Pages:
Author

Topic: Hukum di Negeri Ini - page 4. (Read 1460 times)

sr. member
Activity: 2016
Merit: 456
January 22, 2024, 03:13:37 PM
#47

Poin pentingnya dalam hal ini kita terlalu terpaku kepada kata hukum padahal untuk berada di Indonesia, selama kita memiliki uang maka kuasa adalah milik kita terlepas dari apapun itu entah dari hukum atau privilage lain asalkan ada uang selamanya akan menjadi mudah untuk dilakukan dan itu adalah fakta yang terjadi saat ini.
Tetapi ini juga bukan salah hukum pada akhirnya karena hukum diciptakan dan dibuat itu sudah benar hanya saja masih banyak orang yang kita sebut oknum yang menghancurkan ekspektasi kita terhadap hukum yang membuat pada akhirnya kita seperti jengah dan tidak terlalu percaya dengan hukum di Indonesia padahal jika di Negara kita hukum dapat ditegakan dengan baik maka pasti kita sudah akan sangat nyaman berada disini dan tentu saja kita juga pasti akan taat dengan aturan dan hukum yang berlaku tetapi ketika hukumnya saja sudah bisa dipermainkan dengan yang namanya oknum maka itu akan sangat sulit karena satu-satunya harapan kita untuk mendapatkan kesetaraan untuk hidup dalam bersosial sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tentunya berasaskan kepada Pancasila itu sudah hilang karena hukum di negara kita sudah di ciderai oleh orang-orang yang hanya menginginkan keuntungan untuk diri mereka pribadi.
Hukum merupakan panglima tertinggi untuk melindungi semua warga negara. Tetapi pada prakteknya hukum itu selalu tidak dipatuhi dengan baik dan keadilan daripada hukum itu sering disimpulkan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal seperti itu sungguh sangat ironi karena masyarakat kecil seperti tak memiliki lagi rasa perlindungan dari negara. Contohnya kasus yang melibatkan para penguasa dan konglomerat sudah cukup banyak dan pada akhirnya hukuman yang mereka terimapun terkadang tidak setimpal dengan perbuatannya. Maka menurut saya sangat sulit di negeri ini untuk bisa membuat hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi kecuali para aparat penegak hukum yang menerima mandat dari negara benar-benar serius dalam bekerja.
Sebenarnya hal seperti itu tidak akan menjadi sulit jika pada akhirnya segala bentuk pekerjaan diselesaikan sesuai dengan tugas dan fungsi nya agar hak tidak disamakan dengan yang batil tetapi yang terjadi sekarang di negara kita semuanya di sama ratakan,tidak hanya dari mereka para pemangku jabatan saja tetapi dalam hal ini hampir semua elemen masyarakat juga ikut andil membuat hukum di negara kita menjadi seperti komedi yang justru menyengsarakan orang lain yang notabene lebih kekurangan.
Misal dalam hal ini untuk masalah pengurusan sesuatu kita selalu ingin mempermudah urusan dengan menyelipkan amplop sebagai pelicin yang justru ini menimbulkan niat korupsi dan melanggar hukum semakin besar belum lagi untuk kasus-kasus yang lain karena jangan lupakan yang besar terjadi karena ada sesautu yang kecil seperti ini sehingga sebenarnya sekalipun yang terjadi di negara kita itu memang benar hukumnya sangat runcing ke bawah tetapi disisi lain kita sendirilah yang membentuk hukum seperti itu sehingga mereka aparat yang selalu dikatakan sebagai oknum keenakan karena selalu diberikan jalan oleh kita yang tidak mau ribet.
member
Activity: 250
Merit: 20
January 21, 2024, 08:37:33 AM
#46
Sulit sih menurut saya jika kita meminta keadila antara yang ber uang dan tidak harus sama dimata hukum,karena kenyataannya itu sulit untuk dirubah jika bisa dirubah pun pasti nya masih ada oknum-oknum yang mau menerima suap uang,karena uang pemikat segala-galanya,bahkan hukum sekali pun yang sudah jelas-jelas ada pelaturan ada undang-undang yang benar-benar tertera tentang pasal-pasal nya masih bisa dilanggar.
Karena hukum di Indonesia didasarkan pada sistem hukum campur yang  menggabungkan unsur-unsur hukum adat,hukum Islam dan hukum-hukum lainnya.hukum ini menycakup peraturan perundang-undangan nasional,termasuk undang-undang dan peraturan pemerintah,Dan mahkamah agung adalah lembaga tertinggi di sistem peradilan Indonesia.
Hukum yang sudah jelas sekali pun jika yang tidak ber salahnya gak ada duit tetep yang benar jadi tersangka dan si tersangka jadi yang bener.
full member
Activity: 671
Merit: 104
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
January 21, 2024, 05:23:49 AM
#45
Menurut pendapat saya, hukum di negara kita ini masih lemah terutama para penegak hukum, baik di tingkat kepolisian, kejaksaan bahkan di tingkat pengadilan. Misalnya ada beberapa kasus putusan hukumnya tidak sesuai dengan apa yang telah didakwakan kepada pelaku belum lagi ada potongan hukuman bagi para pelaku. Saya melihat untuk memperbaiki hukum di negara kita ini diperlukan revisi kembali undang-undangnya baik undang-undang kepolisian, kejaksaan dan kehakiman. supaya hukum dinegeri ini benar-benar memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
January 19, 2024, 06:15:41 AM
#44
~
Hukum merupakan panglima tertinggi untuk melindungi semua warga negara. Tetapi pada prakteknya hukum itu selalu tidak dipatuhi dengan baik dan keadilan daripada hukum itu sering disimpulkan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal seperti itu sungguh sangat ironi karena masyarakat kecil seperti tak memiliki lagi rasa perlindungan dari negara. Contohnya kasus yang melibatkan para penguasa dan konglomerat sudah cukup banyak dan pada akhirnya hukuman yang mereka terimapun terkadang tidak setimpal dengan perbuatannya. Maka menurut saya sangat sulit di negeri ini untuk bisa membuat hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi kecuali para aparat penegak hukum yang menerima mandat dari negara benar-benar serius dalam bekerja.
Ingat lirik lagu Marjinal yang berjudul Hukum Rimba? yah saya akan mengutipnya
"Hukum adalah lembah hitam
Tak mencerminkan keadilan
Pengacara juri hakim jaksa
Masih ternilai dengan angka (uang)
Hukum telah dikuasai
Oleh orang orang beruang
Hukum adalah permainan
Tuk menjaga kekuasaan
"
sumber : https://lirik.kapanlagi.com/artis/marjinal/hukum-rimba/

Itulah gambaran hukum yang ada di Indonesia sampai sekarang tidak pernah berubah. Uang kendalikan segalanya mengontrol mana yang harus ditindak dan mana yang harus diselamatkan. Tidak ada negara yang benar benar menerapkan hukum seadil adilnya, karena memang keadilan itu mimpi. Terlebih lagi hukum bisa dipermainkan oleh pembuat hukum sendiri. Misalnya pasal A bisa ditentang dengan pasal B dan seterusnya. Selama sistem ini terus menjadi mata rantai untuk dibuat buat oleh para penguasaan maka kita hanya akan menyaksikan hukum di area abu abu tanpa ada kebenaran sama sekali. Meskipun sebenarnya kebenaran sudah dilihat oleh semua orang tapi faktanya penegak hukum mampu memanipulasi.
Ane sepakat dengan kalimat itu, karena itu merupakan fakta di lapangan yang sering kita saksikan, adil dalam pandangan hukum itu hanya kalimat utopis yang di mimpikan oleh para kaum proletar, Indonesia memang adalah negara hukum tetapi kehilangan poin kelima dari sila pancasila.

Hukum rimba itu nyata, hanya saja waktu dulu yang kuat lah yang bertahan dan dapat mengendalikan semuanya, kini mereka yang berkuasa dan memiliki kendali mampu di kalahkan oleh mereka yang memiliki uang, jadi yang terkuat hari ini adalah mereka yang memiliki uang dan mereka lah yang memiliki keadilan di pandangan mereka sendiri, mungkin kita bisa melihat hukum rimba itu secara mata terbuka karena memiliki banyak topeng yang menutupinya.
Peraturan, undang-undang yang di buat hanya sebagai formalitas dari negara hukum, ane tidak menjelekan semua produk hukum yang selama ini telah di buat, tetapi di antaranya ada undang-undang titipan yang merugikan dan melindungi mereka para penguasa.
hero member
Activity: 1974
Merit: 586
Free Crypto Faucet in Trustdice
January 19, 2024, 12:55:01 AM
#43
~
Hukum merupakan panglima tertinggi untuk melindungi semua warga negara. Tetapi pada prakteknya hukum itu selalu tidak dipatuhi dengan baik dan keadilan daripada hukum itu sering disimpulkan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal seperti itu sungguh sangat ironi karena masyarakat kecil seperti tak memiliki lagi rasa perlindungan dari negara. Contohnya kasus yang melibatkan para penguasa dan konglomerat sudah cukup banyak dan pada akhirnya hukuman yang mereka terimapun terkadang tidak setimpal dengan perbuatannya. Maka menurut saya sangat sulit di negeri ini untuk bisa membuat hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi kecuali para aparat penegak hukum yang menerima mandat dari negara benar-benar serius dalam bekerja.
Ingat lirik lagu Marjinal yang berjudul Hukum Rimba? yah saya akan mengutipnya
"Hukum adalah lembah hitam
Tak mencerminkan keadilan
Pengacara juri hakim jaksa
Masih ternilai dengan angka (uang)
Hukum telah dikuasai
Oleh orang orang beruang
Hukum adalah permainan
Tuk menjaga kekuasaan
"
sumber : https://lirik.kapanlagi.com/artis/marjinal/hukum-rimba/

Itulah gambaran hukum yang ada di Indonesia sampai sekarang tidak pernah berubah. Uang kendalikan segalanya mengontrol mana yang harus ditindak dan mana yang harus diselamatkan. Tidak ada negara yang benar benar menerapkan hukum seadil adilnya, karena memang keadilan itu mimpi. Terlebih lagi hukum bisa dipermainkan oleh pembuat hukum sendiri. Misalnya pasal A bisa ditentang dengan pasal B dan seterusnya. Selama sistem ini terus menjadi mata rantai untuk dibuat buat oleh para penguasaan maka kita hanya akan menyaksikan hukum di area abu abu tanpa ada kebenaran sama sekali. Meskipun sebenarnya kebenaran sudah dilihat oleh semua orang tapi faktanya penegak hukum mampu memanipulasi.

full member
Activity: 1130
Merit: 133
January 17, 2024, 08:56:25 AM
#42
Karna hukum Indonesia masih menerima suapan uang(oleh oknum-oknum tertentu),sehingga hukum di Indonesia dipandang sangat buruk,yang salah dibenarkan sedangkan yang benar disalahkan,apa lagi yang salah nya banyak uang udah jangan berharap yang benar mendapat keadilan,jika dapat keadilan pun kurang memuaskan.
Poin pentingnya dalam hal ini kita terlalu terpaku kepada kata hukum padahal untuk berada di Indonesia, selama kita memiliki uang maka kuasa adalah milik kita terlepas dari apapun itu entah dari hukum atau privilage lain asalkan ada uang selamanya akan menjadi mudah untuk dilakukan dan itu adalah fakta yang terjadi saat ini.
Tetapi ini juga bukan salah hukum pada akhirnya karena hukum diciptakan dan dibuat itu sudah benar hanya saja masih banyak orang yang kita sebut oknum yang menghancurkan ekspektasi kita terhadap hukum yang membuat pada akhirnya kita seperti jengah dan tidak terlalu percaya dengan hukum di Indonesia padahal jika di Negara kita hukum dapat ditegakan dengan baik maka pasti kita sudah akan sangat nyaman berada disini dan tentu saja kita juga pasti akan taat dengan aturan dan hukum yang berlaku tetapi ketika hukumnya saja sudah bisa dipermainkan dengan yang namanya oknum maka itu akan sangat sulit karena satu-satunya harapan kita untuk mendapatkan kesetaraan untuk hidup dalam bersosial sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tentunya berasaskan kepada Pancasila itu sudah hilang karena hukum di negara kita sudah di ciderai oleh orang-orang yang hanya menginginkan keuntungan untuk diri mereka pribadi.
Hukum merupakan panglima tertinggi untuk melindungi semua warga negara. Tetapi pada prakteknya hukum itu selalu tidak dipatuhi dengan baik dan keadilan daripada hukum itu sering disimpulkan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal seperti itu sungguh sangat ironi karena masyarakat kecil seperti tak memiliki lagi rasa perlindungan dari negara. Contohnya kasus yang melibatkan para penguasa dan konglomerat sudah cukup banyak dan pada akhirnya hukuman yang mereka terimapun terkadang tidak setimpal dengan perbuatannya. Maka menurut saya sangat sulit di negeri ini untuk bisa membuat hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi kecuali para aparat penegak hukum yang menerima mandat dari negara benar-benar serius dalam bekerja.
member
Activity: 246
Merit: 27
January 11, 2024, 09:49:33 AM
#41
Karna hukum Indonesia masih menerima suapan uang(oleh oknum-oknum tertentu),sehingga hukum di Indonesia dipandang sangat buruk,yang salah dibenarkan sedangkan yang benar disalahkan,apa lagi yang salah nya banyak uang udah jangan berharap yang benar mendapat keadilan,jika dapat keadilan pun kurang memuaskan.
Poin pentingnya dalam hal ini kita terlalu terpaku kepada kata hukum padahal untuk berada di Indonesia, selama kita memiliki uang maka kuasa adalah milik kita terlepas dari apapun itu entah dari hukum atau privilage lain asalkan ada uang selamanya akan menjadi mudah untuk dilakukan dan itu adalah fakta yang terjadi saat ini.
Tetapi ini juga bukan salah hukum pada akhirnya karena hukum diciptakan dan dibuat itu sudah benar hanya saja masih banyak orang yang kita sebut oknum yang menghancurkan ekspektasi kita terhadap hukum yang membuat pada akhirnya kita seperti jengah dan tidak terlalu percaya dengan hukum di Indonesia padahal jika di Negara kita hukum dapat ditegakan dengan baik maka pasti kita sudah akan sangat nyaman berada disini dan tentu saja kita juga pasti akan taat dengan aturan dan hukum yang berlaku tetapi ketika hukumnya saja sudah bisa dipermainkan dengan yang namanya oknum maka itu akan sangat sulit karena satu-satunya harapan kita untuk mendapatkan kesetaraan untuk hidup dalam bersosial sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tentunya berasaskan kepada Pancasila itu sudah hilang karena hukum di negara kita sudah di ciderai oleh orang-orang yang hanya menginginkan keuntungan untuk diri mereka pribadi.
Setuju saya sama masnya,karena memang betul gak bisa dipungkiri juga uang adalah penguasa segalanya,buktinya hukum saja bisa dibeli yang mana hukum sudah jelas ada pelaturan dan undang-undangnya,tapi masih bisa diperdaya oleh oknum-oknum yang banyak duit nya.

sr. member
Activity: 2016
Merit: 456
January 10, 2024, 11:15:15 AM
#40
Karna hukum Indonesia masih menerima suapan uang(oleh oknum-oknum tertentu),sehingga hukum di Indonesia dipandang sangat buruk,yang salah dibenarkan sedangkan yang benar disalahkan,apa lagi yang salah nya banyak uang udah jangan berharap yang benar mendapat keadilan,jika dapat keadilan pun kurang memuaskan.
Poin pentingnya dalam hal ini kita terlalu terpaku kepada kata hukum padahal untuk berada di Indonesia, selama kita memiliki uang maka kuasa adalah milik kita terlepas dari apapun itu entah dari hukum atau privilage lain asalkan ada uang selamanya akan menjadi mudah untuk dilakukan dan itu adalah fakta yang terjadi saat ini.
Tetapi ini juga bukan salah hukum pada akhirnya karena hukum diciptakan dan dibuat itu sudah benar hanya saja masih banyak orang yang kita sebut oknum yang menghancurkan ekspektasi kita terhadap hukum yang membuat pada akhirnya kita seperti jengah dan tidak terlalu percaya dengan hukum di Indonesia padahal jika di Negara kita hukum dapat ditegakan dengan baik maka pasti kita sudah akan sangat nyaman berada disini dan tentu saja kita juga pasti akan taat dengan aturan dan hukum yang berlaku tetapi ketika hukumnya saja sudah bisa dipermainkan dengan yang namanya oknum maka itu akan sangat sulit karena satu-satunya harapan kita untuk mendapatkan kesetaraan untuk hidup dalam bersosial sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tentunya berasaskan kepada Pancasila itu sudah hilang karena hukum di negara kita sudah di ciderai oleh orang-orang yang hanya menginginkan keuntungan untuk diri mereka pribadi.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
January 08, 2024, 06:27:48 PM
#39
Oh macam tu, ini kasus masih aja sering saya dengar  walaupun tidak terlalu banyak, tim identifikasi dan pengamat kok bisa berita nya di irit-irit begini Grin. sampai proses berjalan nya sidang cukup lama hingga vonis di jatuhkan, apa karena kasus seperti ini jarang dan mengandung chemistry tersendiri di indonesia. Grin saya juga tidak mau mengulas terlalu jauh gan, sedikit kegocek judul ama isi nya, tapi berhasil membuat saya penasaran, Grin
===============================
Entah mengapa saya malas kalau mengkritisi hukum di indonesia, bukan saya tidak percaya dan terpaksa patuh, karena itu keharusan tapi ya tau sendiri gan di indonesia.  Jika memang kasus itu ringan ada acara mediasi, pendinginan, kekeluargaan makek ada orang lain juga yang ikut bersuara, bukan satu lawan satu yang kata nya menyelesaikan dengan Kekeluarga-an. menentukan negosisasi bersama yang kadang bikin emosi, belum jika sudah di penjara ada penjaminan bisa bebas, potongan masa tahanan dll.

Lebih baik ikut saja lah aturan yang ada di negara, meminimalisir dari kesalahan yang bernilai kriminal, lebih baik membuat negara kita oleh masing-masing individu menjadi lebih kondusif, dari pada sok keras tentang hukum tapi masyarakat nya masih hukum rimba, sekarep e dewe dan masih bebas. Jika berbicara upaya, lebih baik menumbuhkan iman/mindset bahwa segala sesuatu akan adanya karma dan melengkapi dengan hukum di suatu negara oleh masing -masing orang itu lebih baik, walau masing -masingorang punya kepercayaan masing-masing.
member
Activity: 246
Merit: 27
January 08, 2024, 05:48:26 AM
#38
apa yang harus diperbaiki atau di ubah dari hukum di Indonesia agar supaya semua orang  bisa sama di mata hukum?
Hal mendasar yang perlu di rubah bukan produk hukum dulu tetapi mentalitas dan moralitas penegak hukum yang harus diperbaiki. Jika moralitas penegak hukum masih pandang bulu atau tidak jujur maka sebagus apapun produk hukumnya maka hukum di negeri kita ini tidak akan pernah membaik. Apalagi kondisi hukum di indonesia saat ini sangat buruk bahkan tingkat kepercayaan terhadap penegakkan hukum mengalami penurunan signifikan bahkan semua lembaga penegakan hukum di indonesia saat ini bermasalah termasuk lembaga pengadilan.
Karna hukum Indonesia masih menerima suapan uang(oleh oknum-oknum tertentu),sehingga hukum di Indonesia dipandang sangat buruk,yang salah dibenarkan sedangkan yang benar disalahkan,apa lagi yang salah nya banyak uang udah jangan berharap yang benar mendapat keadilan,jika dapat keadilan pun kurang memuaskan.
member
Activity: 246
Merit: 27
January 08, 2024, 05:42:50 AM
#37
Oknum yang sekarang menduduki jabatan penting di hukum indonesia perlu di ganti jika ingin hukum di indonesia menjadi lebih baik. Saya pernah denger dari cerita teman kalau di lapas itu yang penting punya uang gan, ada yang bisa keluar tiap malam minggu ada yang bisa beli makanan di luar, dan ada yang bisa tetep masarin narkoboi di lapas. Awalnya saya kira hal kaya gitu hanya ada di tv atau hanya berlaku pada koruptor kelas kakap saja, tetapi hal itu terjadi di sel level kabupaten

Hukum di Indonesia sampai sekarang masih di anggap buruk dan masih banyak orang yang tidak percaya bahwa hukum di Indonesia bisa adil karena tajam kebawah dan tumpul ke atasnya
Sebegitu buruk kah hukum di negeri Indonesia kita ini,kejadian seperti itu memang benar adanya dan itu terjadi di negeri kita sendiri,makannya banyak orang yang sudah 1x masuk penjara kadang orang seperti itu gak kapok dan akan mengulang kesalahan yang sama apa lagi jika mereka merasa banyak uang.
sr. member
Activity: 959
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
January 07, 2024, 06:30:03 AM
#36
apa yang harus diperbaiki atau di ubah dari hukum di Indonesia agar supaya semua orang  bisa sama di mata hukum?
Hal mendasar yang perlu di rubah bukan produk hukum dulu tetapi mentalitas dan moralitas penegak hukum yang harus diperbaiki. Jika moralitas penegak hukum masih pandang bulu atau tidak jujur maka sebagus apapun produk hukumnya maka hukum di negeri kita ini tidak akan pernah membaik. Apalagi kondisi hukum di indonesia saat ini sangat buruk bahkan tingkat kepercayaan terhadap penegakkan hukum mengalami penurunan signifikan bahkan semua lembaga penegakan hukum di indonesia saat ini bermasalah termasuk lembaga pengadilan.
hero member
Activity: 700
Merit: 565
December 31, 2023, 03:50:01 AM
#35
Berangkat dari keresahan saya setelah menonton film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang telah dibahas sebelumnya oleh agan @mu_enrico disini.

Saya tidak akan membicarakan secara khusus kasus yang mencuat setelah film dokumenter itu dirilis, saya lebih akan membahas secara garis besar mengenai hukum atau penegak keadilan di negeri kita tercinta ini. Saya juga tidak mau memperdebatkan apakah Jessica Kumala Wongso benar benar membunuh temannya lewat kopi kematiannya itu atau dia hanya korban.

Perlu digaris bawahi, saya juga mengikuti kasus ini pada waktu itu, namun pada saat itu saya hanya penasaran dan saya pikir bukan saya saja karena kasus ini mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat kita dan perjalanan sidangnya pun memakan waktu yang sangat panjang.
Ada ke janggalan ketika saya melihat dokumenter memperlihatkan pihak pembuat film diblokir aksesnya untuk mewawancarai Jessica yang berada di lapas, sedangkan sekelas teroris saja masih memberikan media akses untuk mewawancarai tahanan. Apakah ada yang ditutup tutupi? Entahlah saya tidak ingin membahas itu.

Namun jika Jessica adalah korban yang harus mendekam dipenjara karena seseorang maka itu menjadi ketakutan tersendiri untuk saya pribadi. Saya kira juga sudah banyak kasus yang mungkin kita semua juga tahu bahwa dalam kasus itu ada yang janggal dan ada situasi dimana penegak hukum memihak orang yang memiliki uang atau yang memiliki kekuasaan.

Pada awalnya saya berpikir saya akan baik baik saja karena saya juga hidup sesuai dengan aturan yang berlaku di negara ini atau dengan kata lain saya sebisa mungkin untuk selalu menjauh dari sesuatu yang bisa menjerat saya secara hukum. Namun saya berpikir kembali jika benar benar hukum di Indonesia tumpul ke atas dan tajam ke bawah maka saya juga bisa terjerat hukum, khususnya ketika ada seseorang yang memfitnah saya dan jikapun tidak terjadi pada saya maka itu bisa saja terjadi pada anak dan keturunan saya (semoga kita dan keturunan kita dijauhkan dari hal itu). Sedangkan saya tidak memiliki uang sebanyak itu untuk menyewa pengacara hebat untuk membantu saya bebas dari jerat hukum.

Dengan asumsi yang saya sampaikan diatas, saya ingin bertanya, apa yang harus diperbaiki atau di ubah dari hukum di Indonesia agar supaya semua orang  bisa sama di mata hukum?

jesica orang berduid pengacara yang di sewa pun pengacara top papan atas indonesia
kenyataan nya tidak bisa membuktikan atau memberi alibi yang kuat untuk meyakinkan hakim, malah jaksa penuntut yang mampu meyakinkan hakim.
kasus pembunuhan yang menyogok atau merekayasa biasanya malah yang berpekara, kalau jaksa hakim atau polisi merekayasa tidak ada untung nya untuk mereka
yang menyogok korban , ga ada korban merekayasa kasus, karena sesungguhnya keluarga korban hanya ingin pelaku yang sebenarnya bukan merekayasa yang benaran pelakunya yg jeblos penjara
member
Activity: 250
Merit: 20
December 08, 2023, 11:40:01 PM
#34
Membicarakan hukum dinegeri Indonesia tercinta ini memang gak ada habisnya ya,dan belum ada hukum yang benar-benar penegakannya(walau hukum di Indonesia sudah di atur uu),masih saja meragu kan hukum ini,karena apa?
Karena hukum diindonesia ini masih bisa dipermainkan (bisa dibayar pake uang),yang mana yang seharusnya dapat hukum yang setimpal(seperti kasus s....b cs),tapi malah dapat hukuman B aja jauh dari perkiraan bmkg😅😅😅,tapi jika itu perkara ada di kalangan biasa-biasa udah jelas hukuman mati(nyawa bayar nyawa)karena tindakannya sudah direncanakan.

Saya juga liat diberita baru-baru ini ada orang punya hutang ke teman nya,nah si teman nya ini nagih ke orang itu,singkat cerita ya hutang nya itu cukup besar senilai 1.4 miliar,nah di situ yang punya hutang berniat dan merencanakan sesuatu(membunuh) si temannya itu,terjadi lah pembunuhan itu,ketangkap lah oleh polisi(si yang punya hutang/pembunuh)itu hukuman nya gak main-main langsung diponis hukuman mati gayessss.
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
December 08, 2023, 01:56:10 PM
#33
Karena di negara kita ada dua aspek hukum yaitu hukum pidana dan perdata, maka penilaian subyektif adalah pelaksana hukum di negara ini masih berajalan di garis yang benar walaupun saya juga tahu ada beberapa kasus hukum terkadang tidak sesuai dengan keputusannya tetapi secara umum hukum di negara kita masih berada pada koridor yang tepat.
Apa yakin seperti itu? Roll Eyes
Sekalipun apa yang mas katakan itu adalah sebuah situasi yang benar tetapi itu hanya bagian dari konsep dan landasan yang ada saja karena memang hukum di kita masih berada di kedua aspek itu tetapi masalahnya adalah adanya intervensi dari pihak lain yang membuat kedua aspek itu hanya menjadi sebuah topeng untuk menutupi fakta bahwa hukum di negara kita itu adalah sebuah kebobrokan Cheesy
Saya tidak ingin memberikan contoh kepada kasus Jesica karena saya terlalu pusing dengan kasus yang melibatkan banyak petinggi pemerintahan di dalamnya dan mungkin saya akan sedikit lebih ringan dengan kasus Ronald si anak DPR yang beberapa waktu lalu yang membuat ramai dimana dia membunuh pacarnya secara keji tetapi pada akhirnya dia hanya dijatuhi hukuman dengan kasus penganiayaan yang notabene hukumannya lebih ringan dari kasus pembunuhan padahal bukti sudah jelas dan korban juga sudah ada tetapi karena adanya aspek hukum pidana dan perdata yang menjadi landasan itu justru dijadikan sebagai topeng untuk menutupi seolah-olah yang terjadi dan hukuman yang diberikan itu sesuai dengan apa yang telah tersangka perbuat.
member
Activity: 127
Merit: 33
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 08, 2023, 11:27:55 AM
#32
Dengan asumsi yang saya sampaikan diatas, saya ingin bertanya, apa yang harus diperbaiki atau di ubah dari hukum di Indonesia agar supaya semua orang  bisa sama di mata hukum?

Ane rasa situ terlalu banyak berspekulasi, meskipun wajar karena kepercayaan akan hukum di negara ini sedang tidak baik baik saja. Padahal Indonesia adalah negara hukum, ane kira perlu ada perbaikan citra diri hukum di indonesia agar masyarakat memiliki trust yang lebih terhadap hukum di Indonesia

Ane rasa tidak ada yang perlu di perbaiki dari sistem hukum yang ada di Indonesia, yang perlu di rubah adalah mentalitas para pejabat hukum dan penegak hukumnya.  Sistem hukum di indonesia sudah cukup baik dan banyak mengacu sistem hukum dari belanda (istilah-istilahnya juga masih banyak yang pakai bahasa belanda) dan di belanda kriminalitas sangat rendah. Jadi yang salah bukan sistem hukumnya tetapi para aparatnya (maybe)

Setiap orang tidak akan sama di mata hukum karena hukum sarat dengan politik pemegang kuasa. Meskipun hukum idealnya bebas kepentingan tetapi sampai kepada titik itu sepertinya utopis
Ente benar gan hukum di negara kita ini sudah sangat bagus, namun ada sebagian oknum pejabat yang bertanggung jawab pada bidang hukum yang masih serakah dan lebih mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan membuat hukum tidak dapat berjalan dengan baik sehingga banyak kita lihat mereka yang memiliki cukup uang untuk membayar para oknum penegak hukum maka hukuman yang diberinya pun akan bisa berkurang namun jika kita melihat orang yang tidak memiliki apa yang bisa diberikan pada penegak hukum maka hukum tersebut berjalan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan.
Indonesia negara hukum akan tetapi kondisi dilapangan menjalankan hukum tersbut tajak ke atas tumpul kebawah, kasus-kasus korupsi besar yang menimpa para penguasa sering hilang begitu saja karna masih banyak premanisme yang  kebal akan hukum, hari ini siapa yang berkuasa dialah yang memegang kendali. Saat ini masyarakat sudah bisa menilai sendiri walaupun tidak mengerti teori-teori hukum secara baku.
full member
Activity: 795
Merit: 112
December 07, 2023, 02:38:29 AM
#31
Menurut pendapat saya, hukum di indonesia ini ibarat jaring laba-laba. Maksudnya, meskipun seseorang telah terjerat dan tertahan, tapi masih bisa juga untuk kabur dan pelesiran ketempat lain, terlihat seperti dikurung dalam sel yang kokoh tapi seperti jaring laba-laba yang bisa bebas atau pelesiran dengan mudahnya.

Hukum itu abstrak menurut saya, tergantung bagaimana kita melihat dan menilainya, dengan sudut pandang apa. Kadang yang dinilai adil oleh sebagian orang, dirasa tak cukup adil buat sebagain orang lainnya. Intinya, tidak ada keadilan yang mutlak, sebab versi adil bagi tiap orang berbeda.
member
Activity: 246
Merit: 27
December 03, 2023, 10:31:39 PM
#30
Dengan asumsi yang saya sampaikan diatas, saya ingin bertanya, apa yang harus diperbaiki atau di ubah dari hukum di Indonesia agar supaya semua orang  bisa sama di mata hukum?
Orang Indonesia itu setahu ane Cerdas (bukan pintar) sehingga mempunyai kemampuan untuk memplesetkan sistem hukum seperti kelhatan benar dan sesuai dengan fakta. Jadi, kalau bisa diperbaiki dan diubah, ane yakin pendekar hukum kayak baharudin lopa, atau artidjo kausar, dll sudah mengubahnya sejak lama, tapi karena sistemnya sudah bobrok (Hukum Warisan Kolonialisme) sehingga hampir mustahil diperbaiki, kecuali Tuhan sendiri yang turun tangan.
Memang jika hukum buatan manusia seperti itu, namun jika kita kaitkan dengan hukum tuhan sudah bukan hidup didunia lagi.

Hahaha... Iya gan, untuk mencicipi hukum tuhan yang maha adil sebenarnya mudah syaratnya cuma satu, yaitu kita perlu mati dulu. Hukum di dunia sebenarnya sudah mengambil intisari dari keadilan tuhan meskipun dalam pelaksanaannya masih sangat sulit, manusia sering tergoda dengan kepentingan, subjektifitas personal, hingga suap yang jumlahnya fantastis. Mungkin jika para oknum penegak hukum bisa menjaga diri dari hal hal itu barulah hukum bisa lebih adil meskipun itu terdengar tidak manusiawi jika manusi tidak lagi tergoda dengan godaan suap dan lainnya
Iya mas kan pada dasar nya kita semua nih akan kembali lagi ke penyciptanya,kita hidup didunia hanyalah sementara.
Itulah sipat manusia yang punya sipat serakah,wah negara Indonesia sudah makmur semua kayanya angka kemiskinan itu hampir gak ada jika para penegak hukum bisa menyjaga diri dari godaan suap menyuap😅(secara otomatis tidak ada yang dirugikan).
sr. member
Activity: 1119
Merit: 206
20BET - Premium Casino & Sportsbook
December 03, 2023, 11:48:16 AM
#29

Hukum di negara ini siapa yang berkuasa dan banyak uang dialah yang berkuasa sepenuhnya, banyak politisi jika kita lihat latar belakang politisi tersebut mempunyai perusahaan besar saat tersandung kasus misalnya terkait ijin tambang dll, setelah di vonis bersalah oleh pegadilan ke esokan harinya sudah di PK kembali dengan dalih bermacam-macam dan setelah hitungan hari bisa bebas, hal lain adalah seorang memotong kayu dia miskin bisa dipenjara sampai 3 tahun lamanya, seperti sandiwara belaka dan proyek dpr hukum yang ada di indonesia, sehingga masyarakat mulai apatis terhadap penegak hukum di indonesia

Ya begitulah gan, selain faktor duit dan latarbelakang orangnya, kesadaran dan melek hukum masyarakat kalangan bawah juga masih minim sehingga mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan kasus hukum. Tapi kalo tersangkut hukum memang butuh banyak duit agar dapat bantuan hukum, sewa pengacara juga mahal dan pengacara biasanya kasih tarif berdasarkan kasusnya, jika kasusnya berat maka harga yang dipatok juga mahal. Kalau bantuan hukum yang gratisan ane gatau itu bagus atau tidak.

Saya sulit memahami kasus Jessica karena saya tidak mengikutinya, karena yang ditanyakan adalah apa pendapat  tentang hukum di Indonesia saat ini. Saya bingung mau menjawabnya, karena bicara tentang hukum , berarti bicara tentang berbagai dimensi yang ada di dalam hukum itu sendiri. Karena kalau kita membicarakan tentang hukum, mau tidak mau pasti akan membicarakan tentang banyak hal tentang kehidupan manusia dengan segala aspek hukumnya. Karena hukum itu ada atau timbul dari proses interaksi antar sesama manusia dalam kelompok masyarakat tertentu.
Jadi intinya gan? sepertinya agan lupa memberikan konklusinya  Wink
Karena di negara kita ada dua aspek hukum yaitu hukum pidana dan perdata, maka penilaian subyektif adalah pelaksana hukum di negara ini masih berajalan di garis yang benar walaupun saya juga tahu ada beberapa kasus hukum terkadang tidak sesuai dengan keputusannya tetapi secara umum hukum di negara kita masih berada pada koridor yang tepat.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
December 02, 2023, 06:29:50 AM
#28
Pada tahun 2013 ada 4 orang pengamen salah tangkap dan mereka di tuduh sebagai pelaku pembunuhan sehingga akhirnya Mahkamah Agung dalam putusan kasasinya menyatakan mereka tidak bersalah setelah mereka menjalani hukuman penjara selama 3 tahun dan mereka mengajukan tuntutan ganti rugi namun di tolak oleh negara.
Dari ini kita sudah bisa menyimpulkan bagaimana lucunya hukum di negeri ini, kalau tidak salah kasus ini menimpa remaja yang masih dalam pendidikan dan mereka ditahan selama tiga tahun harus kehilangan pendidikan mereka karena salah tangkap dari aparat. Sadisnya saat upaya banding dan ganti rugi yang mereka tuntut ditolak oleh Mahkamah Agung padahal sangat jelas putusan hukum sebelumnya karena mereka merupakan korban salah tangkap pihak Polisi.

Mungkin tidak salahnya mencoba jalur independen jika mengalami masalah hukum di Indonesia, tidak selamanya melapor ke pihak polisi atau instansi bada hukum lainnya akan membantu masalah kita malah terkadang semakin rumit dengan diminta uang saat melaporkan masalah yang kita hadapi.
Berbicara masalah hukum di Indonesia tidak akan habis habisnya, banyak tumpang tindih hukum didalamnya, terkadang jika tersandung kasus para elit hari ini ditetapkan sebagai tersangka besoknya tidak ada khabar lagi dan akhirnya lepas. Banyak drama yang tidak ada habis-habisnya. Bisa kita lihat kasus besar seperti Sambo hari ini, kini orang pasti tidak mau tau lagi akan tetapi kasusnya seakan hilang begitu saja. terlalu berbelit belit hukum di negeri ini
Pages:
Jump to: