Lambat laun konflik yang melibatkan SARA telah berangsur pergi dari negeri kita, namun masih saja ada segelintir orang menghangatkannya kembali demi kepentingan politik mereka. Baru-baru ini saja muncul kembali isu Ahok yang telah lama tidak dihembuskan karena dia denger-denger kabar akan nyalon di pilkada DKI kembali. Entah apa keinginan mereka, kalau memang mau bangsa kita terpecah belah baiknya dengan cara fair dengan tidak mengungkit isu agama atau SARA. Untung ketika pilpres kemaren atmosfer perpolitikan kita tidak panas kayak di pilkada jakarta, mungkin yang bersaing itu mereka-mereka yang ada di dalam konflik tersebut. Ya kalau memang mau fair setidaknya mainnya jangan pakai isu tersebut tapi menggunakan visi dan misi demi kemajuan bangsa.
Biasanya isu SARA ini digembar-gemborkan hanya oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin / gubernur tetapi ngotot untuk ikut dalam pilkada. Isu SARA biasanya menyangkut perihal keagamaan dengan dalih si calon ini orangnya agamis dan dekat dengan ulama. Ane pribadi tidak mempermasalahakn memamerkan kebajikannya selama itu memang kebiasannya dari dulu. Tetapi tiba-tiba menjadi agamis dan dekat dengan ulama harus menjadi semacam kewaspadaan bagi kita dan kita harus