Karena mungkin anak muda zaman sekarang beranggapan bahwa bahasa daerah itu adalah bahasa kuno yang tidak perlu dilestarikan dan mereka anak milenial memilih basa yang ngetren dan dianggap moderen, padahal bahasa daerah adalah bahasa leluhur yang perlu dilestarikan , selain era globalisasi ini masih banyak faktor yang mempengaruhi bahasa daerah memudar seperti contoh adanya kawin silang antar daerah yang berada dan masuknya bahasa asing itu juga pengaruh kalau pendapat saya ☺
Ini memang real sekali kenapa kaum muda banyak yang meniggalkan bhasa daerah bahkan ada yang tidak bisa bahasa daerah. Ini semua akibat masuknya budaya luar juga yang sangat berpengaruh sehingga menggunakan bahasa daerah sepertinya norak. Bahkan banyak orang yang ketawa ketika ada orang deso yang medhok jika berbahasa Indonesia. seakan-akan jika menguasai bahasa Indonesia, Inggris dengan logat yang fasih (tanpa medhok) is the best. Padahal setiap orang itu berbeda-beda, dan ini salah satu alasan kenapa bahasa daerah sering dikesampingkan.
Dulu di kampung halaman saya setiap desa memiliki bahasa yang berbeda jadi ketika denger orang ngomong pasti ketahuan dia dari desa mana hal itu unik ,dan sangat keren menurut saya. namun skarang saya sudah tidak pernah mendengar hal itu lagi, sangat disayakan sekali.
Mungkin sudah seharusnya bahasa daerah harus digaungkan oleh pemerintah di setiap daerah agar bhasa daerah tidak punah. Memang kita harus utamakan Bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing tapi kita lupa melestarikan Bahasa Daerah.