Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?
Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.
Saya tidak menyalakan jika ada yang mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa inggris, selama seseorang tersebut tidak melupakan bahasa daerahnya, karena bahasa merupakan idensitas diri dari suatu daerah ataupun negara. Dan jika masyarakat sudah enggan menggunakan bahsa daerahnya, maka cepat atau lambat daerah tersebut akan kehilangan identitasnya.
Ya memang pada saat ini sebagian masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, karena menganggap bahwasanya bahasa daerah terlalu katro dan lain sebagainya. Yang dimana pada akhirnya anak muda itu lebih nyaman menggunakan bahasa nasional ataupun bahasa asing dibandingkan dengan menggunakan bahasa daerahnya. Dan seperti diri anda sendiri yang dalam beberapa obrolan anda lebih nyaman menggunakan kata ane, ente bahlul dan lain sebagainya. yang dimana itu merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa arab. Begitupun dengan anak muda yang contoh kecilnya ketika mereka mengungkapan cinta, mereka lebih memilih menggunakan bahasa inggris "I Love You" ataupun dalam bahasa arab "Ana Uhibukka" dibandingkan dengan menggunakan bahasa jawa, yang kalau dalam bahasa jawa itu "Aku Trenso Malang Sliramu"
Dan candaan saya, mungkin ketika mereka mengunggkapkan cintanya dengan bahasa daerah, maka kemungkinan besar cinta mereka akan ditolak...