Memanfaatkan Peluang: dari Perkembangan Ekonomi Lokal; misalnya, memadukan perkembangan ekonomi di wilayah atau sektor tertentu di Indonesia dan mencari peluang bisnis terkait, seperti bercocok tanam, berkebun, bertani, dan sebagainya.
Dari judul yang di sematkan mungkin lebih kepada tataran umum yang bersifat lebih luas akan tetapi jika dibaca seksama pembahasan di dalamnya itu merujuk kepada setiap individu dalam upaya meningkatkan sumber pendapatan yang jauh lebih baik. Dengan keberagaman di negara kita mungkin ada banyak sektor yang dapat ditekuni sesuai dengan ketersediaan peluang untuk daerah masing-masing. Misalnya di daerah tempat tinggal saya lahan pertanian masih cukup luas akan tetapi pekerjaan di sektor ini dianggap tidak ideal, padahal jika digarap dengan baik maka hasil pertanian bisa meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik.
Sayangnya generasi sekarang menganggap pertanian sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan dengan segala model kecanggihan yang ada. Padahal pertanian merupakan urat nadi bagi negara karena jika sumber ini tidak dikembangkan dengan baik justru kita harus membeli kebutuhan dari negara luar. Potensi untuk menghasilkan uang sangatlah menjanjikan di sektor ini dan jika orang mampu memanfaatkan sumberdaya pertanian yang ada.
ya dari singkatannya pun sudah jelas, PETANI (Penyangga Tatanan Negara Indonesia). Yang mana ini menjelaskan mengenai seberapa vitalnya peranan petani bagi keberlangsungan sebuah negara.
Dan mungkin anda benar bahwasannya pada saat ini minat anak muda, generasi milenial dan zoomer mulai engggan untuk terjun kedalam dunia pertanian. Akan tetapi kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka karena enggan untuk masuk kedalam dunia pertanian. Disamping dari pada gengsi yang mereka miliki, masih banyak masalah pertanian yang belum terselesaikan sehingga mereka enggan untuk terjun kedalamnya, dimulai daripada harga yang tidak stabil, insfrastuktur yang belum tersedia, dan biaya prouksi yang mahal.
- Harga yang tidak stabil. Banyaknya tangan yang bermain dalam industri pertanian, seperti tengkulak dan pedagang besar, hal ini membuat harga menjadi tidak stabil. Kita bayangkan saja, para petani yang mempunyai produk, akan tetapi yang menentukan dan memainkan harga itu adalah para tengkulak dan para pedagang besar. Belum lagi dengan kebijakan ekspor-impor yang dikeluarkan oleh pemerintah, dimana pemerintah terus melakukan impor besar-besaran sehingga hal ini jelas dapat menekan harga prouk lokal.
- insfrastuktur yang belum tersedia. Pada saat ini sebagian besar petani di negara kita masih mengandalkan curah hujan untuk membasahi lahan pertaniannya, sehingga ketika musim kemarau tiba, apalagi kemarau panjang maka ini bisa menghentikan kegiatan bertani untuk sementara waktu. Sehingga pembangunan bendungan di setiap daerah itu perlu dilakukan.
- Biaya produksi yang tinggi menjadi salah satu masalah utama. Seperti yang kita ketahui, harga pupuk dan obat-obatan terus mengalami kenaikan, bahkan terkadang terjadi kelangkaan. Selain itu, upah pekerja juga terus meningkat, sementara harga pasar sering kali tidak stabil. Bertani pun menjadi seperti perjudian, di mana modal yang dikeluarkan sering kali tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.
Itu hanya sebagian dari banyaknya permasalahan dalam sektor pertanian di negara kita. Perlu Anda ketahui, bukan hanya generasi muda yang enggan menjadi petani, tetapi bahkan para orangtua yang berprofesi sebagai petani pun tidak menginginkan anak-anak mereka mengikuti jejak yang sama. Mereka sangat memahami betapa sulit dan beratnya menjadi petani di negara ini. Para orangtua cenderung berpikir lebih realistis dengan menyekolahkan anak-anak mereka, agar kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan, beberapa orangtua lebih rela mengeluarkan uang untuk suap demi anaknya bisa mendapatkan pekerjaan di pabrik, perusahaan, atau instansi tertentu, ketimbang memberikan modal dan melihat anak mereka menjadi petani.