Pages:
Author

Topic: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin - page 7. (Read 920 times)

newbie
Activity: 868
Merit: 0
menurut ane gan, PENDIDIKAN TETAPLAH PENTING, karena sekolah hanyalah salah satu cara untuk kita belajar, sedangkan masih banyak tempat pendidikan yang lainnya yang perlu kita gali, seperti keluarga lingkungan sekitar dan alam. seperti kata pepatah "tuntutlah ilmu sampai ke negri china ". sedangkan pembelajaran tentang bitcoin ini tergantung pranalar masing - masing individu gan, masalah bagaimana seseorang menerima pembelajaran baru dan atau sesuatu yang baru, berani ngaknya kita mempelajari atau bahkan terjun langsung di atas ke galauan tentang sebuah ke khawatiran akan sesuatu yang baru tersebut. CMIIW
full member
Activity: 812
Merit: 101
tidak ada syarat harus memiliki pendidikan S1,S2, S3, untuk bergabung dengan bitcoin, siapapun bisa memberikan kotribusi baik untuk bitcoin, dengan catatan mampu untuk memahamai dunia kripto dan juga bitcoin, sehingga akan mendapatkan keuntungan.

bahkan diluar sana beberapa anak yang masih berumur 16 tahun bisa menjadi milyader dengan bitcoin.

intinya adalah pengetahuan analisa dan strategi jika ingn mendapatkan keuntungan dari bitcoin.
jr. member
Activity: 266
Merit: 1
Kalau menurut saya gan, untuk kita bergabung dalam dunia digital, tidak mesti dari lulusan pendidikan sarjana asalkan kita mau belajar dalam menggunakan Bitcoin saya rasa sangat baik untuk kita semua dengan memamfaatkan ruang waktu yang sangat baik dalam dunia digital ini yang sangat berkembang di Negara Asia tentunya sangat baik sekali dalam pertumbuhan ekonomi untuk kita kedepan.
member
Activity: 756
Merit: 12
Saya pikir untuk menjalankan bisnis bitcoin ataupun bisnis apapun, Pendidikan bukanlah yang utama karena yang utama adalah niat untuk memulai. Pendidikan memang penting dalam menentukan tujuan ataupun menganalisa sesuatu tetapi adalah niat kuat untuk memahami dan mengerjakan apa yang menjadi rencana
newbie
Activity: 52
Merit: 0
Memang untuk memahami tentang dunia crypto tidak seharusnya berpendidikan tinggi, contoh banyak bitcoiner yang ada di forum ini yang tidak berpendidikan namun penghasilan mereka melebihi dari yang berpendidikan.
full member
Activity: 868
Merit: 106
ideologi di setiap negara berbeda antar satu negara dengan negara lain, dan disetiap sudut negara jelas di pengaruhi oleh suatu ideologi, ideologi indonesia adalah pancasila, posisi nya antara kapitalisme negara dan sosialisme masyarakat, ditinjau dari situ maka bitcoin akan sangat sulit berkembang  di indonesia yang artinya sistem nya ter monopoli kehendak negara, sedangkan bitcoin menggunakan ideologi kapitalisme, siapa pemilik modal dia yang berkuasa, pertanyaannya apakah bitcoin untuk orang yang berpendidikan, jawaban saya iya pastinya, karena sistem desentralisasi dan internet membutuhkan ilmu pengetahuan sekurang kurangnya dalam ilmu trading atau ilmu ekonomi dasar.
newbie
Activity: 168
Merit: 0
saya rasa sih gak harus yang berpendidikan za,,masalahnya bitcoin ini tidak terlalu susah untuk di pelajari.
jadi semua orang bisa ikut di dunia crytocurrenscy.
newbie
Activity: 224
Merit: 0
kalau menurut saya untuk menjalankan bitcoin ini harus berpendidikan, namun tidak harus berpendidikan tinggi. minimal sudah mengenyam pendidikan sekolah atau sejenisnya. karena pendidikan itu bukan hanya tentang ilmu, namun juga tentang adab, sopan santun, wawasan dan lain sebagainya. berbeda dengan pendidikan tinggi, saya rasa itu tidak perlu. karena tidak semua orang sanggup untuk membiayai pendidikan tinggi tersebut.
member
Activity: 606
Merit: 10
Just Do The Best
Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ? Tidak harus agan, siapa yang punya kemauan untuk mengenal dan mempelajari dunia bitcoin dan crypto currency lah yang akan menjadi pemenangnya. Ilmu melengkapi dan membuat terarah akan apa yang dilakukan. Banyak yang bukan tamatan jenjang pendidikan tinggi berhasil dalam mengerjakan trading bitcoin asalkan ada kemauan dan berusaha untuk belajar baik secara otodidak atau bertanya pada orang-orang berpengalaman, jadi tidak harus berpendidikan tinggi.
member
Activity: 166
Merit: 10
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Saya rasa tidak gan, dulu ada tokoh (lupa namanya) bilang : kalau kamu ingin bercinta masuklah ke universitas, kalau kau ingin pintar masuklah ke perpustakaan" tentunya perpustakaan umum yang tidak hanya mahasiswa yang boleh masuk. Ilmu tidak ganya bisa diperoleh melalui pendidikan formal menurut saya, akan lebih efektif malah melalui pengalaman, lingkungan bergaul jadi ilmu begitu masuk ke otak langsung bisa diterapkan. Dalam hal bitcoin ini jg sepertinya bisa berlaku, dari yang tadinya tidak tau apa apa kemudian mendapat masukan dari kawan mengenai bitcoin lama lama juga akan masuk juga.
full member
Activity: 392
Merit: 103
Ane rasa tidak ada korelasi antara pendidikan dengan join di bitcoin. Semua masyarakat berhak untuk join di bitcoin. Tapi ketika di vip kan ada tuntutan untuk upload ktp gan sehingga kemungkinan yang ikut 17+. Ane rasa butuh keterampilan saja untuk join di bitcoin, jika di pendidikan tentu butuh penguasaan materi. Jadi, ane rasa tidak ada korelasi antara bitcoin dan pendidikan Smiley
newbie
Activity: 29
Merit: 0
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Kalau iya, maka di sini sepertinya agan menduga ada upaya ideologis untuk membuat bitcoin hanya digunakan oleh orang-orang yang berada di kelas menengah atas saja, atau mungkin lebih tepatnya borjuis. Dalam pandangan struktural konflik, yang memang memandang adanya konflik kelas, saya rasa pasti arah pemahamannya akan ke sana.

Menurut saya makna "berpendidikan" itu harus di dekonstruksi, siapa yang mengucapkan, kepentingan apa yang dimiliki, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, term itu mensyaratkan bahwa orang yang bermain investasi di bitcoin adalah orang yang harus punya ijazah, which is kembali lagi ke fakta yang disampaikan bahwa ijazah menjadi barometer seseorang. Secara tidak langsung, ungkapan itu menunjukkan pemahaman bahwa yang boleh dan bisa investasi atau menggunakan bitcoin adalah orang-orang yang punya ijazah.

Menurut saya kurang tepat. Karena fakta sendiri sudah membuktikan, tidak semua orang yang punya ijazah paham bitcoin dan tidak semua yang paham bitcoin punya ijazah. Lebih tepatnya, semua orang yang paham bitcoin/investasi bitcoin pasti punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Ini hukum alamiah, mana mungkin orang main investasi tanpa tahu apa yang akan dia investasikan, seperti yang sudah di bilang oleh agan-agan di atas.

Sebenarnya saya lebih tertarik membahas poin-poin ideologis yang lain sih, tapi sepertinya bakal OOT.


idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih

masa lalu yang mana itu gan? menurut saya penilaian atas status sosial itu sudah ada sejak dulu pula pada umumnya, walaupun mungkin di daerah" bisa berbeda.

dan, "ideologi" dan "neo-imperialisme" itu dua hal yang berbeda gan, neo-imperalisme adalah paham ideologi, sehingga ketika gan menyebutkan ideologi jaman sekarang dan jaman dulu beda itu semestinya mengacu pada jenis-jenis ideologi, yang tidak bisa disamakan dengan neo-imperalisme. neo-imperialisme, seperti namanya adalah imperialisme gaya baru.



Menurut saya, menjalankan bitcoin itu tidak mudah, sehingga tidak semua orang menjalankannya, hanya orang-orang yang berpengetahuan dan yang ingin belajar tentang bitcoin yang bisa menjalankannya.
sr. member
Activity: 504
Merit: 260
imperialisme adalah sebuah ideologi menjajah sebuah bangsa
bitcoin bukan ingin menjajah dan ingin menguasai perekonomian sebuah negara
jadi kalau agan berpikiran seperti itu ya salah besar
sr. member
Activity: 1031
Merit: 251
bullsvsbears.io
Menurut saya tidak semua orang bisa mengerjakan apapun kalau tidak ada pendidikan begitu juga dengan saya gan, kita sebagai manusia awam butuh yang namanya pendidikan apalagi dalam dunia cryptocurrency bisa jadi akan rugi besar jika tidak berpendidikan gan.

Ya benar gan,mungkin pendidikan adalah dasar supaya bisa mengikuti alur hidup yang sekarang semakin di tuntut untuk bisa memahami sebuah technologi yang semakin canggih.

Dan saya rasa pendidikan masih menjadi segalanya untuk menentukan seperti apa keadaan kehidupan kita nantinya.

Nah dari situ barulah akan telihat perbedaan setiap individunya.
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
Menurut saya tidak semua orang bisa mengerjakan apapun kalau tidak ada pendidikan begitu juga dengan saya gan, kita sebagai manusia awam butuh yang namanya pendidikan apalagi dalam dunia cryptocurrency bisa jadi akan rugi besar jika tidak berpendidikan gan.
newbie
Activity: 20
Merit: 0
Menurut saya tidak mudah menjalankan bitcoin tidak semua orang bisa menjalankanya jadi hanya orang orang yang mempunyai pengetahuan dan orang orang yang mau belajar tentang bitcoin yang bisa menjalankanya.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Kalau iya, maka di sini sepertinya agan menduga ada upaya ideologis untuk membuat bitcoin hanya digunakan oleh orang-orang yang berada di kelas menengah atas saja, atau mungkin lebih tepatnya borjuis. Dalam pandangan struktural konflik, yang memang memandang adanya konflik kelas, saya rasa pasti arah pemahamannya akan ke sana.

Menurut saya makna "berpendidikan" itu harus di dekonstruksi, siapa yang mengucapkan, kepentingan apa yang dimiliki, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, term itu mensyaratkan bahwa orang yang bermain investasi di bitcoin adalah orang yang harus punya ijazah, which is kembali lagi ke fakta yang disampaikan bahwa ijazah menjadi barometer seseorang. Secara tidak langsung, ungkapan itu menunjukkan pemahaman bahwa yang boleh dan bisa investasi atau menggunakan bitcoin adalah orang-orang yang punya ijazah.

Menurut saya kurang tepat. Karena fakta sendiri sudah membuktikan, tidak semua orang yang punya ijazah paham bitcoin dan tidak semua yang paham bitcoin punya ijazah. Lebih tepatnya, semua orang yang paham bitcoin/investasi bitcoin pasti punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Ini hukum alamiah, mana mungkin orang main investasi tanpa tahu apa yang akan dia investasikan, seperti yang sudah di bilang oleh agan-agan di atas.

Sebenarnya saya lebih tertarik membahas poin-poin ideologis yang lain sih, tapi sepertinya bakal OOT.


idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih

masa lalu yang mana itu gan? menurut saya penilaian atas status sosial itu sudah ada sejak dulu pula pada umumnya, walaupun mungkin di daerah" bisa berbeda.

dan, "ideologi" dan "neo-imperialisme" itu dua hal yang berbeda gan, neo-imperalisme adalah paham ideologi, sehingga ketika gan menyebutkan ideologi jaman sekarang dan jaman dulu beda itu semestinya mengacu pada jenis-jenis ideologi, yang tidak bisa disamakan dengan neo-imperalisme. neo-imperialisme, seperti namanya adalah imperialisme gaya baru.

full member
Activity: 672
Merit: 104
Gan , panjang banget penjabaran nya , tapi yang dipertanyakan cuma ini :" Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?"...  Grin
Saya kurang setuju jika disebut harus orang pendidikan. Lebih tepat orang yang punya pengetahuan . Orang yang punya pengetahuan belum tentu orang yang punya pendidikan .
sedikitnya orang harus punya pengetahuan tentang bitcoin baru bisa menjalankan nya. itu menurut saya.
full member
Activity: 602
Merit: 100
Memang tidak  bisa di pungkiri jaman seperti ini dibutuhkan  pendidikan  yang membutuhkan formalitas seperti titel atau gelar yang lebih tinggi demi mendapatkan kebutuhan finansial kita yang lebih. Tetapi dengan kecanggihan teknologi seperti ini, begitu banyak jalan alternatif yang bisa kita dapatkan guna menunjang wawasan dan ilmu pendidikan kita. Seperti di forum ini contohnya, kita bisa mendapatkan begitu banyak ilmu dan pengetahuan tentang dunia cryptocurrency secara cuma-cuma, sekaligus bisa mendapatkan penghasilan finensial kita yang lebih besar di banding yang mempunyai titel atau gelar.

bagus tanggapannya gan. semua kebutuhan kita harus didasari dengan pengalaman dan pengetahuan yang tinggi. sehingga untuk mendapatkan semua itu kita membutuhkan pendidikan. misalnya memahami tentang dunia bitcoin.

idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih
member
Activity: 322
Merit: 10
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .

Saya sangat setuju dengan pendapat agan karena yang bisa jadi bitcoiner mesti orang yang bisa mengerti tentang mata uang dunia cryptocurrency,jika ingin menjadi penguna bitcoin siapa saja di bolehkah tidak mesti orang perkantoran yang pengangguran dan yang miskin di bolehkah juga yang penting tau aturan aturan nya.
Pages:
Jump to: