Pages:
Author

Topic: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin - page 4. (Read 971 times)

newbie
Activity: 99
Merit: 0
Tidak semua orang yang ingin menjalankan bitcoin itu harus mempunyai pendidikan jika mereka mau berusaha, Mungkin awalnya akan terasa sulit karena tidak mempunyai pendidikan yang cukup tapi jika orang tersebut tidak pernah putus asa dalam berusaha dan mencoba pasti dia perlahan akan bisa memahami dan mengerti bitcoin ke depannya

memang yang anda katakan sepandapat dengan  saya ,karena banyak teman saya yang tidak sekolah ,bahakan tidak lulus sd ,namun dengan semangat
dia belajar dan belajar penuh ketekunan, mereka menjadi manusia pencari dollar sosial media.



jr. member
Activity: 490
Merit: 2
untuk terjun ke dunia kripto memang tidak memerlukan sebuah pendidikan yang tinggi, namun kesabaran dan ketelatenan adalah kuncinya. misal saat harga bitcoin turun, orang yang berpendidikan namun tidak memiliki kesabaran dan ketelatenan pasti sudah menyerah. padahal bitcoin bisa naik karena kripto ini memang fluktuatif. dan untuk belajar banyak seputar kripto, forum ini memang sangat lah membantu.
full member
Activity: 518
Merit: 104
Tidak semua orang yang ingin menjalankan bitcoin itu harus mempunyai pendidikan jika mereka mau berusaha, Mungkin awalnya akan terasa sulit karena tidak mempunyai pendidikan yang cukup tapi jika orang tersebut tidak pernah putus asa dalam berusaha dan mencoba pasti dia perlahan akan bisa memahami dan mengerti bitcoin ke depannya
member
Activity: 373
Merit: 11
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

dalam dunia yang semakin canggih dengan perkembangan zamannya sekarang ini tidak sangat menutup kemungkinan untuk bisa maju dan berkembang dengan cara mengikuti perkembangan zaman tersebut sama halnya dalam dunia bitcoin atau cryptocurrency ini gan semua orang bisa memahami bitcoin dengan mempelajarinya dan mengikuti setiap perkembangannya gan. jadi tidak terbatas kepada salah satu pihak atau kelompok manusia.
newbie
Activity: 104
Merit: 0
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham
.  Betul gan termasuk saya juga cuma paham  baru mepelajari yang penting kita bener bener mau belajar untuk mepelajari isi di forum ini pasti kita ga kalah dengan kepandean mereka mereka yang berpendidikan,..
member
Activity: 350
Merit: 11
Sebutan orang berpendidikan itu relatif. Apakah yang dimaksud orang berpendidikan adalah orang yang sudah menamatkan S1, S2 atau doktoral? Kalau menurut saya pengguna Bitcoin tidak harus orang yang berpendidikan tinggi. Intinya dia hanya perlu bisa mengoperasikan perangkat elektronik yang bisa terhubung dengan internet, punya sedikit basic keuangan, dan tentunya dia harus terus mencari informasi tentang perkembangan dunia, khususnya kripto currency.
full member
Activity: 532
Merit: 101
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.
benar juga itu gan, bahwa tidak semua orang mau mengambil resiko dengan berinvestasi pada bitcoin atau pun coin lainnya. karena hanya orang yang percaya terhadap dunia crypto saja yang tau resiko apa yang akan terjadi nantinya, itu semua tidak lepas dari pengalaman.
setidaknya harus hobi dulu di dunia crypto, karena kita sering salah analisa, dan hanya orang yang cinta pada trading saja yang tetap bertahan, banyak yang pusing karena sering salah analisa sehingga keluar dari dunia trading, dan biasa mereka awal mula tertarik karena melihat penghasilan yang besar, padahal dibalik itu semua ada proses yang harus dijalani
full member
Activity: 700
Merit: 100
Menurut pendapat saya pendidikan merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh manusia sebab pendidikan membawa umat manusia mencapai pada puncak peradaban dalam berkehidupan, banyak sekali manfaat dari pendidikan. Namun saya tidak mengatakan tujuan dari pendidikan itu hanya untuk memperoleh ijazah dan mudah mendapatkan pekerjaan tapi sebagai bentuk proses meciptakan manusia yang berperadaban. Dengan demikian perkembangan dunia tentu dipengaruhi juga oleh kualitas SDM yang mumpuni sehingga pada kasus sekarang saat bitcoin sudah ada di sekitar kita tentu untuk memahami itu semua juga butuh wawasan dan konsep dasar dari semua itu adalah pendidikan.
member
Activity: 392
Merit: 12
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.
benar juga itu gan, bahwa tidak semua orang mau mengambil resiko dengan berinvestasi pada bitcoin atau pun coin lainnya. karena hanya orang yang percaya terhadap dunia crypto saja yang tau resiko apa yang akan terjadi nantinya, itu semua tidak lepas dari pengalaman.
newbie
Activity: 56
Merit: 0
Bergelut dalam dunia bitcoin tidak lah harus orang yang berpendidikan tetapi hanya orang yang dapat mengerti bagaimana sistemasi bitcoin ini
member
Activity: 154
Merit: 12
Manoek81
Memang pendidikan sangat berpengaruh terhadap masa depan yang lebih baik terutama dalam hal pekerjaan, tapi tidak semua orang yang memiliki ilmu pendidikan yang tinggi itu akan sukses, masih banyak orang yang ilmunya terbatas namun mendapatkan kesuksesan yang sangat luar biasa, jadi di forum bitcoin tidak harus memiliki ilmu pendidikan yang tinggi saja gan yang bisa bermain, banyak di antara kita yang pendidikan nya terbatas namun wawasannya tinggi, menurut saya itu jauh lebih penting saat menjalankan aktifitas bitcoin.
jr. member
Activity: 72
Merit: 1
Pendidikan adalah modal pertama untuk mencari ilmu pengetahuan, pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,  ilmu pengetahuan sangat penting kalau menurut saya karena dalam kehidupan sehari2 kita memerlukan namanya ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan hidup tidak akan berarti. sebenernya untuk menjalankan bitcoin tidak harus orang yg berpendidikan, semua orang bisa menjalankannya, asal mereka tau teknologi, dan pengetahuan tentang bitcoin kalau menurut saya sih seperti itu gan.  
Benar gan pengetahuan itu penting! Setiap hal yang kita kerjakan membutuhkan pengetahuan. Pengetahuan bisa di dapat dimana saja, baik di tempat  yang formal ataupun tidak. Orang yang memiliki pengetahuan akan lebih mudah mengembangkan bakat dan mudah dalam bekerja.
full member
Activity: 490
Merit: 100
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.
Ane setuju gan, pengetahuan itu penting. Pengetahuan tidak selamanya di dapat dari bangku sekolah. Pengetahuan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari internet, buku atau berbagi pengetahuan dengan orang yang lebih berpengalaman. Namun menurut saya sekolah dapat menghadirkan legalitas. Karena banyak perusahaan ataupun lembaga yang selalu menanyakan legalitas.
pada dasarnya bitcoin ini adalah mata uang digital, yang mana harganya fluktuatif mengikuti permintaan dan penawaran, dari situ banyak yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendulang profit, dan banyak juga ico yang mengadakan bounty untuk pemasarannya, jadi semua kalangan bisa partisipasi didalamnya, dan yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan dari btc itu sendiri

bener bagts.
karena kalou menurut saya untuk partisipasi dalam dunia bitcoin itu tidak ribet dan tidak terbeban bahkan dimana saja bisa kita berkerja
tanpa harus bawak surat ini surat itu,atoupun benda lain
karena dalam dunia bitcoin yang sangat dibutuhkan itu tentang ilmu btc dan pemahaman tentang kemanjuan bitcoin untuk kedepan.
full member
Activity: 644
Merit: 100
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.
member
Activity: 238
Merit: 13
Pendidikan adalah modal pertama untuk mencari ilmu pengetahuan, pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,  ilmu pengetahuan sangat penting kalau menurut saya karena dalam kehidupan sehari2 kita memerlukan namanya ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan hidup tidak akan berarti. sebenernya untuk menjalankan bitcoin tidak harus orang yg berpendidikan, semua orang bisa menjalankannya, asal mereka tau teknologi, dan pengetahuan tentang bitcoin kalau menurut saya sih seperti itu gan.  
full member
Activity: 513
Merit: 100
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
full member
Activity: 840
Merit: 137
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Kalau menurut saya, tentang berpendidikan atau tidak.. Itu tidaklah menjadi patokan. Inti nya hanya mau belajar, dan mau tahu.. Satu lagi haus informasi.
Ada sedikit perbandingan saja mengenai berpendidikan dan tidak.
Yaitu peebedaan waktu dalam mengusai materi, contohnya menjalankan bitcoin seperti yang agan sampaikan.
Yang berpendidikan mungkin akan lebih cepat paham dari pada yang tidak punya pondasi pendidikan.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
menerut saya main bitcoin adalah skill dan dibantu oleh sedikit keberuntungan karena dalam dunia bitcoin saat ini semua orang dari disiplin ilmu bebeda terlibat, bahkan yang tidak menyenyam pendidikan pun ada dalam bitcoin ini, karana tidak disarankan untuk bergelar profesor untuk untuk menjadi master bitcoin, yang paling penting adalah bagai mana seseorang memanagenment kan waktu dan strateginya ane yakin kemudian dia akan menjadi milyarder tanpa harus berpendidikan tiggi dalam bitcoin.

trading dan investasi ga perlu bergelar profesor
master trading dunia seperti soros pun ga butuh gelar profesor
yang di butuhkan ya hanya pengalaman dan teknik dalam berinvestasi
newbie
Activity: 14
Merit: 0
Saya kagum akan kata-kata "SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN" di topik anda. Berbicara pendidikan khususnya di Indonesia sungguh sangat disesalkan dengan metode yang diterapkan dalam pembelajaran sangatlah tidak efektif, apalagi yang kita kejar dalam dunia pendidikan bukanlah sebuah ilmu yang bermanfaat, melainkan nilai semata.
Berbicara perkembangan zaman khususnya di era digital ini, kemajuan dunia bitcoin sungguh sangat pesat, tergantung bagaimana kita memanfaatkan teknologi di era digital, sedih kita lihat negeri ini mengenai paham tentang dunia bitcoin, banyak orang terlalu awam dalam menilai apa itu bitcoin, apalagi pemerintahan yang ada di Indonesia tiap waktu menyalahkan bahkan membuat berita tentang larangan memperjual belikan bitcoin, padahal dia sendiri membuat berita palsu itu hanya untuk menurunkan harga bitcoin, dan pada saat harga turun drastis, dia memanfaatkan pasar untuk membeli coin sebanyak-banyaknya, dan pada saat harga bitcoin melambung tinggi saat itulah dia mengambil keuntungan. Sungguh sangat disesali apa yang terjadi di negara kita sekarang, bukannya memberi masukan ataupun pelajaran tentang dunia cryptocurrency, melainkan memanfaatkan peluang untuk kepentingan dia pribadi.
member
Activity: 392
Merit: 12
Saya rasa tidak perlu orang yang berpendidikan. Mungkin orang yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah yang di butuhkan untuk mendalami ilmu dunia criypto. Justru dengan adanya forum ini dan kita ikut bergabung di dalam forum ini kita begitu banyak sekali ilmu dan wawasan, secara otomatis kita akan terdidik dalam tentang dunia criypto.
itu hanya permasalahan dinamis saja gan, tidak harus orang berpendidik untuk bisa berganbung di dunia cryptocurrency, ini merupakan sebuah perkembangan teknologi gan yang semua elemen masyarakat dapat merasakannya. yang terpenting mereka memiliki niat, tekun, ulet untuk mempelajari dunia crypto saya rasa modal itu cukup untuk memulai belajar. karena disini kita semua belajar, menambah pengetahuan serta wawasan global
mungkin lebih tepatnya sih, orang yang mudah dalam mengenal bitcoin dan dunia cryptocurrency adalah orang yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. karena bitcoin Cs ini adalah bagian dari perkembangan teknologi tersebut.
Pages:
Jump to: