Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? - page 2. (Read 1119 times)

hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
Itu memang salah satu opsi tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa memaksakan meskipun ada anjuran tetapi dengan kecepatan teknologi yang semakin maju terutama untuk mereka kaum gen Z atau kaum milenial terkadang sulit untuk memaksakan bahwa mereka harus menggunakan bahasa daerah padahal di beberapa wilayah seperti di jawa barat misalnya sudah ada di beberapa daerah yang memang mengharuskan hari kamis itu wajib berbicara bahasa sunda dari segala jenjang pendidikan agar kesadaran dan bahasa daerah tetap dikenal tetapi hal ini tidak terlalu berdampak banyak karena memang kurangnya kesadaran dari kaum muda yang memang terkadang menganggap bahwa bahasa daerah terkesan tidak terlalu gaul.
Sulit memang untuk mencoba menerapkan kembali pengertian bahwa bahasa daerah itu penting karena memang arus dari luar sudah terlalu melekat sehingga bahasa daerah atau bahkan kesenian dan lain-lain itu mulai di tinggalkan.
Padahal memang ini adalah warisan yang cukup penting tetapi terkadang kita juga tidak bisa memaksakan terlalu jauh mengingat arus perkembangan zaman dan desakan dari luar dimulai dari budaya maupun bahasa memang tidak bisa dikontrol dengan baik.
newbie
Activity: 28
Merit: 1
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 


penuturan dalam berbahasa tergantung akan pada lingkungannya seperti apa. lingkungan yang mendukung penuturan bahasa daerah lebih banyak di tuturkan di kampung halaman sendiri tetapi beberapa faktor penuturan berbahasa bisa di lihat dari segi kebiasaan,lingkungan,dan ke akraban antar lawan berbicara. seperti hal contohnya saya. saya berasal dari jawa barat yang mayoritas berbicara sunda. suatu hari saya merantau pergi bekerja dengan rekan rekan ke luar kota seperti jakarta,palembang,batam dan masih banyak kota kota lain yang saya tuju bersama rekan rekan seperjuangan saya. ketika kami bekerja di setiap kota kami selalu berkomunikasi dengan bahasa sunda. mengapa ? karna yang saya sebutkan sebelumnya berbahasa daerah bisa di lihat dari beberapa faktor kebiasaan,lingkungan dan ke akraban. mengapa saya dan rekan rekan tetap menggunakan bahasa daerah walaupun bekerja mengunjungi setiap kota. karna bahasa daerah sangat bisa dengan baik dimngerti dan komunikasi tidak mungkin akan menjadi salah paham/ miss komunikasi hanya gara gara kami tak memakai bahasa derah untuk komunikasi.  jadi menurut saya di limgkungan saya masih cukup baik dengan orang orang yang cinta/nyaman berbahasa daerah. tidak perlu ada pencegahan atau takut bahasa daerah akan punah,karna mengapa ? semua tergantung keadaan dan lingkungannya. tidak mungkin pula kita memaksa lawan jenis berbicara untuk mengerti bahasa daerah kami. jadi kesipulannya semua tergantung lingkungan,kebiasaan dan keakraban...
full member
Activity: 750
Merit: 112
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Kalau menurut pendapat saya, solusi terbaiknya yaitu pentingnya tingkat kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, pendidikan bahasa daerah harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan semacam ini, akan membantu memastikan bahwa generasi muda terus memahami, menghargai, dan menggunakan bahasa daerah mereka. Dengan demikian, maka dapat mencegah kepunahan bahasa daerah dan memastikan keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang.
full member
Activity: 1130
Merit: 107
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
Memang saya akui sulit untuk melestarikan bahasa daerah,karena surpei memperjelas dan semua orang sudah pada tau tentang ini.
Bukan soal anak muda tapi anak-anak usia dini sudah tidak diajarkan atau di latih bahasa daerah nya masing-masing,karena mungkin ini sudah beradu dengan jaman dan orang tuanya pada enggan mengajarkan tapi terkadang lingkungan disekitar juga mempengaruhi bahasa daerah.
Iya gan, Selain keengganan orang tua untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak, pengaruh lingkungan juga menjadi faktor yang membuat penggunaan bahasa daerah semakin berkurang. Padahal bahasa daerah merupakan bagian penting dari identitas dan warisan budaya suatu daerah. Upaya melestarikan bahasa daerah bisa dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, seperti mengajarkannya di sekolah atau melalui program-program komunitas. Dengan upaya bersama, bahasa daerah dapat tetap hidup dan menjadi bagian yang berharga dalam kehidupan sehari-hari.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
ketika orang daerah berada di lingkungan nasional misal tinggal di jakarta.
pasti percakapan keseharian mereka akan menggunakan bahasa indonesia karena jika menggunakan bahasa daerah anak mereka yang masih kecil akan kesulitan berkomunikasi dengan teman2 sebaya atau teman sekolah mereka ketika masih TK ataupun SD
Yups betul sekali, menggunakan bahasa daerah itu bisa tergantung pada situasi dan kondisi, kalau sesama orang lokal, tentu akan berbahasa daerah, walau anak mereka tidak memahami. Namun, hal ini perlu kita pupuk sejak dini, apa lagi ketika dapat istri yang sama-sama orang lokal, artinya, bahasa daerah tersebut harus berulang diucapkan di rumah bersama istri agar nanti anak paham, dan ketika nanti mudik pulang kampung tidak kaget lagi ketika ketemu sepupu yang berbahasa lokal.
full member
Activity: 307
Merit: 107
Binance #Smart World Global Token
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.

ketika orang daerah berada di lingkungan nasional misal tinggal di jakarta.
pasti percakapan keseharian mereka akan menggunakan bahasa indonesia karena jika menggunakan bahasa daerah anak mereka yang masih kecil akan kesulitan berkomunikasi dengan teman2 sebaya atau teman sekolah mereka ketika masih TK ataupun SD
newbie
Activity: 31
Merit: 0
Dari tahun ke tahun dan jaman ke jaman menurut saya bukan kaum Muda enggan berbahasa daerah,tapi surpei mengatakan anak-anak usia dini memang sudah di bingbing menggunakan bahasa Indonesia,karena jika di ajarkan terus menerus bahasa daerah kasihan si anak nya jika berpergian ketempat keramaian ketika dia ada yang mengajak bicara menggunakan bahasa Indonesia,dia tidak  bisa menjawab nya.
Menurut saya sih saran nya ajari anak-anak menggunakan bahasa daerah masing-masing dengan benar dan sopan, tidak terlupakan juga ajari anak ber bahasa Indonesia yang baik dan benar,supaya bisa belenc.
Semua bahan patut di hargai dan dilestarikan 👍.
hero member
Activity: 1582
Merit: 690
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Ini fenomena yang terjadi dan hampir seluruh anak muda mengabaikan bahasa daerah dan mereka lebih cenderung berbahasa Indonesia dikalangan umum maupun pada saat berkumpul dengan orang-orang sedaerah. Dulu jika saya tidak salah disekolah ada di ajarkan bahasa daerah untuk dua jam mata pelajaran sekolah khususnya ditingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah. Tetapi sepertinya sekarang kurikulum berubah karena sudah di atur sedemikian rupa oleh kementerian pendidikan dan efeknya ada banyak anak muda yang tidak bisa berbahasa daerah.

Dalam hal ini segala stekholder memiliki tanggung jawab bukan hanya pemerintah akan tetapi pemerintah dapat memasukkan bahasan daerah dalam kurikulum pendidikan sehingga guru dapat mengajarkan bahasa tersebut kepada siswanya. Peran semua kalangan sangat penting agar bahasa daerah tidak hanya tinggal sejarah dan pemuda tidak lagi mengetahuinya.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Buat regulasi tingkat pusat, provinsi dan daerah, lalu tuangkan kepada Qanun dan undang-undang, setelah itu tugas kementerian pendidikan membuat jam khusus untuk memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum yang bersifat mengikat. Jika hal ini tidak dilakukan maka sulit penerapan bahasa daerah bisa di jangkau karena kita tidak memiliki wadah yang jelas menanggani masalah tersebut.
jr. member
Activity: 180
Merit: 1
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
Memang saya akui sulit untuk melestarikan bahasa daerah,karena surpei memperjelas dan semua orang sudah pada tau tentang ini.
Bukan soal anak muda tapi anak-anak usia dini sudah tidak diajarkan atau di latih bahasa daerah nya masing-masing,karena mungkin ini sudah beradu dengan jaman dan orang tuanya pada enggan mengajarkan tapi terkadang lingkungan disekitar juga mempengaruhi bahasa daerah.

sr. member
Activity: 518
Merit: 283
#SWGT PRE-SALE IS LIVE

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.

jarang banget jika orang tinggal di daerah bukan di jakarta. orang tua memaksa anaknya harus ngomong pakai bahasa indonesia ataupun bahasa inggris. jika tinggal di daerah malah di ajak ngomong dengan bahasa daerah atau bahasa lokal setempat.
misal orang jawa(jatim jateng dan DIY) mayoritas pasti di lingkungan nya di ajak ngomong bahasa jawa tidak bahasa indonesia ataupun bahasa inggris dan orang tua nya pun tidak akan memaksa anaknya karena emang lingkungan nya pakai bahasa jawa ngomong nya.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.

jika bahasa inggris emang bagus di belajarkan sejak dini ya untuk proses pekerjaan ketika dewasa nanti.
tapi jika bahasa indonesia ketika mulai masuk sekolah SD dengan sendiri nya akan bisa bahasa indonesia karena di tempat resmi guru nya akan selalu memakai dan menggunakan bahasa indonesia ketika mengasih pelajaran di sekolah
member
Activity: 125
Merit: 10
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

menurut saya kalau pemuda sekarang bukan soal enggannya, tapi kawasan dan lingkungan mereka saat ini, banyak dari mereka sudah mengikuti bahasa indonesia pasa umumnya, karna mereka sering berinteraksi sama orang kota dan kebiasaan mereka berbahasa indonesia umumnya agam tidak medok logat bahasa daerah, kita coba berpikir positif, anak kecil sekarang sudah di biasakan berbahasa indonesia umum daripada bahasa daerah sendiri, karna apa, jika dia gedeknya nanti mereka mudah berdialoh dengan orang luar daerah yang pada umumnya berbahasa indonesia, karna bahasa daerah ataupun bahasa nenekmoyang tidak akan pernah terlupakan akan ada dalam darah daging kita, karna bahasa daerah pasti akan terbiasa jika mereka sering berinterasi dengan sanak saudara yang ada di kampung halamannya,
full member
Activity: 1130
Merit: 107
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Kalau menurut saya, anak muda sekarang bukan karena enggan berhasa daerah karena memang terkadang tidak tau. Ini sih karena peran orang tua mereka yang tidak mengajarkan bahasa daerah sejak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka tidak tau bahasa daerahnya. belum lagi kalau orang tuanya kawin campur daerah sehingga daripada pusing-pusing mengajarkan tiga bahasa sekaligus ke anak, maka mengajarkan bahasa Indonesia saja menjadi jalan pintas. Ada juga yang memang kedua orang tuanya tidak kawin campur, tapi sengaja mengajarkan bahasa Indonesia saja. Oleh karena itu, sangat penting sekali sejak usia dini anak harus diajarkan bahasa daerahnya masing-masing supaya dengan begitu bahasa daerah tidak akan punah.
sr. member
Activity: 1078
Merit: 401
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.
Semuanya tergantung pada lingkungan disekitar memang akan tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah dari orang tua dan didikan dari rumah, saat ini terkadang orang tua juga tidak membiasakan untuk berbicara bahasa daerah bersama anaknya sehingga ketika anak tersebut keluar dilingkungan sekitar bahkan ia bisa menjadi tolak ukur anak anak lainnya.
Namun jika dilingkungan sekitar khususnya perkotaan untuk saat ini hampir diseluruh Indonesia sudah sangat jarang menggunakan baha daerah dan itu wajar saja karena Indonesia ini memiliki banyak budaya dan juga bahasa sehingga orang daerah juga harus menghargai sesama sehingga mereka harus berbahasa Indonesia agar saling mengerti, dan yang paling bertanggung jawab terhadap anak untuk tetap bisa berbahasa daerah adalah orang tuanya sendiri.
member
Activity: 348
Merit: 22
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
Sebagai orang tua tentu menaruh harapan terhadap anak mereka untuk bisa dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan jika mereka berada dilingkungan yang sangat sedikit menggunakan bahasa daerah maka sangat tidak mungkin anak mereka diajarkan bahasa daerah kecuali sebagai orang tua dirumah berbahasa daerah.
Anda benar kebanyakan dari mereka yang tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah tentu mereka tidak bersekolah di tempat mereka tinggal dan kebanyakan dari mereka bersekolah diluar daerah yang kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia sehingga ketika mereka pulang ke kampung maka akan terbawa kebiasaan menggunakan bahasa indonesia.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Biasanya orang tua yang mengajarkan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sejak dini, punya visi untuk memberikan kemudahan kepada anaknya dalam berkarir ketika dewasa nanti. Tetapi menurut ane ini benar-benar terlalu dini sekali dan bahkan di daerah ane banyak juga yang menerapkan metode seperti ini. Dan orang yang sudah terbiasa tidak berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, biasanya memilih untuk menempuh pendidikan di kota besar atau di sekolah yang tidak ada kurikulum bahasa daerah-nya. Karena fokus mereka benar-benar karir dewasa nanti.

Dari jumlah orang yang ane ketahui, mungkin presentase kaum muda yang kurang lancar berbahasa daerah ada sekitar 5% saja. Entah untuk orang lain diluar daerah, mungkin lebih tinggi sehingga topik ini diangkat karena tingginya kaum muda yang enggan berbahasa daerah.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 324
#SWGT PRE-SALE IS LIVE

tetapi di luar itu kalo memang kita hidup masih di lingkungan sekitar atau maksudnya masih di daerah sendiri maka jelas lebih baik tetap menggunakan bahasa daerah untuk mempertahankan kelestariannya,

Sebenarnya kembali lagi seperti yang agan cengsuwuei katakan, penggunaan bahasa nasional di zaman sekarang ini adalah karena keharusan dan tuntutan zaman. Dan mungkin saja kalau dulu orang perantau harus berbicara bahasa indonesia agar menjadi mudah di perantauan. Tapi di zaman sekarang ini ane rasa dengan keterbukaan dan sosial media maka bahasa daerah perlahan akan tersingkir dengan sendirinya dalam penggunaan sehari-hari di masyarakat. Apalagi anak-anak muda yang memang berinteraksinya dengan orang-orang di seluruh daerah di indonesia yang sudah barang tentu jika hanya mengandalkan bahasa daerah maka sudah pasti tidak akan bisa berkomunikasi.

Kalau saran ane sih penggunaan bahasa daerah bisa dikhususnya di ruang-ruang tertentu dan ini butuh upaya dari berbagai pihak termasuk kerja keras dari pemerintah dalam melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. Semisal membuat pelajaran khusus bahasa daerah dan menggunakan bahasa daerah dalam setiap event atau acara kantoran. Jadi ada ruang-ruang khusus dimana penggunaan bahasa daerah diwajibkan oleh pemerintah setempat.
newbie
Activity: 28
Merit: 0
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Ini memang real sekali kenapa kaum muda banyak yang meniggalkan bhasa daerah bahkan ada yang tidak bisa bahasa daerah. Ini semua akibat masuknya budaya luar juga yang sangat berpengaruh sehingga menggunakan bahasa daerah sepertinya norak. Bahkan banyak orang yang ketawa ketika ada orang deso yang medhok jika berbahasa Indonesia. seakan-akan jika menguasai bahasa Indonesia, Inggris dengan logat yang fasih (tanpa medhok) is the best. Padahal setiap orang itu berbeda-beda, dan ini salah satu alasan kenapa bahasa daerah sering dikesampingkan.

Dulu di kampung halaman saya setiap desa memiliki bahasa yang berbeda jadi ketika denger orang ngomong pasti ketahuan dia dari desa mana hal itu unik ,dan sangat keren menurut saya. namun skarang saya sudah tidak pernah mendengar hal itu lagi, sangat disayakan sekali.

Mungkin sudah seharusnya bahasa daerah harus digaungkan oleh pemerintah di setiap daerah agar bhasa daerah tidak punah. Memang kita harus utamakan Bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing  tapi kita lupa melestarikan Bahasa Daerah.
Sebenarnya bahasa daerah itu sudah di ajarkan  sejak SD, contohnya saya orang Jawa dan dalam pelajaran sekolah juga di ajarkan Kaweruh bahasa Jawa yakni pelajaran untuk mendalami cara ber bahasa jawa yang benar,  bukannya di daerah-daerah lain juga ada pelajaran tersebut, , maka dari itu seharusnya anak muda bisa bahasa daerah, kecuali ada sesuatu hal yang mengharuskan kita berbahasa Indonesia di luar daerah tempat kita tinggal, karena tidak semua orang paham dengan bahasa daerah kita masing-masing.
full member
Activity: 406
Merit: 140
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Ini memang real sekali kenapa kaum muda banyak yang meniggalkan bhasa daerah bahkan ada yang tidak bisa bahasa daerah. Ini semua akibat masuknya budaya luar juga yang sangat berpengaruh sehingga menggunakan bahasa daerah sepertinya norak. Bahkan banyak orang yang ketawa ketika ada orang deso yang medhok jika berbahasa Indonesia. seakan-akan jika menguasai bahasa Indonesia, Inggris dengan logat yang fasih (tanpa medhok) is the best. Padahal setiap orang itu berbeda-beda, dan ini salah satu alasan kenapa bahasa daerah sering dikesampingkan.

Dulu di kampung halaman saya setiap desa memiliki bahasa yang berbeda jadi ketika denger orang ngomong pasti ketahuan dia dari desa mana hal itu unik ,dan sangat keren menurut saya. namun skarang saya sudah tidak pernah mendengar hal itu lagi, sangat disayakan sekali.

Mungkin sudah seharusnya bahasa daerah harus digaungkan oleh pemerintah di setiap daerah agar bhasa daerah tidak punah. Memang kita harus utamakan Bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing  tapi kita lupa melestarikan Bahasa Daerah.
hero member
Activity: 854
Merit: 737
Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan  dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur  yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Sebenarnya tidak berangapan kuno oleh anak muda terhadap bahasa daerah, kebanyakan dari mereka tidak bisa karena bimbingan orang tua yang tidak menuturkan bahasa daerah ke anaknya, kebanyakan anak muda hanya bisa mengerti dan tidak bisa menutur bahasa daerahnya.
Ya itu benar, aku pernah melihat seorang anak yang hanya mengerti tapi tidak bisa pengucapan. Itu lumrah di zaman sekarang, karena orang tua sekarang sudah sibuk dengan urusan masing-masing, dan bahkan untuk bercengkrama dengan anaknya saja sulit. Pergi pagi, lalu pulang malam, dan tidak sempat berbincang-bincang dengan anaknya. Ada pun bertemu, mereka sudah sibuk dengan urusan masing-masing, orang tua main Hp, sedangkan anak main gadget, jadi ya gak ketemu, apa lagi jika harus mengajari mereka berbahasa daerah dimana sudah tidak ada lagi yang menggunakannya.
Pages:
Jump to: