di tempat saya semua harga kebutuhan pokok masih normal dan isu2 harga bakal naik juga belum terdengar, namun apakah saran untuk tidka menjual gabah di kampung mas berasal dari saran para agen2? apakah para agen yang menciptakan efek domino untuk membuat harga beras benar2 naik di tahun 2023 - ngeri drama drama para agen2 sekarang ini.
Agen tentu sudah mendapat sedikit informasi tentang kenaikan beras (semoga tidak terjadi) dari distributor beras yang lebih besar.
Saran dari agen untuk kebaikan masyarakat, bukan mencari keuntungan pribadi. Kalau agen yang menciptakan efek domino mana mungkin dia memberi saran positif, tentu mereka akan membeli seluruh gabah dengan harga yang lebih tinggi.
Kalau masyarakat meningkatkan jumlah simpanan beras, itu sebenarnya imbas positif. Masyarakat menjadi lebih peduli terhadap ketahanan pangan mereka, kedepannya mereka tidak akan kesulitan meskipun resesi benar-benar terjadi. Sekalipun itu tidak terjadi, mereka tidak akan rugi, malahan mereka punya stock berlimpah untuk pangan.
Tepat, meski kami tinggal di desa yang terbilang jauh dari kota, informasi masih bisa disantap karena tekhnologi telah tembus ke seluruh pelosok desa. Saran positif dari agen setidaknya ada sedikit keterkaitan dengan isu resesi, meskipun belum pasti terjadi.
Setidaknya masyarakat sekitar saya tinggal telah melakukan antisipasi dini.
Beda hal dengan di kota, Om. Di kota isu resesi membuat banyak perusahaan yang mengurangi jumlah pekerja. Mereka mencoba untuk mengurangi beban pengeluaran perusahaan. Hasilnya, jumlah pengangguran menjadi meningkat di kota, banyak yang kehilangan sumber pencarian saat ini. Padahal, di sisi lain, harga-harga kebutuhan bahan pokok sudah naik cukup drastis.
Benar sekali Om, belum lagi kebutuhan di kota jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di desa. Kami masih bisa menikmati secangkir kopi dengan harga Rp 3000, sementara di kota harga secangkir kopi mencapai Rp 5000 atau Rp 8000.
Lapangan kerja sempit, belum lagi akibat isu resesi masyarakat semakin kehilangan pekerjaannya. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib masyarakat sekarang mas.
Mengenai harga hasil kebun yang semakin murah, ini cerita klasik (bukan baru ini saja terjadi). Contoh ketika petani panen kedelai, anehnya malah pemerintah import kedelai. Gimana harga kedelai lokal gak turun, kalau stocknya melimpah karena import dari pemerintah. Ini kan konyol, to?
Seperti yang telah dibahas diatas mas, oknum yang ada di pemerintahan lebih mementingkan diri sendiri (memperkaya diri) saat ekonomi masyarakat lagi sempit. Belum lagi sekarang hampir memasuki masa kampanye, fokus mereka akan tertuju untuk mempertahankan kursinya di parlemen. Masyarakat sudah kenyang dengan janji manis dari mereka yang tak pernah kunjung ditepati.