Pembahasan ini mungkin akan sedikit menyatu dengan pembahasan yang dibuat mas @bitLeap dengan judul
Politik Saling Serang/Politik Indentitas karena melihat judul dan maksud pasti ada hal-hal yang berkaitan dan berkesinambungan.
Sebenarnya saya tidak terlalu mengerti tentang masalah ke agamaan dan politik karena dalam hal ini saya berdiri sebagai orang awam yang memang hanya memakai pemikiran sesuai dengan sudut pandang yang saya miliki.
Saat ini, pasti akan ada banyak orang yang pro dan kontra terhadap agama yang memang dipakai untuk politik dan sebenarnya agama dan politik untuk Indonesia menurut saya ini adalah pembahasan yang tidak akan pernah usai dan selalu menjadi sesuatu yang vital yang tidak bisa dituntaskan.
Dari dulu, agama dan politik seperti menjadi momok dan memang tidak salah juga untuk mengaitkan agama dan politik karena jika kita berkaca dari sejarah Indonesia, sebenarnya partai-partai yang mengusung tentang keagamaan dari dulu sudah ada seperti di era kemerdekaan ada beberapa partai seperti Partai Katolik, Parkindo atau bahkan Masyumi.
Saat ini masih ada beberapa partai yang memang masih mengusung agama sebagai pondasi walaupun didalamnya saya tidak tahu seperti apa tetapi untuk saat ini PKB, PPP dan PKS masih menjadi salah satu partai yang "katanya" berlandaskan kepada agama.
Saya pribadi tidak terlalu memiliki pandangan tentang hal ini dan masalah boleh atau tidak saya rasa ini juga masih cukup di sahkan karena Politik dan Agama harus tetap beriringan bagaimanapun caranya karena tetap sekalipun kita hidup berpartai tetapi agama adalah salah satu landasan yang memang harus di taati dan dijadikan pedoman terlebih kita juga sebagai masyarakat indonesia yang beragama sudah tahu bahwa ketika ada pengangkatan dan lain-lain selalu ada sumpah dengan kitab suci sebagai jaminan walaupun banyak oknum yang mengingkari hal itu karena mereka lalai dalam sumpah mereka tetapi itu urusan mereka dan tuhannya. hanya saja untuk politik dan agama tetap harus beriringan antara satu dan lainnya.
Yang menjadi masalah adalah ketika kita berdiri di suatu agama terkadang ada saja yang tidak memiliki sifat toleransi yang membuat seolah-olah adanya agama justru membatasi kita dari pilihan yang ingin kita lakukan padahal saya pikir hal ini bukan tentang masalah agama tetapi pandangan kita lah yang masih sempit karena pada dasarnya agama bukan untuk memecah belah tetapi untuk menyatukan.
Saya tidak terlalu sepakat dengan mereka yang mengatasnamakan agama sebagai salah satu acuan untuk dukungan seseorang karena ini jelas menjadi politisasi agama dan dalam hal inilah pandangan kita harus lebih diperluas dimana agama sudah pasti menjadi salah satu bagian dari politik dan kedudukannya jelas untuk legimitasi bukan politisasi. Ketika kita sudah menyadari hal itu maka saya rasa ini akan pas dari segi tujuan karena agama dan politik bisa beriringan antara satu sama lain.