah mengungkapkan akan bahayanya investasi uang pinjam “pinjaman itu pasti harus dibayar beserta dengan bunganya, sementara investasi itu belum pasti bahwasannya kita akan mendapatkan keuntungan didalamnya” maka jangan sesekali untuk melakukan investasi dengan uang pinjam apalagi kalau anda belum menguasai dengan betul tentang crypto itu sendiri.

Usia muda memang sangatlah labil mangkannya perlu pendampingan khusus dari orang yang lebih menguasai tentang investasi agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Selain itu hal ini juga diakibatkan oleh depresi berat yang dipicu dari tuntutan hutang dan kerugian yang dialami.

Ada baiknya ketika kita melakukan investasi/trading secara bertahap kalau anda berhasil mendapatkan keuntungan maka teruslah untuk menaikan level anda dan menambah modal yang anda miliki, namun jika anda hanya mengalami kerugian dan tidak mampu memahami tentang bagaimana krypto bekerja serta bagaimana cara mendapatkan keuntungan didalamnya, maka jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan hal tersebut carilah hal lain yang bisa anda kuasai. dan jangan lupa ketika anda ingin melakukan investasi carilah orang yang bisa mendampingi/mentor yang bisa mengarahkan anda dalam berinvestasi

Melihat dari motif pelaku sebenarnya ini murni kepada dia ingin membayar hutangnya sebanyak 15 juta (pinjol dan hutang kepada teman-temannya) itu dikatakan di video yang anda masukan sebagai referensi dan crypto sekalipun rugi sebanyak 80 juta itu bukan alasan utama korban.
Saya sebenarnya cukup jengkel dengan perkataan pelaku didalam video tetapi dalam hal ini tentu ini bisa menjadi tamparan yang keras untuk kita bahwa segala tindakan yang kita lakukan harus menggunakan otak agar kita tidak melakukan hal yang konyol seperti ini.
Disisi lain ada 2 pelajaran lagi yang memang kita bisa ambil dalam kasus ini.
1. hindari pinjol dan berhutang kepada siapapun. Ini adalah kondisi yang cukup penting selama anda masih bisa hidup tanpa berhutang maka jangan lakukan itu karena menurut saya ketika kita berhutang lebih banyak mudharat nya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan.
Sekalipun memang berhutang itu masih bisa kita lakukan tetapi lebih baik untuk mencoba menghindari hal itu.
2. Melakukan perdagangan atau investasi di kripto harus di dasari oleh pembelajaran dan tahu apa yang kita investasikan apakah layak atau tidak. Jangan sampai kita hanya tahu kripto diluar saja dan memiliki pemikiran bahwa ini adalah hal yang bagus untuk mendatangkan uang dengan cepat tetapi tidak ingin berproses seperti mempelajari seluk beluk didalamnya dan tidak tahu mana yang layak untuk di investasikan atau tidak karena kita hanya ikut-ikutan tren dimana kripto sedang menajdi salah satu potensi untuk mendapatkan untung dan ikut fomo di dalamnya.
Semoga saja kita bisa memetik pembelajarn dari kasus ini.

Saya sangat terkejut pada saat membaca berita tentang "seorang mahasiswa menghabisi temannya sendiri" pada saat membuka sosmed, dan pada saat itu juga saya langsung menjadi informasi apakah ini adalah berita yang valid atau tidak.
Mengutip dari Kompas.com,
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/05/14483241/mahasiswa-ui-nekat-bunuh-juniornya-akibat-terlilit-pinjol-usai-investasi
Bisa melihat Konferensi Persnya,
https://www.youtube.com/watch?v=UI-nTIp_zr4

Tidak hanya itu, saya juga mencari dari sumber lain, untuk memastikan bahwa berita ini adalah benar adanya.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230805140548-12-982311/senior-mahasiswa-ui-nekat-bunuh-usai-rugi-kripto-dan-utang-pinjol

Untuk pengguna kripto, pastinya ini akan menjadi berita yang menggegerkan pasalnya itu berkaitan erat dengan apa yang kita lakukan sekarang.
Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua bahwa ketika kita belum sepenuhnya siap maka akan mengalami hal hal terburuk, termasuk melakukan hal hal gila seperti menghabisi nyawa orang lain.
Kita harus benar benar siap dalam berinvestasi terutama yang saya tekankan disini adalah tentang kesiapan mental dan financial.
Kita harus benar benar bijak dan cerdas dalam melakukan investasi.