Ane rasa kekhawatiran utama atau mungkin argumentasi utama dari orang-orang yang menolak kehadiran dari layanan anonimisasi atau koin privasi adalah karena sulitnya dalam melakukan pelacakan/menemukan siapa yang melakukannya, sehingga semuanya tidak boleh bersifat anonim. Logikanya meskipun mixer itu ibarat pisau yang bisa dibuat membunuh ataupun masak nasi goreng tt, tapi mixer ini dianggap lebih dari sekedar pisau. Pisau itu bisa buat yang memegang jadi gak kelihatan, jadi ketika dia nusuk orang yang kelihatan ya muncrat doang. Maka jalan pintasnya adalah ya gausah memperbolehkan layanan itu ada alias dipukul rata.
Terus pertanyannya, apa iya mixer harus dihapus?
Menurut ane ada beberapa sudut pandang:
1. Secara fundamental orang ingin memiliki privasi. Ntah karena gak mau dikira sombong ketika orang tau dia beli mobil harganya 10 M, atau karena malu langganan TV kabel dengan paket paling murah. Tidak semuanya harus berada di ruang publik. Dalam hal transaksi, apakah semuanya perlu dibuat transparan utuh sehingga publik bisa mengakses sepenuhnya? Dalam praktiknya transaksi fiat pun tidak begitu, yang tau paling cuma bank, pembeli, penjual dan platformnya.
2. Mixer tidak sepenuhnya membuat orang anonim, karena mau gak mau para pengguna layanan ini pada suatu saat pasti mengarahkan uangnya ke exchange untuk menukar ke fiat, yang mestinya butuh KYC (seperti yang udah disebutkan di atas). Terlebih sudah ada beberapa riset yang menunjukkan kalau beberapa mixer gampang diketahui sistemnya dan dilacak.
3. Di dunia ini ada orang yang jahat dan baik. Di konteks tertentu orang baik butuh privasi, pun dengan orang jahat. Sehingga nilai mixer atau alat lain bisa jadi dinamis, gak selalu buruk/baik.
4. Menghapus mixer tidak menghapus kejahatan. Mengurangi mungkin, tapi juga membuat orang baik yang ingin memakai tidak bisa menggunakannya. Apakah sebanding? Mungkin analoginya: melarang kondom dijual di minimarket mungkin membantu mengurangi seks bebas/hamil diluar nikah, tapi apakah bisa menjamin itu abg ababil gak bakal melakukan seks bebas? Bisa jadi mereka beli kondom di makelar kondom.
Sekian kotbah hari ini. Semoga cocoklogi ini bisa jadi bahan diskusi lebih lanjut.