Pages:
Author

Topic: Apakah boleh mengunakan agama untuk politik di Indonesia ? - page 2. (Read 1634 times)

hero member
Activity: 616
Merit: 501
Chainjoes.com
perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa  agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah  mengunakan.

Dalam berpolitik kita boleh saya membawa agama, suku dan budaya agar suatu hubungan politik lebih kuat, tapi dalam berpolitik tidak boleh memanfaatkan agama sebagai landasan demi terwujudnya suatu pihak dalam berpolitik.
Pemilu yang menjadi pro dan kontra sungguh sangat bodoh demi jabatan semua dimanfaatkan tidak pantas di pilih agar sadar dalam berpolitik yang murni dan amanah.

masalah yang terjadi kampanye nya pada melawak bahkan di video yang bereadar seorang anggota parpol
kampanye jika si z menang masuk surga jika kalah masuk neraka , kayak pemilik kunci pintu surga dan panitia masuk surga saja
member
Activity: 476
Merit: 11
perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa  agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah  mengunakan.

Dalam berpolitik kita boleh saya membawa agama, suku dan budaya agar suatu hubungan politik lebih kuat, tapi dalam berpolitik tidak boleh memanfaatkan agama sebagai landasan demi terwujudnya suatu pihak dalam berpolitik.
Pemilu yang menjadi pro dan kontra sungguh sangat bodoh demi jabatan semua dimanfaatkan tidak pantas di pilih agar sadar dalam berpolitik yang murni dan amanah.
hero member
Activity: 1330
Merit: 852
Untuk momen Pemilu seperti saat ini, saya merasa pembahasan ini sangat menarik. Menurut saya politisi Indonesia akan menggunakan cara apapun untuk meraih kekuasaannya, melebarkan pengaruhnya, dan memanfaatkan peluang yang tersedia dengan sangat baik. Hubungan Agama dengan Politik sebenarnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan, kita tahu banyak sekali Ormas atau Organinasi yang yang memiliki pengaruh cukup besar dalam dinamika politik Indonesia, dan mereka memakai atribut Agama dengan tujuan akhir adalah masuk kedalam ranah Politik.

Memang benar, sebagian dari tokoh-tokoh Ormas atau Organisasi yang berbasis Agama sangat sering melegitimasi isu politik, dengan tujuan untuk mengiring para anggotanya untuk mendukung salah satu kandidat Paslon. Cara yang digunakan tidak lain adalah menjual Ayat-ayat Agama untuk mengelabui anggotanya, menakuti mereka dengan hal tersebut cukup efektif untuk mendongkrak jumlah suara.
full member
Activity: 1444
Merit: 156
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa  agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah  mengunakan.
bagi saya mereka yang menggunakan agama dalam politik adalah orang rendahan dan tak patut di pilih karena logika nya apakah mereka sudah layak untuk pilih, apakah iman yang mereka umbar beriringan dengan kebijakan dan juga perilaku dia saat terpilih, bukan hal mudah untuk menemukan pemimpin yang baik apalagi manusia yang terjun ke dalam politik rata rata penuh janji semua

untuk mencengah agar politik agama tidak terus bertahan maka kita sendiri sebagai warga yang harus menolaknya, tidak baik untuk terus mendukung mereka yang menggunakan agama dalam politik, mereka hanya memanfaatkan agama demi kepentingan dan kursi semata. kesadaran seperti ini harus di edukasikan sejak kecil
member
Activity: 391
Merit: 13
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa  agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah  mengunakan.
Betul sekali, perpolitikan di Indonesia memang sering kali mengunakan cara-cara ekstrim untuk meraih suara. Hal ini terkadang melibatkan isu-isu agama, suku, dan lain sebagainya. Namun, sebaiknya hal ini benar-benar dicegah dengan ketat agar tidak terjadi polarisasi yang lebih jauh dan pemanfaatan yang salah dari hal-hal tersebut. Sebaiknya fokus pada isu-isu yang substansial dan solutif seperti pada pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan penyelesaian masalah yang dihadapi bangsa daripada menggunakan isu-isu sensitif untuk memperoleh dukungan, sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan di Indonesia jadi tidak memecah belah seperti itu.
hero member
Activity: 854
Merit: 737
sebenarnya dalam UU aturan pemilu tidak ada larangan kampanye membawa2 agama.
yang di larang kampanye di tempat ibadah seperti masjid gereja dll.
tapi meski di perbolehkan timses nya jika kampanye suka melawak kelewat batas kampanye membawa2 agama nya.
contoh di youtube banyak kampanye yg melawak yamg bisa menimbulkan perpecahan bangsa dan provokasi
Aturannya memang tidak ada larangan, tapi kalau berdasarkan etika politik, kampanye membawa agama bisa menyebabkan perpecahan bangsa jika keterusan dan berlarut-larut. Sudah ada contohnya musim pemilu lalu, dimana agama membuat banyak tokoh bangsa jadi terblok-blok sendiri antara mereka. Di atasnya saja konflik, apa lagi rakyat di bawahnya. Tentu kita masih ingat bagaimana cerita-cerita hoax tentang presiden yang anti islam, tapi nyatanya, mereka-mereka dulu yang nyebar berita itu malah balik kanan mendukung presiden sekarang, seharusnya kalau memang benar, mereka-mereka ini tidak jadi simpatisan, ya karena pragmatis tadi, akhirnya idealisme yang dulu diagung-agungkan sirna oleh gemerlapnya kekuasaan.
full member
Activity: 644
Merit: 152
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Dari dulu Agama memang tidak bisa dipisahkan dari Politik, apapun agamanya. Sudah sejak zaman dulu Agama menjadi salah satu poin penting dalam pertarungan politik. Karena pada dasarnya Agama merupakan salah satu pilar kehidupan yang menjadikan pengikutnya masing-masing menjadi fanatik. Sehingga para politikus secara tidak langsung menjadikan agama sebagai bahan.
Jadi sah-sah saja Agama digunakan untuk berpolitik.

saya tidak sependapat dengan agan, agama seharusnya di pisahkan dari perpolitikan, karena padad dasarnya seluruh warga indonesia ini memiliki agama yang di wariskan oleh orang tua mereka sejak lahir, sementara politik adalah pertarungan untuk menduduki sebuah jabatan dan mendapatkan pengaruh maka itu seharusnya agama dan politik tidka boleh di campurkan.

untung nya pemilu kali ini isu agama tidak begitu kuat seperti pemilu musim lalu di mana sampai ayat ayat mayat keluar, orang orang sudah mulai pintar2, dari waktu ke waktu isu agama dalam perpolitikan pun akan memudar.
sr. member
Activity: 1701
Merit: 308
Sebetulnya belum ada larang yang lebih detail dalam politik membawa agama dan lain lain. Kita di indonesia banyak suku dan berbagai macam agama jadi saling menghormati dan menjaga entis dalam bernegara, alangkah baiknya bisa di pisahkan antara agama dan politik akan lebih indah jika berpolitik dengan bersih tanpa membawa dan membandingkan agama dalam setiap kompanye agar perpecahan tidak tetjadi.
hero member
Activity: 700
Merit: 563
sebenarnya dalam UU aturan pemilu tidak ada larangan kampanye membawa2 agama.
yang di larang kampanye di tempat ibadah seperti masjid gereja dll.
tapi meski di perbolehkan timses nya jika kampanye suka melawak kelewat batas kampanye membawa2 agama nya.
contoh di youtube banyak kampanye yg melawak yamg bisa menimbulkan perpecahan bangsa dan provokasi
sr. member
Activity: 1274
Merit: 423
Apa saja akan dijual termasuk agama selama masa kampanye demi kepentingan politik, ini terjadi tidak hanya di Indonesia tapi di negara lain pun sama.
Masyarakat Indonesia juga sudah semakin paham dan lebih kritis dalam menyikapi hal seperti, pada akhirnya rekam jejak dari para paslon tersebut yang akan menentukan hasil akhir nanti.

Saya pribadi tidak ada masalah sebenarnya jika agama digunakan untuk berpolitik asalkan masih dalam batas kewajaran dan tidak menyinggung agama lain.

Jujur saya ragu dengan mengatakan mayoritas warga kita sudah paham dan lebih kritis menyikapi hal ini.
Bukan bermaksud mengatakan bahwa masyarakat di negara kita tingkat SDM nya rendah tetapi masih banyak kalangan yang saat ini masih menggunakan agama sebagai sarana kepentingan untuk politiknya yang justru ini terkesan di dukung oleh pendukungnya.
Kita sekarang bisa melihat beberapa pemberitaan di media sosial dimana ada salah satu pasangan calon yang memang dengan jelas berada di mesjid untuk melakukan kampanye. Itu menurut saya menjadi salah satu kesimpangan dalam menggunakan agama dalam hal ini. Selain itu, adalagi seseorang yang memiliki nama yang dipandang besar mengatakan bahwa jika kita tidak mencoblos nomor urut sekian maka agamanya di pertanyakan.
Ini sudah melenceng dari kaidah dan sudah berusaha menggunakan agama sebagai senjata politik yang justru dengan bangganya di dukung oleh pendukung mereka yang menganggap ungkapan itu adalah sebuah kebenaran padahal sudah jelas itu melenceng.
sr. member
Activity: 1046
Merit: 363
Bitcoin Casino Est. 2013
Apa saja akan dijual termasuk agama selama masa kampanye demi kepentingan politik, ini terjadi tidak hanya di Indonesia tapi di negara lain pun sama.
Masyarakat Indonesia juga sudah semakin paham dan lebih kritis dalam menyikapi hal seperti, pada akhirnya rekam jejak dari para paslon tersebut yang akan menentukan hasil akhir nanti.

Saya pribadi tidak ada masalah sebenarnya jika agama digunakan untuk berpolitik asalkan masih dalam batas kewajaran dan tidak menyinggung agama lain.

jr. member
Activity: 119
Merit: 2
Bahkan dalam agama islam ilmu politik juga ada babnya tersendiri yang biasa disebut ilmu siyasah. Jadi penggunaan agama dalam berpolitik juga jelas diperbolehkan. Dengan catatan tidak untuk digunakan hanya untuk kepentingan pribadi tapi harus mengedepankan kepentingan atau kemaslahatan umat atau warga.

Kalau keluar dari jalur itu yaitu hanya untuk kepentingan pribadi bahkan sampai merugikan pihak lain atau saling jatuh menjatuhkan maka saya rasa ini sudah tidak dibenarkan. Namun setidaknya berpolitik dengan menggunakan agama tidak akan seekstrim dengan politik dengan menggunakan propaganda lain yang bisa lebih kejam seperti saling menjatuhkan melalui media (saling fitnah atau saling membongkar aib) yang bahkan bisa berujung pada terancamnya keselamatan suatu individu.

Tapi maaf jika pendapat saya sedikit tidak benar. Soalnya Itu hanya pendapat saya yang awam ya om. Mohon dikoreksi. Soalnya belum begitu faham soal perpolitikan.
Mungkin maksud OP hanya politik yang merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri, namun saya setuju dengan pendapat agan @Uruhara bilang bahwa sanya Islam memperbolehkan untuk kita berpolitik dengan catatan ada manfaat didalam nya. Sekilas rangkuman dari pemfitnahan meskipun tidak saling fitnah maksud saya hanya 1 pihak saja yang memfitnah itu akan merugikan pihak lain sebab fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Banyak kisah yang mungkin kita tahu tentang hal itu dan memang betul itu sangat merugikan seseorang yang di fitnah.

Terkait politik yang dibahas, sejauh ini saya kira politik itu perlu meskipun di kehidupan sehari-hari kita, sebab jika kita tau cara berpolitik dengan baik dan benar mungkin itu akan sangat membantu dalam keseharian kita. Misalnya berpolitik menjauhi sodara yang licik juga kejam. Dengan cara mensiasati nya seakan biasa saja didepan (bertatap muka) namun kita berusaha keras untuk menjauhi nya.(agar sodara kita juga tidak tersinggung).
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
Koreksi jika saya salah,

Di dalam agama khususnya agama Islam kita diajarkan untuk memilih pemimpin sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan jadi agama dan politik merupakan dua hal yang cukup terkait satu sama lain dan tidak dipisahkan. Saat ini banyak sekali yang beranggapan dengan politik identitas padahal dalam Islam kita sudah diajarkan untuk lebih teliti dalam memilih pemimpin apalagi dengan periode kepimpinan mereka hingga 5 tahun ke depan.

Jika tidak melibatkan agama dalam memilih seorang pemimpin saya rasa akan ada rasa intoleransi ke depannya satu sama lain, tidak hanya Islam saya rasa semua agama juga menuntut umatnya melibatkan agama dalam memilih pemimpin terlepas dengan aggapan sebagai politik identitas namun selama masih sesuai dengan ketentuan dalam agama dan kepercayaan masing-masing saya rasa tidak salah untuk menggunakan agama dalam berpolitik.
Menurut saya politik dan agama memang berkaitan erat untuk melahirkan pemimpin yang benar-benar berkualitas dan mampu mengemban amanat itu dengan baik. Di Indonesia dengan sistem negara demokrasi tentu telah membuka ruang bagi siapapun untuk bisa berpolitik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan lewat partai politik sebagai sarana untuk menyuarakan aspirasi. Saya pikir jika semua orang mampu berpegang teguh pada aturan tentu akan melahirkan pemimpin yang benar-benar baik bagi semua kalangan.

Namun sangat disayangkan jika agama selalu dijadikan mainan politik semata, sehingga dalam satu dekade terakhir cukup banyak isu politik yang selalu diadu dengan agama yang membuat lahirnya gesekan di masyarakat. Saya ingin menegaskan bahwa Indonesia yang masayarakatnya memiliki kepercayaan yang berbeda tentu harus bisa menghormati satu sama lain dan yang terpenting siapapun yang ingin mencapai keinginan untuk berkuasa maka tetaplah bepegang teguh pada pancasila dan undang-undang dasar sebagai pedoman dalam bernegara dengan baik.

Tidak hanya itu gan akhir akhir ini banyak ayat ayat Al Qur'an yang dijadikan bahan untuk mengaitkan kepada salah satu paslon hanya karena kata Amin ada dalam Al Qur'an lalu menghukum bahwa ayat tersebut ditunjukan untuk salah satu paslon. Saya menemukan itu di beberapa sosial media dan yang membawakannya bertitel ustadz. Bukannya saya tidak suka tapi akan sangat berbahaya jika menggiring masyarakat ke dalam sebuah lingkaran makna dan artian Al Qur'an untuk memenuhi kepentingan politik. Agama memang tidak lepas dari perpolitikan karena memang saling berhubungan satu sama lain dan menjadi pedoman dalam bernegara. Namun sayangnya itu muncul saat musim politik dan menjadikan sebuah tameng demi memperlancar tujuan.

Salah satunya contoh dari video ini dan menurut agan apakah ini berlebihan?
https://www.tiktok.com/@zulfan_syah78/video/7324889464516398342
hero member
Activity: 1316
Merit: 718
perpolitikan di Indonesia selalu mengunakan cara-cara extrim untuk meraih suara, terkadang ada yang membawa -bawa  agama, suku dan lain lain, semestinya ini patut dicegah dengan ketat supaya tidak terjadi kontra yang jauh dan salah  mengunakan.
Bagi saya bukan persoalan boleh atau tidaknya membawa-bawa agama ke ranah politik, melainkan apakah pantas atau tidak agama di bawa-bawa karena kita semua tau bahwa Indonesia memiliki keberagaman baik menyangkut dengan agama, budaya atau adat-istiadat. Politik sara selalu mencari kesalahan dan biasanya mereka akan mencoba melakukan bermacam cara untuk memuluskan keinginannya, biarpun slogan KPU jelas tidak boleh menyentuh ranah tersebut dalam berkampanye, namun karena nilai politik di negara kita sudah terjadi seperti ini maka ada banyak orang yang memanfaatkan demi kepentingan kelompoknya.

Seharusnya kampanye bisa dilakukan dengan sejuk dan saling mengadu gagasan tentang kemajuan suatu daerah, akan tetapi hal ini tidak terjadi karena politik di negara kita sudah menciderai norma-norma. Kita berharap hal ini tidak lagi terjadi sehingga politik tidak dipandang kejam oleh masyarakat awam dan jika politisi bisa saling menjaga maka saya yakin akan jauh lebih baik dari sekarang dengan pandangan yang jauh lebih baik untuk memajukan negara, daerah maupun tempat politikus itu sendiri tinggal.
full member
Activity: 210
Merit: 111
Menurut pendapat saya, boleh-boleh saja menggunakan isu agama dalam politik untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Namun, isu agama terkadang tidak semua daerah relevan ada juga daerah terkadang tidak mau memilih calon kontestan politik yang membawa isu agama apalagi kalau dirinya sendiri tidak mencerminkan pemeluk agama yang baik. Namun, alangkah baiknya kalaupun para kontestan menggunakan isu agama untuk mendapatkan suara tapi jangan menjelek-jelekkan kontestan lain biarkan masyarakat menilai sendiri para calon pemimpin yang akan dipilih.

Kalau memang dirinya mencerminkan diri sebagai pemeluk agama yang baik, maka ia tidak akan pernah memainkan isu agama untuk mencari suara, memainkan isu agama sebagai gorengan politik untuk menjatuhkan lawan politiknya dan mengakfirkan orang lain seenak jidatnya. Karena agama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu.

Dan walaupun sebagian mayarakat di negara kita ini adalah emeluk agama islam, tetapi didalam sebuah negara penuh dengan kebergaman, ada baiknya jika kita lebih mengedepankan politik kebangsaan dibandingkan politik identitas, seperti yang pernah dilakukan dan diperjuangkan oleh presiden sebelumnya, yaitu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
member
Activity: 154
Merit: 17
Sebenarnya di dalam undang-undang pasal 29  tentang undang-undang dasar 1945 menyatakan bahwa negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa,sudah di jelaskan menggunakan agama untuk berpolitik secara langsung mungkin tidak di larang, prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan harus di jungjung tinggi.
Namun yang dilarang itu jika kenyataannya yang mereka bicarakan yang dibahas tentang agama harus a b c,tapi kenyataannya nya mereka keluar jalur alias menyimpang dari agam yang mereka bicarakan,mungkin itu yang tidak di perbolehkan mempermainkan agama untuk ke pentingan pribadi nya.
Karena penting untuk memastikan bahwa praktek politik yang melibatkan agama tidak mengarah kepada diskriminasi dan hak asasi manusia,dan upaya untuk  memahami dan menghargai keragaman agama di Indonesia adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial.
full member
Activity: 612
Merit: 104
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
Menurut pendapat saya, boleh-boleh saja menggunakan isu agama dalam politik untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Namun, isu agama terkadang tidak semua daerah relevan ada juga daerah terkadang tidak mau memilih calon kontestan politik yang membawa isu agama apalagi kalau dirinya sendiri tidak mencerminkan pemeluk agama yang baik. Namun, alangkah baiknya kalaupun para kontestan menggunakan isu agama untuk mendapatkan suara tapi jangan menjelek-jelekkan kontestan lain biarkan masyarakat menilai sendiri para calon pemimpin yang akan dipilih.
member
Activity: 125
Merit: 10
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Dari dulu Agama memang tidak bisa dipisahkan dari Politik, apapun agamanya. Sudah sejak zaman dulu Agama menjadi salah satu poin penting dalam pertarungan politik. Karena pada dasarnya Agama merupakan salah satu pilar kehidupan yang menjadikan pengikutnya masing-masing menjadi fanatik. Sehingga para politikus secara tidak langsung menjadikan agama sebagai bahan.
Jadi sah-sah saja Agama digunakan untuk berpolitik.
iya bener, karna pada masa zaman nabi mereka berpolitik dengan agama, karna tidak dilarang tetapi di anjurkan, pada zaman nabi politik beiriringan dengan agama disaat masa mengikuti nabi waktu memilih pemimpin yang adil dan sehahtera karna pada zaman dulu politik bersih tidak dengan sekarang menyalah gunakan agama untuk politik identitas, politik agama tidak dilarang asal tempat ibadah tidak di kotori dijaga, kayak paslon yg di katain politik agama dalam mesjid, beliau kan orang islam, sholat jumat berjamaah apa salah nya, itu kan kewajiban hamba umat muslim, kenapa mereka mengakatin kampanya dlm mesjid, itu kan melaksanakan kewajiban sebagai unat muslim, karna masyarakat suka dengan beliau makanya mereka ingin menyapa beliau hingga membuat sebuah perkumpulan.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!

Koreksi jika saya salah,

Di dalam agama khususnya agama Islam kita diajarkan untuk memilih pemimpin sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan jadi agama dan politik merupakan dua hal yang cukup terkait satu sama lain dan tidak dipisahkan. Saat ini banyak sekali yang beranggapan dengan politik identitas padahal dalam Islam kita sudah diajarkan untuk lebih teliti dalam memilih pemimpin apalagi dengan periode kepimpinan mereka hingga 5 tahun ke depan.

Jika tidak melibatkan agama dalam memilih seorang pemimpin saya rasa akan ada rasa intoleransi ke depannya satu sama lain, tidak hanya Islam saya rasa semua agama juga menuntut umatnya melibatkan agama dalam memilih pemimpin terlepas dengan aggapan sebagai politik identitas namun selama masih sesuai dengan ketentuan dalam agama dan kepercayaan masing-masing saya rasa tidak salah untuk menggunakan agama dalam berpolitik.

yang di maksud politik menggunakan agama itu bukan menjalankan politik menggunakan syariah atau ajaran agama.
tapi mengenai kampanye yang membawa2 agama. misal kalau noblos calon tertentu calon x masuk surga ga nyoblos calon x masuk neraka.
terus kalau ga nyoblos calon Y jenazah ga di solatin dll yang bisa menimbulkan perpecahan
hero member
Activity: 2548
Merit: 572
#SWGT CERTIK Audited
Dari dulu Agama memang tidak bisa dipisahkan dari Politik, apapun agamanya. Sudah sejak zaman dulu Agama menjadi salah satu poin penting dalam pertarungan politik. Karena pada dasarnya Agama merupakan salah satu pilar kehidupan yang menjadikan pengikutnya masing-masing menjadi fanatik. Sehingga para politikus secara tidak langsung menjadikan agama sebagai bahan.
Jadi sah-sah saja Agama digunakan untuk berpolitik.

Jika membahas agama memang tidak akan ada selesainya dan perlu di ketahui bahwa beberapa waktu yang lalu ketika salah satu gubernur Jakarta yang berpidato menyangkut agama hingga akhirnya terkena kasus penistaan agama dan harus menjalani hukuman di penjara selama beberapa tahun, Dengan kejadian itu seharusnya para politikus bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, karena di Indonesia ini mempunyai pedoman "Bhineka Tunggal Ika" jadi pembahasan agama sangat sensitif dan lebih baik di hindari ketika berpolitik karena bisa memicu perpecahan agama.

Setau saya masih banyak cara untuk menarik suara untuk digunakan politik, sebagai contohnya saat ini kemiskinan yang masih mempunyai nilai tinggi di Indonesia harus di kurangi dan sebisa mungkin untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, Di lingkungan pendidikan juga masih sangat berpengaruh karena Indonesia di beberapa bagian pelosok jujur saja pendidikan masih sangat dibutuhkan dan masih banyak sektor lainnya yang dapat menarik hati para penduduk rakyat Indonesia.
Pages:
Jump to: