Sebenarnya sangat miris jika melihat beberapa tahun kebelakang mengenai agama yang di politikkan. Isu agama dan suku ini sangat mudah digoreng dan bisa memicu emosi secara spontan dari beberapa pihak yang merasa tersinggung. Hal ini mungkin sudah lumrah atau bahkan sudah mendarah daging, bukan di Indonesia saja dinegara luar pun juga sama bahkan timbul korban jiwa hingga pembantaian dari salah satu pihak.
Di Indonesia sudah lama seperti ini dan saya pikir berbeda dengan negara negar lain seperti yang anda katakan sampai timbul korban jiwa hingga pembantaian dari salah satu pihak karena itu sudah dalam kategori perang agama, sedangkan DI Indonesia yang mayoritas beragama Islam justru ribut sesama umat Islam hanya karena berbeda pandangan politk yang di akibatkan oleh isu isu yang dibangun oleh oknum salah satu kelompok sehingga terjadi perpecahan.
Terima ataupun tidak terima itulah dunia politik yang sudah tidak sehat, demi sebuah jabatan cara apapun dilakukan untuk meraihnya. Moral dan kepribadian dari anggota partai politik harus dibenahi agar tidak terjadi hal seperti ini, namun yang paling meresahkan itu adalah beberapa oknum provokator, percaya atau tidak penghianat itu selalu ada dan mereka lebih memilih uang dari pada nyawa seseorang yang mereka adu domba lewat politik agama dan suku.
Politik Indonesia sudah terlalu kotor dan sangat banyak orang yang melakukan segala cara hanya demi uang, mereka seakan tidak memiliki hati nurani lagi.
Benar seperti yang anda katakan, ini sudah seperti Budaya yang sangat sulit di hilangkan, mungkin menyelamatkan generasi muda adalah salah satu cara yang bisa di lakukan akan tetapi sampai dengan sejauh ini kita tidak melihat ada upaya yang di lakukan untuk mencerdaskan anak bangsa, justru sebaliknya.
Kadang orang yang sadar dan tahu akan lebih memilih diam, karena mungkin mereka sudah enggan dan malas untuk berbicara. Karena setiap mereka berbicara di bungkam atau diabaikan. Masih banyak orang baik yang membela rakyat secara benar namun sampai saat ini hilang dan bahkan mati dengan kasus yang tidak masuk akal. Begitulah politik!
Itu semua karena mereka kalah dari kelomok yang banyak, sehingga tidak ada yang bisa di lakukan selain diam, jiak mereka terlalu over maka itu akan menjadi petaka untuk diri sendiri.
Di Indonesia tidak butuh orang pintar, Di Indonesia hanya butuh orang orang yang mau bergabung dalam kelompok terlepas siapapu itu, Saya mengatakan demikian karena sudah ada bukti dulunya, B.J Habibie adalah salah satu orang tercerdas di dunia, dia di hargai oleh negara negara lain namun tidak di terima di Indonesia.
Negara Lain mendapatkan ilmunya, Di Indonesia hanya ramai penonton filmnya.