Terlepas dari masalah keputusan wasit, saya pikir tim kita pada saat melawan Uzbekistan peluang untuk menangnya sangat kecil. Ini terlihat dari pola serangan dari pemain Uzbekistan yang begitu rapi. Gol yang dianulir sedikit banyak memengaruhi mental pemain, ditambah kartu merah yang menurut saya pribadi itu kejadian tabrakan yang tidak disengaja. dari video VAR, kaki Ridho seperti terpental karena benturan dengan paha pemain Uzbekistan, itu bukan kesengajaan melainkan insiden tak bisa dihindarkan. Kalau soal potensi Penalti justru dianggap tackling bersih, saya juga kaget sih dengan hal tersebut. Setelah beberapa kejadian tersebut, pemain Indonesia memang sudah menunjukkan kurang konsentrasi, hingga serangan pasca gol Indonesia yang dianulir, Uzbekistan justru berhasil mencetak gol. Moga saja, pertandingan hari ini tidak seperti kemarin. Jika Indonesia bisa memenangkan pertandingan ini, bagi saya Indonesia sudah sukses dengan pencapaiannya kali ini. STY tentunya perlu memperbaiki mental pemain timnas agar tidak mudah tersulut emosi saat ada keputusan wasit yang tidak sesuai harapan dan juga lebih siap dengan keputusan apapun, agar ritme permainan tidak goyah dengan hal-hal tersebut.
Gol yang di anulir karena pemain Indonesia dianggap offside nyatanya tidak ditampilkan garis offside yang kita sering lihat dalam pertadnngan besar lainnya, dan juga jika kita melihat dari tayanngan ulang maka posisi kamera tidaklah sejajar, ini adalah sesuatu yang sulit tentunya.
Mengenai kartu meraih Rizky Ridho juga pasti akan menjadi perdebatan dan benar saja, pasalnya memang Rizky Ridho menendang bola dan terlihat juga dia menarik kembali kakinya untuk menghindari benturan yang lebih keras dan menurut saya itu juga bukan kesengajaan.
Ada juga momen dimana Arhan kesakitan namun wasit tetap melanjutkan pertandigan, sebaliknya ketika pemain Uzbekistan kesakitan dan pada saat itu kita sedang menyerang wasit justru menghentikan pertandingan (momen captain timnas di kartu merah).
Disisi lain kita juga di untungkan di babak sebelumnya saat menghadapi Korea Selatan dengan keberadaan VAR ini. Jadi memang ada saat kita diuntungkan dan sebaliknya.
Namun apapun hasilnya saya tetap mengapresiasi mereka sebesar besarnya karena mereka berhasil berada di final bahkan bisa lolos dari grup yang dianggap grup neraka juga. Target PSSI sebenarnya hanya bisa lolos fase grup saja, namun mereka berhasil melampaui target itu dan berada di semifinal. Kini selangkah lagi kita akan pergi ke Olympiade Paris dan peluang itu sangat terbukan, jikapun kita kalah dalam pertandingan perebutan tempat ke 3, kita masih memiliki kesempatan melalui jalur playoff. Namun saya berharap mereka bisa menyelsaikannya dalam pertadingan ini.