Pages:
Author

Topic: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin (Read 971 times)

jr. member
Activity: 224
Merit: 1
kalau harus berpendidikan, saya kira iya. karena kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc. tetapi btc tidak harus bagi orang yang belajar formal, pendidikan informalpun misalkan belajar oautodidak saya kira tidak ada masalah

Benar memang yang agan katakan, tetapi memahami bitcoin tidak bisa tanpa pembimbing yang sudah benar-benar memahami tentang dunia criptocurrency (bitcoin), tanpa pendamping sulit untuk bisa, mungkin akan lama bila belajar sendiri.
newbie
Activity: 28
Merit: 0
menurut saya tidak  harus berpendidikan tinggi untuk memahami bitcoin hanya perlu keuletan dan semangat untuk mendalami dunia cryptocurrentcy.bahkan saya juga pernah mendengar dari rekan ada bitcoiner yang sukses mengembangkan bitcoin walau dia hanya lulusan SMP.saya sebagai pemula juga tidak berpendidikan tinggi saya belajar dunia crypto dari forum ini.
newbie
Activity: 81
Merit: 0
Pada dasar nya pendidikan itu sangat penting,tanpa pendidikan sedikit pun juga bukan jaminan untuk bisa mengetahui tentang mata uang digital yang sangat canggih ini, untuk memahami dan mempelajari dunia cryptocurrency butuh wawasan yang luas serta seluk beluk bitcoin mkanya  pendidikan itu wajib, jadi tanpa pendidikan kita ngak bisa baca dan nulis lalu bagai mana bisa menggerti tentang bitcoin di jaman yang serba canggih ini,di jaman era digital kita butuh pendidikan untuk mudah menuju sebuah keberhasilan.
newbie
Activity: 56
Merit: 0
Bagi saya tidak salah juga kalau memang yang berpendidikan karena lebih mudah lagi dalam menerab dan memahami tentang apa itu btc,ke ingintahuan   tentang ilmu btc itu penting mkanya butuh pendidikan,dan kita harus hargai juga yang awam ini meskipun tidak berpendidikan tinggi yg bnyak kita liat bitcoiner itu adalah merka yang awam,jadi sama sama kita berbagi dalam forum ini.
full member
Activity: 644
Merit: 100
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

yang dibutuhkan disini bukanlah ijazah yang bergelar sarjana melainkan yang dibutuhkan dalam forum ini adalah mereka yang mengetahui sedikit banyaknya mengenai mata uang Cryptocurrency, saya pikir tanpa pendidikan yang tinggi kita bisa mendapatkan ilmu mengenai perkembangan bitcoin disini.
jr. member
Activity: 238
Merit: 3
ImmVRse | Disrupting the VR industry
kalo menurut saya ya pendidikan itu penting, cuman sistem pendidikan negara kitanya saja yang masih terbilang abal" yang begitu berbeda dengan sistem pendidikan luar dan yang lebih benar tidak butuh ijazah yang penting tahu ilmunya dulu
contohnya juga orang yang menjadi trader harus tahu benar ilmu analisa dan juga keuangan dan pasti antara agan sekalian juga ada rasa keinginan untuk membuat koin sendiri dan pastinya akan belajar mengenai teknologi blockchain dan smart contract nya juga.
intinya cara pandang saja gan toh juga orang yang menjadi bounty hunter saja mesti membutuhkan ilmu analisa, management waktu, dan juga bahasa asing
newbie
Activity: 211
Merit: 0
kalau harus berpendidikan, saya kira iya. karena kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc. tetapi btc tidak harus bagi orang yang belajar formal, pendidikan informalpun misalkan belajar oautodidak saya kira tidak ada masalah
Iya saya setuju gan,kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc,karna tidak mudah menggunakan btc tanpa pengetahuan,modal awal nya ya pendidikan,klo kita tidak mempunyai pendidikan,bagaimana kita bisa belajar menggunakan btc memahaminya,dak menjalankannya

setuju banget gan, pendidikan itu memang perlu tapi rasanya tidak harus dengan pendidikan tinggi untuk bisa menyelami dunia btc dan cryptocurrency, karena pada dasarnya rajin membaca,usaha dan keingintauan yang tinggi cukup sebagai modalnya.
full member
Activity: 649
Merit: 100
Binance #SWGT and CERTIK Audited
Kenapa harus orang yang berpendidikan? sepertinya tidak gan,saya sendiri tidak punya latar belakang pendidikan yang tinggi.Saya hanya tamatan SLTA sederajat,akan tetapi kita sekarang ini di dunia cryptocurrency yang dimana semua kalangan bisa mempelajarinya asal betul-betul mau belajar.Toh di dunia pendidikan di negara kita ini juga kita tidak mempelajari yang namanya cryptocurrency.Di ibaratkan kita ini sekarang di dunia perdagangan offline,siapa saja dapat belajar jual beli barang,makanan ataupun lainnya tanpa harus punya prestasi dan pendidikan tinggi.
newbie
Activity: 182
Merit: 0
tidak harus berpendidikan, karena semua orang bisa melalukan bitcoin. kita tidak bisa melihat dari segi fisik, maupun orang berpendidikan atau tidak karena semua takdir, rezeki sudah ada yang mengatur. tentang kitanya aja bisa berusaaha lebih keras atau hanya diam saja.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Ane agak gak ngerti sih maksud tritnya,

Judulnya Neo-Imperialisme (Penjajahan Gaya Baru), di awal membahas soal ideologi dan tingkat pendidikan, kemudian di tengah bahas soal Kapitalis vs Komunis,
Diakhiri dengan statement terjun ke dunia bitcoin gak butuh pendidikan,

Gak ngerti apa hubungannya Neo-Imperialisme sama bitcoin,

Pendidikan itu penting gan, sangat penting malah, bukan cuma masalah ijasah nya. Tapi pengalaman yg diperoleh selama menjalani pendidikan. Orang yg menjalani pendidikan di universitas dan memiliki pengalaman akademis tentu memiliki pola pikir yg jauh berbeda dengan yg tidak. Tidak semua orang yg berpindidikan pandai, tapi mereka jelas berfikir dan bertindak lebih terstruktur. (Dari pada yg tidak). Dalam pendidikan sebenarnya tidak dituntut jadi orang pintar, tapi agar bisa berpikir rasional dan logis.

Selanjutnya, Bitcoin jelas jelas produk kapitalis,

Terakhir, apakah orang harus berpendidikan untuk masuk ke dunia Bitcoin?
Tentu tidak, tapi pasti ada keuntungan keuntungan yg dimiliki orang berpendidikan dibanding yg tidak, (meskipun juga ada kerugiannya). Bahkan walapun sama sama berpendidikan tentu orang yg pendidikannya lebih relevan dengan bitcoin akan memiliki keuntungan lebih,
Berpendidikan di bidang Ekonomi, Investasi, atau teknologi misalnya
newbie
Activity: 210
Merit: 0
Saya sangat sependapat dengan agan2 yg lain... Semua orang beleh menggeluti dunia crypto, tidak memandang dr segi perpendidikan atau lain sebagainya....asalkan dia mampu dan mengerti dengan internet dan komputerisasi... Terkadang orang berpendidikanpun belum tentu bisa menguasai internet dan komputerisasi.........
newbie
Activity: 100
Merit: 0
Gan , panjang banget penjabaran nya , tapi yang dipertanyakan cuma ini :" Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?"...  Grin
Saya kurang setuju jika disebut harus orang pendidikan. Lebih tepat orang yang punya pengetahuan . Orang yang punya pengetahuan belum tentu orang yang punya pendidikan .
sedikitnya orang harus punya pengetahuan tentang bitcoin baru bisa menjalankan nya. itu menurut saya.
Sependapat dengan agan, karena saya sendiri tau bitcoin malah dr kawan saya yang sedulur sikep (suku samin) yang tidak prnh sekolah. Memang aturan sukunya dilarang bersekolah tp dia bisa baca tulis belajar sendiri dari teman diluar sukunya, dan dia tau soal bitcoin ini juga diajari mahasiswa yang prnh meneliti suku samin. Jadi kesimpulannya pengetahuan apapun-termasuk bitcoin tidak hanya di dapatkan d lembaga formal saja. Dimanapun dengan siapapun bisa asal ada tekad dan kemauan.
full member
Activity: 175
Merit: 100
Bagi ane gan,, semua manusia tidak di takdirkan untuk dapat meraih kesuksesan dari dia di lahirkan hingga akhir hayatnya, ketika seseorang itu memiliki kesungguhan untuk berusaha dan berdoa walaupun dengan keadaan yang serba keterbatasan. semua manusia miliki cara masing masing untuk mendapatkan hasil yang maksimal di dunia bitcoin.
newbie
Activity: 1
Merit: 0
Yang saya ketahui tidak ada patokan harus berpendidikan tinggi untuk terjun ke dunia bitcoin, yang dibutuhkan disini adalah kegigihan dan semangat seseorang untuk belajar dan memahami tentang forum ini.
member
Activity: 279
Merit: 13
Saya sendiri disini cm sebagai lulusan sltp.menurut saya pemikiran orang berbeda2 dlam menanggapi suatu maslah.seperti thred ini pasti tanggapanya lain2.kalo menurut sya setiap ilmu itu apa tempatnnya masing.contohnya apabila seseorang punya ilmu kedokteran pasnya untuk kesehatan.apabila ilmu akuntan pasnya untuk pekerjaan akuntansi dan lain2nya masih banyak lagi.tetapi ilmu juga ada dua
1.ilmu teori(ilmu yang didapat disekolah)
2.ilmu praktek/pengalaman(yang bisa didpat dlm kehidupan sehari-hari
 Dari itu semua saya menyimpulkan keduanya tersebut harus saling berhubungan.tapi kalo orang seperti saya sekolah juga terlalu minim.untuk mengejar ketinggalan ilmu teori saya hanya dengan 1 cara yaitu rajin membaca.jadi.untuk diforum bitcoin sya rasa tidak perlu sekolah tinggi yang penting rajin membaca ilmu disini akan masuk dengan sendirinya.bagi sya ilmu yang paling berharga yaitu PENGALAMAN
member
Activity: 364
Merit: 17
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya


Kalau menurut saya memang yang berpendidikan selangkah lebih baik dalam cara berbicara,adap,sopan santun,dan punya tata krama yang baik pastinya
Tapi kalau dalam dunia bitcoin pastinya tidak menutup ruang untuk yang tidak berpendidikan,yang penting setiap orang mau belajar dan mentekuni dengan baik apa itu bitcoin.
newbie
Activity: 56
Merit: 0
Pendidikan itu sangat penting bagi kita gan,tapi untuk masuk dalam dunia crypto tidak harus orang berpendidikan yang tinggi.
Belajar bitcoin bisa secara otodidak ataupun kelompok,asal kita harus sabar dan telaten mempelajarinya.apalagi ada forum seperti ini sangatlah membantu kita untuk sharing sekaligus jadi tempat silaturahmi untuk para bitcoiner.
full member
Activity: 546
Merit: 100
menurut saya jika ingin berkecimpung di dunia crypto saya rasa tidak memandang latar belakang pendidikan , jika seseorang sudah paham dengan internet dan sudah mengerti dengan teknologi bisa saja orang itu mudah memahami dunia bitcoin, karena dengan bergabung dengan forum ini akan memberikan banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat dari pengalaman para senoir - senior di forum ini.

full member
Activity: 266
Merit: 100
Untuk menekuni bitcoin ini tidak perlu orang yang berpendidikan gan asalkan bukan orang awam saja,belajar bitcoin orang bodoh pun bisa asalkan bisa membaca,pinter dalam menggunakan android atau pun laptop kalau itu bisa berarti udah bisa belajar bitcoin
Kita melihat perkembangan bitcoin bagaimana dan belajar dari kawan kawan untuk memenuhi kriteria dalam bergabung dengan bitcoin, dan juga  di teruskan dengan menbaca dan memahami mengenai bitcoin ane sangat yakin pasti bisa asal memenuhi kriteria.
jr. member
Activity: 490
Merit: 2
kalau menurut ane gan,dalam menekuni bitcoin memang harus mempunyai ilmu yang lebih luas walaupun tidak semestinya berpendidikan formal banyak kawan yang udah sukses di bitcoin bukan para para intelektulaitasyang handal tapi yang mau menekuni serta belajar megeikuti terus arah perekembangan bitcoin dari hari kehari baik cara investasi yang benar dan trending sehingga menhasilkan apa yang diharapakan walau tidak sepenuhnya tercapai.
Pages:
Jump to: