Ya mungkin bisa dibilang supporter kita lebih fanatik dibanding yang lain tapi ane rasa bukan teror psikologisnya yang ditakutkan, karena kalo alasannya ini pastinya ga bakal diterima sama AFC (kecuali memang ada mafia).
Intinya mereka takut gitu aja entah secara psikologis maupun secara fisik, tapi ane sendiri pun bisa memaklumi karena setelah dipertandingan pertama itu kita bisa liat effectnya seperti apa didunia maya.
Bisa jadi ini juga cuma salah satu strategy buat membuat mental pemain kita down, atau istilahnya psywar untuk membalas psywar yang diberikan supporter kita didunia maya.
Masing-masing tim pastinya memiliki supporter yang fanatik, namun yang membuatnya berbeda karena perlakukan wasit oman kemarin dan kita sebagai pendukung Indonesia juga merasakan adanya kejanggalan (kemungkinan kolaborasi antara wasit dan pihak Bahrain) maka tekanan yang akan diberikan supporter Indonesia kepada para pemain Bahrain akan semakin intens.
Beda halnya jika yang menjadi lawan kita adalah lawan yang fair play, maka supporter hanya akan memberikan dukungan dengan normal dan malah bisa respek terhadap tim lawan (contoh saat Indonesia melawan Irak).