Pages:
Author

Topic: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah? - page 5. (Read 1772 times)

jr. member
Activity: 96
Merit: 1
Pada saat ini penggunaan bahasa daerah sudah mulai berkurang seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi. Banyak anak muda malu untuk menggunakan bahasa daerah nya sendiri, entah apa yang sebagian besar anak muda malu, mungkin bisa saja karena dianggap tidak gaul/kampungan. Hal seperti ini lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan yang mana teknologi sudah berkembang secara merata. Di desa, masih cukup banyak anak muda yang menggunakan bahasa daerah mereka dalam keseharian.
Mungkn cara mencegah agar bahasa daerah tidak punah, Orang tua bisa mengajarkan bahasa daerah kepada anak anak untuk berkomunikasi di keseharianya, pemerintah pun juga harus memasukan atau menjadikan bahasa bahasa daerah sebagai pembelajaran wajib di sekolah yang disesuaikan dengan daerah masing masing anak, agar anak terbiasa sejak dini dengan bahasa daerah nya masing masing. Masyarakat sekitar juga perlu berkontribusi dalam meleksanakan bahasa bahasa daerah.
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
agar orang mudah memahami.
misal anda tinggal di jakarta pakai bahasa daerah sendiri yang anda ajak bicara pasti ga paham n bengong saja.
kecuali anda tinggal di daerah sendiri ya lebih bagus pakai bahasa daerah n bahasa lokal
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market
Bahasa daerah itu sangat perlu, karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang sangat luhur. jika masyarakat atau kaum muda meninggalkan budaya tersebut, dalam arti tidak melestarikannya, maka kebudayaan tersebut akan hilang. Bahasa daerah itu akan lenyap. sehingga lenyap pulalah budayanya. Memang secara pelan pelan bahasa daerah akan tergantikan oleh bahasa yang dianggapnya lebih unggul, lebih asyik penggunaannya, bahkan dikatakan lebih bernilai tinggi daripada bahasa daerahnya sendiri. Sudah banyak bahasa daerah yang ada di negara kita yang sudah hilang karena tidak dilestarikan lagi oleh generasi penerusnya.

Jadi, sebagai salah satu upaya mencegah atau melestarikan agar bahasa daerah tidak punah adalah pemerintah melalui dinas pendidikan selalu mengadakan perlombaan bahasa daerah, misalnya pidato bahasa daerah, lomba menulis bahasa daerah, menulis puisi bahasa daerah, menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah, membaca berita dengan bahasa daerah dan masih banyak lagi yang lainnya.
dalam masalah ini memang pemerintah harus membuat suatu usulan kepada dinas pendidikan di setiap daerah agar bahasa daerah terus bisa dilestarikan di masyarakat dan harus membuat pelajaran khusus bahasa daerah saat jam belajar,agar generasi baru selalu bisa meneruskan bahasa leluhur mereka,dan membuat perlombaan di setiap sekolah dan seperti yang anda katakan bahwa banyak cara untuk melestarikan kembali bahasa daerah agar tidak punah,karena negara kita sangat di kenal dengan  negara yang banyak suku dan bangsa sehingga bahasa daerah tetap harus kita jaga bersama.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses

saya masih sangat ingat pernah ada larangan tentang menggunakan bahasa daerah di lingkungan saya, di publik, itu semua untuk menghidari kata kata ejekan atau hal sentiif lainnya yang dalam bentuk bahasa daerah,
Sebenarnya memang tidak etis jika kita berbahasa contoh (sunda) di kota palembang atau jakarta. Atau sebaliknya kita berbicara sesama teman (pakai bahasa batak) di lingkungan orang berbahasa sunda. Artinya memang harus tahu penempatan berbahasa itu sesuai dengan tempatnya, justru kalau kita berbahasa daerah di lingkungan yang beda dengan bahasa kita itu menimbulkan ketersinggungan, alias tidak menghargai komunitas tersebut. Ya ada baiknya disesuaikan, jika berada di bandung, ya kita berbahasa sunda, kalau berada di palembang, ya kita berbahasa palembang, jadi tidak mencampur atau membalikan bahasa 1 sama lain.

full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
Pemerintah dalam hal ini PEMDA adalah yang paling bertanggung jawab dalam hal mengajukan serta memasukkan Bahasa Daerah ke dalam kurikulum sekolah. Artinya dengan mengusulkannya ke Pemerintah Pusat untuk diterapkan di sekolah melalui kementerian terkait.

Selain itu Pemda harus memberikan Penghargaan dan Pengakuan jika melihat ada inisiatif yang baik dan bagus lahir dari Kemitraan Komunitas yang peduli yang berkontribusi secara langsung dalam pelestarian bahasa daerah dengan memasukkan kegiatan mereka kedalam salah Mata Anggaran misalnya yang Dinas yang terkait untuk hal ini adalah Dinas Pendidikan di bidang kebudayaan sehingga ini akan terus terjaga dan berlanjut.

Yang terakhir peran orang tua sendiri karena bahasa daerah adalah bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari untuk pengembangan saya pikir orang tua juga akan menyesuaikan sendiri agar anaknya juga fasih dalam berbahasa indonesia sehingga mudah berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah.
Jika pemerintah daerah dapat melakukan seperti yang anda katakan tentu ini akan sangat baik dalam menjaga bahasa pada tiap daerah karena jika generasi yang akan datang tidak dapat berbicara akan bahasa daerah tempat tinggalnya tentu secara perlahan akan memudar bahasa daerah tersebut.
Ya orang tua juga harus mengajarkan anak mereka bahasa daerah mereka jangan hanya mengajarkan bahasa asing dengan alasan untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan untuk saat ini namun menghilangkan bahasa daerah tempat mereka tinggal.
member
Activity: 267
Merit: 35
Saya pikir kebanyakan anak muda bukan enggan berbahasa daerah, namun lebih kepada lingkungan yang memaksa mereka untuk tidak menggunakan bahasa daerahnya, contohnya orang-orang muda di yogya kebanyakan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan mereka kebanyakan orang menggunakan bahasa jawa, sedangkan di jakarta karena kebanyakan orang menggunakan bahasa indonesia makanya kebanyakan orang muda lebih memilih menggunakan bahasa indonesia dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Apalagi kebanyakan orang tua jaman sekarang ini enggan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka dan ditambah dengan budaya modernisasi yang semakin tinggi itu membuat banyak anak mudah menjadi lupa akan bahasa daerah mereka.

Solusi terbaik untuk hal ini ya orang tua membiasakan berbahasa daerah kepada anak-anak mereka sejak bayi, karena bahasa itu soal kebiasaan jadi semakin sering anak berkomunikasi dengan bahasa daerah dengan orang tua mereka maka akan semakin paham mereka terhadap bahasa daerah mereka sendiri.
Menurut saya susah sih untuk saat ini,apa lagi seiring berkembang nya jaman ya,peran orang tua pun untuk saat ini memang gak begitu mengnalkan bahasa daerah, khususnya orang tua melenial udah pada pindah ke bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
full member
Activity: 392
Merit: 130
PredX - AI-Powered Prediction Market
pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan

Pemerintah dalam hal ini PEMDA adalah yang paling bertanggung jawab dalam hal mengajukan serta memasukkan Bahasa Daerah ke dalam kurikulum sekolah. Artinya dengan mengusulkannya ke Pemerintah Pusat untuk diterapkan di sekolah melalui kementerian terkait.

Selain itu Pemda harus memberikan Penghargaan dan Pengakuan jika melihat ada inisiatif yang baik dan bagus lahir dari Kemitraan Komunitas yang peduli yang berkontribusi secara langsung dalam pelestarian bahasa daerah dengan memasukkan kegiatan mereka kedalam salah Mata Anggaran misalnya yang Dinas yang terkait untuk hal ini adalah Dinas Pendidikan di bidang kebudayaan sehingga ini akan terus terjaga dan berlanjut.

Yang terakhir peran orang tua sendiri karena bahasa daerah adalah bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari untuk pengembangan saya pikir orang tua juga akan menyesuaikan sendiri agar anaknya juga fasih dalam berbahasa indonesia sehingga mudah berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah.
member
Activity: 280
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.


Memang dijaman sekarang kesadaran orang tua terhadap kemajuan teknologi bahkan fokus terhadap pengembangan kemampuan bahasa asing, saya rasa orang tua seperti itu mencerminkan keinginan untuk memberikan bekal yang relevan bagi anak-anak mereka agar siap menghadapi tuntutan masa depan (terutama di dunia kerja yang terus berkembang)
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 

Saya pikir solusinya terbilang mudah, yaitu dengan meningkatkan kesadaran yang di mulai dari lingkup terkecil yang kita sebut keluarga. Tentu saja hal ini di mulai oleh pemangku kepentingan atau dalam bahasa lain Pemerintah, di mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat desa. Menurut saya hal ini cukup mudah untuk di lakukan, apalagi saat ini Pemerintah pusat setiap tahunnya menganggarkan sejumlah uang sampai ke Desa.

Pemerintah hanya perlu membuat sebuah program yang berbentuk kegiatan sosialisasi dan menginstruksikan kepada masyarakat untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Terbilang mudah memang, dan kesan dari sosialisasi inipun terbilang remeh, namun efek dari kehilangan bahasa daerah sangat besar dampaknya.

Kehilangan bahasa daerah berarti kehilangan identitas budaya, sebab Bahasa, Masyarakat dan Tempat Tinggal menjadi definisi lain dari tanda penggenal. Maksud saya ketika kita berbahasa dengan bahasa daerah sendiri, kita akan di tandai dengan mudah bahwa kita berasal dari daerah tertntu, itulah yang saya maksud identitas.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Saya salah satu orang tua yang gak menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu, bukan berarti anakku tidak saya ajari bahasa daerah, tetap saya kenalkan, cuma bahasa utama yang digunakan sehari-hari dirumah adalah Bahasa Indonesia. Alasannya karena dalam dunia sekolah dan dunia kerja bahasa utama-nya Bahasa Indonesia, disekolah dulu khususnya sekolah dasar, saya dan teman-teman banyak yang tidak berani berbicara di depan kelas, karena bahasa indonesianya terbatas, karena waktu sd teman-teman masih teman setu kampung dan kami semua sama-sama menggunakan bahasa daerah, hal itu (tidak lancar berbicara bahasa indonesia didepan kelas) kuanggap biasa.

Kemudian waktu SMP mulai kenal beberapa teman yang diluar-maupun didalam kelas menggunakan bahasa Indonesia, dan teman-teman ini yang menggunakan bahasa indonesia, mereka lebih percaya diri dan bicara lebih tertata saat berbicara di dalam kelas.

Kesimpulanku adalah, orang yang memakai bahasa indonesia sebagai bahasa utama harusnya lebih percaya diri dan lebih jago saat harus berbicara didepan umum menggunakan bahasa indonesia, dan hal ini sangat dibutuhkan kelak nanti agar bisa lebih berhasil di dunia kerja maupun saat sekolah.

Bukan berarti saya merasa bahasa daerah tidak perlu diajarkan hanya saja, menurut saya bahasa daerah bisa diajarkan sebagai bahasa kedua/secondary, sedangkan bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai bahasa utama sehari-hari
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
...
Memang hal tersebut sangat tergantung pada didikan dalam keluarga masing masing, ketika seseorang telah tinggal di lingkungan perkotaan dengan berbagaimacam latar belakang daerah tertentu maka keluarga hanya mengajarkan anaknya bahasa nasional dan tidak mengajarkan bahasa daerahnya karena sangat sulit untuk mengajarkan bahasa daerahnya dilingkungan tersebut.
Kurangnya minant anak muda sekarang untuk dapat berbahasa daerahnya masing masing akan menjadi hilangnya bahasa daerah karena anak muda sekarang sangat menyukai budaya luar dan meninggalkan kebudayaan mereka sendiri.
Jika pemerintah peduli tentang hal ini tentu akan ada anak muda yang masih bisa berbahasa daerahnya masing masing dan bahasa daerah tidak akan punah di telan masa.

saya masih sangat ingat pernah ada larangan tentang menggunakan bahasa daerah di lingkungan saya, di publik, itu semua untuk menghidari kata kata ejekan atau hal sentiif lainnya yang dalam bentuk bahasa daerah, namun sekarang aturan itu sudah tidak ada lagi, nah sekarang ini ada banyak orang tua yang cukup serius mengajarkan bahasa daerah kepada anak anak mereka, hal ini bertujuan untuk supaya generasi muda tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah yang ada dan sudah lama mereka hidupi.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Anak muda engan berbicara bahasa daerah dipengaruhi oleh lingkungan dan keseharian dalam rumah tangga, dalam rumah tangga saat ini orang tua mendidik anaknya dengan bahasa indonesia, di sekolah juga bahasa indonesia sehingga saat mereka dewasa sudah engan bicara bahasa daerah. kurukulum sekolah sudah saatnya memperbanyak mata pelajaran bahasa lokal biar tidak punah bahasa daerah
Tergantung daerahnya gan, ada juga ortu yang berbahasa daerah dari sejak anaknya orok. Misal kayak temen ane orang palembang, dia ini punya orang tua asli palembang, jadi dari sejak balita dia diajak berbahasa palembang terus sehingga ketika dia ane ajak bahasa indonesia agak kagok gitu. Ngerti sih ngerti tapi ketika dia ngucapin balik, sering keluar bahasa daerahnya yang bikin ane tidak mengerti.

Sedangkan untuk kurikulum di sekolah, kalau di daerahnya sudah masive menggunakan bahasa lokal, ane rasa itu tidak perlu, soalnya hal yang seperti ini akan nature dialami setiap anak didik.

member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
saya sih melihat fenomena ini sebenarnya di dasari oleh peran orang orang tua, misalnya di daerah daerah jawa, saya melihat masih banyak orang orang tua di sana yang memang melestarikan bahasa daerah mereka, berbeda dengan orang orang tua yang berada di kota

saya sebenarnya tidak begitu suka jika kita semua melupakan bahasa daerah kita yang sudah ada sejak jaman dulu dan sudah turun temurun di wariskan dan lebih mengutamakan bahasa indonesia secara penuh, bahasa daerah adalah kekayaan budaya juga

pemerintah di berbagai daerah juga sebenarnya harus menjaga kelestarian bahasa wilayah mereka, aturan aturan juga harus di terapkan agar supaya bahasa daerah tidak punah secara perlahan lahan


Anak muda engan berbicara bahasa daerah dipengaruhi oleh lingkungan dan keseharian dalam rumah tangga, dalam rumah tangga saat ini orang tua mendidik anaknya dengan bahasa indonesia, di sekolah juga bahasa indonesia sehingga saat mereka dewasa sudah engan bicara bahasa daerah. kurukulum sekolah sudah saatnya memperbanyak mata pelajaran bahasa lokal biar tidak punah bahasa daerah
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Jadi. buat generasi muda, menguasai bahasa asing yang lebih keren sebenarnya tidak ada salahnya karena tuntutan dunia yang semakin berdaya asing global dan mengharuskan untuk menguasai bahasa asing. Namun bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabenya adalah bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.
Seharusnya kita itu mencontoh orang jepang, dimana mereka pakai bahasa jepang dalam kehidupan sehari-harinya, malah orang asing yang datang ke jepang yang harus belajar bahasa jepang, bukan orang jepangnya belajar bahasa asing/inggris. Makanya tidak heran, banyak orang jepang yang gak bisa bahasa inggris, kalau pun bisa malah lebih baik dari orang indonesia. Orang jepang sangat menjunjung tinggi budaya dan bahasanya, kalau orang tidak bisa ya gak usah datang, gitu aja prinsip mereka.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Menurut saya, ada beberapa solusi yang mungkin bisa mencegah kepunahan bahasa daerah dimasa depan. antara lain yaitu:

1. Peran orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak mengenai bahasa daerah sejak dini. Terlebih dulu kepada Ayah dan Ibu dari daerah yang berbeda ,   penting untuk mengenalkan kedua bahasa daerah kepda anak mereka.

2. Membiasakan untuk memakai bahasa daerah dalam kegitan sehari-hari, baik keluarga maupun lingkungan sekitar. Kecuali dengan orang yang tidak
    memahami bahasa daerah tersebut.

3. Sekolah juga berperan dalam meletarikan bahasa daerah yakni dengan cara memasukan mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal pada
    kurikurum atau dengan mengadakan ekstrakulikuler dengan bahasa daerah.

Jadi. buat generasi muda, menguasai bahasa asing yang lebih keren sebenarnya tidak ada salahnya karena tuntutan dunia yang semakin berdaya asing global dan mengharuskan untuk menguasai bahasa asing. Namun bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabenya adalah bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.
full member
Activity: 826
Merit: 117
Saya tidak akan terkejut ketika dalam beberapa tahun kedepan, anak anak sudah tidak paham lagi dengan bahasa daerahnya, sekalipun dia dibesarkan didaerah yang memiliki bahasa daerah, seperti misalnya Jawa, Sunda dan lain lain.
Menurut ane contoh yg agan sebutkan kurang memberikan nilai untuk menjadi contoh bahwa anak2 sudah meninggalkan bahasa daerahnya. Mungkin bahasa daerah yang lain seperti di kalimantan ato di sulawesi mungkin kurang bahkan nama bahasa daerahnya juga terdengar asing.

Kalo untuk sunda terutama bahasa jawa mereka masih kuat memakainya terutama di pergaulannya sehari-hari. Kencederungan pemakaian bahasa tergantung dimana mereka tinggal dan juga bergantung dengan siapa mereka berbicara. didaerah perkotaan apa lagi berbicara dengan orang yang belum kenal apalagi orang tua, pemakaian bahasa indonesia cenderung akan dipilih karena dinilai lebih netral. kalo ane sendiri ngomong ama orang yg udah kenal bakal lebih nyaman pakai bhs jawa gan
full member
Activity: 180
Merit: 121
Mereka yang memelihara dan menjujung tinggi bahasa daerah, budaya dan adat istiadiat adalah mereka yang sering disebut katro atau kampungan, bodoh dan tidak berpendidikan. Dan haruskah kita menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? dan apakah kita pantas menyebut mereka dengan sebutan seperti itu..? yang dimana "jelas" bahwasannya mereka lah yang selama ini menghormati dan memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerahnya, dan yang dimana mereka memelihara itu dengan penuh keikhlasan. Tatakrama dan sopan santun yang diwariskan oleh nenek moyangnya, mereka sangat memelihara itu. Sementara kita yang tinggal diperkotaan yang hidup dengan gengsi yang tinggi, yang katanya berpindidikan dan memiliki ilmu yang tinggi. namun sayang atas kemajuan jaman dan teknologi, kita semua sudah lalai dan tidak mampu memelihara bahasa, budaya dan adat istiadat daerah kita sendiri. Dan terkadang ilmu yang tinggi ini yang kita dapatkan diperguruan tinggi, ini jadikan sebagai alat untuk bisa merendahkan oranglain. Rupanya selain kita tidak mampu memelihara bahasa daerah, namun terkait adab ataupun etika, juga sopan santun, ini sudah mulai berkurang.
hero member
Activity: 1428
Merit: 592
Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.

Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.

Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah? 


Dulu ada kurikulum bahasa daerah untuk sekolah dasar tetapi saat ini saya kurang tau apakah masih ada apa gak, jika Kemendikbud dan pemerintah daerah tidak berusaha memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum di sekolah dasar maka semakin hari bahasa daerah akan semakin punah, apalagi ada banyak orang sekarang sudah mengajarkan bahasa Indonesia dan Inggris kepada anak kecil sehingga bahasa daerah mulai dilupakan begitu saja seolah-olah tidak penting. Solusi kepada masing-masing individu dan sebisa mungkin mengajari anaknya dirumah untuk mengenal dan berbicara dengan bahasa daerah, sekuat bagaimanapun pemerintah mencoba melestarikan bahasa daerah jika orang tua dirumah tidak mengajari anaknya bahasa tersebut tentu tidak akan pernah efektif.

Solusinya tergantung pada orang tua dan lingkungan karena jika bahasa daerah sudah mulai dianggap tidak penting maka jangan harap anak kecil mau belajar dan berbicara menggunakan bahasa tersebut. Saya melihat ini di wilayah tempat tinggal kami meskipun bahasa daerah masih cukup kental di gunakan tetapi saat ini ada banyak orang tua yang telah mengabaikan untuk mengajari anaknya berbahasa daerah.
full member
Activity: 868
Merit: 202
Peranan orang tua sebenarnya sangat penting untuk melestarikan bahasa daerah atau kampung ini, dalam penuturan atau percakapan (dialek) sehari-harinya, untuk mewariskan bahasa daerah ke generasi keturunan nya. yang menjadi persoalan atau masalah setiap orang mempunyai jodoh persilangan di setiap kota daerah besar lainnya, Semisal ( Medan-Sulawesi). Di dalam berumahtangga percakapan bahasa Nasional lah yang menjadi bahasa sehari-harinya mereka, apalagi kedua bahasa tersebut memang susah di ucapkan. Ini lah yang membuat sang anak malas untuk berbahasa daerah dari orang tua nya. Ini yang akan menjadi faktor kepunahan bahasa daerah mereka untuk generasi keturunannya yang tidak pernah di pakai atau di gunakannya lagi.

Orang tua sekarang lebih mementingkan kemajuan anaknya mereka di masa depan, apa yang di butuhkan oleh perusahaan2 besar. Kalau membicarakan secara value untuk masa depan, bahasa asing (inggris) lah yang menjadi fokus orang tua saat ini untuk menjadi bekal anaknya di kemudian hari.



benar seperti yang mas bilang bahwa peranan orang tua itu merupakan kunci supaya anak bisa berbicara bahasa daerah dengan lancar. seringkali orang tua tidak memberikan pelajaran tentang bahasa daerah kepada anak mereka dan lebih mengutamakan mengajari anak mereka bahasa inggris, mandarin, jerman, dll, yang lebih berpotensi untuk bisa digunakan oleh anak di masa depan.

namun kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada orang tua karena faktor-faktor seperti jodoh persilangan, kebiasaan menggunakan bahasa indonesia, dan berbagai faktor lainnya itu memang menyulitkan mereka untuk mengajari bahasa daerah kepada anak mereka. apalagi ketika anak malu untuk menggunakan bahasa daerah karena kesan kuno dan ketinggalan jaman, itu menjadi persoalan tersendiri yang membuat banyak anak muda jaman sekarang tidak menggunakan bahasa daerah bahkan sampai melupakan budaya mereka.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?  

Berawal dari keluarga masing2, yang tua mengajari anak2nya sejak dini jadi tetep ada generasi penerusnya.
Jaman sekarang ini banyak orang2 tua yang tidak mengajarkan bahasa daerah ke anak2nya, kebanyakan bahasa Indonesia malah bahkan bahasa Inggris.
Ya pastinya mereka punya alasan kenapa lebih mengedepankan bahasa nasional dan bahasa internasional daripada bahasa daerah sendiri.
Ane pribadi pengguna bahasa Jawa sehari-hari, dan waktu anak ane masih kecil, ane selalu ngajak ngobrol pake bahasa Jawa sedangkan istri ane yang ngajak ngobrol pake bahasa Indo.
Tapi memang tingkat minat pengguna bahasa daerah itu semakin kesini semakin menurun.
Mungkin alternatif lain adalah dengan menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar ada pelatihan2 bahasa daerah setempat.
Di tempat ane ada pelatihan bahasa Jawa rutin 2x sebulan, tapi ini lebih ditujukan untuk mencari bibit2 calon MC/Pembawa Acara untuk acara2 misal kawinan dan acara2 adat lainnya.

Saya tidak menyalakan jika ada yang mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa inggris, selama seseorang tersebut tidak melupakan bahasa daerahnya, karena bahasa merupakan idensitas diri dari suatu daerah ataupun negara. Dan jika masyarakat sudah enggan menggunakan bahsa daerahnya, maka cepat atau lambat daerah tersebut akan kehilangan identitasnya.

Ya memang pada saat ini sebagian masyarakat sudah enggan untuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, karena menganggap bahwasanya bahasa daerah terlalu katro dan lain sebagainya. Yang dimana pada akhirnya anak muda itu lebih nyaman menggunakan bahasa nasional ataupun bahasa asing dibandingkan dengan menggunakan bahasa daerahnya. Dan seperti diri anda sendiri yang dalam beberapa obrolan anda lebih nyaman menggunakan kata ane, ente bahlul dan lain sebagainya. yang dimana itu merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa arab. Begitupun dengan anak muda yang contoh kecilnya ketika mereka mengungkapan cinta, mereka lebih memilih menggunakan bahasa inggris "I Love You" ataupun dalam bahasa arab  "Ana Uhibukka" dibandingkan dengan menggunakan bahasa jawa, yang kalau dalam bahasa jawa itu "Aku Trenso Malang Sliramu"
Dan candaan saya, mungkin ketika mereka mengunggkapkan cintanya dengan bahasa daerah, maka kemungkinan besar cinta mereka akan ditolak...  Grin Grin Grin
Pages:
Jump to: