Pages:
Author

Topic: Tiktok Shop dibuka kembali - page 4. (Read 1247 times)

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 03, 2024, 08:24:48 PM
#43
Dengan sekarang ByteDance yang berhasil mengakuisisi Tokopedia yang notabene adalah salah satu E-commerce terbesar di Indonesia juga ini seperti menggabungkan dua perusahaan yang besar menjadi sesuatu yang lebih besar lagi dan tentu saja ini patut di waspadai karena bisa saja mereka justru akan bisa menjadi lebih meroket lagi dan sekarang dengan tema "beli lokal" maka sudah pasti ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk mereka.
Mudah-mudahan ongkos kirim tidak lebih mahal lagi dari sebelumnya, Dulu itu ane pake tokped karena bebas ongkir, tapi lama-lama setelah dibeli oleh gojek, malah ada ongkir, dan sekarang setelah dibeli tiktok, ane harap tidak ada lagi penambahan ongkir atau lebih mahal, seharusnya tokped itu balik lagi seperti semula (bakar-bakar uang) dan membebaskan ongkir tanpa minimum pembelian supaya banyak yang pakai lagi aplikasinya.
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
January 03, 2024, 04:19:04 PM
#42
Tiktok ini cerdas banget melihat peluang pasar UMKM dan tingginya pengguna aplikasi Tiktok di Indonesia. Mereka masuk kembali ke pasar Indonesia bukan dengan membuat platform e-commerce sendiri, tapi memanfaatkan Tokopedia yang merupakan e-commerce terbesar di Indonesia. Kalau gak salah kemarin Tiktok menebus 75,01% saham Tokopedia di harga 345.246/saham (https://market.bisnis.com/read/20231215/192/1724288/tiktok-tebus-saham-tokopedia-dari-goto-rp345246-per-lembar-wajar-atau-mahal), jauh berkali lipat di harga saham sebenarnya 300an/saham. Gak tahu kenapa Tiktok membeli saham Tokopedia dengan harga setinggi ini, tapi prediksi saya Tiktok mempunyai agenda besar dengan Tokopedia dan pasar UMKM di Indonesia, kayanya ByteDance induk Tiktok mau menguasai pasar e-commerce Indonesia dan menyingkirkan Shopee, Lazada, dan Bukalapak sebagai pesaing mereka di industri e-commerce nasional.
Kayanya pemerintah harus bekerja ekstra lagi nih, soalnya kalau tidak di awasi Tiktok bisa menjadi "monster" di bisnis e-commerce nasinonal, karena mereka punya semua sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk menyingkirkan pesaing mereka dan menjadi raja e-commerce di Indonesia.
Inilah salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh ByteDance yang perlu di waspadai oleh kompetitor lainnya. Kita tahu saat ini Tiktok adalah meda sosial yang paling laris dan banyak penggunanya di Indonesia khususnya selain dari media sosial lain seperti Twitter dan produk dari Meta (Meta/FB dan Instagram). Dengan sekarang ByteDance yang berhasil mengakuisisi Tokopedia yang notabene adalah salah satu E-commerce terbesar di Indonesia juga ini seperti menggabungkan dua perusahaan yang besar menjadi sesuatu yang lebih besar lagi dan tentu saja ini patut di waspadai karena bisa saja mereka justru akan bisa menjadi lebih meroket lagi dan sekarang dengan tema "beli lokal" maka sudah pasti ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk mereka.
Sekalipun memang saat ini belum ada beberapa referensi khusus untuk memperlihatkan keuntungan yang dicapai saat ini tetapi saya cukup yakin bahwa mereka sudah mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari hal ini dan itu termasuk untuk mereka para pelaku usaha online yang sempat berhenti beroperasi karena kebijakan pemerintah yang menutup sementara tiktokshop.
newbie
Activity: 10
Merit: 1
January 03, 2024, 10:52:21 AM
#41
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan?
Sudah pasti ada pihak yang diuntungkan dan juga sebaliknya. Yang akan bertahan adalah mereka yang siap dengan medan tempur. Apakah itu online ataupun offline. Akan tetapi ada satu hal menarik yang saya lihat tentang dibuka kembali TikTok Shop yaitu slogan terbaru mereka yaitu "BELI LOKAL".
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
December 28, 2023, 03:03:29 AM
#40
Tiktok ini cerdas banget melihat peluang pasar UMKM dan tingginya pengguna aplikasi Tiktok di Indonesia. Mereka masuk kembali ke pasar Indonesia bukan dengan membuat platform e-commerce sendiri, tapi memanfaatkan Tokopedia yang merupakan e-commerce terbesar di Indonesia. Kalau gak salah kemarin Tiktok menebus 75,01% saham Tokopedia di harga 345.246/saham (https://market.bisnis.com/read/20231215/192/1724288/tiktok-tebus-saham-tokopedia-dari-goto-rp345246-per-lembar-wajar-atau-mahal), jauh berkali lipat di harga saham sebenarnya 300an/saham. Gak tahu kenapa Tiktok membeli saham Tokopedia dengan harga setinggi ini, tapi prediksi saya Tiktok mempunyai agenda besar dengan Tokopedia dan pasar UMKM di Indonesia, kayanya ByteDance induk Tiktok mau menguasai pasar e-commerce Indonesia dan menyingkirkan Shopee, Lazada, dan Bukalapak sebagai pesaing mereka di industri e-commerce nasional.
Kayanya pemerintah harus bekerja ekstra lagi nih, soalnya kalau tidak di awasi Tiktok bisa menjadi "monster" di bisnis e-commerce nasinonal, karena mereka punya semua sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk menyingkirkan pesaing mereka dan menjadi raja e-commerce di Indonesia.
member
Activity: 322
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
December 27, 2023, 10:05:27 AM
#39

kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
Ya begitulah kira-kira gan, emang sih harga beda dikit juga di online itu ngaruh apalagi ada gratis ongkir yang namanya "gratis" kebanyakan diserbu ibu-ibu (khususnya kaum wanita menengah kebawah) tanpa memikirkan kualitas dan kuantitas yang penting murah meriah ramah dikantong. Beda dengan Offline biasa mereka yang belanja Offline merasa cape harus memilih harga yang lebih murah, apalagi panas-panasan berdesakan dsb. Jelas disini lebih unggul jualan online sebab mempermudah dalam hal menentukan semua yang mereka inginkan.
hero member
Activity: 700
Merit: 565
December 27, 2023, 02:39:37 AM
#38
sebenarnya yang menjadi pro kontra bukanlah platform berjualannya, baik itu ecoomerce atau sosial commerce. sebagaimana kita tau facebook juga sosial commerce akan tetapi memiliki fitur marketplace dari dulu sebelum tiktok. aman-aman saja. lalu kenapa tiktok dilarang? katanya tidak berizin. ya mungkin bisa.
tetapi sejauh pengelihatan saya, sekarang ini platform penjualan online sangatlah tidak fear. banyak yang banting harga jauh di harga pas
aran. alhasil penjual offlinepun tidak laku karena pembeli lebih memilih barang yang murah dengan kualitas yang sama di ecommerce. bahkan saya juga pernah beremu dengan pembeli yang membandingkan harga dengan platform online saat membeli di pedagang secara langsung. padahal penjual offline itu lebih ribet belum mengurus ijin, apalagi bayar pajak juga.

kalau penjualan offline ma online ya jelas berbeda, karena di offline biaya operasional nya lebih besar dari pada jualan online

tapi ada salah seorang temanku buka toko offline tapi juga jualan online, tapi kalau offline nya harga nya sedikit lebih mahal dari pada jualan di online mungkin karena persaingan bisnis harga yang sangat ketat di online jadi harganya lebih murah
full member
Activity: 840
Merit: 188
December 26, 2023, 11:10:29 PM
#37
menurut pendapat saya pribadi, menolak suatu kemajuan teknologi bukanlah hal yang bijak, tapi kalau menunggu sampai masyarakat siap saya pikir tidak apa-apa. lihat saja bitcoin, dulu sebagian besar orang menolaknya namun sekarang yang jadi early adopter yang punya kemungkinan menjadi kaya atau bahkan sudah kaya. kita sebagai manusia mungkin akan lebih baik jika kita beradaptasi dengan teknologi dan kemajuan jaman. bayangkan saja kalau telepon dilarang hanya karena nanti pos berkurang omsetnya, atau motor dilarang karena delman terancam bisnisnya, kan ini tidak masuk akal.

kalau alasannya takut barang impor lebih laku dari barang lokal ini juga alasan yang tidak masuk akal karena pedagang pasar yang offline juga bisa impor dari luar negeri, memangnya keuntungan hanya boleh didapatkan oleh mereka saja? kalau begitu sih namanya monopoli, gak adil lah kalau begitu. kalau mau ekonomi indonesia berkembang karena produk lokal ya rawat dong umkm nya, mereka harus dibantu dan diajarin, bukannya dijegal pakai SNI lah, ijin ini itu lah, bayar ini itu lah, bisnis masih kecil dipajakin ya bagaimana bisa berkembang dengan mudah kalau banyak kesulitan yang dihadapi bisnis kecil.

saran saya sih harus dibenerin mindsetnya, pemerintah harus merawat umkm bukannya mengambil keuntungan dari mereka. masih kecil ya jangan diperas, kalau udah gede gapapa diambil sebagian keuntungannya. sepertinya harus dinaikin batas kena pajaknya, daripada dikorupsi mending uang umkm jadi laba ditahan dan dipakai buat mengembangkan usaha, kan penanganan korupsi juga masih belum baik. daripada uangnya hilang dibuat foya-foya orang yang tidak berhak iya kan!.

Tiktok Shop dibuka kembali itu hal yang positif, hanya saja pemerintah harus lebih pintar mainnya. bikinlah media sosial sendiri yang algoritmanya bisa dikontrol, ya sekarang sudah mulai bagus sih ada IDN live. tapi saya berharap lebih pada pemerintah.
full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 26, 2023, 11:15:33 AM
#36
Iya memang tidak bisa di pungkiri kalau berbelanja online jauh lebih mudah di bandingkan ofline dan sangat banyak hal hal positif dataupun kemudahan dari berbelanja online jadi memang cukup wajar jiak masyarakat Indonesia saat ini sudah muali menikmati kemudahan dalam berbelanja online.
Dan tidak ada jalan lain bagi para pedagangan ofline selain untuk mengikuti perkembangan yang ada karena Pemerintah tidak mungkin hanya mengatur regulasi bagi mereka saja. Jadi menurut saya dibukanya kembali tiktokshop adalah hal yang lumrah.
Sebagian orang yang memilih untuk berbelanja online tentu mereka puas dengan harga barang dan juga kualitas barang yang mereka dapatkan dari berbelanja online, mereka tidak harus ke pasar untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan tinggal memilih jenis barang yang mereka inginkan dan memesannya untuk dihantarkan oleh kurir kerumah tentu ini sangat memudahkan bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan dalam pekerjaan mereka. Ya memang sudah semestinya bagi pedagang offline untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat menjual barang dagangan mereka baik secara online maupun offline dan jika mereka dapat memanfaatkan situasi ini tentu akan lebih banyak keuntungan yang akan didapatkan.
member
Activity: 108
Merit: 12
December 26, 2023, 07:43:34 AM
#35
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
Pada akhirnya ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan. Jika memang para pedagang nyaman dengan offline dan tidak merasa terganggu dengan persaingan dunia online memang itu tidak apa-apa untuk terus dilakukan tetapi jika pada akhirnya mereka kerepotan dan merasa tersaingi dengan persaingan pasar online yang semakin besar maka mau tidak mau tentunya mereka sendirilah yang harus berubah karena memaksakan orang lain untuk tetap berada di offline dan tidak memaksimalkan teknologi yang semakin canggih adalah sebuah kesalahan sehingga mereka lah yang harus bergerak untuk bersaing dengan teknologi dan inovasi dalam melakukan perdagangan secara online.
Jika memang sudah nyaman di offline maka mereka yang berada disini tidak boleh merasa terbebani dengan situasi dimana e-commerce online merajalela bahkan menginginkan itu ditutup karena menurut saya ini adalah sebuah kekonyolan. Bukan bermaksud untuk mendeskriminasi dalam hal ini tetapi ketika inovasi semakin merajalela maka secara tidak langsung kita juga harus bisa improve untuk diri sendiri sekalipun memang tidak bisa mendului tetapi kita masih bisa mengikuti arus agar tidak terlalu tertinggal jauh.
Menurut surpei lapangan tentang pendapat pedagang umkm offline ada yang merasa tersaingi,ada juga yang tidak merasa tersaingi tentang adanya berjualan online.
Yang merasa tidak tersaingi mungkin ya karena kemungkinan dagangan mereka laku laris manis,di setiap hari,minggu,atau bulannya selalu ada peningkatan pendapatan.
Yang merasa tersaingi ini sih fakta memang dagangan mereka sepi kurang pembeli dan peminat,otomatis dong pendapat merka juga berkurang, bahkan sama sekali tidak mendaptkan keuntungan(udah allhammdulillah balik modal juga).
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
December 25, 2023, 03:50:35 PM
#34
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
Pada akhirnya ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan. Jika memang para pedagang nyaman dengan offline dan tidak merasa terganggu dengan persaingan dunia online memang itu tidak apa-apa untuk terus dilakukan tetapi jika pada akhirnya mereka kerepotan dan merasa tersaingi dengan persaingan pasar online yang semakin besar maka mau tidak mau tentunya mereka sendirilah yang harus berubah karena memaksakan orang lain untuk tetap berada di offline dan tidak memaksimalkan teknologi yang semakin canggih adalah sebuah kesalahan sehingga mereka lah yang harus bergerak untuk bersaing dengan teknologi dan inovasi dalam melakukan perdagangan secara online.
Jika memang sudah nyaman di offline maka mereka yang berada disini tidak boleh merasa terbebani dengan situasi dimana e-commerce online merajalela bahkan menginginkan itu ditutup karena menurut saya ini adalah sebuah kekonyolan. Bukan bermaksud untuk mendeskriminasi dalam hal ini tetapi ketika inovasi semakin merajalela maka secara tidak langsung kita juga harus bisa improve untuk diri sendiri sekalipun memang tidak bisa mendului tetapi kita masih bisa mengikuti arus agar tidak terlalu tertinggal jauh.


Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.



Pernah baca utas di twitter (barusan coba nyari tapi gak ketemu nanti di update kalau udah ketemu), kalau akhirnya TikTok Shop sudah lama diincar karena memang gak punya ijin jadi e-commerce ijinnya cuma jadi social media aja dan bakal balik lagi tapi ya bekerja sama dengan e-commerce yang sudah ada, antara Shopee atau Tokopedia, dan memang lebih condong ke Tokopedia karena Tokopedia lebih dekat dengan pemerintah pembuat kebijakan, dan juga shopee sudah bisa mengembangkan Live Shopping sendiri. Tapi waktu itu tidak tahu skenarionya bakal kayak gimana, ternyata Saham Tokopedianya malah yang dibeli TikTok.

Kalau buat UMKM sepertinya gak bakal banyak perubahan, selalu yang punya modal banyak yg bakal lebih gampang berkembang, bakal lebih mudah nyewa influencer terkenal buat jadi host live shoppping, yang modal dikit ya dapat remah-remah dan sisanya saja.
Saya tidak terlalu tahu mengenai hal ini tetapi memang sebenarnya jika memang mereka ingin mendapatkan izin sebelum kejadian akuisisi dari tokopedia ini sebenarnya saya rasa cukup simpel karena tinggal hanya pengajuan saja tetapi memang mungkin ada beberapa alasan termasuk dalam segi bisnis karena jika mereka melakukan perizinan kembali maka secara tidak langsung mereka akan kembali dikenakan pajak dan itu mungkin yang sedikit di hindari.
Dengan adanya akuisisi dari Tokopedia sekarang untuk bytedance maka secara tidak langsung ini menjadi keuntungan tersendiri untuk tiktok karena mereka tidak perlu terlalu repot dengan masalah perizinan karena dengan sistem yang ada mereka akan langsung bisa melakukan live shoping kembali mengingat ada nama tokopedia di belakang mereka yang menjadi acuan perizinan e-commerce.
Setidaknya dengan adanya Live shoping kembali ada sebuah harapan baru untuk mereka penggiat UMKM. Memang dalam hal ini bukan berarti dengan adanya tiktok semua masalah untuk UMKM selesai tetapi setidaknya ada sedikit bantuan yang pasti terasa melalui live shoping yang dilakukan adapun pada akhirnya itu laku atau tidak saya rasa ini kembali kepada strategi marketing masing-masing.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
December 24, 2023, 04:33:16 PM
#33

Yang membuat ini menjadi menarik adalah karena Tiktok tidak main-main sekarang untuk mengembangkan E-commerce mereka mengingat saat ini Tiktok langsung Bersinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk kemitraan secara strategis dalam mengembangkan pasar e-commerce yang mana hal ini terjadi karena Tiktok mengakuisisi sebagian besar saham Tokopedia beberapa waktu lalu.



Pernah baca utas di twitter (barusan coba nyari tapi gak ketemu nanti di update kalau udah ketemu), kalau akhirnya TikTok Shop sudah lama diincar karena memang gak punya ijin jadi e-commerce ijinnya cuma jadi social media aja dan bakal balik lagi tapi ya bekerja sama dengan e-commerce yang sudah ada, antara Shopee atau Tokopedia, dan memang lebih condong ke Tokopedia karena Tokopedia lebih dekat dengan pemerintah pembuat kebijakan, dan juga shopee sudah bisa mengembangkan Live Shopping sendiri. Tapi waktu itu tidak tahu skenarionya bakal kayak gimana, ternyata Saham Tokopedianya malah yang dibeli TikTok.

Kalau buat UMKM sepertinya gak bakal banyak perubahan, selalu yang punya modal banyak yg bakal lebih gampang berkembang, bakal lebih mudah nyewa influencer terkenal buat jadi host live shoppping, yang modal dikit ya dapat remah-remah dan sisanya saja.
member
Activity: 108
Merit: 12
December 23, 2023, 11:25:59 PM
#32
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
Kembali lagi ke orangnya masing-masing sih,memang sudah ada yang lebih ke enakan berdagang dengan offline,tapi jika untuk di paksa dan memaksakan diri untuk mengenal teknologi masa kini bisa saja,tapi itu masalah nya gak mudah, kayaknya butuh pelatihan atau seminar-seminar khusus untuk membingbing para pedagang offline yang memang butuh pengbingbingan dalam segi teknologi sekarang ini.
sr. member
Activity: 1638
Merit: 339
December 23, 2023, 11:19:12 AM
#31
aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.

Sebenarnya hal itu yang kudu diperhatikan sama pedagang offline. Saat ini era sudah berubah dimana orang-orang sudah lebih memilih buat belanja online daripada ofline. Kalau yang saya tahu dari beberapa kawan yang saya tanyakan alasan mereka lebih memilih berbelanja online adalah karena mudahnya dalam mengakses ketersediaan produk dan harga. Katanya kalau ke tempat offline semisal ke toko pakaian itu mereka tidak tahu harganya berapa. Dan untuk pilihannya pasti sangat terbatas karena tidak mungkin kita meminta penjaga toko mengeluarkan semuanya. Belum lagi kalau ternyata tidak jadi beli yang tentu akan memunculkan rasa tidak nyaman tersendiri.
Iya memang tidak bisa di pungkiri kalau berbelanja online jauh lebih mudah di bandingkan ofline dan sangat banyak hal hal positif dataupun kemudahan dari berbelanja online jadi memang cukup wajar jiak masyarakat Indonesia saat ini sudah muali menikmati kemudahan dalam berbelanja online.
Dan tidak ada jalan lain bagi para pedagangan ofline selain untuk mengikuti perkembangan yang ada karena Pemerintah tidak mungkin hanya mengatur regulasi bagi mereka saja. Jadi menurut saya dibukanya kembali tiktokshop adalah hal yang lumrah.
full member
Activity: 784
Merit: 115
December 23, 2023, 10:19:40 AM
#30
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Saya juga penasaran untuk menunggu bagaimana hasilnya di pasar-pasar tradisional. Apakah hasilnya akan sama seperti ketika Tiktok belum ditutup kemarin yang membuat orderan mereka sepi ataukah ada kemajuan dari sisi orderan yang masih tetap stabil seperti biasanya. Jika memang hasilnya sama seperti sebelum Tiktok ditutup, apakah mereka akan menuntut seperti kemarin atau hanya akan diam saja?

Saya pernah datang ke pasar tradisional di kota saya. Saya melihat ada beberapa pedagang di sana yang menggunakan hape ala kadarnya untuk mengiklankan produknya melalui online shop. Itu berarti si pedagang sudah memahami bahwa ada persaingan di antara toko offline dan online dan untuk toko online seharusnya bisa menyesuaikan dirinya dengan kondisi zaman yang sudah berbeda dengan sebelumnya.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 335
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 23, 2023, 02:45:52 AM
#29
aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.

Sebenarnya hal itu yang kudu diperhatikan sama pedagang offline. Saat ini era sudah berubah dimana orang-orang sudah lebih memilih buat belanja online daripada ofline. Kalau yang saya tahu dari beberapa kawan yang saya tanyakan alasan mereka lebih memilih berbelanja online adalah karena mudahnya dalam mengakses ketersediaan produk dan harga. Katanya kalau ke tempat offline semisal ke toko pakaian itu mereka tidak tahu harganya berapa. Dan untuk pilihannya pasti sangat terbatas karena tidak mungkin kita meminta penjaga toko mengeluarkan semuanya. Belum lagi kalau ternyata tidak jadi beli yang tentu akan memunculkan rasa tidak nyaman tersendiri.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
December 23, 2023, 02:43:25 AM
#28
Ini dilema sebenarnya dibukannya tiktokshop kembali bagi umkm, akan tetapi saat ini sudah saatnya karna era digital semua dituntut murah dan cepat serta mengurangi biaya transportasi, saat ini pemerintah yang harus dipikikan transisi regulasi sehingga aturan juga bisa memihak semua kalangan

aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.
Benar sekali, saat ini memang para penjual Offline ataupun pedagang UMKM yang harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada ehingga memang mereka sudah di haruskan untuk mengikuti tren ataupun perkembangan zaman.
Lagi selama tiktokshop di tutup juga tidak berdampak besar terhadap pejual offline karena para pembeli saat ini yang mayoritas sudah nyaman membeli Online akan berbelanja di paltform lain meskipun tiktokshop di tutup.

Jadi secara pribadi saya sangat setuju dan senang dengan dibukanya kembali tiktokshop, terlpeas dari banyaknya pedagangan ofline yang mengeluh namun saya pikir cukup banyak juga para pedagangan UMKM yang tidak memiliki lapak dan cukup membantu dari tiktokshop.
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
December 22, 2023, 12:23:59 PM
#27
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
Saya cukup mengerti dengan apa yang anda sampaikan dan memang mungkin fokus yang ingin anda sampaikan dalam hal ini adalah bahwasanya kita juga tidak bisa memaksakan secara keras tentang apa yang terjadi saat ini karena masih banyak sekali orang tidak terlalu melek tentang teknologi tetapi pada akhirnya ini menjadi sebuah tantangan yang harus mereka upgrade. Memang ini terkesan sedikit kasar karena memaksakan untuk berada di sebuah situasi yang mengharuskan para pedagang ini keluar dari zona nyaman mereka tetapi disisi lain kita juga perlu menyadari bahwa saat ini tingkat konsumtif warga semakin besar dan tentu saja jika ada yang lebih memudahkan untuk mereka berbelanja dari rumah tanpa harus panas-panasan, harus antri dan lain sebagainya karena bisa melakukan semuanya dirumah sambil rebahan dan bebas untuk memilih sesuai dengan apa yang mereka inginkan maka pasti hal itulah yang akan dipilih.
Kehadiran teknoligi yang memang semakin canggih pada akhirnya sekalipun dari awal akan sedikit merepotkan untuk mereka yang tidak terlalu bisa beradaptasi dengan teknologi baru tetapi jika sampai akhir menolak hal itu juga bukan menjadi hal yang bagus tentunya karena justru dengan menutup diri dan tidak mau mengupgrade diri justru inilah yang membuat kita semakin tertinggal.
Ada sisi positif dan negatif sebenarnya yang bisa disadari tetapi terlepas dari itu semua saya rasa dengan beberapa hal yang terjadi maka untuk beberapa hal seperti kemajuan teknologi atau perkembangan zaman pada akhirnya lebih mengarah kepada hal positif dibanding negatifnya meskipun untuk hal negatif masih ada tetapi tingkat positifnya akan tetap jauh lebih besar.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
December 22, 2023, 07:00:23 AM
#26
Ini dilema sebenarnya dibukannya tiktokshop kembali bagi umkm, akan tetapi saat ini sudah saatnya karna era digital semua dituntut murah dan cepat serta mengurangi biaya transportasi, saat ini pemerintah yang harus dipikikan transisi regulasi sehingga aturan juga bisa memihak semua kalangan

aturannya sudah ada kok mas, tinggal penjual offlinenya saja yang perlu menyadari akan perubahan kebiasaan membeli dari masyarakat saat ini. Sekarang, kita semua bisa menemukan orang beli kebutuhan dapur saja milih beli online daripada beli ke warung walaupun jaraknya hanya 200m dari rumahnya, dengan alasan mager atau males bawa barang banyak-banyak. jika mereka sudah menyadari hal tersebut, seharusnya penjual offline akan mulai mencari berbagai metode untuk menjual secara hybrid, offline dan online.
member
Activity: 108
Merit: 12
December 22, 2023, 12:06:10 AM
#25
Lantas apakah dengan yang terjadi sekarang apakah ini akan membuat pelaku UMKM akan mendapatkan hak mereka kembali serta apakah ini akan menguntungkan? terlebih kita tahu banyak sekali mereka (para pedagang offline) yang memang berada di pasar terutama pasar tanah abang yang sebelumnya menuntut bahwa E-Commerce di tutup karena dianggap mengganggu mereka selalu resah dengan tiktok dan e-commerce lainnya. apakah ini akan membuat kisruh kembali antara pedagang online dan offline di salah satu pasar sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang memang selalu saja ada pro kontra di media sosial?
Entah kenapa pedagang offline tidak segera move on ke online?, kalau mereka tetap bertahan di offline, ane yakin mereka akan tumbang dengan cepat. Ane malah tidak habis pikir, kesempatan mereka untuk ngikut berjualan online itu besar, mereka bisa mulai dari sekarang dengan mengikuti cara berjualan yang sudah ada. Ya tentu tidak usah ambil untung banyak, yang penting cari pelanggan dulu. Zaman sekarang kalau sudah banyak pelanggan walau untung kecil sekalipun akan jadi bukit juga.
Mungkin keadaan orang gak semuanya ngerti teknologi dan bisa mengikuti jaman sekarang ini,pastinya kita tau ya pedagang offline gak semuanya kaum muda,yang mana yang nama nya kaum mudah sudah dibekali dengan penggetahuan yang kekinian beda sama pedagan offline yang mungkin sudah agak lanjut usia(pastinya mereka kurang ngerti tentang teknologi sekarang ini).
member
Activity: 267
Merit: 42
December 21, 2023, 11:53:36 PM
#24
Saya gak pernah sih belanja di tiktokshop satu kali pun(yang kata nya lebih murah dari toko-toko online lainnya).
Dengan dibukanya tiktokshop,pasti akan menimbulkan perbinycangan baru lagi dikalangan masyarakat khususnya pedagan offline.
Tapi mudah-mudahan untuk tiktokshop yang sekarang ini soal harga dan lainnya bisa lebih bijak lagi ya,menyetarakan dengan toko-toko online lainnya(karena untuk di toko online lain misal lazada itu untuk sekarang ini ongkosnya saja sudah 20rb).

tidak semua toko ddi tik tok mau memberikan promo potongan harga untuk pelanggan mereka namun cukup banyak potongan harga itu di berikan oleh pihak tokopedia sendiri, yah saya lihat kerjasama antara tik tok dan tokopedia ini bakal menjadikan brand tik tok sangat kuat, dan bahkan bisa menggeser dominasi shopee, sungguh langkah yang bijak yang di lakukan pemilik tokopedia ddalam kerjasama ini, kedua platform benar benar untung untuk jangka panjang, saya menyarankan untuk pelaku toko offline memiliki toko online juga di tik tok.
Wah bagus lagi jika demikian kenyataanya,saya gak pernah belanja ditiktokshop makan nya saya gak pernah ngerasain sensasi kenyamanan,ketagihan(berbelanja), ditiktokshop tersebut.
Iya seharus nya sih begitu,tapi kan gak semua orang ngerti dengan internet(teknologi),karena menurut saya masih banyak pedagang offline maaf seperti yang udah agak tua mereka tidak tau cara untuk menggunakan aplikasi tiktok bagaimana dan seperti apa.
Pages:
Jump to: