Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? - page 4. (Read 1119 times)

sr. member
Activity: 789
Merit: 243
Menurut saya, ada beberapa solusi yang mungkin bisa mencegah kepunahan bahasa daerah dimasa depan. antara lain yaitu:

1. Peran orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak mengenai bahasa daerah sejak dini. Terlebih dulu kepada Ayah dan Ibu dari daerah yang berbeda ,   penting untuk mengenalkan kedua bahasa daerah kepda anak mereka.

2. Membiasakan untuk memakai bahasa daerah dalam kegitan sehari-hari, baik keluarga maupun lingkungan sekitar. Kecuali dengan orang yang tidak
    memahami bahasa daerah tersebut.

3. Sekolah juga berperan dalam meletarikan bahasa daerah yakni dengan cara memasukan mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal pada
    kurikurum atau dengan mengadakan ekstrakulikuler dengan bahasa daerah.

Jadi. buat generasi muda, menguasai bahasa asing yang lebih keren sebenarnya tidak ada salahnya karena tuntutan dunia yang semakin berdaya asing global dan mengharuskan untuk menguasai bahasa asing. Namun bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabenya adalah bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.
full member
Activity: 784
Merit: 116
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
Menurut ane contoh yg agan sebutkan kurang memberikan nilai untuk menjadi contoh bahwa anak2 sudah meninggalkan bahasa daerahnya. Mungkin bahasa daerah yang lain seperti di kalimantan ato di sulawesi mungkin kurang bahkan nama bahasa daerahnya juga terdengar asing.

Kalo untuk sunda terutama bahasa jawa mereka masih kuat memakainya terutama di pergaulannya sehari-hari. Kencederungan pemakaian bahasa tergantung dimana mereka tinggal dan juga bergantung dengan siapa mereka berbicara. didaerah perkotaan apa lagi berbicara dengan orang yang belum kenal apalagi orang tua, pemakaian bahasa indonesia cenderung akan dipilih karena dinilai lebih netral. kalo ane sendiri ngomong ama orang yg udah kenal bakal lebih nyaman pakai bhs jawa gan
full member
Activity: 180
Merit: 121
Mereka yang memelihara dan menjujung tinggi bahasa daerah, budaya dan adat istiadiat adalah mereka yang sering disebut katro atau kampungan, bodoh dan tidak berpendidikan. Dan haruskah kita menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? dan apakah kita pantas menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? yang dimana "jelas" bahwasannya mereka lah yang selama ini menghormati dan memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerahnya, dan yang dimana mereka memelihara itu dengan penuh keikhlasan. Tatakrama dan sopan santun yang diwariskan oleh nenek moyangnya, mereka sangat memelihara itu. Sementara kita yang tinggal diperkotaan yang hidup dengan gengsi yang tinggi, yang katanya berpindidikan dan memiliki ilmu yang tinggi. namun sayang atas kemajuan jaman dan teknologi, kita semua sudah lalai dan tidak mampu memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerah kita sendiri. Dan terkadang ilmu yang tinggi ini yang kita dapatkan diperguruan tinggi, ini jadikan sebagai alat untuk bisa merendahkan oranglain. Rupanya selain kita tidak mampu memelihara bahasa daerah, namun terkait adab ataupun etika, juga sopan santun, ini sudah mulai berkurang.
hero member
Activity: 1195
Merit: 559
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 


Dulu ada kurikulum bahasa daerah untuk sekolah dasar tetapi saat ini saya kurang tau apakah masih ada apa gak, jika Kemendikbud dan pemerintah daerah tidak berusaha memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum di sekolah dasar maka semakin hari bahasa daerah akan semakin punah, apalagi ada banyak orang sekarang sudah mengajarkan bahasa Indonesia dan Inggris kepada anak kecil sehingga bahasa daerah mulai dilupakan begitu saja seolah-olah tidak penting. Solusi kepada masing-masing individu dan sebisa mungkin mengajari anaknya dirumah untuk mengenal dan berbicara dengan bahasa daerah, sekuat bagaimanapun pemerintah mencoba melestarikan bahasa daerah jika orang tua dirumah tidak mengajari anaknya bahasa tersebut tentu tidak akan pernah efektif.

Solusinya tergantung pada orang tua dan lingkungan karena jika bahasa daerah sudah mulai dianggap tidak penting maka jangan harap anak kecil mau belajar dan berbicara menggunakan bahasa tersebut. Saya melihat ini di wilayah tempat tinggal kami meskipun bahasa daerah masih cukup kental di gunakan tetapi saat ini ada banyak orang tua yang telah mengabaikan untuk mengajari anaknya berbahasa daerah.
full member
Activity: 644
Merit: 152
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.



benar seperti yang mas bilang bahwa peranan orang tua itu merupakan kunci supaya anak bisa berbicara bahasa daerah dengan lancar. seringkali orang tua tidak memberikan pelajaran tentang bahasa daerah kepada anak mereka dan lebih mengutamakan mengajari anak mereka bahasa inggris, mandarin, jerman, dll, yang lebih berpotensi untuk bisa digunakan oleh anak di masa depan.

namun kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada orang tua karena faktor-faktor seperti jodoh persilangan, kebiasaan menggunakan bahasa indonesia, dan berbagai faktor lainnya itu memang menyulitkan mereka untuk mengajari bahasa daerah kepada anak mereka. apalagi ketika anak malu untuk menggunakan bahasa daerah karena kesan kuno dan ketinggalan jaman, itu menjadi persoalan tersendiri yang membuat banyak anak muda jaman sekarang tidak menggunakan bahasa daerah bahkan sampai melupakan budaya mereka.
hero member
Activity: 1582
Merit: 689
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.

Saya tidak menyalakan jika ada yang mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa inggris, selama seseorang tersebut tidak melupakan bahasa daerahnya, karena bahasa merupakan idensitas diri dari suatu daerah ataupun negara. Dan jika masyarakat sudah enggan menggunakan bahsa daerahnya, maka cepat atau lambat daerah tersebut akan kehilangan identitasnya.

Ya memang pada saat ini sebagian masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, karena menganggap bahwasanya bahasa daerah terlalu katro dan lain sebagainya. Yang dimana pada akhirnya anak muda itu lebih nyaman menggunakan bahasa nasional ataupun bahasa asing dibandingkan dengan menggunakan bahasa daerahnya. Dan seperti diri anda sendiri yang dalam beberapa obrolan anda lebih nyaman menggunakan kata ane, ente bahlul dan lain sebagainya. yang dimana itu merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa arab. Begitupun dengan anak muda yang contoh kecilnya ketika mereka mengungkapan cinta, mereka lebih memilih menggunakan bahasa inggris "I Love You" ataupun dalam bahasa arab  "Ana Uhibukka" dibandingkan dengan menggunakan bahasa jawa, yang kalau dalam bahasa jawa itu "Aku Trenso Malang Sliramu"
Dan candaan saya, mungkin ketika mereka mengunggkapkan cintanya dengan bahasa daerah, maka kemungkinan besar cinta mereka akan ditolak...  Grin Grin Grin
jr. member
Activity: 38
Merit: 7
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Jika anda berpendapat seperti di atas, saya agak kurang setuju dengan pendapat anda tentang perlunya mendesak anak muda untuk mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari bahasa leluhurnya.
Saya berpendapat bahwa setiap orang yang mempunyai sopan santun dalam tindakannya secara otomatis dia akan melestarikan bahasa dan budaya leluhurnya.
Seperti contoh orang jawa, dalam etika orang jawa kata-kata "unggah-ungguh".
Unggah-ungguh yang di maksud yakni setiap orang tua harus memberikan teladan bagi yang muda dan sebaliknya orang muda wajib menghormati yang lebih tua.
Seperti contoh dalam bahasa jawa, orang muda harus mengerti dan harus bisa membedakan kata-kata yang pas untuk orang tua.
Contoh : makan.
Dalam bahasa indonesia mungkin kata makan bisa di terapkan untuk semua orang mulai dari anak kecil sampai orang tua.
Tetapi beda untuk orang jawa, semua ada pemiliknya.
Orang tua : dahar
Anak muda: nedhi
Anak kecil: maem
Dan contoh diatas merupakan hal kecil yang tak luput dari bahasa sehari-hari yang tentunya bahasa itu bisa di lestarikan dan di pakai di dasari dengan sopan santun.
Dan perilaku sopan santun faktor utama yang harus berperan yakni keluarga.
Karena setiap keluarga jika sudah menerapkan sopan santun (unggah-ungguh) tentu bahasa dan budaya leluhur akan selalu melekat di hatinya.
Dan dari setiap hal kecil itu yang akan menarik daya minat orang di sekitar maupun di luar.
full member
Activity: 1066
Merit: 188
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
Bahasa daerah itu sangat perlu, karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang sangat luhur. jika masyarakat atau kaum muda meninggalkan budaya tersebut, dalam arti tidak melestarikannya, maka kebudayaan tersebut akan hilang. Bahasa daerah itu akan lenyap. sehingga lenyap pulalah budayanya. Memang secara pelan pelan bahasa daerah akan tergantikan oleh bahasa yang dianggapnya lebih unggul, lebih asyik penggunaannya, bahkan dikatakan lebih bernilai tinggi daripada bahasa daerahnya sendiri. Sudah banyak bahasa daerah yang ada di negara kita yang sudah hilang karena tidak dilestarikan lagi oleh generasi penerusnya.

Jadi, sebagai salah satu upaya mencegah atau melestarikan agar bahasa daerah tidak punah adalah pemerintah melalui dinas pendidikan selalu mengadakan perlombaan bahasa daerah, misalnya pidato bahasa daerah, lomba menulis bahasa daerah, menulis puisi bahasa daerah, menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah, membaca berita dengan bahasa daerah dan masih banyak lagi yang lainnya.
member
Activity: 699
Merit: 55
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  
Yang paling utama adalah peran orang tuanya yang selalu menggunakan bahasa daerah yang digunakan sehari-harinya, selanjutnya adalah lingkungan sekitar teman-teman nya juga menggunakan bahasa daerah masing-masing, selain itu peran guru yang ada disekolah yang menekankan murid-muridnya untuk menggunkan bahasa dan cinta budayanya. Itulah solusi dari saya, supaya bahasa daerah tidak punah.
hero member
Activity: 1274
Merit: 503
Bitcoin Casino Est. 2013
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.
Mungkin itu hanya untuk daerah tertentu saja gan meskipun saya secara pribadi belum pernah mendengar ada bahasa daerah yang sudah punah di Indonesia karena selama ini bahasa di daerah saya masih tetap terjaga dengan baik walaupun hampir semua masyarakat juga telah belajar bahasa lain seperti pada contoh bahasa Inggris dan juga bahasa Arab yang juga diyakini sudah menjadi penting untuk diketahui. Selain itu, saya juga tidak berpikir kalau bahasa daerah itu akan dilupakan begitu saja karena yang namanya bahasa daerah pasti akan lebih mudah untuk diingat dan dipakai kapan saja yang kita mau gan.

Quote
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Jika agan telah menganggap ada bahasa daerah yang punah di daerah tertentu, saya kira hanya satu hal saja yang perlu dilakukan dan hal itu juga tidak begitu sulit sehingga tidak perlu melibatkan pihak pemerintah kedalam hal ini. Cukup ajarkan pada anak-anak kita dirumah kita sendiri secara masing-masing tanpa harus melibatkan siapapun dan juga jangan melarang mereka untuk belajar lebih banyak bahasa yang sudah sangat berguna seperti yang saya sebutkan diatas yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab.
sr. member
Activity: 476
Merit: 254
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.

full member
Activity: 769
Merit: 108
Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
Memang hal tersebut sangat tergantung pada didikan dalam keluarga masing masing, ketika seseorang telah tinggal di lingkungan perkotaan dengan berbagaimacam latar belakang daerah tertentu maka keluarga hanya mengajarkan anaknya bahasa nasional dan tidak mengajarkan bahasa daerahnya karena sangat sulit untuk mengajarkan bahasa daerahnya dilingkungan tersebut.
Kurangnya minant anak muda sekarang untuk dapat berbahasa daerahnya masing masing akan menjadi hilangnya bahasa daerah karena anak muda sekarang sangat menyukai budaya luar dan meninggalkan kebudayaan mereka sendiri.
Jika pemerintah peduli tentang hal ini tentu akan ada anak muda yang masih bisa berbahasa daerahnya masing masing dan bahasa daerah tidak akan punah di telan masa.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.

Itu memang benar, dan dari beberapa faktor saya pikir yang lebih mempengaruhi yaitu seperti yang agan sampaikan, yaitu dari faktor keadaan yang menuntut kita untuk mengubah bahasa, disisi lain itu bukan di sengaja tetapi memang kebutuhan yang harus mereka lakukan demi bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Saya yakin sebagian besar orang pasti ngalamin hal seperti ini dan termasuk saya juga, ketika saya bekerja ngerantau ke luar kota maka mau tidak mau saya harus menggunakan bahasa nasinonal agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, jadi kalo kita melihat dari sisi ini seperti yang agan sampaikan maka ini lebih mengacu pada kebutuhan, dan tentunya jika di gali lagi lebih dalam maka masih cukup banyak faktor yang bisa mempengarungi dan menjadi alasan kenapa kaum muda lebih memilih untuk menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.
member
Activity: 728
Merit: 48
Bahasa daerah bisa punah kalau masyarakatnya sudah tidak lagi menggunakannya. akan tetapi sepertinya bahasa daerah di negara kita ini tidak akan terancam punah karena memang banyak sekali bahasa daerahnya.
Fenomenan mengapa banyak kaum mudah enggan berbahasa daerah karena memang bisa jadi dari faktor pendidikan dimana kita lihat pendidikan kita sekarang dalam kurikulumnya sepetinya tidak dimasukkan pelajaran muatan lokal seperti dulu lagi sehingga banyak anak-anak muda yang tidak tahu akan bahasa daerahnya sendiri.
legendary
Activity: 3472
Merit: 1351
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
sr. member
Activity: 1162
Merit: 476
Bukan sesuatu yang baru bahwa pada akhirnya bahasa daerah pada akhirnya mulai terasingkan dan bukan hanya dalam bahasa daerah saja, akan tetapi banyak juga seperti kebudayaan yang semakin berkembangnya zaman maka itu akan terpinggirkan. Salah satu penyebabnya adalah seperti yang teman teman bahas di atas, yaitu ekonomi. Bisa dikatakan bahasa asing lebih menjual daripada bahasa daerah, sebagai kebutuhan dari pekerjaan ataupun yang berkaitan dengan uang misalnya. Seperti yang disampaikan oleh agan @mu_enrico.

Terlebih dizaman sekarang anak anak juga banyak dididik dan dibesarkan dengan bahasa Indonsia atau bahkan bahasa Inggris. Dan saya melihat ada pergeseran yang cukup besar, pasalnya yang melakukannya adalah dari semua kalangan.
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
sr. member
Activity: 1008
Merit: 371
Saya pikir kebanyakan anak muda bukan enggan berbahasa daerah, namun lebih kepada lingkungan yang memaksa mereka untuk tidak menggunakan bahasa daerahnya, contohnya orang-orang muda di yogya kebanyakan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan mereka kebanyakan orang menggunakan bahasa jawa, sedangkan di jakarta karena kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia makanya kebanyakan orang muda lebih memilih menggunakan bahasa indonesia dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Apalagi kebanyakan orang tua jaman sekarang ini enggan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka dan ditambah dengan budaya modernisasi yang semakin tinggi itu membuat banyak anak mudah menjadi lupa akan bahasa daerah mereka.

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
Masalahnya untuk masalh ini banyak paktor sih,mulai dari paktor lingkungan,paktor pergaulan juga dan mungkin di sini peran orang tua juga penting, sepengetahuan saya untuk saat ini banyak peran orang tua yang mengganti bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia, sehingga ketika anak bertumbuh yang mereka tau bahasa Indonesia,karena bahasa daerah nya tidak dipake,(dalam bahasa sehari-hari nya).

Nah itu benar gan, saya pikir memang cukup banyak faktor yang bisa menjadi penyebab mengapa kaum muda lebih banyak berinteraksi atau menggunakan bahasa indonesia untuk mengobrol atau menyapa orang lain, dan dari beberapa faktor yang lebih memungkinkan yaitu dari segi lingkungan mereka termasuk dari pengaruh kedua orang tua mereka juga. Seperti yang agan bilang dan memang sesuai dengan fakta, di zaman modern ini lebih banyak orang tua yang mengajarkan anak - anaknya untuk berbahasa indonesia dari sejak kecil, jujur saya kurang tahu apa yang menjadi alasan utamanya tetapi mungkin para orang tua mengikuti perkembangan zaman yang sudah semakin modern ini. Maka tidak aneh dan jelas ketika anak itu tumbuh dewasa mereka lebih banyak menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.

Dan juga faktor lainnya yang menurut saya cukup berpengaruh yaitu dari faktor lingkungan, contohnya seperti kalau kita kerja di perantauan biasanya kita akan lebih sering menggunakan bahasa indonesia untuk bersosialisasi dengan orang lain, jadi intinya menurut saya menggunakan bahasa yang berbeda dan bukan bahasa asli dari daerah kita itu bukan sepenuhnya kesengajaan tetapi disisi lain ada beberapa hal lain seperti keadaan yang memaksa kita untuk menggunakan bahasa persatuan negara untuk menyesuaikan dengan keadaan, saya pikir ini alasan yang masuk akal sih.
hero member
Activity: 2842
Merit: 641
https://duelbits.com/
Ini tidak serta merta kembali kepada kaum muda sebenarnya karena pada akhirnya peran orang tua juga penting tetapi memang untuk daerah yang saya tinggali sekarang meskipun pada akhirnya bahasa Indonesia juga banyak yang memakai karena ini adalah kepastian mengingat Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan tetapi disisi lain untuk Bahasa daerah juga tidak di tinggalkan karena sehari-hari saya masih menggunakan bahasa daerah dan bukan hanya saya tetapi mayoritas warga juga sama tergantung situasi dan kondisi. Hal ini membuktikan bahwa selain dari peran orang tua yang harus mengajarkan bahasa daerah hal ini juga harus dilihat dari faktor wilayah karena tidak saya rasa ini masih menjadi salah satu patokan yang bisa digunakan.
Memang saat ini bahasa daerah terkadang terasingkan di beberapa daerah tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa melakukan apapun karena bahkan kita tahu bahwa terkadang bahasa indonesia atau mungkin sekarang bahasa inggris lebih bisa untuk mendatangkan keuntungan pada akhirnya. Bukan berarti saya senang dengan menipisnya bahasa tetapi ketika kita bersikap realistis keseimbangan antara bahasa yang digunakan juga penting untuk menunjang kehidupan.
Pages:
Jump to: