Resesi 2023 adalah isu yang belakangan ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Ada yang percaya kalau di 2023 dunia akan mengalami resesi, ada yang percaya tidak akan resesi, ada juga yang mengatakan kalau dunia akan resesi tapi Indonesia tidak akan terpengaruh. (wuidih hebat bener
)
Benar sekali, resesi akan selalu menjadi kutukan bagi sebagian orang yang memiliki pendapatan yang lebih rendah, karena mereka tidak akan mampu mengimbangi kenaikan harga barang dan juga bagi sebagian orang yang berpendapatan tinggi, karena sebenarnya resesi merupakan tingkat kestabilan ekonomi yang tidak berjalan bagus di kuartal tertentu.
Kita patut berbangga jika Indonesia tidak mempengaruhi terjadinya resesi. Karena jika mau jujur, program unggulan pemerintah kita dalam menghalau terjadi resesi di sektor pertanian, industri dan ekspor tidak menjadi lumbung andalan di negara kita. Namun untungnya ibu Mentri keuangan telah memastikan tidak akan berdampak resesi di tahun ini untuk negara kita (hebat benar bukan).
Sumber :[1].
Sri Mulyani Pastikan 2023 Indonesia Tidak Terkena Resesi: Insya Allah Kita Jaga Terus[2].
Analisa Pakar Ekonomi Terlepas dari kepercayaan bahwa resesi akan terjadi atau tidak, berbagai sumber sudah mulai merancang berbagai strategi untuk berjaga-jaga, salah satu strategi yang penting adalah rebalancing portfolio, dari aset yang high-risk menjadi low-risk. Aset yang high-risk akan mengalami rekt tajam ketika terjadi resesi, sehingga kalau agan memiliki proporsi aset high-risk yang tinggi, agan juga bakal ikutan rekt. Ketika banyak artikel seperti ini, seolah-olah kita sedang di-FUD oleh media mainstream, sehingga bisa saja yang tadinya resesi hanya suatu prediksi, namun menjadi kenyataan ketika cukup banyak orang memercayainya. Ingat "self-fulfiling prophecy!"
Emas dan Bitcoin merupakan salah satu aset yang bagus untuk di simpan, namun bagi sebagian orang juga harus memperhatikan resiko yang akan di timbulkan, sehingga keputusan yang di ambil telah berdasarkan pengetahuan yang benar, apalagi mempertimbangkan portofolio di saat kondisi resesi dan inflasi.
"Semakin tinggi risiko suatu investasi, biasanya return atau keuntungan yang akan kamu dapatkan juga semakin tinggi. Sebaliknya, jika risikonya rendah, keuntungan yang dihasilkan juga rendah".Untuk mengetahui lebih lanjut, mungkin kita dapat mempelajari model investasi high-risk dan low-risk, agar kita dapat menetapkan standar apa yang harus kita pilih, karena tidak semua orang siap menerima resiko, akan tetapi banyak orang yang akan senang ketika investasi menguntungkan.
Sumber :[1].
High Risk Investment: Definisi, Contoh, dan Tips Pentingnya[2].
Cek Instrumen Investasi dari Low Risk Sampai High RiskBitcoin adalah aset yang high-risk dan berkorelasi positif terhadap pasar saham, terutama IHSG yang telah ane buktikan pada bahasan
(Statistik) BTC vs S&P 500 vs IHSG. Hal ini menjadi menarik karena akan ada peluang diskon gila-gilaan ketika benar di 2023 terjadi resesi, dengan asumsi segala sesuatunya sesuai dengan "teori" di atas. Ketika agan sudah melakukan rebalancing portfolio sehingga memiliki cukup banyak cash, agan dengan mudah dapat menyerok BTC ketika bottom.
Untuk membuktikan dan menguji dampak resesi yang tidak mempengaruhi bitcoin, ada beberapa indikator penting yang dapat kita telusuri, salah satunya:
1. Covid-19
2. Perang Rusia dan Ukraina
Pengujian ini bersifat pribadi, sekali lagi asumsi pribadi saya dalam menggabungkan fakta, kita mengetahui Covid-19 telah mengancam tingkat kestabilan ekonomi dunia yang berada di ambang keruntuhan bagi seluruh negara yang ada yang di mulai pada tahun 2019 hingga tahun 2022, namun bitcoin tetap ekselen dan mencapai ATH di tahun 2021, asumsi yang ingin saya sampaikan bahwa ketahanan bitcoin dalam mempertahankan nilai dalam kondisi tersebut, meskipun terdapat koreksi dalam tahap perjalanan di masa Covid-19.
Meskipun harga crypto secara keseluruhan mengalami naik turun dalam kondisi Perang Rusia dan Ukraina, namun bitcoin lebih cenderung bergerak sideway dan tidak menunjukkan fluktuasi signifikan. Pada 28 Februari, menyusul sanksi ekonomi terhadap Rusia harga BTC meningkat secara signifikan, menciptakan candlestick bullish terbesar (15%) dalam satu tahun terakhir.
Meskipun kita juga tidak mengabaikan persentase besar, bahwa perang Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi koreksi selanjutnya untuk bitcoin, namun sekali lagi ketahanan bitcoin dalam mempertahankan nilai telah teruji dengan dua kasus besar yang pernah terjadi di tahun sebelumnya. Karena alasan inilah orang menganggap bitcoin mampu mempertahankan nilai, meskipun terdapat beberapa koreksi dasar sebelum mencapai ATH.
Akhirnya kita dapat menyimpulkan, bahwa proses perjalanan bitcoin tidak di pengaruhi oleh beberapa sebab terhadap terjadinya koreksi maupun kenaikan, karena tidak terdapat korelasi dan referensi pasti yang dapat kita simpulkan, namun hukum permintaan dan penawaran juga bagian penting dalam proses perjalanan bitcoin, setidaknya ini yang saya pelajari dan mencoba membuat asumsi dengan gabungan fakta yang terjadi.
Sumber :[1].
Bagaimana Dampak Konflik Rusia-Ukraina Terhadap Cryptocurrency?Ada rencana nyerok? Ataukah agan malah optimis hodl?
Dan sepertinya dua-duanya harus kita manfaatkan, nyerok saat kondisi harga murah dan terus HODling hingga mencapai ATH.