perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah mengunakan.
Menurut Saya sendiri Politik dan Agama Itu tidak dapat dipisahkan, Agama dan politik adalah dua hal yang integral. Oleh karena itu saya akan mengambil contoh politik dalam pandangan Agama Islam, Islam tidak bisa dilepaskan dari aturan yang mengatur urusan masyarakat dan negara. Sebab Islam bukanlah agama yang mengatur ibadah secara individu saja. Namun, Islam juga mengajarkan bagaimana bentuk kepedulian kaum muslimin dengan segala urusan umat. Yang menyangkut kepentingan dan kemaslahatan mereka, mengetahui apa yang diberlakukan penguasa terhadap rakyat, serta pencegah adanya kezaliman oleh penguasa.
Bisa di ibaratkan Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak berpondasi niscaya akan runtuh, dan segala sesuatu yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang dan lenyap.
Oleh karna itu sesungguhnya sangat disayangkan jika ada pihak - pihak tertentu (kaum liberal) yang mencoba menjauhkan umat Islam dan umat beragama lainnya dari doktrin ajaran agamanya ketika melakoni aktivitas kehidupan sosial - politik. Maka, sekularisme sepenuhnya harus ditolak, sebab itu sama saja maknanya dengan upaya melemahkan pondasi agama didalam berpolitik.
Disisi lain Menurut saya, politik identitas boleh digunakan juga asalkan dilandasi semangat persatuan. Dan juga untuk berbagi peran membangun Indonesia sesuai identitas masing-masing.
Berbeda halnya ketika politik identitas digunakan untuk menjatuhkan dan menjelekkan pihak lain.