Disini saya bukan merendahkan cita-cita dan keinginan mereka, karena bagaimanpun itu merupakan sebuah cita-cita yang mulia untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara. Dan salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa kebanyakan anak muda berkeingan bekerja sebagai PNS/Pegawai Negeri Sipil. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dari mereka itu tidak ingin menjalani kehidupan dengan penuh resiko, mereka berkeinginan menjalani kehidupan sebagai PNS yang kehidupannya sudah dijamin oleh negara.
Hal ini juga dikarenakan sistem pendidikan kita yang seperti melarang untuk "melakukan kesalahan" sehingga akan terbentuk sebuah kepribadian yang kaku dan lurus mengikuti aturan. Hal ini akan menghilangkan jiwa kompetitif dan jiwa ingin berkembang karena ketika seorang pelajar melakukan kesalahan, mereka akan dicap gagal sehingga akan menumbuhkan rasa ketidakpercayaan ketika harus melakukan sesuatu yang tidak pasti berhasil atau gagal.
Ane kira dari hal seperti itulah terbentuk jiwa-jiwa pekerja. Yang tidak ingin mencoba dan maunya hanya diatur dan mengikuti aturan yang ada lalu mendapatkan gaji. Saya setuju tidak ada yang salah dengan PNS. Hanya saja beberapa kawan ane motivasinya untuk milih PNS adalah karena terjamin masa depannya hingga hari tua, bukan karena orangnya memang sosial dan ingin mengabdikan diri kepada masyarakat.
Agar kita bisa menjadi seorang pengusaha, selain daripada pengetahuan yang cukup dan skill yang mumpuni, akan tetapi kita juga dituntut menjadi orang yang super kreatif yang bukan mampu menciptkan sebuah peluang, namun juga mampu menfaatkan setiap peluang yang ada, yang walalupun peluang tersebut sangat kecil kemungkinannya.
Dan hal itulah yang tidak kita jumpai disekolah, karena sistem pendidikan di Indonesia lebih mendorong generasi mudanya menjadi seorang pekerja, bukan pengusaha. Dan masih mending kalau misalkan setelah mereka lulus, mereka itu langsung mendapatkan pekerjaan.. Kan pada kenyataan tidak demikian, ketika mereka lulus dari sekolah ataupun perguruan tinggi, mereka itu bingung...
mau daptar kerja, lapangan pekerjaan nya sempit, saingannya banyak dan harus lewat orang dalam pula. Dan kalau misalkan mau mulai membuat usaha, bingung mau usaha apa karena tidak memiliki sebuah kreatitifitas untuk menciptkan sebuah peluang usaha. Dan kejadian seperti ini, bukan satu atau dua melainkan banyak.
Dan kalau berbicara aturan, dalam menjani kehidupan sehari-hari saja, kita tidak bisa lepas dari yang namanya aturan baik itu yang mengikat ataupun yang tidak mengikat, apalagi dalam dunia kerja maupun bisnis. Hanya saja kita tinggal memilih, apakah kita ingin menjadi bagian dari orang-orang yang menciptakan dan menjalankan sebuah sistem (Pengusaha), atau hanya ingin menjadi bagian dari orang-orang yang hanya menta'ati dan mengikuti sebuah sistem saja (Pekerja).
Dan saya teringat suatu pepatah yanga mentahakan;
"Bahwa dalam dunia kerja, setinggi apapun jabatanmu, kau itu tetap sebagai pekerja. Sementara dalam dunia usaha, sesecil apapun usahamu, tetap kau itu adalah bos nya."