Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? - page 6. (Read 1796 times)

jr. member
Activity: 45
Merit: 11
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.

Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Jika anda berpendapat seperti di atas, saya agak kurang setuju dengan pendapat anda tentang perlunya mendesak anak muda untuk mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari bahasa leluhurnya.
Saya berpendapat bahwa setiap orang yang mempunyai sopan santun dalam tindakannya secara otomatis dia akan melestarikan bahasa dan budaya leluhurnya.
Seperti contoh orang jawa, dalam etika orang jawa kata-kata "unggah-ungguh".
Unggah-ungguh yang di maksud yakni setiap orang tua harus memberikan teladan bagi yang muda dan sebaliknya orang muda wajib menghormati yang lebih tua.
Seperti contoh dalam bahasa jawa, orang muda harus mengerti dan harus bisa membedakan kata-kata yang pas untuk orang tua.
Contoh : makan.
Dalam bahasa indonesia mungkin kata makan bisa di terapkan untuk semua orang mulai dari anak kecil sampai orang tua.
Tetapi beda untuk orang jawa, semua ada pemiliknya.
Orang tua : dahar
Anak muda: nedhi
Anak kecil: maem
Dan contoh diatas merupakan hal kecil yang tak luput dari bahasa sehari-hari yang tentunya bahasa itu bisa di lestarikan dan di pakai di dasari dengan sopan santun.
Dan perilaku sopan santun faktor utama yang harus berperan yakni keluarga.
Karena setiap keluarga jika sudah menerapkan sopan santun (unggah-ungguh) tentu bahasa dan budaya leluhur akan selalu melekat di hatinya.
Dan dari setiap hal kecil itu yang akan menarik daya minat orang di sekitar maupun di luar.
sr. member
Activity: 1119
Merit: 206
20BET - Premium Casino & Sportsbook
Bahasa daerah itu sangat perlu, karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang sangat luhur. jika masyarakat atau kaum muda meninggalkan budaya tersebut, dalam arti tidak melestarikannya, maka kebudayaan tersebut akan hilang. Bahasa daerah itu akan lenyap. sehingga lenyap pulalah budayanya. Memang secara pelan pelan bahasa daerah akan tergantikan oleh bahasa yang dianggapnya lebih unggul, lebih asyik penggunaannya, bahkan dikatakan lebih bernilai tinggi daripada bahasa daerahnya sendiri. Sudah banyak bahasa daerah yang ada di negara kita yang sudah hilang karena tidak dilestarikan lagi oleh generasi penerusnya.

Jadi, sebagai salah satu upaya mencegah atau melestarikan agar bahasa daerah tidak punah adalah pemerintah melalui dinas pendidikan selalu mengadakan perlombaan bahasa daerah, misalnya pidato bahasa daerah, lomba menulis bahasa daerah, menulis puisi bahasa daerah, menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah, membaca berita dengan bahasa daerah dan masih banyak lagi yang lainnya.
member
Activity: 700
Merit: 55
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  
Yang paling utama adalah peran orang tuanya yang selalu menggunakan bahasa daerah yang digunakan sehari-harinya, selanjutnya adalah lingkungan sekitar teman-teman nya juga menggunakan bahasa daerah masing-masing, selain itu peran guru yang ada disekolah yang menekankan murid-muridnya untuk menggunkan bahasa dan cinta budayanya. Itulah solusi dari saya, supaya bahasa daerah tidak punah.
hero member
Activity: 1302
Merit: 516
Bitcoin Casino Est. 2013
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.
Mungkin itu hanya untuk daerah tertentu saja gan meskipun saya secara pribadi belum pernah mendengar ada bahasa daerah yang sudah punah di Indonesia karena selama ini bahasa di daerah saya masih tetap terjaga dengan baik walaupun hampir semua masyarakat juga telah belajar bahasa lain seperti pada contoh bahasa Inggris dan juga bahasa Arab yang juga diyakini sudah menjadi penting untuk diketahui. Selain itu, saya juga tidak berpikir kalau bahasa daerah itu akan dilupakan begitu saja karena yang namanya bahasa daerah pasti akan lebih mudah untuk diingat dan dipakai kapan saja yang kita mau gan.

Quote
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Jika agan telah menganggap ada bahasa daerah yang punah di daerah tertentu, saya kira hanya satu hal saja yang perlu dilakukan dan hal itu juga tidak begitu sulit sehingga tidak perlu melibatkan pihak pemerintah kedalam hal ini. Cukup ajarkan pada anak-anak kita dirumah kita sendiri secara masing-masing tanpa harus melibatkan siapapun dan juga jangan melarang mereka untuk belajar lebih banyak bahasa yang sudah sangat berguna seperti yang saya sebutkan diatas yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab.
sr. member
Activity: 616
Merit: 274
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.

full member
Activity: 807
Merit: 150
Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
Memang hal tersebut sangat tergantung pada didikan dalam keluarga masing masing, ketika seseorang telah tinggal di lingkungan perkotaan dengan berbagaimacam latar belakang daerah tertentu maka keluarga hanya mengajarkan anaknya bahasa nasional dan tidak mengajarkan bahasa daerahnya karena sangat sulit untuk mengajarkan bahasa daerahnya dilingkungan tersebut.
Kurangnya minant anak muda sekarang untuk dapat berbahasa daerahnya masing masing akan menjadi hilangnya bahasa daerah karena anak muda sekarang sangat menyukai budaya luar dan meninggalkan kebudayaan mereka sendiri.
Jika pemerintah peduli tentang hal ini tentu akan ada anak muda yang masih bisa berbahasa daerahnya masing masing dan bahasa daerah tidak akan punah di telan masa.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.

Itu memang benar, dan dari beberapa faktor saya pikir yang lebih mempengaruhi yaitu seperti yang agan sampaikan, yaitu dari faktor keadaan yang menuntut kita untuk mengubah bahasa, disisi lain itu bukan di sengaja tetapi memang kebutuhan yang harus mereka lakukan demi bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Saya yakin sebagian besar orang pasti ngalamin hal seperti ini dan termasuk saya juga, ketika saya bekerja ngerantau ke luar kota maka mau tidak mau saya harus menggunakan bahasa nasinonal agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, jadi kalo kita melihat dari sisi ini seperti yang agan sampaikan maka ini lebih mengacu pada kebutuhan, dan tentunya jika di gali lagi lebih dalam maka masih cukup banyak faktor yang bisa mempengarungi dan menjadi alasan kenapa kaum muda lebih memilih untuk menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.
member
Activity: 728
Merit: 48
Bahasa daerah bisa punah kalau masyarakatnya sudah tidak lagi menggunakannya. akan tetapi sepertinya bahasa daerah di negara kita ini tidak akan terancam punah karena memang banyak sekali bahasa daerahnya.
Fenomenan mengapa banyak kaum mudah enggan berbahasa daerah karena memang bisa jadi dari faktor pendidikan dimana kita lihat pendidikan kita sekarang dalam kurikulumnya sepetinya tidak dimasukkan pelajaran muatan lokal seperti dulu lagi sehingga banyak anak-anak muda yang tidak tahu akan bahasa daerahnya sendiri.
legendary
Activity: 3500
Merit: 1354
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
Bukan sesuatu yang baru bahwa pada akhirnya bahasa daerah pada akhirnya mulai terasingkan dan bukan hanya dalam bahasa daerah saja, akan tetapi banyak juga seperti kebudayaan yang semakin berkembangnya zaman maka itu akan terpinggirkan. Salah satu penyebabnya adalah seperti yang teman teman bahas di atas, yaitu ekonomi. Bisa dikatakan bahasa asing lebih menjual daripada bahasa daerah, sebagai kebutuhan dari pekerjaan ataupun yang berkaitan dengan uang misalnya. Seperti yang disampaikan oleh agan @mu_enrico.

Terlebih dizaman sekarang anak anak juga banyak dididik dan dibesarkan dengan bahasa Indonsia atau bahkan bahasa Inggris. Dan saya melihat ada pergeseran yang cukup besar, pasalnya yang melakukannya adalah dari semua kalangan.
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Saya pikir kebanyakan anak muda bukan enggan berbahasa daerah, namun lebih kepada lingkungan yang memaksa mereka untuk tidak menggunakan bahasa daerahnya, contohnya orang-orang muda di yogya kebanyakan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan mereka kebanyakan orang menggunakan bahasa jawa, sedangkan di jakarta karena kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia makanya kebanyakan orang muda lebih memilih menggunakan bahasa indonesia dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Apalagi kebanyakan orang tua jaman sekarang ini enggan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka dan ditambah dengan budaya modernisasi yang semakin tinggi itu membuat banyak anak mudah menjadi lupa akan bahasa daerah mereka.

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
member
Activity: 250
Merit: 20

Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia

Iya benar,karena kita sudah ada di era moderen,bukan tidak menghargai bahasa daerah,tapi misal orang kampung yang tinggal dikampung yang mayoritas menggunakan bahasa daerahnya,ketika si orang kampung ini pindah kekota udah pasti dari segi kehidupan pun berubah dan dari cara bicara pun berubah yang misal berbahasa Sunda otomatis pindah jadi Indonesia karena menyesuaikan.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
Masalahnya untuk masalh ini banyak paktor sih,mulai dari paktor lingkungan,paktor pergaulan juga dan mungkin di sini peran orang tua juga penting, sepengetahuan saya untuk saat ini banyak peran orang tua yang mengganti bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia, sehingga ketika anak bertumbuh yang mereka tau bahasa Indonesia,karena bahasa daerah nya tidak dipake,(dalam bahasa sehari-hari nya).

Nah itu benar gan, saya pikir memang cukup banyak faktor yang bisa menjadi penyebab mengapa kaum muda lebih banyak berinteraksi atau menggunakan bahasa indonesia untuk mengobrol atau menyapa orang lain, dan dari beberapa faktor yang lebih memungkinkan yaitu dari segi lingkungan mereka termasuk dari pengaruh kedua orang tua mereka juga. Seperti yang agan bilang dan memang sesuai dengan fakta, di zaman modern ini lebih banyak orang tua yang mengajarkan anak - anaknya untuk berbahasa indonesia dari sejak kecil, jujur saya kurang tahu apa yang menjadi alasan utamanya tetapi mungkin para orang tua mengikuti perkembangan zaman yang sudah semakin modern ini. Maka tidak aneh dan jelas ketika anak itu tumbuh dewasa mereka lebih banyak menggunakan bahasa indonesia di banding bahasa daerahnya sendiri.

Dan juga faktor lainnya yang menurut saya cukup berpengaruh yaitu dari faktor lingkungan, contohnya seperti kalau kita kerja di perantauan biasanya kita akan lebih sering menggunakan bahasa indonesia untuk bersosialisasi dengan orang lain, jadi intinya menurut saya menggunakan bahasa yang berbeda dan bukan bahasa asli dari daerah kita itu bukan sepenuhnya kesengajaan tetapi disisi lain ada beberapa hal lain seperti keadaan yang memaksa kita untuk menggunakan bahasa persatuan negara untuk menyesuaikan dengan keadaan, saya pikir ini alasan yang masuk akal sih.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
Ini tidak serta merta kembali kepada kaum muda sebenarnya karena pada akhirnya peran orang tua juga penting tetapi memang untuk daerah yang saya tinggali sekarang meskipun pada akhirnya bahasa Indonesia juga banyak yang memakai karena ini adalah kepastian mengingat Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan tetapi disisi lain untuk Bahasa daerah juga tidak di tinggalkan karena sehari-hari saya masih menggunakan bahasa daerah dan bukan hanya saya tetapi mayoritas warga juga sama tergantung situasi dan kondisi. Hal ini membuktikan bahwa selain dari peran orang tua yang harus mengajarkan bahasa daerah hal ini juga harus dilihat dari faktor wilayah karena tidak saya rasa ini masih menjadi salah satu patokan yang bisa digunakan.
Memang saat ini bahasa daerah terkadang terasingkan di beberapa daerah tetapi pada akhirnya kita juga tidak bisa melakukan apapun karena bahkan kita tahu bahwa terkadang bahasa indonesia atau mungkin sekarang bahasa inggris lebih bisa untuk mendatangkan keuntungan pada akhirnya. Bukan berarti saya senang dengan menipisnya bahasa tetapi ketika kita bersikap realistis keseimbangan antara bahasa yang digunakan juga penting untuk menunjang kehidupan.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ga ada insentif untuk menggunakan bahasa daerah. Orang lebih suka belajar Bahasa Inggris -> terbuka lapangan pekerjaan di berbagai bidang, banyak konten menarik di Internet, dsb.
Ujung-ujungnya cuan dan kenikmatan.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Apa untungnya mencegah kepunahan bahasa daerah?
Kalau tidak ada cuan dan kenikmatan maka orang akan malas mengupayakan. Sehingga agar tidak punah harus ada insentif di situ.
Ane kasih satu contoh kenapa banyak orang luar Jawa yang bisa (at least tau dikit) Bahasa Jawa? Salah satunya karena dulu ada Ketoprak Humor. Shownya bagus -> mata dan telinga pada ke situ.
anak-anak sekarang suka bahasa indonesia dan bahasa asing bahkan ini manrik, karna indonesia salah penduduk terbesar di dunia, sehingga ada bahasa daerah kritis atau hampir punah. juga dipengaruhi oleh letak geografis sama jumlah penduduk yang sedikit.hal ini disebabkan oleh orang tuannya tidak mewariskan bahasa daerahnya kepada anak-anak mereka, jika kita lihat disebabkan faktor perkawinan antar suku sehingga saat dikaruniakan anak mereka mengajarkan bahasa indonesia kepada anak mereka, dipengaruhi juga oleh tempat dia sekolah atau lingkungan.
full member
Activity: 784
Merit: 212
~Snip~
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
simpelnya gini gan, kebutuhan bahasa sekarang ini untuk lokal indonesia sendiri pasti memakai bahasa pemersatu bangsa. meskipun banyak sekali bahasa daerah seperti yang agan sebutkan, sudah pasti setiap orang akan lebih mempelajari bahasa indonesia untuk saling berkomunikasi antar daerah.

untuk tingkatan lebih tinggi lagi, bahasa internasional yang dipakai berkomunikasi adalah bahasa inggris. sama kasusnya dengan bahasa pemersatu bangsa sudah pasti lebih dipelajari lagi untuk bisa berkomunikasi dengan orang luar. contohnya saja forum ini, meskipun pakai bantuan translator, itu sudah membuat kita belajar bahasa internasional.

lalu kapan menggunakan bahasa daerah?
kalau anda lihat orang tua yang punya anak atau anda sendiri memiliki anak, bahasa apa yang dipakai? kebanyakan ya pasti bahasa indonesia dengan maksud dan tujuan, anak kita dapat berkomunikasi dengan seluruh orang nusantara.

melihat permasalahan diatas, bagi saya hal yang utama adalah tetap menggunakan bahasa daerah di lingkup keluarga. terutama pada anak, agar ada generasi penerus dan bahasa daerah masing-masing tidak punah.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Salah satunya di sekolah-sekolah harus dibuat kurikulum bahasa daerah.

Dulu aku pernah tinggal di lampung, dimana banyak warganya mayoritas orang lampung, akan tetapi bahasa yang digunakan bukan bahasa lampung tapi bahasa Indonesia, dan bahkan Jawa karena bahasa lampung di sana "kalahan" alias tidak banyak dipakai oleh orang lampungnya sendiri dalam bertutur sehari-hari. Hal ini disebabkan karena berbaur atau bercampurnya orang lokal lampung dengan orang 'transmigrasi" jawa sehingga ketika bercakap, bahasa yang digunakan itu bahasa Indonesia, bahkan Jawa. Pun, Orang tua mereka terkadang tidak lagi mengajarkan anaknya bahasa lampung sehingga ada orang yang asli lampung tapi tidak bisa berbahasa lampung asli.

Ya hampir sama lah dengan medan, di kota tersebut tutur yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Sedangkan di daerah lain, semisal Palembang, orang datangan harus tahu berbahasa palembang, karena tutur kata sehari-hari di sana itu bahasa palembang, jadi jika orang datangan tidak paham atau sama sekali tidak tahu bahasa palembang susah, karena dulu ketika saya naik taksi di palembang terkadang bingung, karena drivernya hanya bisa berbahasa palembang, ketika ku ajak berbahasa Indonesia, nangkapnya lambat, hingga hampir tersesat karena beda bahasa.
saya juga pernah 3 hari berada di palembang gan karen aaa kerjaan kemaren dan bahasa di sana cukup unik, ornag itu bilang wong kito galo, awal nya saya gak ngerti itu apa, ternyata itu pertanyaan untuk orang yang baru di sana, artinya orang kita palembang! kira2 begitu.

saya telusuri kenapa orang orang di sana lebih menggunakan bahasa daerah mereka ketimbang bahasa indonesia, itu karena sejak lama bahkan di sekolah sekolah pun, penggunaan bahasa daerah wajib, bahkan mereka yang merantau ke palembang pun wajib paham bahasa asli sana.

di berbagai daerah, penggunaan bahasa daerah sudah terlihat seperti kolot, makanya anak2 muda nya jarang menggunakan bahasa asli mereka, malu katanya.
Ada berbagai alasan mengapa masyarakat sudah nampak jarang menggunakan bahasa daerah. Dan disini saya hanya akan menyebutkan dua saja ;
Pertama, berkurangnya rasa peduli dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan daerahnya, sehingga mereka enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya. Sementara itu ketika masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerah, maka daerah tersebut akan kehilangan identitasnya. Belum lagi ditambah dengan perkembangan zaman yang sudah tidak dapat terbendung lagi, hal ini menyebabkan bahwa bahasa daerah ini kurang cocok untuk digunakan pada saat ini. Bahkan tidak sedikit orang yang lebih berbangga diri menguasai bahasa asing dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Dan sebetulnya hal ini juga tidak apa-apa, akan tetapi agar penggunaan bahasa daerah ini bisa terus bertahan dikalangan masyarakat, Maka terkait kesadaran masyarakat terhadap budaya dan bahasa ini perlu ditingkatkan kembali dan digemborkan kembali, agar bahasa daerah ini tidak hilang karena terus digerus oleh perkembangan zaman.


Kedua, banyak orang yang menganggap bahwa bahasa daerah ini terlalu kasar, sehingga kurang elok untuk diajarkan dan didengar oleh anak-anak. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan bahasa nasional.

Mempelajari bahasa asing itu perlu kita lakukan, agar kita juga bisa berkomunikasi dengan dunia luar, namun poin pentingnya, walaupun penguasaan bahasa asing ini penting, tapi sebagai putra daerah kita juga tidak boleh meninggalkan bahasa ataupun identitas daerah kita, hanya karena kita beralih tempat  tinggal diperkotaa.
member
Activity: 455
Merit: 10
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 
Salah satunya di sekolah-sekolah harus dibuat kurikulum bahasa daerah.

Dulu aku pernah tinggal di lampung, dimana banyak warganya mayoritas orang lampung, akan tetapi bahasa yang digunakan bukan bahasa lampung tapi bahasa Indonesia, dan bahkan Jawa karena bahasa lampung di sana "kalahan" alias tidak banyak dipakai oleh orang lampungnya sendiri dalam bertutur sehari-hari. Hal ini disebabkan karena berbaur atau bercampurnya orang lokal lampung dengan orang 'transmigrasi" jawa sehingga ketika bercakap, bahasa yang digunakan itu bahasa Indonesia, bahkan Jawa. Pun, Orang tua mereka terkadang tidak lagi mengajarkan anaknya bahasa lampung sehingga ada orang yang asli lampung tapi tidak bisa berbahasa lampung asli.

Ya hampir sama lah dengan medan, di kota tersebut tutur yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Sedangkan di daerah lain, semisal Palembang, orang datangan harus tahu berbahasa palembang, karena tutur kata sehari-hari di sana itu bahasa palembang, jadi jika orang datangan tidak paham atau sama sekali tidak tahu bahasa palembang susah, karena dulu ketika saya naik taksi di palembang terkadang bingung, karena drivernya hanya bisa berbahasa palembang, ketika ku ajak berbahasa Indonesia, nangkapnya lambat, hingga hampir tersesat karena beda bahasa.
saya juga pernah 3 hari berada di palembang gan karen aaa kerjaan kemaren dan bahasa di sana cukup unik, ornag itu bilang wong kito galo, awal nya saya gak ngerti itu apa, ternyata itu pertanyaan untuk orang yang baru di sana, artinya orang kita palembang! kira2 begitu.

saya telusuri kenapa orang orang di sana lebih menggunakan bahasa daerah mereka ketimbang bahasa indonesia, itu karena sejak lama bahkan di sekolah sekolah pun, penggunaan bahasa daerah wajib, bahkan mereka yang merantau ke palembang pun wajib paham bahasa asli sana.

di berbagai daerah, penggunaan bahasa daerah sudah terlihat seperti kolot, makanya anak2 muda nya jarang menggunakan bahasa asli mereka, malu katanya.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Tidak perlu mendesak anak muda untuk mempelajari bahasa daerahnya karena sejak kecil sudah berbicara bahasa daerah dilingkungan tempat tinggal.
Anak muda perlu didesak untuk mempelajari bahasa dunia agar mudah membangun dan mempromosi budaya lokal kepada dunia. Desakan agar anak muda perlu mempelajari bahasa dunia karena untuk memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan karena hidup bukan kebelakang tetapi kedepan.

Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Pemerintah yang berperan sebagai pelaksana negara hanya perlu memfasilitasi ruang kepada anak muda untuk melakukan hal-hal yang mendorong mereka maju. Pemerintah tidak boleh memaksa karena kita negara demokrasi.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Pola pikir moderen masyarakat saat ini sudah berubah akibat pengaruh digitalisasi, dan interaksi dengan masyarakat luar juga sudah aktif cepat. faktor urbanisasi besar-besar juga penyebabnya. sehingga dengan urbanisasi sudah berkumpul bermacam etnis dan suku sehingga ditempat tersbutlah mau tidak mau terpaksa mengunakan bahasa indonesia sebagai pemersatu, anak-anak juga di kota-kota juga sudah diasah bahasa indonesia
Pages:
Jump to: