Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? (Read 1119 times)

member
Activity: 154
Merit: 17
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
Betul sekali memang untuk saat ini masyarakat yang asalnya dari kampung yang melekat dengan bahasa daerah nya,entah lah,emang sejak pindah ke kota mereka-mereka tidak menggunakan bahasa daerah untuk berinteraksi,terkecuali ber bicara dengan orang yang berasal dari kampung juga bisa jadi mereka menggunakan bahasa daerah nya.
Karen untuk berbicara dengan orang kota tidak memungkin kan juga kan berbahasa daerah itu akan membuat orang kota ke binggung untuk menjawab nya, terkecuali juga dia bisa dan mengerti bahasa daerah kita .

Iya bisa di katakan memang ini sudah era moderen sih menurut saya,karena untuk saat ini bahasa yang mendunia yang harus diwajibkan bisa itu bahasa Inggris udah pasti nya,maka dari itu orang - orang yang punya uang nya banyak menyekolahkan anak-anaknya nya di sekolah internasional yang mana sudah banyak dibekali dengan ilmu-ilmu yang baik untuk si anak terutama tentang bahasa.
member
Activity: 154
Merit: 17
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
Betul sekali memang untuk saat ini masyarakat yang asalnya dari kampung yang melekat dengan bahasa daerah nya,entah lah,emang sejak pindah ke kota mereka-mereka tidak menggunakan bahasa daerah untuk berinteraksi,terkecuali ber bicara dengan orang yang berasal dari kampung juga bisa jadi mereka menggunakan bahasa daerah nya.
Karen untuk berbicara dengan orang kota tidak memungkin kan juga kan berbahasa daerah itu akan membuat orang kota ke binggung untuk menjawab nya, terkecuali juga dia bisa dan mengerti bahasa daerah kita .

Iya bisa di katakan memang ini sudah era moderen sih menurut saya,karena untuk saat ini bahasa yang mendunia yang harus diwajibkan bisa itu bahasa Inggris udah pasti nya,maka dari itu orang - orang yang punya uang nya banyak menyekolahkan anak-anaknya nya di sekolah internasional yang mana sudah banyak dibekali dengan ilmu-ilmu yang baik untuk si anak terutama tentang bahasa.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 294
Vave.com - Crypto Casino
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.

saya memiliki orang tua yang berasal dari kampung, dan kedua orang tua saya sering berbicara bahasa daerah pada saya, tujuannya untuk membuat saya mengerti dengan bahasa daerah kami, namun di saat itu saya berpikir bahasa daerah adalah hal yang kolot, terlihat kampungan maka itu saya tidak terlalu antusias dalam memahami bahsa daerah kami (sekarang sedikit nyesal sih)

bahasa daerah itu bagus untuk generasi muda, sehingga budaya lokal terus terjaga dan lestari, tidak di geser oleh budaya barat yang perlahan lahan mulai mempengaruhi warga pada umumnya.
Aneh-aneh saja pemikiran beberapa kalangan orang sekarang ini yang menyatakan bahwa bahasa daerah itu kolot dan kampungan. Menurut saya bahasa daerah merupakan salah satu aset yang mesti dilestarikan apalagi negara juga sangat menghargai dan mengakui bahasa daerah itu sendiri.

Saya pikir pengaruh global sangat mempengaruhi pergeseran budaya dan saya pikir hal demikian sangat disayangkan. Sekarang sudah saatnya dilingkungan sekolah untuk menerapkan kembali mata pelajaran bahasa daerah agar generasi sekarang tau tentang bahasa dan budaya di daerahnya sendiri.
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.

saya memiliki orang tua yang berasal dari kampung, dan kedua orang tua saya sering berbicara bahasa daerah pada saya, tujuannya untuk membuat saya mengerti dengan bahasa daerah kami, namun di saat itu saya berpikir bahasa daerah adalah hal yang kolot, terlihat kampungan maka itu saya tidak terlalu antusias dalam memahami bahsa daerah kami (sekarang sedikit nyesal sih)

bahasa daerah itu bagus untuk generasi muda, sehingga budaya lokal terus terjaga dan lestari, tidak di geser oleh budaya barat yang perlahan lahan mulai mempengaruhi warga pada umumnya.
jr. member
Activity: 5
Merit: 0
Mungkin sebenarnya bukan enggan gan tapi emang tidak diajarkan sejak kecil jadi mau memulai berbahasa daerah nggak ada ketertarikan. Sekarang banyak orangtua yang berbicara dengan anaknya hanya dengan bahasa Indonesia saja malah banyak juga masyarakat perkotaan mengajarkan anaknya bahasa Inggris dan menganggap bahasa daerah sudah tidak penting lagi, mungkin dampak dari era modern.

Kalau solusinya sebenarnya sudah banyak dilakukan tetapi masih kurang efektif. Seperti dari membuat festival-festival seru salah satu contoh festival aksara lontaraq atau festival tunas bahasa yang pelaksanaannya melibatkan banyak pegiat bahasa daerah, budayawan, akademis hingga lembaga pemerintah. Atau mungkin bisa membuat video-video kreatif di media sosial juga bisa dilakukan gan. Tetapi yang jelas anak anak muda harus mau menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari, dengan begitu secara perlahan penggunaan bahasa akan mulai digunakan lagi.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
Ya sama, dulu ketika kakak dan ane masih tinggal di lampung, keponakan ane dapat pelajaran muatan lokal, yaitu bahasa lampung, akan tetapi karena kami perantauan, dan tidak bisa sama sekali bahasa lampung sehingga ketika dapat PR dan harus dikerjakan saat itu juga kami bingung, bahkan keponakan ane nanya ke ane yang sama sekali tidak tahu bagaimana menulis dan membaca abjad lampung. Jadinya serba salah, di satu sisi bagus, namun di sisi lain mereka susah untuk mengimplementasikannya di rumah jika orang di rumah tersebut orang datangan atau perantauan, bukan asli penduduk lokal. Di rumah pun sehari-hari kami memakai bahasa daerah asal kami, termasuk juga keponakan ane, jarang sih bahasa lokal di sana atau bahasa indonesia.
Ane ga tahu bagaimana peraturan sekolah zaman itu tetapi ane merasa muatan lokal yang berisi pelajaran bahasa daerah sebenarnya akan sangat membantu melestarikan bahasa daerah di tengah arus globalisasi dan krisis indentitas yang dialami anak-anak muda sehingga lebih memilih dan menerima budaya luar sebagai bagian dari kesehariannya dia. Ngomong-ngomong ane ga pernah mendapatkan pr di muatan lokal. Karena waktu itu guru ane bilang ini untuk melestarikan dan mengenalkan bahasa daerah, bukan ajang bagus-bagusan nilai kayak pelajaran matematika dan kimia.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
Ya sama, dulu ketika kakak dan ane masih tinggal di lampung, keponakan ane dapat pelajaran muatan lokal, yaitu bahasa lampung, akan tetapi karena kami perantauan, dan tidak bisa sama sekali bahasa lampung sehingga ketika dapat PR dan harus dikerjakan saat itu juga kami bingung, bahkan keponakan ane nanya ke ane yang sama sekali tidak tahu bagaimana menulis dan membaca abjad lampung. Jadinya serba salah, di satu sisi bagus, namun di sisi lain mereka susah untuk mengimplementasikannya di rumah jika orang di rumah tersebut orang datangan atau perantauan, bukan asli penduduk lokal. Di rumah pun sehari-hari kami memakai bahasa daerah asal kami, termasuk juga keponakan ane, jarang sih bahasa lokal di sana atau bahasa indonesia.
member
Activity: 153
Merit: 14
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.
Saya perhatikan bahasa Indonesia sering digunakan disetiap tempat atau daerah-daerah yang pada umum nya mereka (contoh orang Sunda) mengajarkan anaknya menggunakan bahasa Indonesia, ya mungkin bahasa daerah terutama sunda kebanyakan pada ngomong kasar meskipun banyak bahasa halus lemah lembutnya, namun kebanyakan mereka malah ngomong kasar, jadi wajar jika orang tua nya mengajar kan bahasa Indonesia sejak dini, karena orang tuanya tidak mau anaknya terbawa ngomong Sunda yang kasar. Mungkin bukan hanya bahasa Sunda saja, saya rasa selain bahasa Indonesia kebanyakan bahasa kasar-kasar jadi mereka memilih bahasa Indonesia dikarenakan jarang sekali ngomong kasar. Ya terkecuali bahasa Indonesia yang di campur seperti betawi Grin.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.

Karena itulah peran dari orang tua sangat penting disini dalam menjaga kelestarian bahasa daerah masing-masing. Jika dimasukkan dalam kurikulum sekolah tentu itu tidak mungkin karena ragam bahasa dan budaya seperti yang anda katakan. Dulu di tempat ane ada yang namanya mulok alias muatan lokal. Dimana itu sejenis kurikulum tapi yang lokal. Ane lupa lupa ingat karena itu pas ane sd. Dan di mulok itu ada diajarkan bahasa dan budaya lokal daerah ane. Sebenarnya ini cara yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah akan tetapi jika orangtua di rumah tidak mempunyai peran, seperti lebih sering memakai bahasa indonesia maka ane yakin si anak tersebut juga bakal enggan buat berbahasa daerah.
sr. member
Activity: 1638
Merit: 330
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
Untuk saat ini hanya lingkungan dan peran orang tua yang bisa untuk tetap menjaga dan mengajarkan anaknya untuk tetap menggunkan bahasa daerah ataupun mempelajarinya karena jika berharap untuk di masukkan dalam kurikulum sekolah saya pikir sudah tidak mungkin lagi karena Indonesia memiliki ragam bahasa dan Budaya sehingga kita juga harus saling menghargai untuk orang orang yang bukan dareah tersebut ataupun orang orang suku yang berbeda.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Keberagaman di negara kita merupakan kekuatan dan itu sebabnya negara kita begitu kuat dan besar hingga saat ini. Bahasa, budaya, suku dan agama merupakan kemajemukan yang ada dan ini perlu dirawat agar terus hidup di dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Cinta tanah air merupakan kecintaan terhadap perbedaan dan seharunya ini perlu dijaga agar tidak hilang, karena ketika masyarakat bisa saling menghargai maka semuanya berjalan dengan baik.

Saat ini saya pikir perkataan seperti itu hanya menjadi sebuah kiasan saja karena banyak sekali yang mengatakan bahwa kita harus menjaga budaya, bahasa dan lain-lain tetapi pada akhirnya mereka yang mengatakan hal itu terkadang tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi dalam krisis budaya yang kita alami sekarang.

Meskipun memang tidak semua seperti itu tetapi mayoritas masyarakat sekarang termasuk mungkin saya sendiri berada di dalamnya adalah salah satu orang yang justru perlahan meninggalkan budaya yang kita miliki dari segi adat, budaya dan bahasa karena pengikisan seperti ini terus terjadi dan keinginan kita dalam melestarikan budaya semakin mengikis seiring perkembangan zaman.

Kita bisa ambil contoh sekarang dimana beberapa tahun lalu ketika saya masih kecil di daerah yang saya tempati sekarang masih banyak anak-anak yang memainkan pertandingan atau kesenian daerah tetapi saat ini hal itu sudah tidak terlihat, selain itu dari segi bahasa saja atau dari contoh kecil saja nama anak kita bahkan sudah meninggalkan nama daerah dan menggantinya dengan nama yang lebih modern dan terkesan ke barat-barat an karena dianggap tidak gaul dan secara sadar atau tidak itu sudah menjadi pengikisan dalam budaya yang dimiliki sehingga kita tidak bisa munafik bahwa kita sendiri juga lah yang merusak dan mulai mengikis budaya yang kita miliki dan itu semakin terbawa kepada anak cucu kita pada akhirnya.
hero member
Activity: 1050
Merit: 587
Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
Rumah adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar, dan orang tua mengambil peran penting disana, selain mereka harus menjadi orang tua yang merawat dan memastikan semua kebutuhannya terpenuhi, mereka juga harus bisa menjadi seorang guru untuk anak anaknya.
Mengajari mereka bahasa daerah memang perlu dilakukan sejak kecil, namun masalahnya sekarang saya melihat  mereka mulai melupakannya. Orang tua lebih mengedepankan mengajari  mereka dengan bahasa resmi sehingga mereka melupakan bahasa daerahnya sendiri. Itu tidak salah, namun alangkah lebih baik memang mengajarinya keduanya, tetapi harus dengan bahasa yang baik dan benar.
Jadi saya sepakat peran orang tua sangatlah penting untuk pendidikan anak anaknya, terutama dalam mengajari bahasa daerah.
full member
Activity: 1444
Merit: 156
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
memang sudah seharusnya orang tua mendorong anak anak sekarang ini untuk berbahasa daerah tujuannya agar bahasa daerah yang di miliki bisa tetap lestari dan tidak hilang begitu saja

namun perhatian pemerintah lebih harus besar terhadap ini, mereka wajib memasukkan kurikulum berbahasa daerah ke dalam mata pelajaran sebenarnya, jadi pemerintah di libatkan dalam menjaga kelestarian bahasa daerah
newbie
Activity: 11
Merit: 2

Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Tapi sekarang ini memang hampir semua orang tua langsung mengajari anaknya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Secara umum memang cukup bagus bagi sang anak karena mereka akan lebih mudah dalam beradaptasi dan menerima materi yang disampaikan di sekolah. Hanya saja jika semua anak menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian maka akan lama kelamaan akan menghilangkan bahasa daerah yang juga cukup penting untuk dilestarikan. Dalam konteks ini, selain orang tua maka pihak pemerintah melalui Dinas Pendidikan juga harus memberikan waktu untuk memasukkan mata pelajaran bahasa daerah atau boleh juga dengan menempatkan bahasa daerah pada setiap gambar atau petunjuk arah di area sekolah yang digabungkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
member
Activity: 154
Merit: 17
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Pendidikan bahasa daerah untuk saat ini memang sudah jarang dilestarikan lagi,karena mungkin sekolah sekarang mengacu pada kurikulum yang mana sejak berganti tahun ke tahun mungkin saja kurikulum nya sudah berganti.

Tapi pendapat saya juga jika anak-anak ingin berbahasa daerah tentu nya peran orang tua juga penting dan lingkungan sekitar,karena ini hal utama nya peran orang tua dan lingkungan sekitar
hero member
Activity: 1316
Merit: 718
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Keberagaman di negara kita merupakan kekuatan dan itu sebabnya negara kita begitu kuat dan besar hingga saat ini. Bahasa, budaya, suku dan agama merupakan kemajemukan yang ada dan ini perlu dirawat agar terus hidup di dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Cinta tanah air merupakan kecintaan terhadap perbedaan dan seharunya ini perlu dijaga agar tidak hilang, karena ketika masyarakat bisa saling menghargai maka semuanya berjalan dengan baik.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Seseorang yang lupa terhadap sejarah maupun bahasa daerah merupakan orang yang tidak menghargai jasa pahlawannya, padahal dulu mereka begitu susah payah memperjuangkannya. Peran pemerintah daerah hingga ke pusat sangat diperlukan untuk mengembangkan bahasa daerah yang ada dan mungkin bisa dimasukkan kedalam kurikulum sekolah agar anak muda tidak lupa dengan bahasa daerahnya. Semua orang memiliki peran untuk mengembangkan bahasa daerah karena jika kepedulian sesama tidak ada maka saya rasa akan sulit untuk dikembangkan.

Solusinya tingkatkan pendidikan di sekolah mengenai bahasa daerah dan buat regulasi yang mengatur satu hari berbahasa daerah di setiap sekolah. Sehingga anak muda akan terlatih untuk berbahasa daerah dan tidak lupa dengan bahasanya sendiri, dengan cara ini mungkin anak muda akan semakin cinta dengan bahasa daerahnya sendiri.
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
Saya pikir tidak hanya terletak pada kesadaran diri saja tetapi peran orang tua juga sangat penting dalam mendidik sejak dini. Pengaruh ibu sangat besar bagi tumbuh kembang sang anak sehingga ia akan terbiasa dengan tutur kata sang ibu dalam keseharian. Menurut saya ada baiknya semua orang tua tetap mengajarkan bahasa daerah terlebih dahulu baru kemudian ke bahasa Indonesia bahkan Inggris sekalipun ketika anak mulai beranjak ke tingkat sekolah dasar. Jika semua orang tua mampu melakukan kebiasaan yang sama maka saya yakin sang anak akan lebih familiar dengan bahasa daerah dan ia tau dimana letak penempatan bahasa daerahnya.

Ya peran dari orang tua juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendidik dan mengajari tumbuh berkembangnya anak dari kecil sampai kelak dewasa, dengan didikan yang tepat maka akan membentuk karakter sang anak menjadi pribadi yang baik pula untuk masa depan.
Dengan salah satu didikan dari orang tua khususnya sang ibu dengan mengajari anaknya dari kecil menggunakan bahasa daerah dalam kesehariannya dan jika anak tersebut sudah pandai dalam berbicara bahasa daerah maka sang ibu harus mencoba mengajari bahasa lain supaya anak juga tahu bahwa banyak bahasa yang perlu diketahui dan juga bisa digunakan dalam berkomunikasi.
full member
Activity: 1017
Merit: 107
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
Saya pikir tidak hanya terletak pada kesadaran diri saja tetapi peran orang tua juga sangat penting dalam mendidik sejak dini. Pengaruh ibu sangat besar bagi tumbuh kembang sang anak sehingga ia akan terbiasa dengan tutur kata sang ibu dalam keseharian. Menurut saya ada baiknya semua orang tua tetap mengajarkan bahasa daerah terlebih dahulu baru kemudian ke bahasa Indonesia bahkan Inggris sekalipun ketika anak mulai beranjak ke tingkat sekolah dasar. Jika semua orang tua mampu melakukan kebiasaan yang sama maka saya yakin sang anak akan lebih familiar dengan bahasa daerah dan ia tau dimana letak penempatan bahasa daerahnya.
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

Setuju dengan anda gan, solusi terbaiknya adalah tingkat kesadaran dalam diri pribadi setiap masing-masing orang yaitu bagaimana mereka bisa secara menerima dengan baik dan menjalankan dengan baik pula bagaimana berbahasa daerah secara digunakan dalam berkomunikasi setiap hari. memang saat ini saya merasa bahwa anak anak muda jarang sekali menggunakan bahasa daerahnya masing-masing karena satu faktor alasan yaitu "gengsi" memang menggunakan bahasa lokal atau bahasa Indonesia tidak dilarang dalam berkomunikasi sehari-hari namun jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada pencegahan dini maka secara tidak langsung bahasa daerahnya akan hilang dengan sendirinya dan bukan itu saja orang tua pun juga berperan penting dalam hal ini kaitannya mendidik anak ketika masih kecil saja para orang tua sudah membiasakan berkomunikasi dengan bahasa lokal dan jarang sekali mereka menggunakan bahasa daerahnya maka dari itu inilah juga penyebabnya jika anak kelak menjadi remaja mereka sudah canggung dalam berbahasa daerah.
full member
Activity: 300
Merit: 108
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Itu memang salah satu opsi tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa memaksakan meskipun ada anjuran tetapi dengan kecepatan teknologi yang semakin maju terutama untuk mereka kaum gen Z atau kaum milenial terkadang sulit untuk memaksakan bahwa mereka harus menggunakan bahasa daerah padahal di beberapa wilayah seperti di jawa barat misalnya sudah ada di beberapa daerah yang memang mengharuskan hari kamis itu wajib berbicara bahasa sunda dari segala jenjang pendidikan agar kesadaran dan bahasa daerah tetap dikenal tetapi hal ini tidak terlalu berdampak banyak karena memang kurangnya kesadaran dari kaum muda yang memang terkadang menganggap bahwa bahasa daerah terkesan tidak terlalu gaul.
Sulit memang untuk mencoba menerapkan kembali pengertian bahwa bahasa daerah itu penting karena memang arus dari luar sudah terlalu melekat sehingga bahasa daerah atau bahkan kesenian dan lain-lain itu mulai di tinggalkan.
Padahal memang ini adalah warisan yang cukup penting tetapi terkadang kita juga tidak bisa memaksakan terlalu jauh mengingat arus perkembangan zaman dan desakan dari luar dimulai dari budaya maupun bahasa memang tidak bisa dikontrol dengan baik.
Ya sepertinya agak sulit untuk dapat dikembangkan kembali penggunaan bahasa daerah. Padahal bahasa daerah hal yang cukup penting untuk kembali dipahami bahkan menjadi tutur dalam keseharian baik di keluarga maupun lingkungan bermain. Mungkin bahasa daerah harus dimasukkan kembali ke materi muatan lokal dan mewajibkan penggunaan bahasa daerah secara menyeluruh setidaknya sehari dalam seminggu.

Pergeseran budaya dan pengaruh global mungkin menjadi penyebab anak generasi Z sulit untuk mengakui dan menggunakan bahasa dan seni dari daerahnya sendiri padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda dan itu sangat diakui dan dihormati oleh dunia.
Pages:
Jump to: