Bener Om, saat seseorang merasa Greedy kemungkinan besar akan berimbas buruk pada langkah investasi yang dilakukan. Terlebih lagi banyak orang yang berpikiran jika peluang yang ada pada Crypto bisa memberikan hasil besar secara instan, sehingga dari mindset ini tidak sedikit yang pada akhirnya melakukan all-in pada sesuatu hal yang sebenarnya tidak mereka pahami dengan baik (terutama potensi resikonya).
Sebenarnya prinsip investasi pada crypto itu bisa dibikin gampang, dimana segala sesuatu penawaran yang memberikan iming-iming return gede biasanya akan berbau scam
.
Biasanya ketika ada perusahaan apapun yang menawarkan return besar dalam waktu sekejap lebih bersifat scam, peluang untuk menjalankan investasi terbuka lebar bagi siapapun dan harusnya tidak mempercayakan pihak lain untuk memegang kendali, sementara saat ini keterlibatan secara individu jauh lebih mudah dan di negara kita juga legal crypto sebagai komoditas dan bursa juga diatur sedemikian bagusnya.
Memberikan akses kepada orang lain justru kesempatan bagi mereka yang berniat menipu dan akibatnya kita harus menerima konsekuensi kehilangan uang yang kita miliki.
Saya rasa bukan kurang edukasi kenapa banyak sekali masyarakat kita terjebak dengan sistem ponzi yang memiliki iming - iming atau unsur baik itu trading atau jual beli suatu produk. Sekarang banyak korban dari kasus robot trading ATG dan owner sudah ditangkap oleh polisi saat ini, namun dari sebagian besar korban robat trading ini juga pernah mengalami penipuan di investasi GSC.
Sebenarnya penyebab seseorang dengan mudah ikut berinvestasi pada proyek ponzi bukan minim literasi atau edukasi tetapi lebih ketertarikan untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa harus bekerja lebih keras, sifat tamak dan tergiur dengan keuntungan yang cukup besar dinjanjikan leader menjadi opsi paling depan kenapa masyarakat kita sangat mudha terjebak dalam bisnis ponzi termasuk robot trading ATG yang sudah benar - benar scam untuk saat ini.
Edukasi itu penting Mas karena tidak semua masyarakat kita Indonesia memahami pola trading dan meskipun korban penipuan tidak semuanya kurang edukasi. Saya juga ingat kasus ATG yang mulai banyak memakan korban dan dari kebanyakan mereka juga berafiliasi dari GSC, jadi selain edukasi dan pemahaman cepat kaya juga harus di imbangi oleh masyarakat kita.
Saya lebih mendorong teman-teman dekat di tempat tinggal saya untuk melakukan trading manual dan memilih bursa yang telah mendapatkan izin dari pemerintah, sehingga meminimalisir resiko jauh lebih kecil terhadap penipuan dan jika mendapatkan kerugian paling tidak bukan karena penipuan melainkan teknis trading yang belum mereka kuasai, masalah ini jauh lebih mudah diatasi karena bisa belajar mengenai trading yang benar dan tepat.