Topic: Diskusi Liga Inggris 2023/2024 (Bahasa Indonesia) - page 2. (Read 3170 times)

Yups, Ane rasa itu akan jadi PR besar buat Amorim dalam hal memotivasi squad MU agar sama dengan Sporting Lisbon. Namun kalau ane lihat bagaimana Ruud Van Nistelrooy tidak pernah kalah di 3 pertandingan MU saat ini, ada rasa baiknya MU dilatih dia dulu saja, karena perkembangan MU sudah sangat pesat sepeninggalan Ten Hag. Takutnya nanti malah Amorim bikin blunder dan Fans mulai membandingkan dia dengan Nistelrooy. Entah apa dia nanti bakal dijadikan asisten pelatih atau enggak, karena pengennya ruud ini dia tetap berada di MU sambil belajar sama Amorim.

Gegara Man United merekrut Ruben Amorim, saya akhirnya mencoba untuk melihat bagaimana pelatih itu menangani sebuah tim dan strategi seperti apa yang bakal dipakainya, dan kebetulan kemarin tim yang saat ini dilatih oleh Amorim (Sporting Lisbon) melawan salah satu tim terkuat EPL, yakni Man City dan ternyata diluar dugaan Man City harus menyerah 4-1 ditangan Sporting.

Strategi yang digunakan adalah bertahan dan mengandalkan serangan balik seperti strategi pada umumnya, yang digunakan oleh tim-tim kecil pada saat bertanding melawan tim yang kuat. Namun yang membuatnya istimewa, para pemain Sporting benar-benar memiliki motivasi yang sangat besar dan mereka juga memiliki efektifitas yang bagus.

Sekarang yang jadi pertanyaannya, apakah Amorim bisa menularkan hal tersebut kepada Man United, karena yang jelas para pemainnya adalah orang-orang yang berbeda.

Hal seperti ini wajar mas karena untuk pelatih baru selalu akan ada presure seperti ini terlebih untuk pelatih muda dan belum pernah berada di EPL. Sehingga pesimis terhadap pelatih baru selalu saja bisa terjadi, hanya saja tentu pilihan harus ditetapkan sekarang untuk Manchester United apalagi dengan kondisi Ten Hag yang memang sudah sangat chaos dan tidak bisa terkontrol karena memang tidak hanya penikmat bola saja yang mulai jengah tetapi para suporter dari setan merah pun sudah sering menyerukan untuk dia pergi sehingga keputusan harus diambil.

Saya hanya ingin melihat bagaimana dia nanti melatih Manchester United sebelum berkomentar karena sebelumnya saya tidak mempercayai Slot tetapi pada akhirnya dia juga mampu bersaing dan membuat peningkatan untuk Liverpool yang membuat saya menjilat ludah sendiri atas pernyataan terhadap Slot dan saya tidak ingin mengulangi hal seperti itu. Amorim memiliki catatan kepelatihan yang baik di liga portugal meskipun ada beberapa situasi yang sebenarnya sedikit bengal (katakanlah seperti itu) tetapi ketika dia melatih masih cukup bagus sebenarnya bahkan ada beberapa situasi yang cukup nyentrik dimana meskipun dia masih belum memiliki sertifikasi kepelatihan dan hanya berlindung dengan kata asisten pelatih tetapi di beberapa musim lalu dia adalah salah satu juru taktik yang mengatur Casa Pia menjadi lebih baik yang membuat namanya diperhitungkan disana.

Sepertinya Nisterooy memang lebih memiliki sikap yang luwes kepada para pemainnya ketimbang Ten Hag yang memang dikenal kaku dan keras kepala. Sehingga Nisterooy jelas lebih mudah untuk mengakrabkan diri dan mungkin karena hal itulah para pemain menjadi bisa lebih santai dan tidak terlalu terbebani saat berada di lapangan.

Saat Amorim datang nanti maka suasana jelas akan berubah lagi. Entah itu menjadi semakin lebih positif atau malah sebaliknya, tergantung pada Amorim dalam melakukan pendekatan terhadap para pemain Man United. Namun kalo saya pikir karena atmosfer dressing room mungkin sedang bagus, seharusnya Amorim tetap mempertahankan Nisterooy sebagai asisten, karena dengan begitu Amorim akan lebih mudah masuk dan membuat perubahan.

Sayangnya dilaga EPL Man United gagal mempertahankan keunggulan dari Chelsea dan harus rela berbagi poin, tapi ane setuju kalo permainan Man United dibawah sang caretaker jauh lebih baik dibanding saat dibawah ETH padahal setau ane Nisterooy ini adalah asistennya ETH.
Semangat para pemain juga bisa ane bilang jadi lebih hidup, ga seperti pas dipimpin ETH, mungkin terlihat lebay tapi itu yang ane liat karena ane melihatnya kalo ETH itu kurang bisa berteman dengan para pemainnya atau mungkin bisa dibilang ada GAP diantara pemain dan pelatih yang membuat suasana kurang bagus.
Ane kurang begitu mengikuti berita, masih belum tau kapan Amorim bakal menjalani laga perdananya bersama United tapi tentunya Amorim punya PR besar di tim dan tekanannya juga pasti sangat besar karena tentunya semua pihak menginginkan perubahan yang lebih baik.
Tinggal wait and see aja, mungkin nanti di bursa transfer Januari, Amorim juga akan mendatangkan beberapa pemain baru dan menjual pemain2 yang dia anggap tidak masuk dalam rencananya.

Ane malah lebih condong ke Nistelrooy aja dari pada ngambil pelatih yang belum tahu performance di liga inggris. Si Ruud ini walau cuma sebentar tapi sudah mampu bikin 5 goal dalam 1 pertandingan. Ane lihat gerakan pemain lebih leluasa dan bebas bergerak ke depan ketika Ruud menerapkan skema offensive yang lebih fleksible. Ya ane liat memang agak berbeda dengan gaya ten hag yang sangat kaku.

Paling gak untuk meminimalisir gaji pemain yang katanya gendut. Selain itu, masih banyak peer yang harus amorim perbaiki, salah satunya pemain belakang yang akhir-akhir ini tidak efektif. Pemain kayak maquire yang sering blunder juga perlu dibenahi, mending di jual dan uang sisanya beli striker murni yang benar-benar ada di ujung tombak. Kalau sekarang kayaknya belum ada pemain yang benar-benar real striker kayak haaland.

Beberapa penggemar mungkin akan menginginkan Ruud van Nistelrooy diangkat sebagai pelatih resmi Manchester United dibandingkan mendatangkan pelatih lainnya. Ruud van Nistelrooy telah meyakinkan sebagian penggemar akan dampak dari kontribusinya terhadap tim pada pertandingan melawan Leicester, tetapi ini hanya tentang satu pertandingan. Anda mungkin perlu melihat apa yang akan dia lakukan dan dapatkan pada pertandingan berikutnya melawan Chelsea, namun hanya jika Ruud van Nistelrooy masih melatih.

Ruud van Nistelrooy tentu bagus untuk dijadikan pelatih Manchester United secara permanen, namun managemen menginginkan sesuatu yang berbeda. Ruben Amorim ditunjuk untuk melatih Manchester United setelah pemecatan Ten Hag, bahkan Amorim sendiri dipaksa untuk membuat keputusan cepat meskipun dia ingin mengakhiri musim ini lebih dulu dengan tim yang ia latih saat ini.

Ya, Van Nistelrooy sukses di laga tersebut. Menang dengan skor telak 5 gol, plus pola permainan MU jadi lebih dinamis. Ini bukan cuman jumlah gol tapi tentang banyak hal, termasuk mental pemain dan gaya bermain. Di bawah asuhan Van Nistelrooy pemain-pemain MU benar-benar berubah drastis ketimbang dimanageri Ten Hag. Menurut saya, ini tentu hasil racikan strategi Van Nistelrooy. Selain itu, van Nistelrooy mampu mengembalikan mental pemain-pemain MU.

Bisa jadi, tidak menutup kemungkinan pemain-pemain MU akan berantakan lagi kalau dalam laga-laga awal nanti Amorim gagal membawa hasil poisitif. Terlebih lagi akan ada beberapa big match, Amromim punya tantangan yang berat. Kita lihat saja seperti apa hasilnya di beberapa match ke depan. Kalau hasilnya positif, mungkin saja tidak akan ada kejadian serupa seperti Carrick.

Hasil impresif tersebut membuat saya berpikir kenapa tidak manajemen MU menjadikan Nistelrooy sebagai pelatih MU untuk saat ini? Ada beberapa tim yang gacor setelah pelatih utama dipecat dan digantikan oleh asisten pelatih. Kalau tidak salah seperti Di Mateo dulu yang membawa Chelsea juara UCL untuk pertama kalinya.

Hasil pertandingan ini sungguh diluar ekpektasi, menjadikan kemenangan besar ini sebagai senjata pamungkas dalam perdebatan bagi orang-orang yang memang sudah lama menginginkan Ten Hag untuk dipecat. Seperti teman saya yang semalam berkata kalau dia jadi manajemen klub sudah lama dia memecat Ten Hag. Buktinya begitu dipecat MU langsung gacor parah.

Hal ini juga bisa menjadi tekanan bagi Amorim jika ditunjuk menjadi pelatih di pertandingan selanjutnya. Karena beberapa fans akan menganggap hasil 5-2 kontra Leicester adalah buah dari taktik Nistelrooy dan bisa jadi mereka menginginkan Nistelrooy yang menjadi pelatih.

Hasil yang cukup impressive di laga pertama Nistelrooy sebagai caretaker, MU yang selama musim ini bisa dibilang jadi tim yang selalu susah mencetak gol tapi dilaga bersama Nistelrooy bisa nyetak 5 gol walaupun harus kebobolan 2 gol juga.
Apakah ini murni hasil kepandaian Nistelrooy dalam meracik strategy serta kepandaiannya dalam berkomunikasi dengan pemain sehingga bisa membuat timnya lebih bersemangat atau efek lepasnya ETH juga ikut memberikan dampak yang besar?
Case seperti ini mengingatkan saat Carrick juga pernah ditunjuk sebagai caretaker dan seingat ane juga berdampak cukup positif tapi setelah ada pelatih baru, MU jadi drop lagi.
Apakah hal yg sama akan terjadi ketika nanti Amorim mulai menangani MU, kita liat saja karena pertandingan pertama Amorim nantinya bisa langsung dijadikan tolak ukur sama fans2 MU dan Amorim pun harus siap jika pertandingan pertamanya tidak sesuai yang diinginkan.

Salah satu pertimbangan dari Manajemen MU kenapa mereka harus menunggu cukup lama untuk memecat Ten Hag adalah mereka sudah menggelontorkan banyak duit untuk project yang dibangun Ten Hag, sehingga jika memang ada pelatih baru menggantikan Ten Hag dan meminta perombakan ulang, maka Manajemen akan tekor banyak. Belum tau pasti ada kesepakatan apa antara Amorim dan pihak MU, apakah nantinya Amorim diberikan kebebasan untuk melakukan overhaul atau dia diharapkan bisa memoles skuad yang sudah ada.

Amorim pernah main bareng di timnas Portugal bersama Ronaldo dan sekarang dia sudah bisa melatih Manchester United dan kalo menurut ane kalo Amorim mau sukses maka dia harus berani merombak semua pemain Manchester United dalam artian para pemain yang tidak punya kontribusi harus dijual karena kalo dari komposisi pemain masih sama maka keadaan mereka ga akan jauh berbeda pada saat dilatih oleh Ten Hag
Cara ini dipakai oleh Chelsea pada musim ini dan kita lihat sebelumnya banyak yang ragu dengan Enzo Maresca tetapi dia berani melakukan perubahan besar besaran pada Chelsea dan hasilnya Chelsea yang sekarang jauh lebih baik dibandingkan dengan Chelsea musim lalu

Tekanan dan bebannya memang benar-benar berat Om, karena Man United benar-benar panceklik trofi EPL, UEL dan UCL dalam waktu yang cukup lama. Selain itu yang membuatnya semakin berat adalah rival-rival Man United yang malah mengalami perkembangan pesat, sehingga kompetisi menjadi semakin ketat dan jika Man United tampil tidak benar-benar optimal maka mereka hanya akan menjadi samsak bagi tim-tim besar EPL.


Terus terang saya cukup pesimis dengan Amorim karena memang tidak pernah tahu bagaimana kemampuannya. Yang jelas dia bukan hanya harus memberikan racikan strategi yang mumpuni, namun selain itu dia juga harus bisa mengatasi kendali dressing room dengan cara yang baik (mengingat dia masih muda, dan ada beberapa pemain Man United yang mungkin cukup arogan).

Yups, MU tidak pernah lebih baik di era Alex Fergusen sehingga banyak yang membandingkan pelatih sesudahnya dengan Alex itu sendiri. Sebenarnya ini juga jadi bumerang tersendiri buat MU sehingga pelatih sesudah era Alex akan jadi timbul tekanan setidaknya harus lebih baik atau sama prestasinya dengan Fergi. Paling berat bagi pelatih itu melatih MU, karena prestasi mereka dahulunya yang harus mereka gapai.

Untuk amorim, ya kita optimis aja, banyak juga pelatih-pelatih muda yang sukses berkarir di premier league. Cuma racikan stratgeinya harus afdol, karena di liga inggris ini saingannya berat-berat, di satu sisi, amorim juga bakal dihadapkan dengan media dan fans yang sangat kritis mengenai peforma. Jika tidak lebih baik, mungkin tahun depan si amorim ini tidak bakal diterusin kontraknya

Dari yang saya baca Amorim ini tipe pelatih yang tidak neko-neko dan bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Artinya dia siap menerima MU yang sekarang dan mencoba membuat mereka menjadi tim yang lebih baik. Di sisi lain Xavi adalah pelatih yang hebat tetapi seperti manajemen klub mempunyai beberapa pertimbangan lain. Seperti kecocokan gaya melatih dengan komposisi skuad yang ada saat ini. Selain itu fakta bahwa Barcelona menjadi lebih gacor setelah ditukangi Flick membuat banyak orang berpikir Xavi belum bisa memanfaatkan penuh skuad yang ada saat di Barcelona. Terlihat dari Raphinha yang kini menjadi winger yang mengerikan dan Lewi yang kembali top perform.

Selain itu benar seperti apa yang dikatakan Om punk.zink. Mendatangkan pelatih seperti Amorim tidak membuat fans berharap banyak. Saya kira fans hanya ingin MU kembali ke performa yang lebih baik. Setidaknya bisa mendongkrak peringkat mereka. Dan yang paling penting menurut saya fans berharap pemain MU tidak lagi menjadi bahan lawakan karena performa mereka yang kocak.

Masalahnya susah menemukan pelatih yang benar-benar bisa membawa Man United menjadi lebih baik atau bahkan mengulang masa kejayaan mereka, karena faktanya sejak Ferguson pensiun memang belum ada pelatih yang bisa membawa Man United memenangkan piala Premier League, terlebih trofi Liga Champion. Apalagi kalo ngasal milih pelatih, yang ada Man United malah bisa terdegradasi dari Premier League.

Kini Man United menjajal peruntungan mereka dengan Amorim seorang pelatih muda yang usianya bisa dibilang sama dengan Ronaldo 

Mungkin ada juga alasan biar ekspetasinya tidak terlalu tinggi, intinya karena pelatih itu bukan merupakan figur yang terkenal dan flamboyan maka dari pihak manajemen bakal memiliki keuntungan yang cukup banyak, yakni harganya murah, tidak menghadapi pressure yang besar dan jika semisal gagal bisa didepak kapanpun (atau bisa juga dijadikan kambing hitam).

Unsur spekulasinya juga kuat, mengingat Amorim masih minim prestasi dan belum pernah melatih tim diluar Liga Portugal.

Penasaran juga dimensi apa yang dipake untuk memilih Amorim dibandingkan Xavi. Kalau yang ane baca dari beberapa artikel sih kemampuan dia bekerja dengan budget terbatas dan kemampuannya dalam mengorbitkan pemain muda kayaknya jadi alasan utama kenapa pelatih ini banyak diincar klub besar[1]. Sekilas mirip" sama Slot lah. Wajar juga sih wong di daftar pengganti Klopp kemaren kan nama dia juga ikut terdaftar, udah sempat interview lagi kalau ane ga salah ingat.

Sepertinya mulai banyak klub yang mengincar pelatih model kaya gini. Salah satu faktor mungkin karena harga pemain di pasar pada mahal" jadi nyari yang bisa bikin pemain muda mereka bisa dapat jam terbang lebih dan jadi secondary atau malah backup ketiga. CMIIW.

[1] https://www.premierleague.com/news/4160112

Kalau menurut ane, siapa pun pelatihnya yang terpenting bisa bawa MU lebih baik dari sebelumnya. Soalnya Ten Hag ini sudah tidak kondusif lagi ngelatih MU, baik fans mau pun pemain sepertinya sudah muak melihat bacot dia di kursi pelatihan. Entah pake susuk apa sampe dia ditahanin sama official cukup lama, padahal tidak ngebawa MU lebih baik dari sebelumnya. Kita lihat aja hasil semalam, sehari dilepas Ten Hag, MU udah ngehajar Leicester 5-2, bahkan Bruno jadi sangat impresif bisa nyetak 2 goal sekaligus, artinya pemain tampaknya happy selepas ten hag. Ruang gerak mereka lebih leluasa dan tidak ada tekanan sana sini untuk membuka peluang bermain offensif gaya belanda (ruud van nistelrooy)

Terus terang saya tidak mengetahui sebelumnya siapa itu Ruben Amorim yang membuat Man United tertarik untuk merekrutnya, namun setelah baca-baca berita sepertinya dia merupakan pelatih muda (yang katanya) juga sedang diincar oleh Manchester City karena ada dugaan bahwa Guardiola tidak akan bertahan lama di City. Prestasinya sih hanya sebatas kancah lokal di Portugal, namun entah mengapa Man United kok sangat berminat terhadap Amorim.

Kalo sama-sama muda saya pikir akan lebih baik jika Man United berupaya untuk mendapatkan Xavi, karena meskipun kariernya sebagai pelatih masih terbilang seumur jagung, namun Xavi sukses membawa Barcelona juara La Liga dan jika dibandingkan dengan Liga Portugal, tentunya La Liga memiliki kompetisi yang lebih ketat dan bergengsi.