Ya mungkin saja token-token Ordinal ini memang mainannya orang mining supaya jaringan padat dan fee melonjak tajam yang dapat menguntungkan mereka. Hal ini juga disebabkan halving yang sudah semakin dekat, tersisa kurang lebih 67 hari lagi atau 3 bulan (antara april dan mei 2024) sehingga fokus mereka (miner) sekarang ini memining bitcoin sebanyak-banyaknya sebelum dipotong separuh (3.125 BTC) dari pada mainin token-token ordinal. Ini juga patut kita syukuri, mungkin ini saatnya untuk kalian mengkosolidasikan semua bitcoin yang ada mumpung fee saat ini stabil.
Jika dikaitkan, semenjak Ordinal launching di January 2023, pertumbuhan Global Hashrate di Jaringan Bitcoin memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan (bermula dari kisaran 150 EH/s dan sekarang berada dikisaran 550 EH/s). Jadi memang ada kemungkinan jika ada beberapa miner Bitcoin yang memang memanfaatkan situasi tersebut, namun tidak semuanya karena pada dasarnya Global Hashrate di Jaringan Bitcoin (sebelum Ordinal muncul) juga mengalami kenaikan di setiap tahunnya.Yang jelas hype Ordinal memberikan dampak yang cukup besar di jaringan Bitcoin, namun kalo mau dirunut siapa saja yang memiliki andil besar ya harus dilakukan survey secara menyeluruh
Namun, anggaplah memang ada sebagian miner yang melakukan hal tersebut, nah bagaimana jika ternyata yang mendapat block reward (block subsidy + fees) adalah miner/mining pool lain, bukankah itu malah merugikan miner tersebut?
Yups, mereka gambling dan mungkin jika terjadi hal yang demikian bikin mereka kapok dan saya harap segera menutup semua jaringan ordinal di blockchain. Btw, mengenai gambar yang mas husna share di atas saya belum paham bagaiamana maksudnya, apakah itu informasi tersebut bisa digunakan untuk melihat target fee berikutnya?, misal next block fee akan berkisar di angka tersebut, sehingga kita bisa untuk mengatur fee jika berada di antrian block tersebut.
