Pages:
Author

Topic: Tiktok Shop dibuka kembali - page 2. (Read 1247 times)

hero member
Activity: 868
Merit: 737
April 02, 2024, 04:25:19 AM
#83
Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.
Tokopedia ini setahuku punya ongkos kirim yang cukup gede jika dibanding denga toko online lain kayak shopee. Mereka ini harus punya minimum pembelian kalau mau free ongkir, itu pun masih bakal kena ongkir tambahan jika pengirimannya jauh atau di luar wilayah yang direkomendasikan. Kalau aku masih tetap konsisten di shopee saja, kalau harus moveon ke tokped, karena di shoppe belanja 5000 perak pun bisa dapat free ongkir, sedangkan di tokped kita mesti belanja minimul 50 ribu.
member
Activity: 267
Merit: 42
April 01, 2024, 10:25:40 AM
#82
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
Betul sekali memang yang sudah berdagang mungkin sejak dulu sampai saat ini,memang agak sulit ya untuk mengenal dunia online,tapi tidak bisa dipungkiri juga biasa nya suka ada penerus nya biasa nya di urus oleh generasi atau ke turunan nya dan bisa di bilang anak nya,karena saya juga punya sodara yang berkecimpung di bidang kompeksi dan sekali gus berdagang alias memasarkan produk nya sendiri,nah sekarang ini di jalan kan oleh anak nya dan berjualan dirumah menggunakan media sosial berupa tiktokshop.
jr. member
Activity: 56
Merit: 22
April 01, 2024, 08:42:36 AM
#81
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
Iya sih kebanyakan dari mereka sulit untuk menerapkan sistem atau teknologi sekarang, banyak faktor deh terutama faktor U Wink, meskipun disediakan video tutorial nya tetap saja tidak mudah untuk dilakukan, mungkin mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti itu  Smiley.
Yang paling punya potensi sih generasi muda nya, ya seperti anak cucu yang masih presh otaknya dan cepat nangkap. Terkadang orang tuanya tidak begitu peduli (meskipun anaknya berpotensi).
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
March 30, 2024, 08:36:50 AM
#80
Ini bukan bermaksud menjelekkan toko offline. Tetapi ini bisa menjadi poin penting bagi toko offline untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penjual offline harus menyadari bahwa di era digitalisasi seperti saat ini persaingan semakin kompetitif dan mereka punya 2 opsi: menjual dengan harga dan margin laba yang lebih masuk akal, atau ikut meramaikan marketplace dan menerapkan beberapa strategi yang berbeda dari pesaingnya. Saya sendiri melihat toko offline masih bisa bersaing sebenarnya. Mereka mempunyai kelebihan yaitu praktis dan cepat. Dan masih banyak juga orang-orang yang malas belanja online karena kondisi barang yang tidak bisa dicek terlebih dahulu. Saya hanya berharap mereka bisa lebih mengkondisikan perbedaan harga dengan toko online. Bagi saya lebih mahal toko offline sedikit tidak apa-apa, asal jangan kejauhan.
Ketika melihat beberapa progres dari toko online dan offline semua memang memiliki daya tarik tersendiri tetapi memang untuk toko offline sekarang jika memang mereka tidak ingin untuk melakukan pemasaran melalui online atau beberapa e-commerce yang ada saat ini maka memang strategi terbaiknya adalah dengan mereka harus mencari banyak sekali opsi atau strategi marketing yang baik agar bisa bersaing secara sehat karena pada akhirnya dengan kadar warga negara kita yang memang sangat konsumtif dan masih banyak orang yang istilahnya saat ini "mageran" seperti saya maka daripada harus mencari repot ke beberapa pasar atau mall jika memang tidak perlu maka saya pasti lebih suka untuk berada di online shop dimana saya hanya harus duduk dan scroll dengan mencari apa yang saya inginkan di e-commerce dan tinggal hanya menunggu saja pengiriman jika barangnya menjadi cocok untuk diri saya sendiri meskipun memang terkadang kita harus jeli dalam melakukan pemebelian seperti ketika membeli baju maka memang kita harus tahu ukuran yang kita pakai atau hal lainnya tetapi itu masih cukup worth it untuk orang yang konsumtif seperti saya saat ini.

Penjual atau pedagang offline harus memainkan strategi baru jika tidak menginginkan marketing online mengalahkan omset mereka dari segi penjualan barang dan itu jelas menjadi tantangan kecuali jika memang mereka ingin mencari opsi lain dimana memasarkan produk atau barang yang mereka jual mengikuti langkah yang lain di online shop.

Kembali ke topik awal dimana tiktok yang sekarang sudah berafiliasi dengan tokopedia sepertinya untuk saat ini beberapa pembaruan sudah mulai dijalankan dimana ketika beberapa waktu lalu saya belanja di tiktok saat ini memang sudah terkoneksi langsung dengan tokopedia dan memang semua barang yang dijual di tiktok semuanya sudah ada bacaan di kelola tokopedia yang artinya memang memungkinkan saat ini perpindahan belanja dari tiktok ke tokopedia itu sudah menjadi sebuah hal yang pasti.

sr. member
Activity: 903
Merit: 391
March 30, 2024, 03:39:33 AM
#79
Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Diluar ketentuan rezeki sudah diatur, bisnis online dan bisnis offline punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bisnis online seperti TikTop Shop yang bekerjasama dengan Tokopedia yang bergabung di bawah PT Tokopedia memanfaatkan perkembangan terkini.

Hampir semua orang memiliki smartphone yang digunakan hampir setiap waktu. Dengan hanya membuka aplikasi, konsumen dapat memesan langsung barang yang diminati dengan proses pembayaran bisa dilakukan secara langsung atau COD (Cash on Delivery) atau bayar ditempat.

Ini sebuah kemudahan dalam praktik bisnis online. Hemat tanpa ribet harus ke pasar, namun kelemahannya terletak pada kualitas barang yang dipesan.
Bahkan pedagang toko offline juga sudah memanfaatkan platform sepertinTikTok untuk mempromosikan barang dagangannya. Ini sebuah kemajuan yang harus diikuti oleh pelaku usaha.
Ya pada dasarnya negara lebih memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk memilih karena konsumen harus bisa mendapatkan keleluasaan dalam berbelanja. Saya pikir hal itu tak perlu diperdebatkan lagi karena persaingan bisnis itu memang harus bisa mengikuti tren. Dinamika zaman harus selalu bisa dipahami oleh pelaku bisnis, maksudnya kenapa satu kelompok bisa menawarkan barang dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan kelompok usaha lain yang menjual produk yang sama tapi harganya lebih mahal. Selain dalam hal pemasaran, kegiatan bisnis yang menggunakan platform online juga mampu mempercepat proses perputaran ekonomi dan imbasnya kegiatan produk umkm juga semakin bergairah.
sr. member
Activity: 686
Merit: 407
rollbit.com/trading
March 29, 2024, 10:12:07 PM
#78
Tentu saja pemerintah tidak memikirkan dari pungutan pajaknya saja melainkan memberikan kesempatan bisnis yang lebih luas kepada masyarakat salah satunya untuk menumbuhkan produk umkm. Memang benar pemerintah dalam hal ini tidak mendapatkan pandangan yang baik dari pedagang offline karena mungkin persaingan usaha, tapi menurut pemerintah lebih kepada memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam berbelanja. Dan menurut saya pribadi, berbelanja di Tiktok shop maupun platform digital lainnya sangat menguntungkan karena harganya lebih terjangkau.
Terlepas dari hal-hal seperti biaya distribusi dan modal yang lebih besar, saya juga merasa berbelanja di platform online itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan di toko offline. Beberapa waktu lalu saya sempat membeli case Hp di salah satu konter. Harganya 130ribuan. Karena saya butuh cepat jadinya langsung saya beli. Dan setelah itu saya cek di beberapa marketplace ternyata harga casenya itu sekitar 50ribuan saja. Ditambah ongkir dan biaya lainnya mentok-mentok 80ribuan.

Ini bukan bermaksud menjelekkan toko offline. Tetapi ini bisa menjadi poin penting bagi toko offline untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penjual offline harus menyadari bahwa di era digitalisasi seperti saat ini persaingan semakin kompetitif dan mereka punya 2 opsi: menjual dengan harga dan margin laba yang lebih masuk akal, atau ikut meramaikan marketplace dan menerapkan beberapa strategi yang berbeda dari pesaingnya. Saya sendiri melihat toko offline masih bisa bersaing sebenarnya. Mereka mempunyai kelebihan yaitu praktis dan cepat. Dan masih banyak juga orang-orang yang malas belanja online karena kondisi barang yang tidak bisa dicek terlebih dahulu. Saya hanya berharap mereka bisa lebih mengkondisikan perbedaan harga dengan toko online. Bagi saya lebih mahal toko offline sedikit tidak apa-apa, asal jangan kejauhan.
full member
Activity: 784
Merit: 212
March 29, 2024, 04:14:42 PM
#77
~snip~
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
kalau saya sih lebih seneng untuk mengajari anak gen-z kalau urusan beginian. bisa jadi mengajari anaknya, karena kalau orang tuanya yang di ajari kebanyakan susah nyantol. tetapi kalau terpaksa tidak ada anak atau yang masih muda, ya harus telaten gan. soalnya sering lupa meskipun sudah di ajari step by step. atau kalau perlu agan bikin video tutorial biar kalau beliaunya lupa bisa melihat lagi tutorial yang agan bikin.
jr. member
Activity: 56
Merit: 22
March 29, 2024, 11:55:31 AM
#76
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.

Kenya kaka ini seorang tiktokers yah atau penjual ditiktok?
Mengenai pajak meskipun berapapun yang masuk besar sekalipun saya rasa aga gimana gitu jika uang pajak di korups. Ada yang bilang orang bijak taat bayar pajak uang pajak dikorup orang2 ngurusi pajak. Jadi banyak alasan bagi mereka yang tidak taat pajak.

Kembali keleptop Grin sebenarnya saya tertarik jika tiktokshop dibuka kembali dan dimanfaatkan masyarakat menengah kebawah untuk menghasilkan sejumlah uang, namun sayangnya edukasi terhadap perkembangan seperti online shop ini tidak mudah dipahami, berbagai kendala mungkin menjadi sebab seperti kuranng nya pengetahuan bagaimana cara menjual di online shop, namun jika saja mau belajar saya rasa akan sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian bagi masyarakat.
Adakah cara lain untuk mengedukasi masyarakat menengah kebawah ini?
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
March 29, 2024, 10:00:59 AM
#75
Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Diluar ketentuan rezeki sudah diatur, bisnis online dan bisnis offline punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bisnis online seperti TikTop Shop yang bekerjasama dengan Tokopedia yang bergabung di bawah PT Tokopedia memanfaatkan perkembangan terkini.

Hampir semua orang memiliki smartphone yang digunakan hampir setiap waktu. Dengan hanya membuka aplikasi, konsumen dapat memesan langsung barang yang diminati dengan proses pembayaran bisa dilakukan secara langsung atau COD (Cash on Delivery) atau bayar ditempat.

Ini sebuah kemudahan dalam praktik bisnis online. Hemat tanpa ribet harus ke pasar, namun kelemahannya terletak pada kualitas barang yang dipesan.
Bahkan pedagang toko offline juga sudah memanfaatkan platform sepertinTikTok untuk mempromosikan barang dagangannya. Ini sebuah kemajuan yang harus diikuti oleh pelaku usaha.
member
Activity: 108
Merit: 12
March 29, 2024, 08:05:01 AM
#74
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.

Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
Betul sekali,dan untuk saat ini memang kaum mager lebih banyak😁
Untuk berbelanja di toko online memang harus pintar-pintar di kita nya tidak jarang saya juga sering mendapatkan harga yang memang  main-main tapi pas datang barang nya sungguh memuaskan sekali jauh sekali dari prediksi an saya.
full member
Activity: 416
Merit: 124
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
March 28, 2024, 04:10:49 AM
#73
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.
Tentu saja pemerintah tidak memikirkan dari pungutan pajaknya saja melainkan memberikan kesempatan bisnis yang lebih luas kepada masyarakat salah satunya untuk menumbuhkan produk umkm. Memang benar pemerintah dalam hal ini tidak mendapatkan pandangan yang baik dari pedagang offline karena mungkin persaingan usaha, tapi menurut pemerintah lebih kepada memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam berbelanja. Dan menurut saya pribadi, berbelanja di Tiktok shop maupun platform digital lainnya sangat menguntungkan karena harganya lebih terjangkau.
full member
Activity: 1130
Merit: 133
March 28, 2024, 02:32:31 AM
#72
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.

Setiap orang memiliki cara pandang masing-masing terhadap kondisi pasar saat ini. Saya sangat mendukung jika pasar online kembali mendapatkan ijin dari pemerintah seperti Tiktok shop artinya pada satu sisi UMKM yang memproduksi barang akan lebih cepat berkembang lagi. Memang ada beberapa sisi yang ditawarkan di toko online lebih ramah kantong dibandingkan berbelanja ke toko langsung yang mungkin harganya jauh sedikit lebih tinggi dan membutuhkan biaya lainnya seperti parkir dll. Maka dengan demikian terjadilah dinamika bagi pembisnis online dan offline karena kesenjangan yang terjadi.
member
Activity: 108
Merit: 12
March 25, 2024, 08:23:05 AM
#71
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.
Jujurli saya gak punya tiktok dan gak pernah belanja di tiktokshop 😅.
Tapi mendengar berita kali ini saya antusias dan senang banget mendengarnya,karena para UMKM akan bangkit kembali menyetabilkan ekonomi nya.
Mudah2an bisa lebih jika sih dalam segi apa pun karena sekarang tiktokshop bekerja sama dengan pihak Tokopedia.
member
Activity: 246
Merit: 27
March 20, 2024, 08:16:26 AM
#70
TikTok Shop kembali ke  Indonesia melalui kemitraan tokopedia . TikTok menyuntik dana sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 15.609) ,
TikTok Shop nantinya akan menguasai sekitar 75 persen saham Tokopedia, sedangkan sisanya, yaitu sekitar 25 persen tetap akan dimiliki oleh GoTo.


Mungkin saling menguntungkan,tapi jujur saya belum pernah belanja di tokped walau dalam segi harga dan diskon suka gede-gede an,tapi menurut saya aplikasi tokped isi di dalam nya kurang menarik gak seperti lazada dan shoopy,jika membuka aplikasi tokped jenuh..
Nah mungkin untuk sekarang tokped bekerja sama dengan tiktok mungkin ada terobosan -terobosan baru yang menarik peminat belanja,secara tiktok shop sudah banyak langganan nya.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
March 09, 2024, 11:42:03 PM
#69
Tetapi memang melihat hal ini kemungkinan untuk pemasaran barang dagang dan livenya masih akan terus berjalan hanya saja untuk masalah check out dan pembayaran sepertinya semuanya akan berada di tokopedia bukan di tiktok lagi.
ya sepertinya begitu, tapi kalau ane sih jarang untuk melakukan transaksi melalui tiktok, soalnya ane dulu pernah trauma kena tipu. Awalnya dia ini berjualan di tiktok shop, lalu disuruh klik keranjang kuning yang ada di bawah live video. eh, pas ane check out, ane disuruh transfer sejumlah uang yang gak masuk akal, masak harga barang 50 ribu, ane disuruh transfer 500 ribu. Padahal jelas sekali tertera harga barangnya sesuai dengan apa yang dia omongkan. Ya karena ane gak mau pusing, akhirnya ane batalkan dan sejak saat itu ane kapok untuk belanja di tiktok lagi.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
March 09, 2024, 04:30:59 PM
#68
update tentang tiktok shop saat ini sepertinya migrasi yang akan mereka lakukan akan semakin rampung dimana perkiraan untuk April tiktokshop sudah bermigrasi sepenuhnya ke tokopedia dan memungkinkan untuk transaksi itu sudah berada di tokopedia lagi bukan di platform tiktok meskipun saya tidak terlalu paham apakah pemasaran dan livenya masih akan bisa dilakukan atau sepenuhnya berpindah ke tokopedia pada akhirnya.
Tetapi memang melihat hal ini kemungkinan untuk pemasaran barang dagang dan livenya masih akan terus berjalan hanya saja untuk masalah check out dan pembayaran sepertinya semuanya akan berada di tokopedia bukan di tiktok lagi.

Hal ini diperkuat dengan statement Direktur Hubungan Eksternal GoTo Nila Marita yang mengatakan bahwa sistem CO saat ini sudah mulai terpisah dari tiktok menjadi tokopedia
"Saat ini, proses belanja, pembayaran hingga check out transaksi telah terpisah dari back end TikTok dan terjadi di sistem back end Tokopedia. Harapan kami, proses ini akan selesai paling lambat dalam waktu 1,5 bulan mendatang,"

Saya sebenarnya sudah lama tidak melakukan transaksi dan belanja di tiktok mungkin rekan-rekan yang ada disini sudah merasakan perbedaan tiktok shop yang sedikit berbeda?
member
Activity: 246
Merit: 27
March 09, 2024, 08:47:06 AM
#67
Seneng ya mendengar nya bagi orang-orang yang punya usaha di tiktokshop, akhirnya ada kebijakan dari pemerintah dan pihak tiktokshop ada keinginan untuk melanjutkan dan mengisi syarat-syarat nya yang belum terpenuhi.
Karena sayang jika tiktokshop tidak di lanjutkan, karena jika sudah masuk pajak kan lumayan juga untuk pemerintah Indonesia ada tambahan pajak baru.
hero member
Activity: 868
Merit: 501
Chainjoes.com
March 08, 2024, 10:49:35 PM
#66
Ya benar, dengan hal ini dunia shopping kali ini bangkit lagi, karena berbagai kemudahan mulai dari anak-anak sampai orangtua lebih mudah mengakses tiktok tidak hanya untuk scroll dan ngonten, tentu saja bisa digunakan untuk berbelanja online karena gratis ongkos kirim.

Berbagai barang dijual murah dan banyaknya diskon membuat orang lebih gampang dalam berbelanja, dengan menggunakan pembayaran COD atau pembayaran ditempat tanpa harus mengeluarkan uang untuk pembayaran dulu.

sebenarnya tokopedia dan shopee pun mudah di akses.
untuk kreasi promosi di shoppe pun ada video kontent untuk jualan nya ada live juga dalam jualan.
jadi shoppee pun ga kalah ma tiktok. bagi penjual mungkin hanya memperluas market pengguna tiktok tapi bukan pengguna shoppee dan menaikan omset penjualan nya.
karena dengan interaktif live orang yang beli akan mudah di closing jadi penjualan
newbie
Activity: 19
Merit: 0
March 06, 2024, 08:10:34 PM
#65
 TikTok Shop kembali ke  Indonesia melalui kemitraan tokopedia . TikTok menyuntik dana sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 15.609) ,
TikTok Shop nantinya akan menguasai sekitar 75 persen saham Tokopedia, sedangkan sisanya, yaitu sekitar 25 persen tetap akan dimiliki oleh GoTo.

member
Activity: 108
Merit: 12
February 08, 2024, 08:13:31 AM
#64
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pasaran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.
Betul memang itu kenyataan nya di online harga barang-barang memang jauh dari harga pasar.
Mungkin ya salah satu penyebab utama warga berpindah untuk berbelanja online (tapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang masih belanja kepasar/toko untuk membeli barang yang di inginkannya).
Tapi menurut saya memang untuk saat ini orang-orang memang pada malas sih,termasuk saya juga karena untuk pergi ke pasar butuh waktu banget,tapi untuk belanja online kita sembari main hp juga  sudah bisa belanja kita tinggal duduk manis dan menunggu barang datang.
Pages:
Jump to: