Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? (Read 1772 times)

full member
Activity: 1189
Merit: 107
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
September 23, 2024, 08:47:29 AM
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
Memang saya akui sulit untuk melestarikan bahasa daerah,karena surpei memperjelas dan semua orang sudah pada tau tentang ini.
Bukan soal anak muda tapi anak-anak usia dini sudah tidak diajarkan atau di latih bahasa daerah nya masing-masing,karena mungkin ini sudah beradu dengan jaman dan orang tuanya pada enggan mengajarkan tapi terkadang lingkungan disekitar juga mempengaruhi bahasa daerah.
Iya gan, Selain keengganan orang tua untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak, pengaruh lingkungan juga menjadi faktor yang membuat penggunaan bahasa daerah semakin berkurang. Padahal bahasa daerah merupakan bagian penting dari identitas dan warisan budaya suatu daerah. Upaya melestarikan bahasa daerah bisa dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, seperti mengajarkannya di sekolah atau melalui program-program komunitas. Dengan upaya bersama, bahasa daerah dapat tetap hidup dan menjadi bagian yang berharga dalam kehidupan sehari-hari.
full member
Activity: 133
Merit: 112
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Tepat sekali gan, bukan hanya terlihat keren saja gan tetapi mempelajari bahasa asing tentunya mempunyai value untuk diri kita sendiri untuk selangkah lebih maju dari orang-orang untuk bersaing untuk masa depannya sendiri. Zamanlah yang membuat orang tersebut untuk terus upgrade atau mengasah skill mereka demi memperjuangkan masa depannya yang jauh lebih baik. Dengan kita bisa menguasai bahasa asing tentunya pada saat kita melamar pekerjaan setidaknya kita mempunyai point plus. Orang tua sekarang ini lebih mendorong untuk menguasai bahasa asing di banding bahasa daerah nya itu sendiri.
member
Activity: 246
Merit: 22
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Ini bisa jadi salah satu penyebabnya juga gan, memang untuk saat ini guru yang mempelajari tentang bahasa daerah juga sudah jarang sih kebanyakan yang berkuliah itu ngambilnya jurusan-jurusan yang akademik,maka tidak heran bahasa daerah sulit dilestarikan apa lagi menerapkan nya kepada anak muda jaman sekarang.
Karena biasanya orang mikir dua kali kalau mau kuliah ambil jurusan bahasa daerah semacam Sastra Jawa dan sastra Batak, nantinya mau kerja jadi apa? Sedangkan kalau jadi guru gajinya kecil, mau jadi PNS pun hampir gaada dibuka lowongan CPNS untuk guru bahasa tersebut.

Gak bisa menyalahkan orang lain juga kalau gaada yang mau jadi guru bahasa daerah, kita sendiri pun mungkin gamau ngambil jurusan itu, peluang untuk bisa hidup dari situ sangatlah kecil, wajarnya manusia pasti mikirin urusan perut sendiri dulu.
Betul juga gan untuk saat ini jika kita mau kuliah itu memang cukup milih-milih sekali karena ini akan kembali lagi di masa dimana kita berkuliah itu tidak cukup berkuliah saja tapi juga untuk diri pribadi masing-masing untuk menjadi atau pun untuk merubah kehidupan kita menjadi lebih baik dari pada sebelumnya (untuk memperbaiki ekonomi khususnya).
newbie
Activity: 26
Merit: 0
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Ini bisa jadi salah satu penyebabnya juga gan, memang untuk saat ini guru yang mempelajari tentang bahasa daerah juga sudah jarang sih kebanyakan yang berkuliah itu ngambilnya jurusan-jurusan yang akademik,maka tidak heran bahasa daerah sulit dilestarikan apa lagi menerapkan nya kepada anak muda jaman sekarang.
Karena biasanya orang mikir dua kali kalau mau kuliah ambil jurusan bahasa daerah semacam Sastra Jawa dan sastra Batak, nantinya mau kerja jadi apa? Sedangkan kalau jadi guru gajinya kecil, mau jadi PNS pun hampir gaada dibuka lowongan CPNS untuk guru bahasa tersebut.

Gak bisa menyalahkan orang lain juga kalau gaada yang mau jadi guru bahasa daerah, kita sendiri pun mungkin gamau ngambil jurusan itu, peluang untuk bisa hidup dari situ sangatlah kecil, wajarnya manusia pasti mikirin urusan perut sendiri dulu.
member
Activity: 246
Merit: 22
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Ini bisa jadi salah satu penyebabnya juga gan, memang untuk saat ini guru yang mempelajari tentang bahasa daerah juga sudah jarang sih kebanyakan yang berkuliah itu ngambilnya jurusan-jurusan yang akademik,maka tidak heran bahasa daerah sulit dilestarikan apa lagi menerapkan nya kepada anak muda jaman sekarang.
newbie
Activity: 12
Merit: 0
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Sebenarnya tindakan orang tua yang mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing itu tidak apa-apa malah seharusnya diberikan apresiasi karena orang tua berusaha mempersiapkan anaknya untuk bisa menerima tantangan yang lebih berat di masa mendatang. Tapi sebaiknya orang tua juga ikut mengajarkan anaknya bahasa daerahnya supaya anaknya juga tidak melupakan jati dirinya dan juga bisa menggunakan bahasa daerah dengan baik.

Lagipula juga menggunakan bahasa daerahnya itu ketika dia sedang berada di daerah asalnya saja dan ketika dia sedang bersama teman-teman sedaerahnya. Jika kaum muda bisa beradaptasi dengan keadaan di sekitarnya, itu akan lebih baik untuknya karena dia bisa membawa dirinya dengan baik.
Pendapat anda benar juga ya, membiasakan bebricara bahasa daerah juga bisa membantu membiasakan kita berbicara bahasa daerah.

Dan kalau saya pikirkan lagi, misal sekalipun kita pindah daerah, kalau bisa berbahasa daerah asal kita akan membuat kita lebih cepat bergaul dengan teman sedaerah lain. Di beberapa kampus juga terdapat banyaknya paguyudan untuk mahasiswa daerah lain.

Tetapi kalau dinilai secara global, susah juga. Apalagi kalau menghadapi rasisme di suatu daerah baru, contoh saja orang yang menggunakan logat jawa dalam bahsa Indonesia akan dijadikan sumber bercandaan dan bisa membuat tidak nyaman, jadinya secara perlahan membuat orang tersebut berusaha menghilangkan logatnya dan mulai jarang berbahasa daerah karena itu.
beneran gan, kalau pakai bahasa Jawa dibilang bahasa kuli, pakai bahasa batak dibilang bahasa tukang tambal ban, bahasa padang dibilang pedagang nasi, dan banyak lainnya. Itu stereotip yang saya dengar dari kota besar seperti Jakarta, makanya banyak anak muda yang merantau disana mulai mengubah gaya bahasa mereka supaya bisa membaur, waktu pulang ke kampung logatnya sudah berbeda sama sekali dan bahasa daerahnya sudah tidak sefasih dulu.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Pendapat anda benar juga ya, membiasakan bebricara bahasa daerah juga bisa membantu membiasakan kita berbicara bahasa daerah.

Dan kalau saya pikirkan lagi, misal sekalipun kita pindah daerah, kalau bisa berbahasa daerah asal kita akan membuat kita lebih cepat bergaul dengan teman sedaerah lain. Di beberapa kampus juga terdapat banyaknya paguyudan untuk mahasiswa daerah lain.

Tetapi kalau dinilai secara global, susah juga. Apalagi kalau menghadapi rasisme di suatu daerah baru, contoh saja orang yang menggunakan logat jawa dalam bahsa Indonesia akan dijadikan sumber bercandaan dan bisa membuat tidak nyaman, jadinya secara perlahan membuat orang tersebut berusaha menghilangkan logatnya dan mulai jarang berbahasa daerah karena itu.
Membiasakan diri untuk berbicara bahasa daerah ketika kita ada di tempat asal akan membantu kita untuk memahami bahasa daerah asal kita. Kita juga bisa membantu teman-teman sedaerah supaya mereka juga mau menggunakan bahasa daerah dan tidak enggan atau malu menggunakannya.

Dengan menggunakan bahasa daerah di tempat kita tinggal bisa mempermudah kita untuk memahami pergaulan sehari-hari dan kita juga bisa lebih akrab dengan masyarakat di tempat kita tinggal. Kita tidak perlu berpikir tentang rasisme atau hal lainnya karena itu hanya akan menghambat kita untuk memahami yang terjadi di daerah tempat tinggal kita.

Kita sendiri yang menentukan kapan dan dimana kita bisa menggunakan bahasa daerah dan jika kita menemukan ada rasisme atau hal-hal seperti itu, kita bisa menjauhkan diri dari mereka.
newbie
Activity: 26
Merit: 0
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Sebenarnya tindakan orang tua yang mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing itu tidak apa-apa malah seharusnya diberikan apresiasi karena orang tua berusaha mempersiapkan anaknya untuk bisa menerima tantangan yang lebih berat di masa mendatang. Tapi sebaiknya orang tua juga ikut mengajarkan anaknya bahasa daerahnya supaya anaknya juga tidak melupakan jati dirinya dan juga bisa menggunakan bahasa daerah dengan baik.

Lagipula juga menggunakan bahasa daerahnya itu ketika dia sedang berada di daerah asalnya saja dan ketika dia sedang bersama teman-teman sedaerahnya. Jika kaum muda bisa beradaptasi dengan keadaan di sekitarnya, itu akan lebih baik untuknya karena dia bisa membawa dirinya dengan baik.
Pendapat anda benar juga ya, membiasakan bebricara bahasa daerah juga bisa membantu membiasakan kita berbicara bahasa daerah.

Dan kalau saya pikirkan lagi, misal sekalipun kita pindah daerah, kalau bisa berbahasa daerah asal kita akan membuat kita lebih cepat bergaul dengan teman sedaerah lain. Di beberapa kampus juga terdapat banyaknya paguyudan untuk mahasiswa daerah lain.

Tetapi kalau dinilai secara global, susah juga. Apalagi kalau menghadapi rasisme di suatu daerah baru, contoh saja orang yang menggunakan logat jawa dalam bahsa Indonesia akan dijadikan sumber bercandaan dan bisa membuat tidak nyaman, jadinya secara perlahan membuat orang tersebut berusaha menghilangkan logatnya dan mulai jarang berbahasa daerah karena itu.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
Sebenarnya tindakan orang tua yang mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing itu tidak apa-apa malah seharusnya diberikan apresiasi karena orang tua berusaha mempersiapkan anaknya untuk bisa menerima tantangan yang lebih berat di masa mendatang. Tapi sebaiknya orang tua juga ikut mengajarkan anaknya bahasa daerahnya supaya anaknya juga tidak melupakan jati dirinya dan juga bisa menggunakan bahasa daerah dengan baik.

Lagipula juga menggunakan bahasa daerahnya itu ketika dia sedang berada di daerah asalnya saja dan ketika dia sedang bersama teman-teman sedaerahnya. Jika kaum muda bisa beradaptasi dengan keadaan di sekitarnya, itu akan lebih baik untuknya karena dia bisa membawa dirinya dengan baik.
member
Activity: 250
Merit: 18
Semakin enggan nya mereka berbahasa daerah ya karena tidak dibiasakan sedari kecil, padahal itu istilahnya bahasa ibu, sayang kalo ga sampe dilestariin. Banyak kaum muda yang tinggal di kota-kota besar di mana bahasa daerah mungkin tidak sepopuler atau seumum seperti di daerah asal mereka. Dengan berada di lingkungan perkotaan yang kosmopolitan, mereka cenderung lebih menggunakan bahasa resmi atau bahasa Inggris dalam interaksi sehari-hari.
Memang seperti itu kenyataanya gan ini sudah bukan rahasia umum lagi,apa lagi  untuk saat ini bahasa Indonesia memang di paling utama kebanding bahasa daerah setau saya di mata pelajaran di sekolah ternyata bahasa daerah sudah tidak ada jika ada pun pelajaran bahasa daerah semisal pelajaran bahasa Sunda ternyata pelajaran bahasa sunda ini sudah tidak dipelajari lagi entah alasan nya apa entah tidak ada guru nya atau apa lah alasan tidak masuk diakal.

Di satu sisi di zaman seperti sekarang dimana akses kemana saja ke seluruh dunia menjadi tidak terbatas dengan adanya sosial media maka kebutuhan bahasa Inggris akan semakin dituntut yang mana itulah yang membuat anak-anak di kota besar menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Indonesia. Bahasa daerah semakin menghilang karena memang penggunaan bahasa daerah membuat interaksi jadi terbatas. Ane rasa bahasa daerah memang sangat perlu untuk dilestarikan. Misal dengan memberikan satu hari khusus di sekolah dimana anak-anak dan guru wajib berbicara bahasa daerah.
Iya seperti itu juga gan ini masalah salah satu nya bisa jadi adalah paktor tuntutan yang mana jika begitu menguasai bahasa daerah takut nya jika kita berbinycang dengan orang yang tidak mengerti bahasa daerah yang kita kuasai,jadi ya kita juga harus bisa menyesuaikan orang lain .
Nahhhnh...ini bisa jadi anjuran untuk guru-guru di sekolah agar bahasa daerah tetap terlestarikan.
newbie
Activity: 26
Merit: 0
Penyebab utama atau punahnya suatu bahasa adalah hilangnya penutur asli bahasa tersebut, mengingat semakin berkembangnya zaman banyak anak muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa asing yang dianggap lebih keren dan ini juga didukung banyaknya keinginan anak muda yang ingin bisa masuk terhadap pergaulan yang mungkin tidak menggunakan bahasa daerah sama sekali. Terlebih banyak orangtua sekarang mulai mendorong anaknya untuk mempelajari bahasa asing degan alasan lebih luasnya kesempatan bekerja di masa mendatang yang menggunakan bahsa tersebut, misalnya Inggris dan Mandarin.
legendary
Activity: 1204
Merit: 1005
perlahan bahasa daerah sudah mulai ditinggalkan, dan orang-orang terutama generasi milenial dan generasi Z sudah mulai enggan untuk menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya, karena seringkali dianggap katro dan hinaan lainnya. Dan mengutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, yang jika dikalkulasikan bahwa setiadaknya ada 24 bahasa daerah yang sudah tidak ada lagi penuturnya atau orang yang melestarikannya.

Faktor lainnya yang membuat anak muda menjadi enggan berbahasa daerah itu tentunya tidak terlepas dari pengaruh bahasa indonesia menjadi bahasa nasional, serta bahasa asing. dan bahkan sesorang lebih nyaman menggunakan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Dan jika hal ini terus berlanjut maka satu persatu bahasa daerah akan punah dan tidak adalagi penuturnya. Dan untuk mecegah hal itu terjadi, tentunya peranan dari kedua belah pihak, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri sangat diperlukan. Di mana pemerintah melestarikan bahasa daerah melalui pendidikan formal dan masyarakat memalui kehidupan sehari-hari.


newbie
Activity: 24
Merit: 1
Menurut saya, penyebab utama dari semakin banyaknya anak muda yang enggan berbahasa daerah adalah karena dua faktor.


Di era modern seperti sekarang memang tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi Asimilasi budaya dan pencampuran dari berbagai daerah sehingga semakin memudarkan budaya lokal. Ini memang tidak bisa dicegah. Berharap anak muda akan selalu dalam bahasa daerah dan berbudaya lokal cukup sulit di era globalisasi sekarang. Karena itu penting untuk menekankan edukasi terkait budaya maupun bahasa lokal dan memasukkan budaya dan bahasa daerah sebagai aset yang dilestarikan.
Tapi mau bagaimana lagi, budaya memang selalu akan berubah, tidak bisa mempertahankan budaya yang sama terus-menerus, karena budaya asli Indonesia kita pun juga banyak dipengaruhi oleh budaya lain seperti India dan Arab melalui jalur perdagangan di masa lampau. Di masa depan pun budaya yang kita kenal sekarang pasti akan berubah, sekarang kita cuma bisa memilah dan memilih budaya mana yang akan kita serap kedalam budaya lokal kita, yang tentunya harus membawa manfaat positif bagi orang banya.

Karena memang sudah aturannya bahwa budaya itu adalah sesuatu yang dinamis, bukan hal yang absolut atau mutlak. Menolak perubahan bisa saja berarti menolak kemajuan dan akan berdampak negatif bagi negara kita. Kita sendiri pasti pernah berpikir ada beberapa kebiasaan lokal kita yang dianggap tidak masuk akal/merepotkan/kurang bermanfaat/ dan harus ditinggalkan.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 294
www.licx.io
Menurut saya, penyebab utama dari semakin banyaknya anak muda yang enggan berbahasa daerah adalah karena dua faktor.


Di era modern seperti sekarang memang tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi Asimilasi budaya dan pencampuran dari berbagai daerah sehingga semakin memudarkan budaya lokal. Ini memang tidak bisa dicegah. Berharap anak muda akan selalu dalam bahasa daerah dan berbudaya lokal cukup sulit di era globalisasi sekarang. Karena itu penting untuk menekankan edukasi terkait budaya maupun bahasa lokal dan memasukkan budaya dan bahasa daerah sebagai aset yang dilestarikan.
Pengaruh teknologi dan globalisasi yang membuat manusia semakin bebas untuk berinteraksi memang membuat setiap warisan lokal seperti bahasa semakin ditinggalkan oleh kaum muda sekarang. Satu sisi memang cukup menyedihkan tetapi lingkungan selalu menuntut dengan sangat keras. Menurut saya memang cukup bagus andai kaum muda itu mampu menguasai beberapa bahasa dunia  tetapi akan lebih baik pula jika mereka juga bisa bertutur dengan bahasa lokal ketika berinteraksi dengan teman didaerahnya juga. Saya pikir pemerintah daerah harus serius melihat fenomena sekarang ini dan tentu saja mereka harus memperkuat itu dengan perda serta bisa bekerjasama dengan sekolah-sekolah agar bisa memberikan ruang edukasi untuk kegiatan bahasa lokal.
sr. member
Activity: 1512
Merit: 397
PredX - AI-Powered Prediction Market
Menurut saya, penyebab utama dari semakin banyaknya anak muda yang enggan berbahasa daerah adalah karena dua faktor.


Di era modern seperti sekarang memang tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi Asimilasi budaya dan pencampuran dari berbagai daerah sehingga semakin memudarkan budaya lokal. Ini memang tidak bisa dicegah. Berharap anak muda akan selalu dalam bahasa daerah dan berbudaya lokal cukup sulit di era globalisasi sekarang. Karena itu penting untuk menekankan edukasi terkait budaya maupun bahasa lokal dan memasukkan budaya dan bahasa daerah sebagai aset yang dilestarikan.
full member
Activity: 641
Merit: 106
Masalah kepunahan bahasa daerah memang sangat serius, dan solusi untuk mencegahnya harus melibatkan berbagai aspek. Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah:

1. **Pendidikan dan Pengajaran**:
   - **Kurikulumnya**: Mengintegrasikan bahasa daerah dalam kurikulum sekolah, baik sebagai mata pelajaran atau sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler. Ini membantu generasi muda untuk belajar dan menggunakan bahasa daerah.
   - **Pelatihan Guru**: Menyediakan pelatihan bagi guru-guru untuk mengajarkan bahasa daerah secara efektif.

2. **Dokumentasi dan Pengembangan Sumber Daya**:
   - **Pencatatan dan Dokumentasi**: Mengumpulkan dan mendokumentasikan bahasa daerah melalui kamus, buku tata bahasa, dan media digital. Ini akan menjadi referensi penting bagi penelitian dan pembelajaran di masa depan.
   - **Media dan Teknologi**: Menggunakan teknologi untuk membuat aplikasi, situs web, dan media sosial yang mendukung penggunaan bahasa daerah. Misalnya, membuat aplikasi pembelajaran bahasa daerah atau film dan program TV dalam bahasa daerah.

3. **Promosi dan Kesadaran**:
   - **Kampanye Kesadaran**: Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bahasa daerah dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
   - **Penggunaan Sehari-hari**: Mendorong penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan keluarga dan komunitas.

4. **Dukungan Pemerintah**:
   - **Kebijakan dan Regulasi**: Mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pelestarian bahasa daerah, termasuk alokasi dana untuk program-program pelestarian bahasa.
   - **Kerjasama dengan Komunitas**: Bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan lembaga budaya untuk mendukung program pelestarian bahasa.

5. **Partisipasi Komunitas**:
   - **Keterlibatan Komunitas**: Mendorong partisipasi aktif dari komunitas lokal dalam inisiatif pelestarian bahasa. Ini bisa meliputi penyelenggaraan festival bahasa, workshop, dan kegiatan komunitas lainnya.
   - **Transmisi Antar Generasi**: Mengedukasi orang tua dan keluarga tentang pentingnya mentransmisikan bahasa kepada anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk menggunakan bahasa daerah di rumah.

6. **Pengembangan Ekonomi**:
   - **Nilai Ekonomi**: Menciptakan insentif ekonomi untuk penggunaan bahasa daerah, seperti mempromosikan produk dan layanan yang menggunakan bahasa daerah dalam branding atau pemasaran.

Dengan kombinasi pendekatan-pendekatan ini, diharapkan kita dapat memperlambat laju kepunahan bahasa daerah dan menjaga keberagaman budaya serta warisan linguistik yang ada.
newbie
Activity: 24
Merit: 1
Menurut saya, penyebab utama dari semakin banyaknya anak muda yang enggan berbahasa daerah adalah karena dua faktor.

1. Globalisasi, pengaruh modernisasi terutama teknologi dan hiburan membuat anak muda melihat bahasa asing sebagai hal yang lebih keren dan menganggap bahasa daerha sebagai bahasa yang tidak gaul bahkan cenderung terbelakang (seperti ada ejekan jamet dan jawir terhadap orang yang memiliki logat Jawa kental)

2. Asimilasi budaya, banyaknya pencampuran budaya satu dengan yang lain membuat budaya asli suatu suku mulai tercampur dan membentuk budaya baru atau bahkan ditinggalkan sama sekali, dalam hal ini bahasa juga merupakan produk dari budaya.
hero member
Activity: 2912
Merit: 556
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
~snip~
Harus di akui bahwa saat ini banyak orang yang enggan berbahasa daerah, tidak hanya pemuda saja, tetapi juga berlaku pada seluruh lapisan umur. Sementara disisi lain, kita juga harus bersyukur sebab masih banyak juga orang yang senang memakai bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari, namun untuk wilayah perkotaan bahasa daerah sudah tergantikan dengan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Menurut saya itu itu tidak masalah, sebab ketika mereka kembali ke daerah masing-masing dan berbaur kembali dengan lingkungannya, setiap orang sepertinya akan kembali menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Namun saya merasa khawatir dengan orang Indonesia yang gemar mengadopsi bahasa asing seperti bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari, yang lebih parah adalah mencampur adukkan keduanya ketika berbicara. Entah untuk sekedar mencari sensasi atau ingin menunjukkan kelebihannya, yang jelas saat ini banyak kita lihat di setiap lapisan masyarakat mempraktekkannya. Saya mengakui bahwa bahasa asing itu sangat penting, tetapi kita harus bangga dengan bahasa sendiri, supaya kita tidak kehilangan identitas.
Itu dia Mas situasi dan kondisi yang terjadi saat ini dimana mereka sepertinya merasa nyaman dalam menggunakan bahasa asing dan bukannya menunjukkan bahasanya sendiri baik bahasa Indonesia ataupun bahasa daerahnya. Mungkin mereka ikut-ikutan latah menggunakan bahasa asing itu dikarenakan dalam pergaulannya juga menggunakan bahasa asing. Padahal menggunakan bahasa Indonesia di lingkungan yang bukan berasal dari daerahnya ataupun di daerahnya juga tidak apa-apa. Tapi sebaiknya kita juga menggunakan bahasa daerah ketika kita kembali ke daerah asal kita.

Entah apa alasan mereka yang enggan berbahasa daerah dan sebaiknya mereka mau mencoba dan mulai menggunakan bahasa daerah. Itu untuk menunjukkan identitas kita sebagai orang Indonesia yang memiliki beragam bahasa daerah. Kita harus bangga dengan bahasa sendiri. Semoga saja akan ada lebih banyak kaum muda yang masih tetap menggunakan bahasa Indonesia dan daerah.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_

Bahasa daerah jangan sampe ilang sih kalo bisa, karena itu kan ciri khas tiap daerah penting banget untuk menjaga keberagaman budaya di Indonesia. Tinggal kita meletakan di tempat yang tepat aja, misalkan bersama kawan atau pas nongkrong.
Untuk hal ini saya pikir tergantung dari dimana anda tinggal juga mas. Kalo memang kita tinggal di kota besar / di pusat kota maka sudah pasti situasinya akan sangat sulit untuk menemukan bahasa daerah ketika tinggal disana karena memang seperti yang dibahas beberapa orang disini terkadang bahasa daerah terutama ketika berada di kota besar itu dianggap sebagai kuno dan kampungan. Tetapi ketika kita berada di wilayah yang masih kental dengan budayanya meskipun ada segelintir orang yang memang menggunakan bahasa yang lebih modern dimana mereka selalu menjadikan bahasa Indonesia sebagai pokok bahasa sehari-hari tetapi akan lebih banyak orang melakukannya dengan bahasa daerah karena memang terkadang untuk orang kampung ketika memakai bahasa Indonesia atau Inggris di tengah hirup pikuk pedesaan itu terkadang dianggap konyol walaupun kita masih mendengar bahasa itu sebagai selingan saja Cheesy. Bukan berarti dalam hal ini mereka tidak menghargai bahasa Indonesia karena bagaimanapun juga itu adalah bahasa resmi negara kita tetapi penempatan nya hanya akan berada di level yang lebih formal saja tidak digunakan sehari-hari.

Saya merasakan hal itu sekarang karena memang tidak bisa dipungkiri saya  masih berada di kampung yang bahkan bisa dikatakan pedalaman sehingga bahasa lokal masih menjadi bahasa yang pasti ada, tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya hal seperti ini akan terkesan sulit untuk di dengar ketika kita berada di wilayah atau daerah yang memang sudah dianggap sebagai kota.
sr. member
Activity: 1512
Merit: 397
PredX - AI-Powered Prediction Market
Semakin enggan nya mereka berbahasa daerah ya karena tidak dibiasakan sedari kecil, padahal itu istilahnya bahasa ibu, sayang kalo ga sampe dilestariin. Banyak kaum muda yang tinggal di kota-kota besar di mana bahasa daerah mungkin tidak sepopuler atau seumum seperti di daerah asal mereka. Dengan berada di lingkungan perkotaan yang kosmopolitan, mereka cenderung lebih menggunakan bahasa resmi atau bahasa Inggris dalam interaksi sehari-hari.
Memang seperti itu kenyataanya gan ini sudah bukan rahasia umum lagi,apa lagi  untuk saat ini bahasa Indonesia memang di paling utama kebanding bahasa daerah setau saya di mata pelajaran di sekolah ternyata bahasa daerah sudah tidak ada jika ada pun pelajaran bahasa daerah semisal pelajaran bahasa Sunda ternyata pelajaran bahasa sunda ini sudah tidak dipelajari lagi entah alasan nya apa entah tidak ada guru nya atau apa lah alasan tidak masuk diakal.

Di satu sisi di zaman seperti sekarang dimana akses kemana saja ke seluruh dunia menjadi tidak terbatas dengan adanya sosial media maka kebutuhan bahasa Inggris akan semakin dituntut yang mana itulah yang membuat anak-anak di kota besar menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Indonesia. Bahasa daerah semakin menghilang karena memang penggunaan bahasa daerah membuat interaksi jadi terbatas. Ane rasa bahasa daerah memang sangat perlu untuk dilestarikan. Misal dengan memberikan satu hari khusus di sekolah dimana anak-anak dan guru wajib berbicara bahasa daerah.
Pages:
Jump to: