Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?
Saya berpendapat bahwa setiap orang yang mempunyai sopan santun dalam tindakannya secara otomatis dia akan melestarikan bahasa dan budaya leluhurnya.
Seperti contoh orang jawa, dalam etika orang jawa kata-kata "unggah-ungguh".
Unggah-ungguh yang di maksud yakni setiap orang tua harus memberikan teladan bagi yang muda dan sebaliknya orang muda wajib menghormati yang lebih tua.
Seperti contoh dalam bahasa jawa, orang muda harus mengerti dan harus bisa membedakan kata-kata yang pas untuk orang tua.
Contoh : makan.
Dalam bahasa indonesia mungkin kata makan bisa di terapkan untuk semua orang mulai dari anak kecil sampai orang tua.
Tetapi beda untuk orang jawa, semua ada pemiliknya.
Orang tua : dahar
Anak muda: nedhi
Anak kecil: maem
Dan contoh diatas merupakan hal kecil yang tak luput dari bahasa sehari-hari yang tentunya bahasa itu bisa di lestarikan dan di pakai di dasari dengan sopan santun.
Dan perilaku sopan santun faktor utama yang harus berperan yakni keluarga.
Karena setiap keluarga jika sudah menerapkan sopan santun (unggah-ungguh) tentu bahasa dan budaya leluhur akan selalu melekat di hatinya.
Dan dari setiap hal kecil itu yang akan menarik daya minat orang di sekitar maupun di luar.