Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa Bitcoin atau mata uang digital tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Hal itu menyusul nilai tukar Bitcoin yang semakin melambung di angka USD4.909 atau Rp60 juta per keping pada September 2017.
"Kita kan enggak akui sebagai nilai tukar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin Jakarta, Jumat 8 September 2017.
Agusman menuturkan, hingga kini bank sentral belum mengkaji penggunaan mata uang virtual tersebut. Penggunaan Bitcoin ini, katanya, juga masih menjadi perdebatan di banyak negara, seperti India, Tiongkok, dan Thailand.
"Kajian belum, belum recognize-lah," tegasnya.
Saya sendiri merasa aneh dgn negara kita ini. Menegaskan kalau mata uang digital tidak diakui sebagai pembayaran yang sah. Tapi orang indonesia sendiri malah menggunakan atm/internet banking buat transaksi online. Bukannya itu juga uang digital.
Apa sy yg g tau ya jadi Bingung sendiri. Wkwkwk
mata uang digital di indonesia meskipun bersifat digital, tetap saja dalam bentuk rupiah, gan. penggunaan ATM/internet banking hanya cara transaksinya saja.
sama halnya LKD (Layanan Keuangan Digital), seperti e-cash/e-money, rekening ponsel, BRI-Link, dsb tetap saja dalam bentuk rupiah.
lagipula ane ga setuju kok kalo bitcoin disahkan sebagai alat pembayaran yang sah. hal ini jika disahkan lalu meluas dan merambah di pemerintahan, tokoh politik/aparat dapat dengan mudah 'mencuci uangnya' (money loundry) sebagai sarana membersihkan harta-hartanya. secara, sistem blockchain mana bisa dilacak oleh KPK
biarin aja bitcoin seperti ini. jadikan sebagai alat investasi. bukan sebagai alat transaksi sbgmn umumnya mata uang Rupiah kita
jadinya ya santai aja nikmatin bitcoin aja dulu 
