Topic: Adakah Cara Untuk Meningkatkan Perekonomian Di Negara Tercinta Ini - page 3. (Read 1343 times)

Justru itu tidak efektif, tidak mungkin pemerintah bisa membantu seluruh pelaku usaha rakyat.
Mungkin yang bisa di harapkan dari pemerintahan adalah meningkat kualitas dengan cara memberikan pelatihan pelatihan khusus untuk pelaku usaha baik ataupun untuk orang orang yang berkeinginan dalam suatu hal agar bisa dibekali dengan skill.
Kita tidak mungkin sepenuhnya berharap dari pemerintah, hanya kebijakan yang bisa di bantu oleh pemerintah untuk bisa meningkat perekonomian sebuah negara dari rakyat rakyat kecil.

Saya tertarik dengan poin ini, karena investasi dalam pendidikan itu beragam ada yang berbayar juga gratis, yang terpenting menurut saya kita mampu menguasai dan memahami pendidikan yang didapat seperti belajar cara jualan, online terutama. Banyak tutorial diluaran sana seperti YouTube yang menyediakan pendidikan jualan online yang gratis, tapi rasanya kurang nendang jika hanya mengandalkan gratisan, karena kebanyakan pengusaha sukses (milyader) mereka menghabiskan uangnya untuk membeli sebuah pendidikan yang nantinya memajukan usahanya. Seperti para pakar, ahli, dsb, beliau-beliau mengajarkan tentang bagaimana caranya mendapatkan uang dari internet. Mereka bagikan di YouTube itu gratis. Hanya saja kebanyakan orang awam yang kurang memahami dengan baik dan benar, dan berujung kegagalan. Jadi kesimpulan dari saya belajar dengan siapapun dimana pun dengan kondisi apapun yang penting adalah fokus untuk belajar. Dan motivasi bagi saya mungkin semua orang adalah uang, karna uang menjadi motivasi terbaik bagi saya meskipun harus melalui proses yang sangat panjang tapi pada akhirnya akan mendapatkan apa yang saya mau.

justru kalau kita taat pajak bakal membuka lapangan kerja baru gan, bisa jadi kalau misalanya  contoh apbn 2025 itu 10000 triliun, trus karena besar banget apbn, pemerintah bisa bikin pabrik smelter, atau pabrik hp, mobil, jalan, pertanian, atau apapun yang nantinya bakal nyerap tenaga kerja sampai puluhan ribu atau ratusan ribu atau bahkan jutaan lapangan kerja baru bisa terbuka gegara pembangunan besar - besaran ini, dari pembangunan sampai jadi pasti nyerap tenaga kerja super banyak. otomatiskan pengangguran berkurang. kalau kita yang masyarakat menengah kebawah taat pajak kendaraan, pbb keknya lebih dari cukup gan kayaknya wkwkwk. tapi memang ini tugas super sulit, dari atas sampai bawah kudu bersih, gak ada korupsi di pejabatnya, dan gak ada bengal di warganya.

Saya rasa pendidikan bukan hanya diukur dari formal atau non-formal saja, sebab banyak orang yang menjadi penemu mereka tidak memiliki ijazah sama sekali, jadi saya rasa dan melihat ini sebenarnya bagi siapa yang mau belajar dan terus mencoba berkembang dan punya keberanian untuk mencoba gagal, Karena proses kesuksesan itu pasti menempuh proses kegagalan dan ber-ujung keberhasilan (bagi mereka yang tak mengenal putus asa).

Yapz.. betul juga gan taat bayar pajak mungkin ini akan jadi solusi. Akan tetapi jika pengangguran merajalela itu akan tidak mudah untuk dilakukan. Namun jika semua orang punya penghasilan bulanan yang cukup untuk kebutuhan pribadi dan keluarga nya bahkan bisa memungkinkan mereka taat pajak, tapi saya melihat kawan-kawan dimasing-masing daerah menceritakan bahwa sekarang sulit rasanya mendapatkan kerja untuk menghasilkan uang. Yah minimal 3-5jt perbulan lah saya rasa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan nya dan bisa taat pajak.

bayar dan taat pajak gan, dipastikan perekonomian negara meningkat wwkwkwk nanti pajaknya bisa di pakai untuk pengembangan umkm biar banyak pengusaha - pengusaha lokal baru, bikin jalan biar akses serba dekat dan biaya ini itu bisa dipangkas, bisa untuk subsidi bbm biar gak ada lagio alasan bensin tinggi jadi biaya pengiriman dinaikin dan pasar induk ikutan naikin harga, KUR juga bisa dipalikasi kalau apbn surplus, bansos bisa rutin biar ekonomi berputar karena persebaran duitnya ke seluruh negeri, banyak lah pokoknya. bayangkan 260jt masyarakat kita taat pajak behhh bisa bisa anggaran apbnnya 4000-5000 triliun atau bahkan lebih jauh lagi. ya dengan catatan semuanya bersih.

Kalau menurut saya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerintah harus mengelontorkan bansos yang sebesar-besarnya kepada rakyat agar dengan basos tersebut mayarakat bisa mengembangkan usahanya. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan lapangan pekerjaan yang besar serta memperkuat UMKM dan juga menstabilkan harga-harga yang terjangkau sehingga dengan demikian masyarakat bisa teratasi perekonomiannya.

kalau masalah SDM sebenarnya tidak ada masalah.
contoh tambang minyak ada pertamina yang karyawan nya sudah profesional dan berkualitas untuk membangun dan mengolah tambang2 minyak di indonesia. tapi kenyataan nya masih banyak tambang asing yang mengelola.
contoh PT caltex, brithis petroleum dll

mengikuti aturan kontrak investor asing
karena sebelum investor asing masuk menginvestasikan dana nya mendirikan pabrik akan mengajukan syarat2 yang akan di tanda tangani untuk kerja sama nya. jika syarat tidak di penuhi ya investor nya tidak jadi investasi.
lagian tenaga kerja nya kan masih mayoritas WNI dari pada orang asing di pabrik atau industri yang di bangun oleh investor asing tersebut.

Saya menilai pemerintah saat ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk terus meminimalkan jumlah pengangguran. yang diantaranya dengan terus melakukan hilirisasi, baik dalam bidang pertambangan maupun yang lainnya. Walaupun pada kenyataanya memang Indonesia selalu kalah ketika membawa permasalahan hilirisasi ini kedalam sidang WTO, terutama ketika berbicara mengenai  nikel. Karena jelas ketika indonesia berhasil melakukan hilirisasi dalam semua bidang terutama dalam mengelola SDA, dengan tidak lagi mengekspor barang mentah, maka hal ini akan memungkinkan berdiri banyak pabrik di Indonesia, sehingga masalah pengangguran dapat teratasi. Sementara negara-negara eropa yang hanya mengandalkan impor dari indonesia, akan mendapatkan permasalahan baru, karena pabrik-pabriknya akan kekurangan bahan mentah untuk diolah, yang bisa saja membuat pabrik-pabrik tersebut berhenti total dan akan menyebabkan masalah pengangguran di eropa sana.

Dan seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwasannya negara kita ini tidak pernah yang namanya kekuerangan sumber daya manusia, karena mengingat negara kita ini merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Namun ketika berbicara Indeks pembangunan manusia ataupun SDM yang unggul, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia itu masih kalah jauh. Dan hal ini lah yang menyebabkan Pemerintah mendatangkan TKA. Dan menurut hemat saya, pemerintah kita pun tidak bodoh-bodoh amat, karena dalam setiap kali ada kontrak dengan negara lain mengenai TKA ataupun pada saat melakukan pembelian barang dari luar negeri, seperti pesawat dan yang lainnya, Indonesia selalu mencantumkan syarat, yaitu transpormasi/pertukaran dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan hal tersebut tidak lain dan tidak bukan, sebagai upaya untuk meningkatkan SDM di negara kita dan perlahan meninggalkan ketergantungan terhadap TKA.

sebenarnya cara untuk meningkatkan perekonomian negara Indonesia sangat mudah jika pemerintah bisa mengatur semua pendapatan hasil alam yang sangat berlimpah,cuma untuk saat ini pemerintah belum bekerja secara maksimal untuk meningkatkan perekonomian negara ini,untuk hasil alam seperti kelapa sawit sebenarnya sangat banyak namun tidak bisa di ciptakan penghasilan secara maksimal dan para pejabat harus benar-benar menjalankan tugas dan yang paling penting jangan pernah melakukan korupsi karena penyakit ini belum sepenuhnya di atasi oleh para pejabat sehingga kerugian negara selalu terjadi.

Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dalam upayanya meningkatkan perekonomian di Negara ini sangatlah kompleks, kita sudah melihat bagaimana upaya Pemerintah dalam melakukan berbagai macam program untuk tujuan yang satu ini. Tantangan yang dihadapi tidak hanya datang dari luar, tetapi dari dalam Pemerintah sendiri dan warga negara sendiri. Kita bisa melihat di kalangan Pemerintah betapa korupsi sangat merajalela, dan di samping itu kaum pemilik modal sangat kapitalis dalam membangun kerajaan bisnisnya. Bahkan parahnya lagi para pemangku kepentingan di dalam elit Pemerintah lebih banyak kaum pemilik modal, ya bisa dibayangkan regulasi dan arah kebijakan Negara yang di berlakukan tentu bermuara pada keuntungan segelintir orang saja, masyarakat bawah dan menengah hanya bisa mengambil sedikit dari sisanya.

Salah satu solusi menurut saya adalah meningkatkan sektor pendidikan, mengalokasikan sebagian besar APBN untuk pendidikan warga negara, memang itu akan berlangsung lama. Tetapi program yang satu ini akan menjadi salah satu tujuan jangka panjang paling baik, dimana pada akhirnya warga negara kebanyakan akan memiliki kecerdasan dan keilmuan untuk menopang perekonomian dalam lingkup terckil, yaitu keluarganya sendiri. Tentu saja Pemerintah hari ini sudah menjalankannya, tetapi pengawasan pada output yang dicapai harus lebih di tingkatkan lagi. Maksud saya jika itu sudah berjalan dengan semestinya, kita tidak akan melihat lagi anak-anak pergi ke sekolah naik seutas tali dan menyebrang sungai untuk pergi kesekolah.

Selama pendidikan tidak menjadi indikator utama dalam penentuan arah kebijakan Negara, maka kita tidak bisa menjadi Negara yang ekonominya maju, bahkan kata Negara berkembang yang di sematkan oleh Negara luara masih jauh dari yang dimaksud. “Bagaimana bisa mengisi air sedangkan gelasnya tidak ada”.

seharusnya pemerintah lebih serius menangani hal ini, banyak aspek yang menjadi pemicu terjadinya peningkatan pengangguran. Kita tidak menutup mata bagaimana negara lain mengatasi angka pengangguran, saya kira semua orang tau, Bukan egois juga harus mengurangi angka pengangguran 100%, karena di negara lain juga sama.

Kenapa harus mendatangkan TKA? karena kurangnya SDM, kenapa kurangnya SDM? karena pemerintah gagal makanya banyak pengangguran?. Banyak pemuda di indonesia ini yg memiliki sklil tetapi tidak dihargai pemerintah, malah lebih dihargai di negara lain.

Apakah yang pemerintah kita rakus, yang seharusnya mengatur dan mensejahterakan rakyat, malah foya fota untuk pribadi?... Bagaimana solusinya, apakah pemerintah mendengar curhatan kita?...

cara meningkatkan perekonomian di negeri ini
ya salah satunya hilirisasi mengeskpor bahan tambang dan hasil bumi bukan bahan mentah, tapi yang sudah di olah
karena harga nya jadi berlipat2, contoh ekspor nikel.
dan jika indonesia melakukan itu banyak negara lain yang menentang contoh exspor minyak cpo minyak kelapa sawit. karena ga mau exspor bahan mentah kelapa sawit nya saja, di boikot di eropa dengan alasan merusak alam hutan

Sejauh ini saya meninjau memang diperlukan reformasi menyeluruh dalam sistem beasiswa seperti sekarang, karena saya juga merasa bahwa beasiswa semacam itu tidak lah adil jadi diperlukan nya reformasi agar bantuan tersebut tepat dan adil teruma mereka yang sangat membutuhkan beasiswa biasanya dari kalangan menengah ke bawah, selain itu mungkin diperlukan pertimbangan atau solusi lain ya seperti pemotongan biaya pendidikan, pembayaran yang lebih fleksibel, dan sejenisnya.

Masalah paling nyata saat ini adalah sistem pendidikan tinggi yang tidak terjangkau, perubahan radikal pada sistem pendidikan tinggi diperlukan agar masyarakat kebanyakan memiliki akses agar bisa mendapatkan pendidikan tinggi yang bisa dijadikan modal bersaing di lingkunga kerja.

Saat ini, pendidikan tinggi sangat tidak terjangkau, Solusi utama membuat pendidikan terjangkau kan beasiswa tapi nyatanya sistem beasiswanya sangat jelek, ada dua jenis beasiswa yang pertama untuk kalangan tidak mampu dan yang kedua untuk siswa yang unggul/pintar dan memiliki potensi, beasiswa untuk kalangan miskin sering tidak tepat sasaran, beasiswa untuk kalangan siswa unggul didominasi oleh kelas atas yang sebenarnya bisa kuliah tanpa beasiswa tersebut. Kelas menengah bawah bahkan tidak mendapat jatah untuk beasiswa tersebut.

Untuk OP. Peningkatan perekonomian suatu negara cakupannya luas kalau merujuk pada judul sampean. Dari judul akan melahirkan pertanyaan baru dari sektor mana? lautkah? alamkah? atau jenis bisnis kecil atau besar.

Tapi tidak apa-apa, bagi saya yang berpikir pada usaha kecil, karena untuk pembahasan ruang lingkung nasional masih tidak begitu paham.
Langsung saja, yang utama sekali niat.
Nawaitu dulu untuk melakukan sesuatu yang bisa mendatangkan pendapatan rutin berdasarkan kemampuan atau skil dibidang yang mendukung.
Lahan atau tempat usaha. Dukungan dari pihak ketiga.

Nyerah soal perekenomian negara. Spesifikasi saya tidak muat untuk menampung sebesar itu, hanya mampu menambung yang kecil walau sulit menghadapinya.

Sejujur menurut saya pribadi tidak menjadi masalah jika ada beberapa mata pelajaran yang di jadikan sebagai salah satu alternatif menarik minat bakat siswa, tetapi ya harus ada prioritas dalam pendidikan kejuruan dan di ajarkan oleh ahlinya, jangan hanya di jadikan sebagai alat untuk bekerja saja, kebanyakan yang saya lihat bahwa keluaran SMK ini memang sedikit banyaknya skill yang di dapatkan pada jurusan yang di ambil tapi mereka di cekat menjadi seorang pekerja seutuhnya tanpa di terapkan mindest yang lain yang dapat memberikan pemikiran lebih terbuka untuk berkembang lebih baik, seperti dalam penelitian atau eksperimen.

Kebanyakan yang saya temui juga guru yang mengajar di SMK tidak memiliki kelayakan jika di lihat dari kemampuannya.

Jika di fokuskan pada satu bidang saja, menurut saya itu harus memiliki pendidikan tindak lanjut.

Ane lama ga update dunia pendidikan, tapi apa iya kurikulum di sekolah kejuruan masih tergolong umum dibandingkan SMA? Emang idealnya sih ya semua pendidikan itu terhubung jadi yang dipelajari ga mubazir nantinya, paling ngga logika yang perlu diajarin baik agan masuk jurusan otomotif atau kesenian. Atau kalau ga begitu porsi pelajaran yang bukan core dari kejuruan yang dipilih tidak dijadikan syarat kelulusan dan hanya sebatas tahu saja. Ane rasa ga masalah kalau ahli teknik ga begitu hafal isi Perjanjian Linggarjati diluar kepala, misalnya.

Seingat ane KBK itu lumayan bagus dari segi kurikulum, atau yang terakhir apa lupa yang intinya belajar berbasis proses. Cuma ya susah kalau murid masih belum menemukan minat dan bakatnya, dan itu yang selalu kurang baik di pendidikan dasar ataupun kuliah sekalipun. Kalau itu udah tertata pastinya orang bisa hidup lebih mandiri lagi, yang arahnya ke kemandirian ekonomi nantinya. Untuk memperbaiki hal ini butuh proses yang cukup lama karena sifatnya sistemikk apalagi kalau orangnya ga berubah sistem sebagus apapun juga susah jalan ujungnya. Mungkin baru kelihatan 10-20 tahun ke depan apakah guru-guru muda bisa berinovasi dan apakah pemerintah bisa mendorong tenaga pengajar dan segala sistem disekitarnya biar semangat dengan berbagai macam insentif macam gaji gedhe, beasiswa, dst.

Hal ini juga sering banget dibahas di forum-forum pendidikan. Seharusnya ada kurikulum khusus untuk sekolah kejuruan, jangan dicampur aduk dengan semua mata pelajaran. Misal jika jurusannya teknik otomotif, seharusnya yang dipelajari itu hanya mesih bukan ada tambahan tetk bengek pelajaran olah raga, kesenian, sejarah dsb. Ane yakin kalau fokus ke 1 hal tersebut, lulusan SMK akan menjadi terdepan dalam hal otomotif, bukan tidak mungkin ada inovasi baru di dunia permesinan.

Tampaknya mungkin memiliki kalimat yang salah dalam memaknai pendidikan dan keterampilan, jelas ini terlihat bagaimana seseorang belajar di lembaga pendidikan dan juga meningkatkan kemampuan di luar waktu pendidikan itu. (tetapi hal ini kembali diri masing-masing dalam kefokusan)
Saya pribadi setuju dengan agan @blue Snow jika di barengkan itu akan tidak efektif dalam pembelajarannya, terutama dalam penerapan teori dan juga praktif yang kadang tidak memiliki korelasi pada keduanya yang membuat waktu terbuang sia-sia dalam masa pendidikan. Apalagi kurikulum sekolah mewajibkan banyak sekali mata pelajaran yang harus di kuasai oleh setiap siswa agar bisa di anggap siswa pintar di sekolah.

Jika Bahasanya adalah pendidikan keterampilan itu mungkin lebih baik dan menjurus pada hal yang dapat membuat seseorang memiliki kemampuan dalam satu atau dua bidang saja dalam fokusnya, ini akan jauh lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan seseorang untuk memiliki value pada bidang yang dia kuasai dan dapat memberikan sumber pendapatan ketika selesai menguasainya.

Satu mungkin dari saya untuk menambahkan meningkatkan pendapatan di negara tercinta ini adalah lebih keras sedikit daripada orang lain pada umumnya baik dalam belajar maupun bekerja. Di dunia digital ini banyak sekali yang bisa kita jadikan pendapatan sampingan karena mudahnya mendapatkan informasi, asalkan memiliki kemampuan dan bahasa yang memiliki nilai ekonomi mungkin kita akan lebih mudah mendapatkan penghasilan.